Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS DAYA DUKUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG

PANCAR KABUPATEN BOGOR

Ayu Wandhira

Universitas Sahid Jakarta


Ayuwandhira727@gmail.com

ABSTRAK

Taman Wisata Alam Gunung Pancar merupakan kawasan wisata alam yang -\terletak di Desa
Karangtengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Rata-rata jumlah pengunjung
Taman Wisata Alam Gunung Pancar pada tahun 2017 sebanyak 40.458 orang, pada tahun 2018
meningkat menjadi 40.842 orang. Kenaikan jumlah pengunjung harus diiringi dengan kesiapan
pengurus dalam mengelola kawasan untuk meminimalkan setiap perubahan yang terjadi. Salah satu
pertimbangan agar lingkungan kawasan wisata tidak mengalami kerusakan perlu dilakukan
perhitungan daya dukung wisata, berkaitan dengan jumlah pengunjung maksimum yang dapat
diterima oleh area wisata yang dipengaruhi aspek biofisik lingkungan dan kapasitas manajemen.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus Cifuentes (1992) yang
termodifikasi, yakni dengan menghitung daya dukung fisik (PCC), daya dukung riil (RCC) dan daya
dukung efektif (ECC). Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan nilai daya dukung fisik adalah
207.991, daya dukung riil sebesar 1.947 dan daya dukung efektif sebesar 1.718. Maka dengan nilai
PCC > RCC > ECC, menunjukan bahwa daya dukung wisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar
saat ini baik. Jumlah pengunjung aktual saat ini di Taman Wisata Alam Gunung Pancar yaitu sebesar
423 pengunjung per hari, nilai tersebut masih jauh di bawah nilai yang sudah ditentukan. Taman
Wisata Alam Gunung Pancar telah dilengkapi dengan fasilitas penunjang wisata seperti tempat
parkir, toilet, mushola, gazebo/tempat duduk, kantin, area spot foto dan camping ground.

Kata kunci: daya dukung, wisata alam, gunung pancar.

ABSTRACT

Pancar Mountain Park is a tourism area located in Karangtengah Village, Babakan Madang
District, Bogor Regency. The average number of visitors to Pancar Mountain Park in 2017 and 2018
was 40,458 and 40,842 people consecutively. The increase in the number of visitors must be
accompanied by the readiness of the management in managing the area to minimize any changes
that might occur. One of the things to considerate to prevent damages to the area is the need to
calculate the maximum number of visitors allowed to visit the area in respect to environmental
biophysical aspects and management capacity.
The research method used is the modified formula of Cifuentes (1992), which calculate
physical carrying capacity (PCC), real carrying capacity (RCC) and effective carrying capacity
(ECC). Based on this research, the physical carrying capacity is 207,991, the real carrying capacity
is 1,947 and the effective carrying capacity is 1,718. So the value of PCC> RCC> ECC, shows that
the carrying capacity of tourism in the Pancar Mountain Park is currently considered good. The
current number of visitors at Pancar Mountain Park averages on 423 visitors per day, which is far
below the predetermined value. Pancar Mountain Park is equipped with facilities that supports
tourism such as parking lots, toilets, prayer rooms, gazebos / seats, canteens, photo areas and
camping ground.
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

Keywords: carrying capacity, natural tourism, radiant mountains.

PENDAHULUAN wisata tidak mengalami kerusakan adalah


Wilayah Indonesia memiliki pesona mengetahui daya dukung wisatanya.
dan potensi daya tarik wisata yang beragam. Penelitian dilakukan di Gunung Pancar
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di karena memiliki potensi wisata alam yang
Indonesia yang memiliki potensi wisata hingga saat ini telah menjadi daerah tujuan
berupa sumberdaya alam, adat istiadat, dan wisata utama wisatawan Jabodetabek dan
budaya serta keramahtamahan yang sekitarnya. Hal tersebut dapat dilihat dari
merupakan ciri khas kepariwisataan di Jawa jumlah kunjungan wisata yang terus
Barat. Selain itu, Jawa Barat memiliki daya meningkat. Namun, jumlah ini belum
dukung wisata berupa sumberdaya alam dianalisis berdasarkan kapasitas daya dukung
seperti pegunungan, pantai, cagar alam, hutan kawasannya. Berdasarkan hal tersebut TWA
lindung, taman buru dan taman nasional. Gunung Pancar sebagai kawasan ekowisata
Salah satu destinasi wisata alam di Provinsi harus tetap mempertahankan keunggulan
Jawa Barat adalah Taman Wisata Alam lingkungan alamnya sebagai daya tarik utama
Gunung Pancar. serta aspek kelestaraiannya sebagai kawasan
Taman Wisata Alam (TWA) Gunung konservasi harus tetap terjaga agar mutu
Pancar terletak di Desa Karangtengah, lingkungannya tidak terganggu. Sehingga
Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten kegiatan wisata di TWA Gunung Pancar harus
Bogor. Keunikan dan keindahan kawasan memperhatikan daya dukung lingkungan
wisata ini memancing sebagian wisatawan dalam menerima sejumlah wisatawan agar
domestik dan mancanegara untuk tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
memanfaatkannya sebagai tempat wisata. biofisik lingkungan. Oleh karena itu, untuk
Selain masyarakat Bogor, jumlah pengunjung menunjang kegiatan wisata tanpa
luar Bogor sangat tinggi. Puncak kunjungan menimbulkan kerusakan kawasan wisata perlu
tertinggi terjadi pada akhir pekan. Keadaan ini dilakukan analisis daya dukung kawasan.
secara tidak langsung akan mengganggu Melalui kajian ini diharapkan dapat
penduduk lokal. memberikan rekomendasi dalam rangka
Menurut Purwanti dan Dewi (2014), evaluasi dan perbaikan keadaan kawasan
jumlah kunjungan wisatawan sangat dalam menjaga kelestarian lingkungan serta
berpengaruh terhadap berkembangnya sektor sumberdaya lokal dan pengetahuan lokal
pariwisata. Selain berdampak pada dengan baik.
perekonomian masyarakat sekitar, Berdasarkan latar belakang tersebut,
peningkatan jumlah wisatawan juga maka penelitian Analisis Daya Dukung ini
memberikan dampak terhadap kondisi memiliki tujuan yaitu :
kawasan wisata. Peningkatan jumlah 1. Menganalisis daya dukung lingkungan
kunjungan dapat menimbulkan potensi over Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar
carrying capacity (Muhlisa, 2015). Over yang meliputi daya dukung fisik, rill, dan
carrying capacity tersebut dapat memberikan efektif berdasarkan aspek biofisik lingkungan
dampak negatif terhadap lingkungan dan di Gunung Pancar.
kelestarian sumberdaya. Jika tidak segera 2. Mengetahui persepsi wisatawan terhadap
diatasi, dapat berpotensi merusak alam dan fasilitas wisata TWA Gunung Pancar.
lingkungan pariwisata. Tahun 2017 jumlah
pengunjung Taman Wisata Alam Gunung METODE PENELITIAN
Pancar sebanyak 40.458 orang, pada tahun Penelitian ini menggunakan data primer
2018 meningkat menjadi 40.842 orang. dan data sekunder. Penelitian dilakukan di
Kenaikan jumlah pengunjung harus diiringi kawasan TWA Gunung Pancar yang terletak
dengan kesiapan pengurus dalam mengelola di Desa Karangtengah, Kecamatan Babakan
kawasan untuk meminimalkan setiap Madang, Kabupaten Bogor. Secara geografis
perubahan yang terjadi. Salah satu kawasan ini terletak antara 106°54’13”-
pertimbangan agar lingkungan kawasan 106°54’58” BT dan 6°35’30”-6°35’38” LS.
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan. RCC = PCC x Cf1 x Cf2 x Cf3 x ….. x Cfn
Metode Pengumpulan Data: Keterangan :
Sumber data untuk penelitian ini RCC = Daya dukung riil
berasal dari data primer dan data sekunder: PCC = Daya dukung fisik.
1. Data Primer (Penentuan nilai PCC, RCC Cf…Cfn =Faktor-faktor koreksi dari
dan ECC ): Luas area dan lama waktu yang parameter biofisik lingkungan
dibutuhkan wisatawan untuk berwisata, suatu area wisata.
Diversitas flora, fauna dan komponen abiotik. Daya dukung riil ini menunjukan
2. Data Sekunder (Penilaian persepsi jumlah wisatawan yang dapat ditampung oleh
wisatawan): Kuisioner terhadap wisatawan, suatu kawasan wisata dengan berbagai
wawancara langsung terhadap pengelola dan aktivitas wisatanya tanpa merusak lingkungan
data jumlah wisatawan di TWA Gunung atau ekosistem yang ada dikawasan wisata
Pancar. tersebut. Faktor koreksi yang digunakan
Teknik Pengolahan Data: dalam penelitian ini adalah:
Teknik pengolahan data dalam a. Keberagaman vegetasi (Cf1)
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan b. Satwa (Cf2)
metode pengolahan daya dukung yang c. Kelerengan lahan (Cf3)
dikemukakan oleh Cifuentes hasil modifikasi d. Jenis tanah (Cf4)
oleh Fandeli dan Muhammad (2009). Adapun e. Curah hujan (Cf5)
detail analisis yang dilakukan adalah sebagai Untuk menghitung faktor koreksi Cfn
berikut: Daya dukung fisik (Physical menggunakan rumus sebagai berikut
Carrying Capacity/ PCC) merupakan jumlah (Zacarias et al, 2011) :
maksimum wisatawan yang secara fisik 𝑀𝑛
tercukupi oleh ruang yang disediakan pada 𝐶𝑓𝑛 = 1 −
𝑀𝑡
waktu tertentu. PCC dihitung dengan Keterangan :
menggunakan rumus sebagai berikut: Cfn= Faktor koreksi ke-n terkait dengan data
1 komponen ke-n.
𝑃𝐶𝐶 = 𝐴 × × 𝑅𝑓 Mn= Kondisi nyata pada variabel fn terhitung.
𝐵
Keterangan : Mt= Batas maksimum pada variabel fn
PCC= Batas maksimum dari kunjungan yang tersebut.
dapat dilakukan dalam satu hari Daya Dukung Efektif / Effective
A= Luas area yang digunakan untuk wisata Carrying Capacity (ECC) adalah Jumlah
(m2). kunjungan maksimum dimana objek tetap
B= Luas area yang dibutuhkan oleh seorang lestari pada tingkat manajemen yang tersedia.
wisatawan untuk berwisata Kapasitas manajemen merupakan
dengan tetap memperoleh kepuasan (m2). penjumlahan dari semua kondisi pada
Rf= Faktor rotasi atau jumlah pengulangan kawasan perlindungan yang dapat difungsikan
kunjungan per hari. secara objektif dan sesuai dengan tujuan dari
Faktor rotasi (Rf) adalah jumlah pengelolaan kawasan. Parameter terakhir ini
kunjungan harian yang diperkenankan ke satu didekati melalui kapasitas petugas pengelola
lokasi, yang dihitung dengan persamaan: pada area wisata, dengan menggunakan rumus
(Siswantoro, 2012) :
Masa buka 𝐸𝐶𝐶 = 𝑅𝐶𝐶 × 𝑀𝐶
Rf =
Waktu rata−rata per kunjungan Keterangan :
ECC = Daya dukung efektif.
Daya Dukung Rill / Real Carrying RCC = Daya dukung rill.
Capacity (RCC) adalah Jumlah pengunjung MC = Kapasitas manajemen area.
maksimum yang diperkenankan berkunjung Pengukuran MC melibatkan faktor
ke objek dengan faktor koreksi (Cf). Faktor yang terkait dengan kebijakan manajemen
koreksi diperoleh dengan mempertimbangkan seperti pendataan koleksi tumbuhan. Dalam
komponen biofisik dan lingkungan. penelitian ini MC dihitung dengan rumus
Sedangkan daya dukung rill dalam Zacarias et sebagai berikut:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
al (2011) mengacu rumus Cifuentes (1992) MC= × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛
adalah sebagai berikut :
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

Persepsi wisatawan terhadap fasilitas di Tabel 1 Jumlah pengunjung Taman


Taman Wisata Alam Gunung Pancar Wisata Alam Gunung Pancar
dilakikan dengan caraL: No Bulan 2017 2018
1. Tabulasi, yaitu pengelompokkan data 1 Januari 4.325 2.122
untuk mempermudah proses analisis. 2 Februari 3.875 1.566
2. Skala Likert, Dikemukakan Sugiyono 3 Maret 2.405 3.159
4 April 3.720 4.091
(2014), bahwa skala likert digunakan
5 Mei 3.140 3.321
untuk mengukur sikap, pendapat, dan 6 Juni 1.389 1.449
persepsi seseorang atau sekelompok orang 7 Juli 2.316 3.577
tentang fenomena sosial. Kriteria 8 Agustus 4.487 3.439
pemberian skor untuk alternatf jawaban 9 September 3.180 1.427
untuk setiap item sebagai berikut: 10 Oktober 4.467 5.214
a. Skor 1 untuk jawaban sangat kurang 11 November 3.429 3.570
(SK), 12 Desember 3.725 4.015
b. Skor 2 untuk jawaban kurang (K), Jumlah 40.458 40.842
Jumlah total 81.300
c. Skor 3 untuk jawaban cukup (C),
Rata-rata per hari 423
d. Skor 4 untuk jawaban memadai (M),
Menurut data yang diperoleh dari
dan
pengelola TWA Pancar, jumlah kunjungan
e. Skor 5 untuk jawaban sangat memadai
rata-rata pada tahun 2018 terhadap lokasi
(SM).
wisata tersebut adalah sebesar 40.842
3. One score one indicator, yakni satu nilai
orang. Berdasarkan rumus tersebut
untuk satu pertanyaan.
didapatkan jumlah sampel sebanyak 100
4. Menghitung nilai kumulatif, yakni
responden dengan batas kesalahan sebesar
penghitungan nilai persepsi secara
10%. Pengunjung yang datang
keseluruhan.
berkelompok atau rombongan dipilih
Jawaban dari skala likert akan dicari rata-rata
beberapa orang sebagai wakil
jawaban responden. Penentuan nilai rata-rata
kelompoknya.
menggunakan interval kelas. Dalam
Tabel 2 Karakteristik Pengunjung
penelitian ini, peneliti menentukanbanyaknya
No. Data Pribadi Presentase
interval kelas sebanyak 5 kelas (Sugiyono, (%)
2007). 1. Jenis Kelamin
Rumus panjang kelas interval adalah: a. Laki-laki 47
b. Perempuan 53
Nilai Tertinggi−Nilai Terendah
= 2. Usia
Banyak interval kelas
a. 17-25 tahun 9
b. 26-35 tahun 30
HASIL PENELITIAN DAN c. 36-45 tahun 61
PEMBAHASAN 3. Asal Daerah
Untuk mengetahui karakteristik a. Dalam 53
pengunjung maka dilakukan penyebaran b. Kota Luar Kota 47
kuesioner kepada pengunjung Taman Wisata 4. Pendidikan
Alam Gunung Pancar sebagai responden. a. SD 0
Jumlah responden untuk pengunjung b. SMP 2
ditentukan berdasarkan rata-rata jumlah c. SMA 40
pengunjung Taman Wisata Alam Gunung d. Perguruan Tinggi 58
Pancar yang dihitung menggunakan rumus 5. Pendapatan
a. < Rp 500 000 5
Slovin dalam Nugraha (2000), yaitu :
𝑁 b. Rp 500 000- Rp 1 000 7
𝑛 = 000
1+𝑛𝑒 2
40842 c. Rp 1 000 000- Rp 2 000 6
𝑛= = 99,75 = 100 000
1 + 40842 𝑥 0,12
d. Rp 2 000 000- Rp 3 000 27
000
e. > Rp 3 000 000 55
6. Informasi Mengenai Tempat
Wisata
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

No. Data Pribadi Presentase persepsinya terhadap suatu kawasan wisata.


(%) Hasil respon wisatawan terkait
a. Teman/Keluarga 65 penghasilan/pendapatan wisatawan yaitu
b. Internet/Sosial Media 27 berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa
c. Koran/Majalah/Surat 8 berwisata di Taman Wisata Alam Gunung
Kabar
Pancar masih terbilang wisata yang ekonomis.
7. Intensitas Kunjungan Wisata
Untuk dapat berwisata di Taman Wisata Alam
a. Pertama kali 28
b. 2 kali 43 Gunung Pancar membutuhkan biaya sebesar
c. 3-5 kali 19 Rp. 5000,- s/d Rp. 7.500,-/orang. Secara
d. >5 kali 10 umum dapat disimpulkan bahwa wisatawan
8. Aktivitas Wisatawan sudah lebih dari 1 kali berkunjung ke Taman
a. Rekreasi/Menikmati 54 Wisata Alam Gunung Pancar yang artinya
keindahan alam wisata alam ini merupakan tempat wisata yang
b. Berkemah/Camping 10 cukup menarik untuk dikunjungi. Aktivitas
c. Pemandian air panas 21 wisatawan sebagian besar yaitu memilih
d. Lainnya 15 untuk rekreasi/ menikmati keindahan alam
9. Daya Tarik yang ada di Taman Wisata Alam Gunung
a. Ciri khas 16
Pancar. Ketertarikan pengunjung terhadap
b. Lokasi mudah diakses 21
c. Memiliki panorama yang 47
suatu objek wisata dapat dipengaruhi oleh
indah dan sejuk faktor keunikan yang dimiliki oleh objek
d. adanya objek wisata yang 16 wisata tersebut. Pengunjung Taman Wisata
dikunjungi Alam Gunung Pancar sebagian besar
10. Lama Waktu Kunjungan mengaku tertarik datang karena kawasan
a. 2-3 jam 52 Taman Wisata Alam cukup menarik.
b. 3-4 jam 24 Berdasarkan hasil kuesioner wisatawan
c. 4-5 jam 10 umumnya menghabiskan waktu selama 2-3
d. >5 jam 14 jam untuk melakukan aktivitasnya,
11. Kepuasan Berwisata pengunjung merasa cukup puas dalam
a. Cukup puas 51 berwisata di Taman Wisata Alam Gunung
b. Puas 38
Pancar.
c. Sangat puas 11
Sumber: Data olahan Penulis
Daya Dukung Fisik (PCC)
Daya dukung fisik/physical carrying
Berdasarkan hasil yang ditunjukan pada capacity (PCC) merupakan jumlah
Tabel 2 yaitu didapatkan 51% wisatawan maksimum pengunjung yang secara fisik
perempuan dan 49% wisatawan laki-laki. tercukupi oleh ruang yang disediakan pada
Perbedaan jumlah persentase yang tidak waktu tertentu . Untuk menghitung nilai daya
signifikan dapat menunjukkan bahwa kegiatan dukung fisik Taman Wisata Alam Gunung
wisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar Pancar diperlukan faktor rotasi (Rf) yang
tidak mengkhususkan segmentasi berdasarkan didapatkan dari lama jam operasional dibagi
jenis kelamin, sehingga kegiatan wisata di dengan lama durasi kunjungan. Luas area
Taman Wisata Alam Gunung Pancar dapat Taman Wisata Alam Gunung Pancar adalah
menarik minat baik pengunjung perempuan 447,50 ha atau 4.475.000 m 2. Menurut
ataupun laki-laki. Mayoritas pengunjung Fandeli & Muhammad (2009) luas area
Taman Wisata Alam Gunung Pancar berasal yang dibutuhkan seorang wisatawan untuk
dari kalangan remaja. Domisili wisawatan berwisata yaitu nilai B. Nilai B ditentukan
sebanyak 53% berdomisili di dalam berdasarkan penelitian dari Douglass (1975)
Kabupaten Bogor sedangkan untuk wisatawan yang menghitung luas area yang dibutuhkan
yang berdomisili di luar Kabupaten yaitu seorang wisatawan untuk tetap memperoleh
sebanyak 47%. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan. Berdasarkan rumus daya dukung
masyarakat di sekitar Kabupaten Bogor telah fisik (Fandeli & Muhammad, 2009) nilai B
turut berpartisipasi secara aktif terhadap yang digunakan pada perhitungan nilai daya
industri pariwisata. Latar belakang pendidikan dukung fisik ini adalah untuk jenis aktivitas
akan berpengaruh terhadap pemahaman wisatawan kategori berpiknik yaitu sebesar
pengunjung mengenai ekowisata dan 65m2.
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

Perhitungan Daya Dukung Fisik (PCC) : dan ekosistem di area wisata Taman Wisata
a. Faktor Rotasi = 3,0211 didapat dari Alam Gunung Pancar.
Rata-rata durasi kunjungan Keragaman tumbuhan menjadi salah
=(2,5x54)+(3,5x24)+(4,5x9)+(5,5x13)/ satu faktor koreksi karena yang menjadi
100 koleksi di kebun raya adalah keanekaragaman
= 3,31 jam tumbuhan yang berasal dari luar habitatnya.
Sehingga faktor rotasi dapat dihitung Perhitungan faktor koreksi keberagaman flora
sebagai berikut: di Kebun Raya Cibodas menggunakan
Masa buka persamaan simpson: I-DS = 1 – Maka
Rf =
Waktu rata−rata per kunjungan berdasarkan persamaan simpson, dapat dibuat
10 tabel nilai/ indeks keragaman flora Kebun
=
3.31 Raya Cibodas yang dapat dilihat pada tabel 3.
= 3,0211
Berdasarkan hasil perhitungan nilai
b. Luas area Taman Wisata Alam Gunung
Indeks Diversitas Simspon untuk diversitas
Pancar = 4.475.000 m2
vegetasi di Taman Wisata Alam Gunung
c. Luas area yang dibutuhkan pengunujung
Pancar adalah sebesar 0,8517 ditetapkan
= 65m2 (Fandeli & Muhammad, 2009).
sebagai Mvegetasi dan Mt adalah 1 maka
Daya dukung fisik Taman Wisata Alam
nilai Cf1 adalah 0,1483. Berdasarkan Indeks
Gunung Pancar dihitung dengan rumus
Diversitas Simpson termasuk dalam kategori
(Fandeli & Muhammad, 2009):
1 dominasi tinggi. Suatu komunitas dikatakan
PCC = A × × Rf mempunyai dominasi tinggi maka
𝐵
1 keanekaragamannya rendah karena terdapat
PCC = 4.475.000 × × 3,0211
65
spesies yang mendominasi di area tersebut.
= 207.991 pengunjung per hari
Keberadaan satwa burung di Taman
Berdasarkan hasil perhitungan
Wisata Alam Gunung Pancar memiliki
didapatkan nilai daya dukung fisik (PCC)
hubungan adanya saling ketergantungan
sebesar 207.991 pengunjung, maka nilai
antara tumbuhan dengan satwa burung,
tersebut merupakan jumlah maksimum
misalnya dalam penyerbukan, penyediaan
pengunjung yang secara fisik dapat
makanan, perlindungan dan lain-lain.
mengunjungi objek wisata Taman Wisata
Berdasarkan tabel 4, hasil perhitungan nilai
Alam Gunung Pancar setiap harinya dengan
Indeks Diversitas Simspon untuk diversitas
tetap memperoleh kepuasan. Berdasarkan
vegetasi di Taman Wisata Alam Gunung
perhitungan PCC ini jika dikaitkan dengan
Pancar adalah sebesar 0,7072 ditetapkan
rata-rata jumlah pengunjung harian aktual 2
sebagai Msatwaburung dan Mt adalah 1
tahun terakhir yaitu 423 pengunjung per
maka nilai Cf2 adalah 0,2928.
hari, maka masih sangat jauh dibawah nilai
Kelerengan turut mempengaruhi
daya dukung fisik hasil perhitungan yaitu
jumlah pengunjung yang diperkenankan ke
207.991 pengunjung per hari.
area wisata Taman Wisata Alam Gunung
Daya Dukung Riil (RCC)
Pancar. Faktor kelerengan diketahui
Daya dukung riil /real carrying
berdasarkan klasifikasi kelas kelerengan.
capacity (RCC) merupakan jumlah
Kelas kelerengan pada Taman Wisata Alam
pengunjung maksimal yang diperkenankan
Gunung Pancar mengacu pada klasifikasi
berkunjung ke area wisata Taman Wisata
kelas kelerengan menurut SK Menteri
Alam Gunung Pancar dengan faktor koreksi
Pertanian No.837/Kpts/UM/11/1980.
(Cf) dari komponen biotik dan komponen
Berdasarkan pengamatan lapangan,
abiotik yaitu vegetasi, satwa burung,
kelerengan area wisata yang dikunjungi dan
kelerengan, kepekaan erosi tanah dan curah
dilewati oleh pengunjung dapat
hujan. Komponen tersebut dipilih sebagai
dikelompokkan dalam 10 trek. Trek-trek
faktor koreksi karena dapat mempengaruhi
tersebut merupakan area yang aktif dilewati
kelestarian ekosistem di areal wisata yang
oleh pengunjung. Sepuluh jalan trek wisata
dikunjungi dan mempengaruhi kepuasan
tersebut antara lain: Blok Beurih, Blok
pengunjung. Komponen tersebut
Gemblung, Blok Asia, Blok Leuwigong, Blok
merupakan faktor pembatas terhadap
Cilaya, Blok Pasir Astana, Blok Cibimbim,
keberlangsungan interaksi antara wisatawan
Blok Tegal Luhur, Blok Batu Karun dan Blok
Batu Uang.
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

Berdasarkan tabel 5, penilaian Mkelerengan dan nilai maksimum Mt adalah


dilakukan dengan menggunakan sistem 100 sehingga diperoleh faktor koreksi Cf3
skoring pada kriteria kelas lereng. Untuk adalah 0,22.
faktor koreksi kelerengan Cf3 diperoleh 78
dengan hasil agak curam dan curam. Skor nilai
tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai nilai
Tabel 3 Indeks Diversitas Simpson untuk vegetasi di Taman Wisata Alam Gunung Pancar
No Spesies ni ni(ni-1) n n(n-1) ‫ג‬ IDS
1 Ficus variegate 2450 6000050
2 Artocarpus elasticus 2500 6247500
3 Altingia exelsa 5000 24995000
4 Achima walichii 5000 24995000
5 Pterospermum javanicum 2000 3998000
6 Stelechocarpus burahol 2000 3998000
7 Macaranga tanarius 1500 2248500
8 Barringtonia spicata 1500 2248500
9 Pinus merkusii 7100 50402900
29050 125133450 29050 843873450 0,1483 0,8517
Sumber: Data olahan Penulis
Tabel 4 Indeks Diversitas Simpson untuk satwa burung di Taman Wisata Alam Gunung
Pancar
No Spesies ni ni(ni-1) n n(n-1) ‫ג‬ IDS
1 Spilopelia chinensis 2 2
2 Sturnidae 10 90
3 Pycnonotus aurigaster 22 462
4 Estrildidae 35 1190
5 Passeridae 47 2162
116 3906 116 13340 0,2928 0,7072
Sumber: Data olahan Penulis
Tabel 5 Penilaian indeks kelerengan area wisata
No Trek Estimasi Nilai Keterangan
1 Blok Beurih Curam 80 Kriteria Penilaian
2 Blok Gemblung Curam 80 Datar = 20
3 Blok Asiah Sangat Curam 100 Landai = 40
4 Blok Leuwigong Curam 80 Agak Curam = 60
5 Blok Cilaya Curam 80 Curam = 80
6 Blok Pasir Astana Curam 80 Sangat Curam = 100
7 Blok Cibimbim Landai 40
8 Blok Tegal Luhur Sangat Curam 100
9 Blok Batu Karun Curam 80
10 Blok Batu Uang Agak Curam 60
Rata-Rata 78 Agak Curam dan
Curam
Sumber: Data olahan Penulis
Dalam pengukuran kapasitas daya atau kemerahan. Sesuai indeks kepekaan jenis
dukung, maka faktor kepekaan tanah terhadap tanah terhadap erosi, klasifikasi jenis tanah di
erosi dapat dijadikan sebagai faktor pembatas Taman Wisata Alam Gunung Pancar termasuk
pengunjung. Variabel yang dipertimbangkan peka dengan nilai 60 ditetapkan sebagai
adalah jenis tanah. Jenis tanah di Taman Merosivitas dan nilai Mt adalah sebesar 75
Wisata Alam Gunung Pancar yaitu podsolik sehingga diperoleh nilai faktor koreksi untuk
merah kuning. Tanah podsolik merah kuning erosivitas Cf4 0,2.
adalah tanah yang terbentuk karena curah Curah hujan dapat menjadi faktor
hujan yang tinggi dan suhu yang sangat pembatas terhadap pengunjung. Pembagian
rendah dan juga merupakan jenis tanah bulan basah dan bulan kering berdasarkan
mineral tua yang memiliki warna kekuningan klasifikasi Schmidt dan Ferguson yaitu bulan
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

kering adalah bulan dengan curah hujan <60 sebesar 0,1. Menurut klasifikasi Schmidt dan
mm, bulan lembab adalah dengan curah hujan Ferguson, Kawasan Taman Wisata Alam
60-100 mm dan bulan basah adalah bulan Gunung Pancar termasuk kedalam tipe iklim
dengan curah hujan >100 mm. Berdasarkan A (sangat basah) yang kemudian di tetapkan
tabel 6, jumlah bulan basah dan bulan kering sebagai Mhujan dan Mt adalah 7 sehingga
digunakan untk mengitung indeks curah hujan faktor koreksi curah hujan diperoleh hasil Cf5
yaitu 4 bulan kering dan 44 bulan basah. sebesar 0,98.
Sehingga diperoleh hasil indeks curah hujan

Tabel 6 Data curah hujan 2015-2018 Taman Wisata Alam Gunung Pancar
Tahun
Bulan
2015 2016 2017 2018
Januari 343 414 319 316
Februari 358 648 479 832
Maret 485 927 355 323
April 351 527 459 397
Mei 142 246 281 238
Juni 42 160 405 189
Juli 5 413 205 8
Agustus 113 161 131 27
September 29 345 140 199
Oktober 44 353 386 355
November 604 445 488 451
Desember 532 216 292 320
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika Bogor

Tabel 7 Indeks nilai Q


Tahun 2015 2016 2017 2018 Jumlah
Bulan kering 4 0 0 0 4
Bulan lembab 0 0 0 0 0
Bulan basah 8 12 12 12 44
Indeks Nilai Q 0,1
Sumber: Data olahan Penulis
Berdasarkan penilaian yang dukung riil Taman Wisata Alam Gunung
dilakukan terhadap komponen biotik dan Pancar. Berikut perhitungan dari masing-
abiotik maka didapatkan nilai faktor koreksi masing faktor koreksi :
untuk masing-masing komponen. Selanjutnya
nilai faktor koreksi digunakan untuk
menghitung daya
Tabel 8 Nilai faktor koreksi
Variabel Elemen Nilai Indeks Nilai Faktor
(x100%) Koreksi
Biotik Vegetasi (Indeks Diversitas 0,8517 0,1483
Simpson)
Satwa (Densitas Jenis, Indeks 0,7072 0,2928
Diversitas Simpson)
Abiotik Kelerengan (Indeks Kelerengan) 0,78 0,22
Kepekaan Tanah 0,60 0,20
Curah Hujan (Indeks Nilai Q) 0,98
Sumber: Data olahan Penulis
a. Vegetasi (Cf1) b. Satwa (Cf2)
𝑀𝑣𝑒𝑔𝑒𝑡𝑎𝑠𝑖 0,8517 𝑀𝑠𝑎𝑡𝑤𝑎 0,7072
Cf1 = 1 — =1— = Cf2 = 1 — = 1 — =
𝑀𝑡 1 𝑀𝑡 1
0,1483 0,2928
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

c. Kelerengan (Cf3) kebutuhan. Namun dikarenakan luas area di


𝑀𝑘𝑒𝑙𝑒𝑟𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 78 Taman Wisata Alam Gunung Pancar sangat
Cf3 = 1 — =1— =
𝑀𝑡 100 luas dan terdapat banyak pengunjung pada
0,22
hari-hari tertentu saat ada acara besar maka
d. Kepekaan tanah (Cf4)
𝑀𝑒𝑟𝑜𝑠𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 60 pihak pengelola masih membutuhkan pegawai
Cf4 = 1 — = 1 — = 0,2 sebanyak 8 orang.
𝑀𝑡 75
e. Curah Hujan (Cf5) Untuk mengetahui nilai ECC diketahui
𝑀ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 0,1 kapasitas manajemen (MC) dan RCC, yaitu
Cf5 = 1 — = 1 — = 0,98
𝑀𝑡 7 sebagai berikut :
Maka nilai RCC adalah: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎
RCC = PCC × Cf1 × Cf2 × Cf3 × Cf4 × Cf5 MC= × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑡𝑢𝑔𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛
RCC = 207.991 × 0,1483 × 0,2928 × 0,22 60
= × 100%
× 0,2 × 0,98 68
RCC = 1.947 pengunjung per hari = 88,2353 %
Hasil perhitungan nilai RCC yaitu = 0,8823
1.947 pengunjung perhari menunjukkan Setelah nilai MC diketahui, maka nilai
jumlah maksimum pengunjung yang dapat ECC Taman Wisata Alam Gunung Pancar
mengunjungi Taman Wisata Alam Gunung adalah :
Pancar dengan mempertimbangkan faktor ECC = RCC × MC
biosfisik lingkungan. Nilai RCC yang = 1.947 × 0,8823
mengaitkan PCC dengan faktor koreksi = 1.718 pengunjung per hari
yang mempengaruhi ruang dan kegiatan Hasil perhitungan nilai ECC yaitu
pengunjung, jumlah maksimum pengunjung 1.718 pengunjung perhari menunjukkan
yang dapat ditampung adalah 1.947 jumlah maksimum pengunjung yang dapat
pengunjung per hari. Berdasarkan mengunjungi Taman Wisata Alam Gunung
perhitungan RCC ini jika dikaitkan dengan Pancar dengan mempertimbangkan
rata-rata jumlah pengunjung harian aktual 2 kapasitas manajemen pengelola. Maka
tahun terakhir yaitu 423 pengunjung per dengan jumlah petugas pengelola yang ada
hari, maka masih sangat jauh dibawah nilai saat ini sudah cukup mampu melayani
daya dukung fisik hasil perhitungan yaitu jumlah pengunjung yang datang setiap hari,
1.947 pengunjung per hari. dimana rata-rata jumlah pengunjung saat ini
yaitu 423 pengunjung per hari.
Daya Dukung Efektif (ECC)
Pendekatan daya dukung efektif/ Berdasarkan hasil penghitungan nilai
effective carrying capacity (ECC) ini daya dukung fisik (PCC), daya dukung riil
memperhitungkan RCC sebagai PCC yang (RCC) dan daya dukung efektif (ECC) maka
dipengaruhi oleh variabel biofisik yaitu diperoleh persamaan PCC > RCC ≥ ECC
variabel biotik dan variabel abiotik. Kedua dengan nilai 207.991 > 1.947 > 1.718.
variabel tersebut merupakan faktor koreksi Berdasarkan hasil perhitungan ini, dapat
dari daya dukung fisik Taman Wisata Alam disimpulkan bahwa daya dukung wisata di
Gunung Pancar. Faktor koreksi menjadi faktor Taman Wisata Alam Gunung Pancar saat ini,
pembatas bagi daya dukung efektif Taman masih dapat menampung wisatawan dengan
Wisata Alam Gunung Pancar. Daya dukung segala aktivitas wisata yang dilakukan dengan
efektif merupakan jumlah pengunjung baik. Berdasarkan pada luas wilayah/area
maksimal yang dapat ditampung dimana area wisata, pertimbangan faktor biotik dan abiotik
wisata tetap lestari pada tingkat manajemen kawasan serta kapasitas manajemennya,
yang tersedia. Kapasitas manajemen dibatasi Taman Wisata Alam Gunung Pancar dapat
oleh kriteria, yaitu sistem pengelolaan dan menampung wisatawan sebanyak 1.718
jumlah petugas pengelola. wisatawan perhari.
Jumlah petugas pengelola di Taman Daya Dukung Camping Ground
Wisata Alam Gunung Pancar terdapat 60 Camping Ground merupakan salah satu
orang yang terdiri dari polisi hutan sebanyak 5 fasilitas wisata yang ada di Taman Wisata
orang, PNBP 3 orang, WWI 40 orang dan Alam Gunung Pancar. Camping Ground
petugas untuk camping ground sebanyak 12 adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar
orang. Jumlah petugas di Taman Wisata Alam ruangan yang dilakukan di malam hari.
Gunung Pancar sudah terpenuhi sesuai Kegiatan camping umumnya dilaksanakan
untuk rekreasi ataupun refreshing untuk
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

melepaskan dari stress dan penat yang berhari- satu tenda dengan tenda lainnya terasa
hari bertumpuk. Aktivitas camping ini, nyaman, maka jarak antara keduanya diatur
biasanya dilakukan dengan berkelompok, baik sejauh 1 meter. Berdasarkan asumsi tersebut,
dari sebuah lembaga, komunitas, sekolah, didapatkan luas untuk mendirikan tenda
ataupun teman kerja. kapasitas 5 orang secara nyaman yaitu 3,5 x
Taman Wisata Alam Gunung Pancar 3,5 m2. Konsep yang digunakan untuk
memiliki empat camping ground yang telah mengetahui daya dukung wisata di Taman
dikembagkan oleh perusahaan ada di tiga Wisata Alam Gunung Pancar adalah daya
lokasi. Daya dukung fisik wisatawan yang dukung fisik/physical carrying capacity
berkemah diasumsikan rata-rata (PCC), daya dukung riil/real carrying
menggunakan tenda berkapasitas empat orang capacity (RCC) dan daya dukung
dengan ukuran 2,5x2,5 m2. Salah satu aspek efektif/effective carrying capacity (ECC).
yang berpengaruh langsung terhadap
wisatawan adalah aspek kenyamanan. Agar
Tabel 10 Perhitungan Daya Dukung Camping Ground
No Variabel A (m2) B (m2) Rf PCC RCC ECC (Daya Dukung
(Daya (Daya Efektif)
Dukung Dukung
Fisik) Riil)
1. Camping 10.000 12,25 1 4.080 103 73 org/hari
Ground A org/hari org/hari
2. Camping 10.000 12,25 1 4.080 85 org/hari 60 org/hari
Ground B org/hari
3. Camping 10.000 12,25 1 4.080 95 org/hari 67 org/hari
Ground C org/hari
4. Camping 10.000 12,25 1 4.080 128 91 org/hari
Ground D org/hari org/hari
Sumber : Data olahan penulis wisatawan yang melebihi kapasitas daya
Dilihat dari hasil perhitungan diatas dukung pada hari-hari tertentu tidak akan
menandakan objek wisata camping ground menimbulkan kerusakan objek wisata, karena
Taman Wisata Alam Gunung Pancar saat ini pada kunjungan hari-hari lainnya masih di
masih dapat menampung wisatawan dengan bawah jumlah maksimum daya dukung.
segala aktivitas wisata dengan baik. Apabila Cisneros et al. (2016) menyatakan bahwa jika
dibandingkan dengan kunjungan aktual objek tidak dilakukan pengembangan wisata maka
wisata ini pada 2 tahun terakhir memiliki rata- akan berdampak pada berkurangnya ruang
rata kunjungan 423 orang perhari. Jumlah gerak pengunjung sehingga berpengaruh
maksimum daya dukung fisik di objek wisata terhadap tingkat kepuasan pihak wisatawan
camping ground di Taman Wisata Alam dan memiliki kecenderungan tidak datang
Gunung Pancar yaitu sebesar 4.080 org/hari kembali. Adapun faktor yang mempengaruhi
yang artinya jumlah wisatawan rata-rata yang pengunjung untuk datang kembali adalah
aktual masih belum melampaui dan masih kenyamanan dan kepuasan dari objek maupun
tergolong aman. Sedangkan untuk untuk daya fasilitas yang tersedia di areal wisata
dukung riil dengan mempertimbangkan faktor (Marcelina 2018). Pengembangan secara
koreksi yang mempengaruhi ruang dan maksimal dan berbasis daya dukung
kegiatan wisata, hal ini menandakan daya lingkungan merupakan strategi terbaik untuk
dukung riil di objek wisata camping ground proses pencegahan kerusakan lingkungan
dalam menerima wisatawan sudah melebihi (Chen and Teng 2016).
batas. Berdasarkan pada pada luas area Persepsi Wisatawan Terhadap Fasilitas
dengan mempertibangkan faktor koreksi dan Wisata
juga kapasitas manajemennya, objek wisata Fasilitas wisata dapat memberikan
camping ground mampu menampung pengaruh yang sangat besar terhadap
maksimum <100 wisatawan perhari, hal ini perkembangan kawasan wisata. Penilaian
menandakan daya dukung efektif di objek fasilitas wisata diketahui melalui wawancara
wisata camping ground telah melebihi batas. dengan para pengunjung kawasan wisata.
Menurut Fama et al. (2017), kunjungan Kegiatan wisata di Taman Wisata Alam
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

Gunung Pancar berhubungan langsung jumlah fasilitas wisata sangat berpengaruh


dengan beberapa fasilitas wisata, beberapa terhadap kepuasan wisatawan. Terpenuhinya
komponen fasilitas wisata tersebut meliputi kebutuhan fasilitas wisata membuat
penyediaan fasilitas publik, penyediaan area wisatawan pas terhadap pelayanan fasilitas di
parkir, tersedianya ruang terbuka hijau, Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Hal
pemandu wisata, camping ground, dan tempat serupa juga dikemukakan oleh Stevianus
untuk berswafoto. Fasilitas pendukung (2014) bahwa kepuasan wisatawan
lainnya yang berada di kawasan wisata Taman dipengaruhi oleh penyediaan fasilitas wisata.
Wisata Alam Gunung Pancar yaitu area Penilaian terhadap fasilitas pendukung di
parkir, tempat sampah, toilet, tempat ibadah, Taman Wisata Alam Gunung Pancar
tempat duduk dan kantin. Hal ini sejalan diketahui dari tiga indikator yaitu kondisi
dengan penelitian Devy & Soemanto (2017), fisik, kebersihan dan kenyamanan dalam
fasilitas wisata sangat menunjang penggunaan.
keberlangsungan wisata terutama dari segi
kelengkapan dan kondisi fasilitas. Kondisi dan

Tabel 11 Persepsi wisatawan terhadap fasilitas wisata


No Variabel Interval Kelas Skor Kategori
Sangat Kurang Cukup Memadai Sangat
Kurang Memadai
1 Fasilitas 2-209 209-415 416-621 622-828 829-1035 420,8 Cukup
wisata
2 Kondisi 15-145 146-276 277-407 408-538 539-669 296,8 Cukup
Fisik
3 Kebersihan 20-156 157-292 293-428 429-564 565-699 303,8 Cukup
4 Kenyamanan 30-163 164-296 297-428 429-562 563-693 300 Cukup
penggunaan
Sumber : Data olahan penulis
Berdasarkan hasil penilaian yang Tabel 12 Kondisi fasilitas wisatawan
dilakukan oleh responden, terhadap No Fasilitas Wisatawan Kondisi
komponen fasilitas wisata yang meliputi Fasilitas
penyediaan fasilitas publik, penyediaan area 1. Fasilitas Publik Cukup
parkir, tersedianya ruang terbuka hijau, 2. Tersedianya area Cukup
pemandu wisata, camping ground, dan tempat parkir yang luas
untuk berswafoto kecenderungan untuk 3. Ruang terbuka hijau Memadai
masing-masing pernyataan berada pada 4. Tersedianya pemandu Cukup
kategori cukup dan memadai. Hal ini wisata yang ramah
dikarenakan perrnyataan-pernyataan tersebut 5. Camping ground Cukup
sudah cukup memenuhi kepuasan wisatawan 6. Tersedianya area spot Cukup
dalam menerima pelayanan fasilitas wisata di foto
Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Sumber : Data olahan penulis
Tabel 13 Kondisi fasilitas pendukung wisatawan
No Fasilitas Kondisi fisik Kondisi kebersihan Kenyamanan dan
pendukung penggunaan
wisatawan
1. Area parkir Cukup Cukup Cukup
2. Tempat sampah Kurang Kurang Kurang
3. Toilet Kurang Kurang Kurang
4. Tempat ibadah Cukup Cukup Cukup
5. Kantin/warung Cukup Cukup Cukup
6. Gazebo/tempat Cukup Cukup Cukup
duduk
Sumber : Data olahan penulis
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

Penilaian persepsi wisatawan berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan.


terhadap fasilitas pendukung berdasarkan Kondisi kebersihan fasilitas wisata di Taman
indikator kondisi fisik fasilitas wisata Wisata Alam Gunung Pancar berada pada
merupakan gambaran nyata dari fasilitas kategori kurang dan cukup. Fasilitas dengan
wisata yang terdapat di Taman Wisata Alam kategori cukup yaitu area parkir, tempat
Gunung Pancar. Kondisi fisik tersebut ibadah, kantin/warung dan gazebo.
memberikan pengaruh nyata terhadap Sedangkan untuk kategori kurang yaitu
penilaian wisatawan terhadap keseluruhan tempat sampah dan toilet. Kondisi tempat
fasilitas. Kondisi fisik yang memadai sampah di Taman Wisata Alam Gunung
membuat wisatawan merasa nyaman dan puas Pancar ada yang tidak terawat, namun masih
terhadap pelayanan dari fasilitas wisata layak untuk digunakan. Selain itu, sampah
tersebut. Menurut Wulandari & Wahyuati yang berserakan di sekitarnya membuat
(2017), fasilitas yang baik dapat memberikan wisatawan enggan untuk membuang sampah
kenyamanan terhadap pelanggan. Fasilitas di tempat sampah dan mendorong keinginan
merupakan penyediaan perlengkapan fisik untuk membuang di sembarang tempat.
untuk memberikan kemudahan kepada para Kondisi toilet yang kurang terjaga
pengunjung dalam melakukan aktivitasnya, kebersihannya bisa diakibatkan kurangnya
sehingga kebutuhan pengunjung dapat kesadaran wisatawan dalam menggunakan
terpenuhi selama berwisata. Kondisi fisik toilet dengan baik.
fasilitas wisata dilihat dari rusak atau tidaknya Kenyamanan wisatawan dalam
fasilitas wisata. Masing-masing fasilitas menggunakan fasilitas wisata merupakan
tersebut dinilai cukup karena masih cerminan dari kepuasan wisatawan.
memenuhi standar penggunaan fasilitas Wisatawan yang nyaman dalam mengunakan
wisata dan masih dapat digunakan sesuai fasilitas wisata akan merasa puas. Kepuasan
dengan fungsinya. Kondisi fisik fasilitas wisatawan dalam menggunakan fasilitas
wisata di Taman Wisata Alam Gunung Pancar tersebut akan memicu keinginan wisatawan
berada pada kategori kurang dan cukup. untuk berkunjung kembali ke lokasi wisata.
Fasilitas dengan kategori cukup yaitu area Tingkat kenyamanan pengunjung dalam
parkir, tempat ibadah, kantin/warung dan menggunakan fasilitas wisata di Taman
gazebo. Sedangkan untuk kategori kurang Wisata Alam Gunung Pancar dapat dilihat
yaitu tempat sampah dan toilet. Tempat dari kondisi fisik dan tingkat kebersihan
sampah dinilai kurang karena ada beberapa fasilitas tersebut. Semakin baik kondisi
tempat sampah yang sudah mengalami fasilitas dan tingkat kebersihannya makan
kerusakan. Untuk dapat menampung sampah- kenyamanan wisatawan dalam menggunakan
sampah yang cukup banyak dihasilkan oleh fasilitas tersebut akan semakin tinggi. Tingkat
pengunjung, perlu dilakukan penambahan kenyamanan dalam penggunaan fasilitas
tempat sampah di beberapa titik agar tersebut sudah sesuai dengan keinginan
pengujung tidak membuang sampah wisatawan. Pada penilaian penggunaan toilet
sembarangan. Sedangkan untuk kondisi toilet dan tempat sampah dinilai kurang
masih sedikit kurang terawat sehingga dikarenakan faktor dari kondisi fisik dan
mendapatkan penilaian kurang dari kebersihan fasilitas tersebut yang kurang baik
responden. Rusaknya fasilitas toilet ini karena sehingga pada penggunaan dan kenyamanan
tergolong bangunan yang sudah cukup lama fasilitas masih kurang.
namun masih cukup layak untuk digunakan
oleh pengunjung Taman Wisata Alam KESIMPULAN DAN SARAN
Gunung Pancar. Berdasarkan uraian dan pembahasan pada
Banyaknya jumlah pengunjung yang bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
datang, selain berdampak positif terhadap bahwa :
pendapatan, juga berdampak negatif terhadap 1. Taman Wisata Alam Gunung Pancar
kondisi lingkungan salah satunya adalah secara fisik (PCC) dapat menampung
kebersihan. Kebersihan dari fasilitas wisata jumlah maksimum wisatawan sebanyak
sangat berpengaruh terhadap keinginan 207.991 wisatawan perhari. Jumlah
wisatawan untuk berkunjung kembali. maksimum wisatawan yang diijinkan
Sependapat dengan Hao dan Umar (2014), secara riil (RCC) dengan
bahwa kebersihan fasilitas sangat mempertimbangkan lima faktor koreksi
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

yang dipilih berdasarkan karakteristik dari Protegidas. Publicacion Patrocinada


Taman Wisata Alam Gunung Pancar Por el Fondo Mundial para la
adalah 1.947 wisatawan perhari. Jumlah Naturaleza-WWF. Serie Tecnica
maksimum wisatawan Taman Wisata Informe Tecnico No. 194. Centro
Alam Gunung Pancar dengan Agronomico Tropical de Investigacion
mempertimbangkan aspek fisik, ekologi Y Ensenanza CATIE, Programa de
dan manajemen adalah sebanyak 1.718 Manejo Integrado de Recursos
wisatawan perhari. Jika dikaitkan dengan Naturales. Turrialba, Costa Rica.
pengunjung aktual saat ini di Taman
Cisneros, M. H., Sarmiento, N. V., Delrieux,
Wisata Alam Gunung Pancar yaitu sebesar
C. A., Picollo, M. C., and G.M., P.
423 pengunjung per hari, nilai tersebut
2016. Beach Carrying Capacity
masih jauh di bawah nilai yang sudah
Assesment through Image Processing
ditentukan.
Tools for Coastal Management. J.
2. Taman Wisata Alam Gunung Pancar telah
Ocean and Coastal Management 130:
memiliki fasilitas wisata untuk menunjang
138–147.
kegiatan wisata. Persepsi wisatawan
terhadap fasilitas wisata di Taman Wisata Devy, H.A. dan Soemanto, R.B. 2017.
Alam Gunung Pancar dari penilaian Pengembangan Obyek dan Daya Tarik
fasilitas wisatawan, kondisi fisik, Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan
kebersihan dan kenyamanan dalam Wisata Di Kabupaten Karanganyar.
penggunaan dinilai cukup oleh wisatawan. Jurnal Sosiologi DILEMA. 32(1): 34-
Saran dalam penelitian ini untuk 44.
pihak Taman Wisata Alam Gunung Pancar Douglass, R.W. 1978. Forest Recreation.
yaitu:
1. Dalam pengembangan wisata, pihak Pergamon Press Inc., New York.
pengelola perlu melakukan perbaikan Fama, A., Haeruddin, and Purwanti, F. 2017.
beberapa fasilitas wisata seperti toilet dan Kesesuaian dan Daya Dukung
tempat sampah yang perlu ditambah Pemanfaatan Pantai Kartini Jepara
jumlahnya, ditingkatkan kebersihannya, sebagai Destinasi Wisata Pantai. Jurnal
dan tersebar lebih merata di berbagai titik Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
lokasi. 9(2): 805–813.
2. Perlu diperhatikan kembali dalam
pengelolaan sampah di kawasan Taman Fandeli, C., & Muhammad. (2009). Prinsip-
Wisata Alam Gunung Pancar, misalnya Prinsip Dasar Mengkonservasi
dengan melakukan pemilahan sampah atau Lanskap. Gadjah Mada University
mengelola langsung sampah organik Press, Yogyakarta.
menjadi pupuk, bila dirasa sulit dalam Marcelina, S. 2018. Studi Daya Dukung Fisik
pengelolaannya dapat menggunakan pihak Kawasan Wisata dan Persepsi
ke-3 dalam mengelola limbah padat. Wisatawan di Pusat Latihan Gajah
3. Perlu dilakukan pembuatan papan Taman Nasional Way Kambas. Skripsi.
interpretasi berupa himbauan atau Lampung: Fakultas Pertanian,
larangan. Seperti, buanglah sampah pada Universitas Lampung, Bandar
tempat yang sudah disediakan. Lampung.
DAFTAR PUSTAKA Muhlisa, Q. 2015. Dampak Ekonomi dan
Chen, C. L., and Teng, N. 2016. Management Daya Dukung Kawasan dalam
priorities and carrying capacity at a Pengembangan Wisata Pulau Tidung,
high-use beach from tourists’ Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
perspectives: A way towards Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
sustainable beach tourism. Marine Bogor.
Policy 74: 213–219. DOI: Purwanti, N. D. dan Dewi, R. M. 2014.
10.1016/j.marpol.2016.09.030 Pengaruh jumlah kunjungan wisatawan
Cifuentes, Miquel. 1992. Determinacion de terhadap pendapatan asli daerah
Capacidad de Carga Truistica en Areas kabupaten mojokerto tahun 2006-2013.
Jurnal Ilmiah. 2(1): 1-12.
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

Siswantoro, Hariadi. 2012. Kajian Daya


Dukung Lingkungan Wisata Alam
Taman Wisata Alam Grojogan Sewu
Kabupaten Karanganyar. Tesis.
Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro, Semarang.
Stevianus. 2014. Pengaruh atraksi wisata,
fasilitas dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan pengunjung di
taman margasatwa ragunan jakarta.
Jurnal Ekonomi Bisnis. 19(3): 38-48.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian.
Alfabeta, Bandung.
Wulandari, V. dan Wahyuati, A. 2017.
Pengaruh fasilitas, pelayanan,dan harga
terhadap kepuasan wisatawan. Jurnal
Ilmu dan Riset Manajemen. 6(3): 120.
Zacarias, D.A., Williams, A.T., and Newtonc,
A. 2011. Recreation Carrying Capacity
Estimations to Support Beach
Management at Praia De Faro
Portugal. Journal of Applied
Geography, 31: 1075-1081.
Jurnal Hasil Penelitian Mahasiswa Fakultas Teknik

Anda mungkin juga menyukai