Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Dinamika Populasi

PRODUKSI DAN UPAYA PENANGKAPAN IKAN SELAR (CARANX


MECAMPHYGUS)

Oleh:
Della Khairiyah Ulfa
200302100
III/B

LABORATURIUM DINAMIKA POPULASI


PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Produksi dan upaya penangkapan ikan selar (Caranx mecamphygus)
Tanggal Praktikum : 05 Oktober 2022
Nama : Della Khairiyah Ulfa
NIM : 200302100
Kelompok/Kelas : III/B
Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Diketahui Oleh Diketahui Oleh


Asisten Koordinator Asisten Korektor

Intan Sahara Sari Putri Situmorang


180302025 190302067
KATA PENGANGTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-nya
penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Produksi Dan Upaya Penangkapan Ikan Selar
(caranx mecamphygus)” ini tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada kakak dan abang asisten laboraturium Dinamika
Populasi yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Demikian laporan ini penulis selesaikan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan tugas selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan.

Medan, 6 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perikanan merupakan salah satu bidang yang diharapkan mampu menjadi penopang
peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. Sub sector perikanan dapat berperan dalam pemulihan
dan pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia karena potensi sumberdaya ikan yang besar dalam
jumlah dan keragamannya. Selain itu, sumberdaya ikan termasuk sumberdaya yang dapat diperbarui
renewable resources sehingga dengan pengelolaan yang bijaksana, dapat terus dinikmati manfaatnya
(Dahuri,R., 2001).

Laut Indonesia memiliki sumberdaya ikan yang beraneka ragam dan potensial untuk
dimanfaatkan, terdiri atas ikan pelagis, demersal, dan ikan yang hidup di perairan berkarang. Menurut
Kasim (2014), kekayaan alam Indonesia tersebar hamper di semua bagian perairan termasuk di
wilayah perairan territorial, laut nusantara dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). Pemanfaatan
sumberdaya ikan mulai dari penangkapan, pengolahan, pemasaran dan lain sebagainya. Secara umum
semua kegiatan tersebut banyak terjadi di Pelabuhan-pelabuhan perikanan.

Sumberdaya ikan adalah jenis ikan yang termasuk biota perairan laut lainnya yang merupakan
sumber kekayaan alam yang memiliki daya pulih Kembali secara alami, sehingga pemanfaatnnya
dapat dilakukan secara berkelanjutan sepanjang menggunakan cara pemanfaatan dengan kaidah yang
benar. Pemanfaatan sumberdaya terus berlangsung hingga saat ini dan intensitasnya semakin tinggi,
yang disebabkan oleh permintaan pasar yang sangat tinggi dan sebagai bahan pemenuhan gizi bagi
masyarakat setempat.

Indonesia memiliki potensi sumberdaya laut yang cukup besar baik dari segi kuantitas
maupun keergamannya. Berdasarkan penyebaran daerah penangkapan ikan, potensi perikanan
tangkap di perairan laut Indonesia dibagi berdasarkan wilayah pengelolaan perikanan (WPP). Potensi
lestari (maximum sustainable yield, MSY) sumberdaya ikan laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan
diperkirakan sebesar 6,4 juta ton.

Hampir 90% perikanan Indonesia didominasi oleh perikanan skala kecil. Umumnya, mereka
mengoperasikan alat tangkapnya di pesisir pada ekosistem estuary. Salah satu ekosistem yang menjadi
target penangkapan ikan adalah terumbu karang. Seperti disampaikan oleh Cesar et al., (1997) dan
Campbell & Pardede (2006), kegiatan perikanan skala kecil pada ekosistem terumbu karang
merupakan sumber pendapatan dan makanan yang penting bagi masyarakat pesisir di Indonesia.
Perikanan terumbu karang yang dicirikan oleh tingginya produktivitas dan tingkat keberagaman
sumberdaya.

Analisis penangkapan sumberdaya suatu jenis ikan penting dilakukan untuk mendorong
terciptanya kegiatan operasi penangkapan ikan dengan tingkat efektifitas yang tinggi dan memberikan
keuntungan yang optimal. Produktifitas penangkapan memberikan informasi kepada nelayan
mengenai tingkat kemampuan suatu alat tangkap untuk memperoleh hasil tangkapan, sedangkan pola
musim penangkapan ikan memberikan informasi tentang waktu atau musim yang paling tepat untuk
menentukan kegiatan operasi penangkapan ikan sehingga mengurangi resiko kerugian usaha
penangkapan.

Sumberdaya ikan pada umumnya bersifat open access, yang menyebabkan setiap orang dapat
berpartisipasi dan tidak ada batasan mengenai besarnya upaya penangkapan yang dikerahkan atau
sumberdaya ikan yang boleh ditangkap. Sumberdaya ikan termasuk sumberdaya yang dapat pulih
(renewable resource), tetapi penangkapan yang terus meningkat tanpa adanya pembatasan akan
menyebabkan terkurasnya sumberdaya tersebut (Susiana & Rochmady, 2018).

Upaya penangkapan ikan adalah seluruh kemampuan yang dikerahkan oleh berbagai jenis
unit penangkapan ikan yang tergabung sebagai armada penangkapan ikan untuk memperoleh hasil
tangkapan. Penambahan jumlah upaya penangkapan pada Batasan tertentu akan menyebabkan
peningkatan produksi, tetapi apabila terus terjadi penambahan upaya maka pada suatu saat akan
terjadi penurunan stok (Zahra et al. (2019). Salah satu sumberdaya ikan yang sangat diminati adalah
ikan pelagis. Ikan pelagis merupakan organisme yang mempunyai kemampuan untuk bergerak,
sehingga tidak tergantung pada arus laut atau gerakan air yang disebabkan oleh angina tau ikan yang
hidup pada lapisan permukaan perairan sampai tengah (mid layer).

Ikan selar (Caranx mecamphygus) merupakan salah satu sumberdaya perikanan pelagis kecil
yang potensial di perairan territorial Indonesia. Sumberdaya tersebut tersebar pada delapan daerah
penangkapan, yaitu Selat Malaka, Laut Jawa dan Selat Sunda, Samudera Hindia, Selat Makasar, Laut
Pasifik, Teluk Tomini, Laut Banda, dan Laut Arafura (Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya
Ikan Laut, 1998). Ikan selar adalah komiditi ekspor yang penting sejak tahun 1993 (Katiandagho dkk.,
2000).

Ikan selar memiliki nilai ekonomis dan popular di kalangan masyarakat karena memiliki cita
rasa yang enak. Nilai ekonomis yang tinggi dari ikan ini telah meningkatkan permintaan pasar,
sehingga menjadikan ikan ini sebagai salah satu target utama penangkapan (Mas’ud, 2015). Ikan ini
adalah jenis ikan laut dari suku Carangidae dan satu-satunya anggota dari marga Selaroides.
Terumtama menyebar di wilayah pesisir dan laut-laut dangkal di perairan Indo-Pasifik Barat, selar
kuning merupakan salah satu jenis ikan tangkapan yang penting bagi nelayan local. Dalam Bahasa
Inggris, ikan bertubuh kecil ini dikenal dengan berbagai nama seperti yellowstripe scad, yellowstripe
trevally, yellow-banded trevally, smooth-tailed trefally, slender-scaled trevally dan juga slender
trevally. Ikan selar adalah salah satu jenis ikan pelagis kecil (ikan permukaan) yang hidup pada laut
dalam Kawasan tertentu. Ikan ini banyak tertangkap di perairan pantai serta hidup berkelompok
sampai kedalaman 80 m dan merupakan salah satu ikan yang banyak diminati masyarakat.
Antara tahun 1990 dan 2010 FAO mencatat tangkapan ikan ini di dunia berkisar antara
113.000 dan 195.000 ton, dengan kecenderungan yang terus meningkat. Ikan ini diperdagangkan
dalam keadaan segar (basah), dibekukan, atau setelah diolah dengan berbagai perlakuan seperti
diasinkan, dikeringkan dan lain sebagainya. Daging ikan ini juga diolah menjadi tepung ikan.

Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan yang paling umum. Gerombolan ikan-ikan ini juga
diketahui beruaya (imigrasi) secara lokal di perairan, ke dekat-dekat pantai di musim panas dan
Kembali ke bagian laut yang lebih dalam di musim sebaliknya.

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Untuk mengetahui nilai produksi ikan selar (Caranx mecamphygus) per tahunnya
2. Untuk mengetahui alat tangkap yang digunakan pada penangkapan ikan selar
(Caranx mecamphygus)
3. Untuk mengetahui upaya penangkapan ikan selar (Caranx mecamphygus)
TINJAUAN PUSTAKA

Ikan selar (Caranx mecamphygus)

Ikan selar adalah salah satu jenis ikan pelagis kecil (ikan permukaan) yang hidup pada laut
dalam Kawasan tertentu. Ikan ini banyak tertangkap di perairan pantai serta hidup berkelompok
sampai kedalaman 80 m dan merupakan salah satu ikan yang banyak diminati masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai