Anda di halaman 1dari 16

PUSAT AGROWISATA DI TABANAN BALI

YANG REKREATIF MELALUI PENGOLAHAN TATA RUANG DALAM DAN TATA


RUANG LUAR DENGAN PENDEKATAN SUSTAINABILITY
Yunita Fitriani 140115702
Mahasiswa Progra Studi Arsitektur (Angkatan 2014)
Email : Yunitafjung77@gmail.com
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam
melimpah yang dapat di pamerkan. Sebuah potensi pariwisata yang dapat terus diolah untuk
menarik pengunjung para wisatawan. Potensi wisata dapat banyak kita temui di Pulau Bali,
salah satunya di daerah Kabupaten Tabanan. Terletak 35 km di sebelah Barat kota Denpasar,
dengan luas 389,33 km2 dan 26,88% dari luas wilayah yang ada, Kabupaten Tabanan
merupakan lahan persawahan yang belum di kembangkan sebagai obyek wisata sedangkan
sisanya merupakan lahan kering berupa tegal, kebun, dan hutan negara. Menurut data statistik
Dinas Pariwisata Pemerintah Bali,Kabupaten Tabanan memiliki potensi dari segi
pariwisatanya dikarenakan memiliki jumlah kenaikan yang cukup signifikan dari tahun ke
tahun, baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berangkat dari meningkatnya jumlah wisatawan yang terus meningkat setiap
tahunnya, Kabupaten Tabanan sendiri memiliki potensi keindahan alam, seni dan budayanya
yang dapat terus diolah agar dapat menjaga eksistensinya di bidang pariwisata. Maka
diharapkan sebuah Pusat Agrowisata dapat menjadi wadah bukan hanya sekedar tempat
hiburan semata, namun juga dapat menjadi sarana rekreasi berupa edukasi kepada para
pengunjung wisatawan.
Rekreatif merupakan sebuah cetusan terhadap tempat wisata agar idealnya
masyarakat dapat belajar dari tempat wisata yang dikunjungi. Hal itu akan tercapai dengan
melakukan sebuah penataan kawasan yang estetis dan terstruktur agar mampu menarik
pengunjung untuk datang ke tempat wisata tersebut. Melalui pengolahan lanskap, kita dapat
megolah topografi, flora, pemandangan alam, serta aksebilitas yang mudah. Pengolahan
tersebut dibuat berdasarkan hasil analisis, kesesuaian potensi lahan, potensi obyek dan
potensi atraksi wisata alam yang dilengkapi dengan sistem sustainable.
Sustainable ini di rasa cocok untuk keadaan alam yang ada di Tabanan. Diwujudkan
dengan tidak menggunakan sumber daya terbarukan, meminimalisir dampak terhadap
lingkungan dan berupaya menyatukan manusai dengan alam. Perancangan sustainable adalah
perancangan yang “berkelanjutan” yang mengolah perancangan obyek fisik dan lingkungan
sesuai prinsip ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan.
Maka dibutuhkan sebuah rancangan Pusat Agrowisata di Tabanan Bali yang rekreatif
melalui pengolahan tata ruang dalam dan tata ruang luar dengan pendekatan sustainable.

Kata kunci : Pariwisata, Pusat Agrowisata, Rekreatif, Penataan Kawasan, Sustainable


1. PENDAHULUAN wisata agrowisata tersebut dapat
dikemas secara terstruktur agar pesan
1.1. LATAR BELAKANG rekreatif tersebut mudah untuk di
1.1.1. Latar Belakang Proyek sampaikan kepada para pengunjung.
Indonesia memiliki sumber Agrowisata di Tabanan
daya alam yang dapat dipamerkan. merupakan kawasan pertanian atau
Dimana hal itu merukapan sebuah perkebunan yang memiliki potensi
potensi untuk dapat menarik minat wisata sumber daya lanskapnya.
bagi para pengunjung wisatawan. Sehingga melalui pengolahan
Pariwisata memiliki sebuah lanskap, kita dapat mengolah
pengertian, yakni melakukan sebuah topografi, hidrologi, fola dan fauna,
perjalanan untuk melakukan rekreasi pemandangan alam, dan aksesbilitas
atau berlibur. yang mudah.
Agrowisata adalaha sebuah Sustainable adalah sebuah
aktivitas perpaduan antara dunia prinsip yang dapat mengurangi
pertanian/perkebunan dengan dunia pengrusakan alam, penghematan
wisata/kepariwisataan. energi, selaras dengan alam, dan
Potensi agrowisata salah dapat menunjang estetika. Sistem
satunya dapat ditemukan di sustainable ini dirasa sangat cocok
Kabupaten Tabanan yang terletak 35 untuk kondisi yang ada di Kabupaten
km disebelah Barat kota Denpasar Tabanan dengan mengolah
dengan luas wilayah sebesar 389,33 perancangan obyek fisik dan
km2. lingkungan binaan sesuai prinsip
ekonomi, sosial dan ligkungan.

Gambar 1. Gambar Pulau Bali


Sumber : google image
Memiliki kenaikan yang cukup Gambar 2. Ilustrasi Sustainable
signifikan dari tahun ke tahun, Sumber : Google Images
menurut hasil data statistik Dinas
Pariwisata Pemerintah Bali,selalu ada 1.2. RUMUSAN MASALAH
peningkatan di setiap tahunnya. Bagaimana wujud rancangan Pusat
Dengan meningkatnya para Agrowisata di Tabanan Bali yang
pengunjung wisatawan maka akan rekreatif melalui pengolahan tata
meningkatkan pusat agrowisata di ruang dalam dan tata ruang luar
Kabupaten Tabanan sebagai isu-isu dengan pendekatan sustainable.
alternatif tersebut.
1.1.2. Latar Belakang Permasalahan 1.3. TUJUAN DAN SASARAN
Dalam hal berwisata setiap 1.3.1. Tujuan
orang pasti mengalami pembelajaran Mewujudkan rancangan dari Pusat
dari beberapa wisata yang telah Agrowisata di Tabanan Bali yang
dikunjungi. Dan rekreatif rekreatif melalui pengolahan tata
merupakan sebuah cetusan yag tepat ruang dalam dan tata ruang luar
agar masyarakat dapat belajar dari melalui pendekatan arsitektur
tempat wisata tersebut. Hal ini tentu sustainable.
saja akan tercapai apabila tempat
1.3.2. Sasaran sustainable melalui pengolahan
Merancang beberapa massa kawasan lanskap sehingga
bangunan serta fasilitas penunjang dapat memberikan ilmu dan
melalui pengolahan tata ruang dalam pengetahuan baru pada para
dan tata ruang luar dengan wisatawan secara rekreatif
pendekatan sustainable untuk d. Kesimpulan
mendukung berjalannya kegiatan Bagian akhir yang
pusat agrowisata. menerapkan wujud dari hasil
konsep rancangan Pusat
1.4. LINGKUP PEMBAHASAN Agrowisata di Tabanan Bali.
Perancangan dan penerapan
proyek Pusat Agrowisata ini dibatasi 2. TINJAUAN UMUM PUSAT
oleh lingkup pembahasan mengenai AGROWISATA
tata ruang dalam dan tata ruang luar 2.1. AGROWISATA
dengan analisis lingkungan terkait 2.1.1. Pengertian
untuk dapat menghasilkan rancangan Agrowisata merupakan
yang rekreatif hingga dirumuskan perpaduan antara dunia pertanian
menjadi sebuah konsep perancangan atau perkebunan dengan dunia
dengan pendekatan sustainable untuk pariwisata atau kepariwisataan,
menjawab permasalahan isu terkait. dimana para pengunjung dapat
berkunjung ke kebun,
1.5. METODE peternakan, atau membeli
Metode pengamatan dan beberapa produk pertanian yang
pengumupulan data yang digunakan dihasilkan di tempat tersebut.
adalah : Aktifitas dari persiapan
a. Pengumpulan data agrowisata ini juga meliputi
• Data Primer persiapan lahan, penanaman,
Observasi atau survei pemiliharaan, pemanenan,
lapangan untuk memperoleh pengolahan hasil panen, hingga
data-data fisik yang sesuai sampai pada tahap bentuk produk
dengan kondisi sekitar tapak. yang siap dipasarkan kepada para
• Data Sekunder konsumen pengunjung
Pengambilan data wisatawan sebagai bentuk oleh-
sekunder dilakukan melalui oleh.
pengumpulan data yang 2.1.2. Karakter Agrowisata
didapat melalui literatur, buku, Adapun kawasan agrowisata
web dan jurnal. Sehingga dapat memiliki suatu kriteria yakni :
digunakn sebagai acuan 1). Memiliki potensi atau basis
landasan teori. kawasan di sektor agro baik
b. Wawancara pertanian, hortikultura, perikanan
Wawancara dengan maupun peternakan
narasumber yang terkait untuk 2). Adanya kegiatan masyarakat
mendapatkan informasi yang didominasi oleh kegiatan
lengkap dan fasilitas penunjang pertanian dan wisata.
kegiatan yang dibutuhkan. 3). Adanya interaksi yang intensif
c. Analisis dan daling mendukung bagi
Analisis yang dilakukan
yakni dengan mnegkomparasi
data berupa pengolahan tata
ruang dalam dan tata ruang luar
dengan pendekatan arsitektur
kegiatan agro dengan kegiatan
pariwisata dalam kesatuan
kawasan.
2.1.3. Prasyarat Dasar Agrowisata
Faktor yang harus di
perhatikan menurut Sandra dalam
Sildana (2009), faktor yang perlu
di perhatikan yakni :
1) Jenis tanaman yang khas
untuk di kembangkan. Gambar 3. Ilustrasi agrowisata terbuka
2) Tanaman tersebut tidak saja Sumber : Google Images
hanya dilihat, tetapi juga
2.1.5. Infrastruktur Agrowisata
dapat dinikmati pengunjung
Infrastruktur diarahkan untuk
wisatawan.
menunjang pengembangan
3) Tersedianya sarana
sistem kesatuan kawasan, yaitu
penelitian.
meliputi :
4) Tersedianya sarana parkir,
1) Sarana dan prasarana fasilitas
tempat ibadah, tempat
yang mengedepankan
istirahat, dan sarana MCK
kenyamanan dan kemudahan,
(Mandi, cuci, kakus).
yakni dapat berupa
5) Penataan areal tanaman perlu
transportasi dan akomodasi,
di lengkapi dengan jalan
telekomunikasi dan lainnya.
lingkungan/setapak dan
2) Untuk jenis sarana prasarana
sarana peneduh, menara
pendukungnya dapat berupa
pandang, dan papan
jalan, pergudangan untuk
informasi.
hasil produk, penyuluhan
6) Adanya program
pendidikan.
pemeliharaan dan
3) Dapat berupa sarana air baku,
pengembangan yang jelas.
seperti sarana irigasi untuk
Sebagai kawasan terencana
mengairi dan menyirami
atau ter-desain maka
lahan pertanian.
pengolahan kualitas.
4) Infrastruktur yang tepat tanpa
melakukan eksploitasi yang
2.1.4. Pengembangan Agrowisata
berlebihan dan menimbulkan
Pengembangan dari
dampak pada lingkungan
agrowisata ini akan di arahkan dalam
sekitarnya.
bentuk ruang tertutup (seperti
5) Biro perjalanan wisata
museum), ruang terbuka (taman atau
sebagai pemberi informasi
lansekap). Untuk kombinasi
dan sekaligus dapat
agrowisata ruang tertutup dapat
mempromosikan pariwisata
berupa koleksi alat-alat pertanian
tersebut.
yang khas digunakan dalam bidang
pertanian atau peternakan atau
memiliki nilai sejarah, dan bentuk
dari visualisasi sejarah penggunaan 2.2. AGROWISATA DI TABANAN
lahan, maupun proses pengolahan BALI
hasil dari pertanian. Kabupaten Tabanan
merupakan salah satu kabupaten di
Bali yang memiliki peran sentral
dalam bidang pertanian. Sehingga
Kabupaten Tabanan memiliki julukan kenyamanan yang tentunya dapat
“Lumbung Beras”nya provinsi Bali. kita rasakan.
3. TINJAUAN KOTA TABANAN BALI
2.2.1. Jenis Pusat Agrowisata di 3.1. TINJAUAN KOTA TABANAN
Tabanan Bali Kota Tabanan adalah sebuah
Pusat Agrowisata di Kabupaten yang termasuk di
Tabanan,Bali ini berbentuk industri wilayah provinsi Bali, Indonesia.
tanaman pangan dan holtikultura. Terletak disebelah selatan pulau
Dimana pusat agrowisata ini Bali, kira-kira 35 km disebelah barat
menampilkan kegiatan dari para dari kota Denpasar. Luas area
usaha pertanian masyarakat Tabanan kabupaten Tabanan adalah 839.33
seperti sayur mayur, tanaman hias, km² (14.90% dari luas pulau Bali).
buah-buahan dan lebih memamerkan
sistem subak pertanian di Tabanan.

Gambar 5. Lokasi Kabupaten Tabanan,Bali


Gambar 42. Salah satu jenis usaha tani di bidang Sumber : Google Images
pertanian
Sumber : Google Images Batas-batas wilayah
Kabupaten Tabanan adalah: di
2.2.2. Karakteristik Pusat sebelah utara berbatasan dengan
Agrowisata di Tabanan Bali Kabupaten Buleleng yang
Tabanan memiliki potensi dibatasi oleh pegunungan
kegiatan masyarakat yang seperti Gunung Batukaru (2.276
didominasi kegiatan pertanian dan m), Gunung Sanghyang (2.087
wisata dengan keterkaitan dan m), Gunung Pohen (2.089 m), di
ketergantungan yang cukup tinggi. sebelah timur berbatasan dengan
Kegiatan tersebut mendorong Kabupaten Badung yang dibatasi
tumbuhnya industri pusat oleh sungai Yeh Sungi, sungai Yeh
agrowisata, yang memacu Ukun dan sungai Yeh Penet. Di
berkembangnya sektor agro. sebelah selatan berbatasan dengan
2.2.3. Pengembanagan Pusat Samudera Hindia dengan lebar
Agrowisata di Tabanan Bali pantai sekitar 37 km, di sebelah
Pengembangan dari pusat barat berbatasan dengan
agrowisata di Tabanan,Bali ini Kabupaten Jembrana yang dibatasi
nantinya akan diarahkan dalam oleh sungai Yeh Let.
bentuk ruang terbuka berupa taman
atau lansekap. Dimana komponen
utamanya terdiri dari flora baik yang
berupa budidaya atau secara liar,
terdapat atraksi budaya pertanian
setempat, teknologi budidaya dan
pascapanen komoditas pertanian
yang khas atau bersejarah, disertai
pemandangan alam
berlatarbelakang pertanian dengan
3.2. RENCANA TATA RUANG atau tugas, dan bisa juga dilakukan
WILAYAH tanpa membutuhkan biaya.
Terdapat dua rekreasi, yaitu :
a). Rekreasi dalam ruang
Rekreasi dalam ruang yaitu
rekreasi yang dilakukan dalam sebuah
ruangan Misalnya seperti menonton
film atau membaca buku bacaan
ringan dengan tujuan untuk
merefreshkan pikiran, menghilangkan
kepenatan dan kejenuhan setelah
menjalankan aktivitas.

Gambar 7. Perpustakaan salah satu fungsi


Gambar 6. Rencana Tata Ruang Wilayah rekreatif dalam ruang
Sumber : Dokumen Pemerintah Tabanan Sumber : Google Images

Dan berdasarkan hasil survey b). Rekreasi ruang luar


dan pendataan yang dilakukan Rekreasi ruang luar adalah
pemerintah Kabupaten Tabanan rekreasi yang di lakukan di luar
dalam kurun waktu 5 tahun ruangan sehingga faktor dan kondisi
mendatang, pembangunan di cuaca sangat berpengaruh. Contohnya
Kabupaten Tabanan akan dititik belajar melalui alam di lingkungan
beratkan pada bidang ekonomi dan ruman, pengadaan program kegiatan di
peningkatan kualitas sumber daya area outdoor.
manusianya (SDM) dengan
memprioritaskan hal utama seperti :
1. Sektor Pertanian
2. Sektor Pariwisata dan Budaya
3. Sektor Industri Kerajinan Rumah
Tangga
4. Sektor Perdangan dan Jasa
5. Sektor Pendidikan dan Kesehatan
Gambar 8. Salah satu kegiatan rekreasi pada
ruang luar
4. LANDASAN TEORI Sumber : Google Images
4.1. Karakteristik Rekreatif
Berdasar pada Kamus Besar 4.2. Kajian Teori Tata Ruang Luar
Bahasa Indonesia, rekreatif Terdapat beberapa aspek perancangan
merupakan kata sifat dari kata dasar luar, yaitu :
rekreasi. Rekreasi berasal dari bahasa • Lantai
latin yaitu creature yang berarti Pemilihan jenis material yang
mencipta, lalu diberi awalan “re” digunakan pada bidang alas
sehingga memiliki arti “pemulihan untuk ruang luar tergolong keras
daya cipta atau penyegaran daya seperti material batu, conblock,
cipta”. Rekreatif biasanya dilakukan batu bata, kerikil, dan material
saat seseorang memiliki waktu luang, keras lainnya yang dapat
seperti disaat terbebas dari pekerjaan diaplikasikan pada ruang luar
yang nantinya akan digunakan
sebagai penutup atau pelindung 4.3.4. Ritme
baik untuk manusia atau Sebuah pola pengulangan yang
kendaraan. memiliki sifat kontinu atau repitisi
• Dinding yang digunakan dalam sebuah desain.
o Dinding massif Tujuan pemberian ritme pada ruangan
Dinding massif merupakan ialah untuk memberikan suatu garis
dinding dalam yaitu misalnya merah pada desain dan
seperti batu bata ataupun dari menghindarkan dari kesan norak.
material lain yang memiliki 4.3.5. Detail
ketinggian tertentu yang Detail pada ruang dalam ini
memisahkan ruang luar dan berkaitan dengan elemen-elemenyang
ruang dalam yang dikelilingi ada seperti detail kursi, detail meja,
oleh ruang luar lainnya. dan detail lainnya yang berkaitan
o Dinding transparan dengan ruang dalam.
Dinding Transparan seperti 4.3.6. Skala dan Proporsi
misalnya berupa pepohonan Skala dan proposi lebih
atau pagar. Dinding ini menekankan pada ukuran dari
merupakan dinding yang tidak ruangan itu sendiri, seperti ukuran
menutupi atau membatasi pola lantai, ukuran plafon. Dan
keseluruhan dipadukan dengan elemen yang
o Dinding semu terdapat didalamnya.
Dinding semu merupakan jenis 4.3.7. Warna
dinding yang tidaklah Pemilihan warna yang tepat
berbentuk nyata, namun tetap akan mempengaruhi karakter dari
membatasi ruang luar yang penghuninya. Ini dikarenakan setiap
satu dengan ruang luar lainnya. warna memiliki karakter dan efek
yang berbeda-beda.
4.3. Kajian Teori Tata Ruang Luar 4.3.8. Fungsional dan Ergonomis
4.3.1. Unity dan Harmony Sebuah elemen pengisi ruang
Keseimbangan antara ruang yaitu furniture harus dapat
yang telah ditata dengan elemen- difungsikan dan bukan hanya sebagai
elemen pelengkap harus terjaga pajangan, tidak hanya itu furniture
dengan baik, selain untuk pengisi ruang harus ergonomis
memunculkan adanya kesatuan dengan tubuh pengguna ruang
desain hal ini untuk memunculkan tersebut.
komposisi yang seimbang indah.
4.3.2. Keseimbangan (balanced) 4.4. Kajian Teori Arsitektur Sustainable
Keseimbangan disini adalah 4.4.1. Pengertian Arsitektur Sustainable
adanya penyetaraan antara bagian Arsitektur berkelanjutan memiliki
satu dan bagian lain supaya banyak pengertian dari berbagai pihak.
pandangan pengamat tidak condong Beberapa diantaranya adalah pengertian
ke salah satu bagian. yang dikutip dari buku milik James Steele,
4.3.3. Focal Point Sustainable Architecture adalah,
Focal point disini merupakan “Arsitektur yang memenuhi kebutuhan saat
aksen yang menjadi daya tarik sebuah ini, tanpa membahayakan kemampuan
ruangan. Focal point dalam satu ruang generasi mendatang, dalam memenuhi
dapat lebih dari satu. Dan berupa kebutuhan mereka sendiri. Kebutuhan itu
lukisan, patung, atau benda-benda berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat
yang mempunyai makna bagi yang lain, dari satu kawasan ke kawasan
pemiliknya.
yang lain dan paling baik ditentukan oleh
masyarakat terkait”.
4.4.2. Penerapan Arsitektur Sustainable
Proses keberlanjutan arsitektur
meliputi keseluruhan siklus masa suatu
bangunan, mulai dari proses pembangunan,
pemanfaatan, pelestarian dan
pembongkaran bangunan. Visi arsitektur
berkelanjutan tidak saja dipacu untuk Gambar 10. Contoh Penerapa Konsep Sustainable
Sumber : google images
mengurangi emisi gas ruah kaca
(greenhouses effect), juga mengandung 5. ANALISIS
maksud untuk lebih menenkankan 5.1. ANALISIS PERANCANGAN
pentingnya sisi kualitas dibanding kuantitas Analisis perancangan terdapat
ditinjau dari aspek fungsional, lingkungan, identifikasi aktivitas dan pelaku yang
kesehatan, kenyamanan, estetika dan nilai terdapat di Pusat Agrowisata. Analisis ini
tambah. Penerapan arsitektur berkelanjutan bertujuan untuk mengetahui segala
diantaranya : aktivitas yang terjadi pada Pusat
1. Dalam efisiensi penggunaan energi Agrowisata beserta pelak sehingga di
2. Dalam efisiensi penggunaan lahan dapatkan ruang-ruang yang memang di
3. Dalam efisiensi penggunaan material butuhkan untuk mewadahi aktivitas pelaku
4. Dalam manajemen limbah di Pusat Agrowisata.

5.1.1. IDENTIFIKASI
Para identifikasi ini terbagi atas
tiga bagian :
A. Identifikasi Pelaku
- Pengunjung
- Pengelola
B. Identifikasi Aktivitas
C. Pola Aktivitas
Identifikasi dilakukan guna untuk
mengetahui secara jelas para pelaku beserta
Gambar 9. Contoh Penerapa Konsep Sustainable aktivitas yang terjadi di Pusat Agrowisata.
Sumber : google images Identifikasi ini guna mengetahui berapa
jumlah kebutuhan ruang yang harus
4.4.3. Manfaat Sustainable terpenuhi dalam Pusat Agrowisata.
Manfaat dari konstruksi berkelanjutan
adalah menciptakan kehidupan yang 5.1.2. ANALISIS PROGRAM
berkualitas, seperti penghematan energy, RUANG
Identifikasi program ruang ini terbagi
kualitas lingkungan yang baik. Ada 6
atas tiga bagian :
prinsip dalam konstruksi berkelanjutan,
A. Program Ruang dan fasilitas
yaitu : B. Analisa Peruangan
1. Meminimalkan konsumsi sumber daya C. Persyaratan Ruang
2. Memaksimalkan pemanfaatan kembali D. Organisasi Ruang
3.Menggunakan sumber daya yang Identifikasi program ruang dilakukan
terbarukan guna bertujuan untuk mendapatkan
4. Melestarikan lingkungan beberapa kebutuhan ruang yang diperlukan
5. Menciptakan lingkungan yang sehat dalam Pusat Agrowisata di Tabanan,Bali
6. Menjadikan kualitas sebagai tujuan dalam berdasarkan hasil dari identifikasi pelaku
membangun yang telah di jelaskan sebelumnya.
5.1.2.1. BESARAN RUANG TOTAL = 7460 m2
Segala aktivitas yang terjadi pada SIRKULASI = 1492 m2
setiap pelaku membutuhkan besaran ruang, AREA BANGUNAN = 8952 m2
guna adanya ruang gerak atau sirkulasi
dalam ruang itu sendiri. Kebutuhan ruang 5.1.3. ANALISIS PEMILIHAN SITE
juga harus sesuai dan perlu adanya Pemilihan tapak menitik beratkan pada
pertimbangan dalam mewujudkan besaran lokasi yang strategis dan memenuhi
ruang yang sesuai dengan kegiatan pelaku di ketentuan dasar pada RTRW Kota Tabanan
dalamnya. Adapun beberapa hal terkait di (Peraturan Daerah Kota Tabanan nomer 11
dalamnya yaitu : tahun 2011) tentang Rencana Tata Ruang
1. Jenis kegiatan yang diwadahi Wilayah kota Tabanan tahun 2012-2032.
2. Kapasitas Pengguna Dan hasil dari analisis yakni lokasi yang
terpilih merupakan zona perkebunan
3. Kebutuhan Flow ruang sebagai sehingga dapat memenuhi syarat Pusat
sirkulasi : Agrowisata Tabanan yang bersifat
Rekreatif. Pemilihan dari site juga dapat
50-10% = Standart flow gerak
menunjang pariwisata di Bali, khusunya di
minimun
daerah Tabanan karena adanya
20% = Tuntutan kenyamanan fisik
ketersediaan lahan yang masih cukup luas.
40% = Tuntutan kenyamanan
psikologis
50% = Tuntutan persyaratan
spesifik kegiatan
60% = Keterlibatan terhadap servis
kegiatan
70-100%= Keterkaitan dengan banyak
kegiatan
Sumber : Data Arsitek

Sehingga besaran ruang yang sesuai


untuk memenuhi kebutuhan para pelaku
Gambar 10. Site pada lokasi
dengan mempertimbangkan segala aktivitas Sumber : google maps
yang terjadi didalamnya pada Pusat
Agrowisata di Tabanan,Bali yakni : Ukuran site kurang lebih yang di dapat
A. Area Penerima dari hasil analisis yakni sebesar 15000m2.
Batas-batas wilayah meliputi :
B. Area Rekreasi
C. Area Rekreasi dan Akomodasi Utara : Area persawahan dan rumah
penduduk
D. Area Pengelola
Selatan : Area rumah penduduk dan
E. Area service & Maintenance
juga perkebunan
F. Besaran Ruang Keseluruhan Area
Timur : Area rumah padat penduduk
Perkiraan luasan dari pusat agrowisata
di Tabanan,Bali : Barat : Area persawahan
1. Agrowisata Sayur = 1873,48 m2
Dengan ketentuan RTRW Kota
2. Agrowisata Buah = 1820,91 m2
Tabanan (Peraturan Daerah Kota Tabanan
3. Gedung pertunjukkan = 686,14 m2
Nomor 11 tahun 2012) tentang rencana tata
4. Area Pengelola = 425,1 m2
ruang wilayah kota Tabanan tahun 2012 –
5. Restoran = 274,95 m2
2032 :
6. Mushola = 84,5 m2
7. Parkir = 2295 m2
KWT : 40% x 15000 = 6000 m̔² 5.1.3.3. ANALISIS DRAINASE
KPU : 20% x 6000 = 1200 m²
KDH : 40% x 15000 = 6000 m²
KLB : Maksimal 2 lantai
Sempadan jalan lingkungan sebesar 15 m.
5.1.3.1. ANALISIS
PENCAHAYAAN ALAMI Gambar 13. Pencahayaan matahari
Sumber : Penulis, 25 Mei 2018
Drainase yang menyalurkan air menuju
riol desa ada berada pada sebelah Barat
site. Sehingga utilitas drainse dapat diolah
menuju area site terpilih

5.1.3.4. ANALISIS KONTUR

Gambar 11. Pencahayaan matahari


Sumber : Penulis, 25 Mei 2018

Orientasi terhadap pencahayaan


matahari dari timur dan ke Barat sangat
berpengaruh terhadap peletakkan ruang-
ruang pada bangunan.
Gambar 14. Analisis Kontur
Sumber : Penulis, 25 Mei 2018
5.1.3.2. ANALISI ARAH MATA
Ketinggian pada site memiliki level
ANGIN
yang berbeda-beda, dikarenakan berada
pada area persawahan yang berkonsep
terasering atau sengkedan. Sehingga perlu
adanya pengolahan lahan yang baik agar
dapat di manfaatkan dengan optimal.
Sehingga konsep penyatuan dengan alam
dapat berjalan.

Gambar 12. Arah angin 5.1.3.5. ANALISIS VEGETASI


Sumber : Penulis, 25 Mei 2018

Daerah persawahan dan di tambahn


banyaknya pepohonan rindang yang
mengelilingi site harus dioptimalkan secara
maksimal dalam meletakkan posisi ruangan.

Gambar 15. Analisis vegetasi


Sumber : Penulis, 25 Mei 2018
Vegetasi di sekitar site harus di
manfaatkan dengan sangat baik, karena
memiliki banyak fungsi terhadap a. Perbedaan warna antar ruang
pembangunan di lokasi site, seperti pohon Perbedaan warna pada ruang akan
yang lebat atau rindang dapat dijadikan memberikan kesan yang berbeda ketika
sebagai peneduh, dan dapat menghasilkan akan memasukinya, dan pengunjung akan
sirkulasi angin yang sejuk, dan membuat dapat membedakannya ruang-ruang yang
nyaman bagi para pengunjung yang datang. telah di lewatinya.
Sehingga letak ruangan harus di
pertimbangkan agar dapat terjadinya
sirkulasi udara yang baik.
5.1.3.6. ANALISIS KEBISINGAN

Gambar 17. Penggunaan cat pada ruang


Sumber : Google Images 2018
b. Signage

Gambar 16. Analisis kebisingan


Sumber : Penulis, 25 Mei 2018
Tapak mrupakan kawasan pedesaan
yang padat namun cukup tenang apabila di
hari biasa. Area tapak dengan rumah Gambar 18. Penggunaan Signage pada penamaan
penduduk sekitar cukup dekat, karena ruang
Sumber : Google Images 2018
hanya di batasi oleh jalan raya. Sedangkan
Signage sangat penting untuk
pada arah sisi sebelah Selatan dan Barat
memberikan informasi bagi pengguna atau
tidak terlalu bising, meskipun pada sisi
pengunjung yang ada di dalamnya.
sebelah Selatan juga merupakan area
Sehingga dapat memberikan informasi yang
penduduk, namun cukup tenang, dan di
jelas kepada pengunjung maupun
batasi oleh perkebunan dengan pohon lebat,
penggunanya.
sehingga dapat mereduksi kebisigan yang
ada.
c. pencahayaan
5.2. ANALISIS PERANCANGAN
PENEKANAN STUDI
5.2.1. ANALISIS TATA RUANG
DALAM
Tata ruang dalam yang terdapat pada
Pusat Agrowisata di Tabanan,Bali harus
memiliki tata ruang dalam yang dapat
memudahkan pengujungnya dalam
mengikuti segala kegiatan di dalam ruangan. Gambar 19. Penggunaan pencahayaan pada
Hal itu dapat dilakukan dengan cara : keseluruhan ruangan
Sumber : Google Images 2018

Pencahayaan sangat penting bagi


penataan ruang-ruang di dalam Pusat
Agrowisata. Dengan memberikan efek
pencahayaan yang berbeda akan membuat
suasana ruang menjadi lebih
menyenangkan.

5.2.2. ANALISIS TATA RUANG


LUAR
Ruang luar merupakan sebuah tempat
yang digunakan untuk beraktivitas sehari-
hari yang dikelilingi oleh beberapa
Gambar 20. Penyajian pemandangan secara frame
bangunan-bangunan lainnya. Susunan yang
Sumber : Google images 2018
membentuk volume tergantung pada :
1. Massa yang mengelilingi ruang luar -Memperlihatkan secara keseluruhan
2. perbandingan jarak dan tinggi bangunan Suatu cara yang efektif dalam
3. perbandingan terhadap manusia yang merancang ruang luar yakni dengan
berada di dalamnya. memperlihatkan secara keseluruhan
Ruang luar dapat terdiri dari 1 atau 2 pemandangan pada saat permulaan, karena
ruang atau sejumlah ruang-ruang luar yang hal tersebut dapat memberikan daya tarik
lebih kompleks, sehingga dapat yang kuat secara visual.
digambarkan sebagai ruang yang
mempunyai peruntukan fungsi serta sifat
yang berbeda. Dan menciptakan ruang
tersebut dapat melalui beberapa cara,
yaitu :
1. Hierarki Ruang
Salah satu cara untuk menciptakan
ruang dengan segala kaidahnya, yaitu
dengan menetapkan daerah-daerah dalam
hubungannya dengan penggunaan dan Gambar 21. Penyajian pemandangan secara
fungsi-fungsinya, dengan demikian ruang menyuluruh
dapat menjadi ruang eksterior, semi Sumber : Google Images 2018
eksterior, interior, atau publik, semi -Memperlihatkan secara bertahap
publik, privat, sehingga ada kemungkinan Cara lain dalam memperlihatkan
peruntukkan ruang. pemandangan yakni bisa dengan
2. Deretan Ruang Luar memperlihatkan pemandangan secara
- frame bertahap, hal ini dapat menumbuhkan
Susunan/deretan ruang luar ada antisipasi dan merangsang perasaan
kemungkinan bisa menguatkan manusia terlebih dahulu, untuk kemudian
pemandangan dan memberi bermacam- mengerti dan memahami keseluruhan
macam suasana dan kesan terhadap ruang secara perlahan.
itu sendiri.
Gambar 25. Penggunaan air mancur
Gambar 22. Penyajian pemandangan secara Sumber : Google Images 2018
bertahap
Sumber : Google Images 2018
6. KONSEP PERENCANAAN DAN
3.Perbedaan Tinggi Permukaan/tinggi PERANCANGAN
lantai 6.1. Analisa Gubahan Massa
Perubahan ketinggian lantai tersebut Untuk rancangan desain massa
juga dapat menunjukkan batas yang jelas bangunan, nantinya akan
antara berbagai area. Dengan adanya menyesuaikan dengan gaya arsitektur
perbedaan tinggi lantai dapat memberikan penduduk sekitar. Desain massa
banyak kemungkinan baik untuk bangunan nantinya haruslah
menghubungkan ruang satu dengan yang mencirikan bangunan arsitektur Bali,
lain atau memisahkan. misalnya dapat berupa ukiran dengan
penambahan estetik yang dapat
mencirikan Bali, patung, atau material
lainnya. Massa bangunan nantinya
haruslah mengikuti aturan tata
membangun rumah Bali, seperti
penggunaan konsep Asta Kosala
Kosali, yakni sebuah konsep dimana
Gambar 23. Batas area perbedaan lantai meletakan ruang yang di anggap suci
Sumber : Google Images 2018 atau sakral, dan dimana meletakkan
4. Tangga dan Ramp ruang yang di anggap kotor
Pada perbedaan tinggi lantai, maka
tangga daerah luar dan ramp yang
menghubungkan lantai-lantai menjadi
persoalan yang penting.

Gambar 26. Asta Kosala Kosali pada rumah


Bali
Sumber : Google Images 2018

Gambar 24. Penggunaan tangga dan ramp


Sumber : Google Images 2018

5. Perbedaan material pada pertemuan


dua bidang
Garis batas yang terbentuk oleh
pertemuan dua bidang atau terjadi karena
perbedaan material adalah elemen yang
penting dalam perancangan.
6.2. Konsep Rekreatif dengan Massa bangunan di buat berbeda agar tidak
Pengolahan Tata Ruang Dalam dan terlalu monoton.
Tata Ruang Luar
6.2.1. Tata Ruang Luar

Gambar 27. Massa Bangunan Staff


Sumber : Penulis
Gambar 31. Tata Ruang Luar
Sumber : Penulis

Gambar 28. Massa Bangunan Agro


Sumber : Penulis

Gambar 32. Aksonometri Site


Sumber : Penulis
Hasil dari desain rancangan pada penataan
kawasan tata ruang luar dengan penataan
yang telah diseusaikan dengan hasil
analisis konsep berdasarkan arsitektur
Gambar 29. Massa Bangunan Gedung Pementasan Bali, yakni konsep Asta Kosala Kosali.
Sumber : Penulis
Dimana ruang-ruang utama berada di
bagian Utara karena merupakan area
utama, bagian Selatan dengan massa
bangunan atau sarana prasarana
penunjang, bagian sisis Barat merupakan
area restoran karena terdapat dapur yang
diyakini merupakan daerah suci tempat
Dewa Api berada, pada sisi bagian Timur
merupakan area agro baik itu bangunan
dan kebun karena dirasa tempat yang
Gambar 30. Massa Bangunan Restoran paling tepat untuk menyimpan hasil panen
Sumber : Penulis
atau meletakkan area perkebunan, dimana
Penggunaan material utama yakni terdiri
hal itu diyakini merupakan tempat Dewa
dari material batu batu, kayu baik sebagai
Air berada.
struktur atau dinding, dan juga terdiri batu
alam sebagai pelengkap estetik agar lebih
mempercantik penampilan bangunan.
6.2.2. Tata Ruang Dalam Penataan interior disesuaikan dengan
analisa sebelumnya, yakni berdasarkan warna
baik penggunaan cat, material atau wallpaper
agar tidak terasa membosankan. Bukaan-
bukaan serta pencahayaan yang cukup sangat
penting dikarenakan akan lebih hemat dalam
penggunaan energi. Penggunaan material
yang tepat juga sangat di ajurkan agar
pengunjung lebih nyaman dan aman, namun
juga harus mempertimbangkan keseimbangan
Gambar 33. Suasana Interior kedepannya untuk memenuhi konsep
Sumber : Penulis arsitektur keberlanjutan.

Gambar 34. Suasana Interior


Sumber : Penulis
DAFTAR PUSTAKA

Ching, Francis D.K. 1943. Architecture Form, Space, & Order. New Jersey. Jhon Wiley

Chiara, Joseph De. 2001. Time – Saver Standards For Biulding Types-Fourth Edition. Singapore

D. KChing, Francis., 2007. A Global History of Architecture. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

D. KChing, Francis., 1996. Form, Space, and Order. United States of America: JohnWiley & Sons, Inc.

https://id.climate-data.org/location/4564/
http://www.id.baliglory.com/2015/07/tabanan-bali.html
http://ppsp.nawasis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/pokja/bp/kab.tabanan/BPS%20Tabanan%20B
ab%20II-GAMBARAN%20UMUM%20KABUPATEN.pdf

Neufert, Ernst.2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta. Erlangga.

White, Edward T. 1973. Tata Atur: Pengantar Merancang Arsitektur. Bandung. Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai