Pendahuluan
Penyu adalah salah satu makhluk laut yang mempesona dan dilindungi karena
keberadaannya yang terancam oleh berbagai ancaman, termasuk perburuan, perusakan
habitat, dan polusi. Di Indonesia, salah satu upaya untuk melindungi populasi penyu
adalah dengan mengimplementasikan program kuliah kerja nyata (KKN) di berbagai
universitas. Universitas PGRI Banyuwangi menjadi salah satu perguruan tinggi yang
berkomitmen untuk menyelamatkan penyu melalui pendekatan inovatif dengan
membangun inkubator di pantai Gumuk Kantong.
1. Latar Belakang
Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa dan dikenal memiliki
kekayaan alam yang melimpah, termasuk pantai yang indah dan beragam ekosistem laut.
Salah satu pantai yang populer adalah Pantai Gumuk Kantong, yang juga menjadi lokasi
pendaratan penyu untuk bertelur. Sayangnya, tingkat kematian dan perusakan sarang
penyu di pantai tersebut cukup tinggi akibat aktivitas manusia dan minimnya
perlindungan.
Program KKN Universitas PGRI Banyuwangi bertujuan untuk mencapai beberapa misi
yang berfokus pada penyelamatan penyu:
a. Perlindungan Sarang Penyu: Tim KKN melakukan patroli rutin di pantai untuk
mencari dan melindungi sarang-sarang penyu yang ada di Pantai Gumuk Kantong. Mereka
juga bekerja sama dengan para relawan lokal dan petugas konservasi untuk memantau
sarang-sarang tersebut agar tetap aman dari pencurian dan gangguan manusia.
Keberhasilan program KKN ini tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi aktif dari
masyarakat lokal. Universitas PGRI Banyuwangi melibatkan warga sekitar, termasuk
nelayan, petani, dan pemuda desa, untuk berkontribusi dalam upaya penyelamatan penyu.
Masyarakat diberdayakan untuk menjadi relawan yang membantu patroli pantai,
pengumpulan telur, dan pelepasliaran penyu muda.
c. Pelestarian Ekosistem Pantai: Dengan menjaga populasi penyu yang sehat, juga
ikut melestarikan ekosistem pantai yang penting bagi keseimbangan lingkungan dan
keberlanjutan sumber daya alam.
Harapan di masa depan adalah program ini dapat berlanjut secara berkelanjutan dan
diadopsi oleh pihak-pihak terkait, baik pemerintah daerah, lembaga konservasi, maupun
institusi pendidikan lainnya. Semakin banyak pihak yang terlibat dalam penyelamatan
penyu, semakin besar peluang bagi spesies ini untuk terus hidup dan berkontribusi pada
keanekaragaman hayati laut yang kaya dan berharga.