Anda di halaman 1dari 11

P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.

1, April 2017

PENGEMBANGAN AGROWISATA ANGGUR BERBASIS


MASYARAKAT DI DESA BANYUPOH, KECAMATAN
GEROKGAK, KABUPATEN BULELENG-BALI

I Gede Putra Nugraha

Jurusan Perhotelan (DIII), Universitas Pendidikan Ganesha


Singaraja, Indonesia

e-mail: dedenugraha@ymail.com

Abstrak
Studi ini bertujuan 1) untuk mengetahui potensi agrowisata di Desa Banyupoh, 2) untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan
Agrowisata di Desa Banyupoh.Data yang diperoleh bersumber dari hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi.Penelitian ini menggunakan deskriftif kualitatif. Subjek dari
penelitian ini adalah petani atau masyarakat di Desa Banyupoh yang dapat memberikan
data terkait, sedangkan objek dari penelitian ini adalah dengan menggunakan Analisis
SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hasil penelitian
ini menyatakan bahwa 1) Desa Banyupoh memiliki potensi untuk perkembangan
agrowisata, seperti perkebunan anggur. 2) Kekuatan Desa Banyupoh adalah perkebunan
anggur yang dapat dijadikan sebagai daerah tujuan wisata petik anggur dengan
menggunakan konsep “Petik Buah Langgsung dari pohonnya”. Kelemahan Desa
Banyupoh berdasarkan faktor dari dalam berupa tidak tersedianya sarana akomodasi,
pemanfaatan atraksi alam yang kurang, aksesibilitas yang masih minim serta belum ada
pemandu wisata atau lembaga terkait.Peluang yang dimiliki Desa Banyupoh dalam
pemanfaatan potensi agrowisata adalah tren atau keinginan wisatawan untuk beralih
kesuasana alam dan budaya menjadikan peluang yang baik dengan dikembangakannya
wisata agro di Desa Banyupoh dengan memanfaatkan lahan perkebunan anggur.
Ancaman yang dimiliki Desa Banyupoh adalah banyak munculnya desa wisata yang
berbasis community based tourism, sehingga sehingga persaingan relatif ketat
khususnya dengan wisata agro yang dipegang oleh Sababay Winery Bali.

Kata kunci: agrowisata, pariwisata berbasis masyarakat. SWOT

Abstract
The aim of the study are 1) to know the potential of agrotourism in Banyupoh village, 2) to
know the Strength, Weaknesses, Opportunities and Treats in developingagro tourism in
Banyupoh village. The data that found of a source from result the interview, observation
and documentation. This research used descriptive qualitative. The subjek of this
research is farmer or society in Banyupoh Village that can give the related data. Where
leasobjectof this research is with use SWOT Analysis to know the Strength, Weaknesses.
Opportunities and Treats. The result of this research explaint that are 1) Banyupoh
Village has Potential to developingAgro tourism, such as grapes plantation. 2)
TheStrength of Banyupoh village is grapes plantation that can will as the aim territory of
pick grape with use concept“pick grape directly from the trees”. The Weakness of
Banyupoh Village be based on the factor from inside like not available accommodation
medium, utilization of nature attraction that decrease the accessibility that still limited and
the absence of tour guide or related institution. Opportunities of the Banyupoh Village in
exploiting the potential of agro tourism is a trend or the development of agro tourism to
switch to natural atmosphere and culture to make q good opportunity with the developing
of agro tourism in the Banyupoh Village with land use wineries. Threats owned Banyupoh
Village is much the emergence of tourism village based of community, so that relatively
tight competition especially with agro tourism held by Sababay Winery Bali.

Keyword: Agrotourism, community based tourism, SWOT

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 20



P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.1, April 2017

Pendahuluan lahan perkebunan anggur nampaknya


Bali merupakan salah satu kurang. Masyarakat Desa Banyupoh
destinasi wisata yang mempunyai kurang menyadari akan pentingnya
ragam kebudayaan dan sumber daya pemaanfaatan lahan perkebunan bagi
alam yang berlimpah.Kekayaan alam perkembangan dunia pariwisata, hal ini
merupakan modal utama dalam didasarkan pada observasi awal yang
meningkatkan taraf hidup manusia dilakukan.
melaui pemanfaatan sumber daya alam Kurangnya kesadaran
yang dimiliki.Bali mempunyai ciri khas masyarakat akan pentingnya
dan daya tarik tersendiri yang dimana pemanfaatan lahan sebagai daya tarik
wisatawan lokal maupun wisatawan wisata di Desa Banyupoh merupakan
mancanegara tertarik untuk berkunjung pokok permasalahan yang harus diteliti.
ke Bali. Kabupaten Buleleng merupakan Mengingat akan pentingnya agrowisata
salah satu daya tarik wisata yang sebagai bagian dari objek wisata yang
memiliki daya tarik tersendiri terutama memanfaatkan usaha pertanian
sumber daya alam yang berlimpah. sebagai objek wisata. Tujuannya adalah
Seiring dengan berjalannya untuk memperluas pengetahuan,
waktu perkembangan pariwisata yang pengalaman rekreasi, dan hubungan
ada di Kabupaten Buleleng semakin usaha dibidang pertanian.Melalui
pesat dengan adanya kesadaran pengembangan agrowisata yang
masyarakat untuk memanfaatkan menonjolkan budaya lokal dalam
sumber daya alam yang dimiliki.Terlihat memanfaatkan lahan, masyarakat bisa
dengan adanya perkembangan meningkatkan pendapatan petani sambil
pembangunan fasilitas seperti melestarikan sumber daya lahan, serta
penyediaan akomodasi, restaurant dan memelihara budaya maupun teknologi
faktor penunjang lainnya. Dengan lokal yang umumnya telah sesuai
dibangunnya fasilitas tersebut maka dengan kondisi lingkungan alaminya.
para wisatawan yang akan berkunjung Dari uraian permasalahan
ke daerah tujuan akan merasa betah dilapangan maka perlu untuk melakukan
dan nyaman untuk melakukan penelitian dengan tema
perjalanan wisata. “Pengembangan Agrowisata Anggur
Kabupaten Buleleng mempunyai BerbasisMasyarakat DiDesa Banyupoh,
banyak daya tarik wisata.Seperti Pantai Kecamatan Gerokgak, Kabupaten
Lovina, Air Terjun Gigit, Taman Buleleng-Bali”. Penelitian ini
Nasilonal Bali Barat, dan masih banyak menggunakan konsep dasar syarat
yang lainnya. Selain memiliki daya tarik pengembangan pariwisata, yaitu 4 A
wisata, Kabupaten Buleleng juga (attraction, accesibility, ancillary, dan
memiliki lahan pertanian yang cukup aminities)
luas dan banyak jenis tanaman yang Berdasarkan uraian latar
ditanami misalnya seperti padi, jangung, belakang yang dipaparkan diatas dapat
kelapa, durian, cengkeh, dan tanaman dirumuskan beberapa permasalahan
yang paling banyak ditanam adalah sebagai berikut: (1) Faktor – faktor apa
tanaman anggur yang bertempat di sajakah yang mampu mendukung
Desa Bayupoh Kecamantan Gerokgak pengembangan agrowisata di Desa
±56 Km dari pusat kota Singaraja. Banyupoh?
Perkebunan anggur merupakan (2) Bagaimanakah pengembangan
salah satu sumber mata pencaharian agrowisatayang ada di Desa Banyupoh?
bagi masyarakat di Desa Banyupoh.
Selain posisi desa yang sangat Tipe Artikel
strategis, sumber air yang ada di Desa Artikel ini merupakan hasil
Banyupoh juga sangat membantu dalam penelitian.Dimana penelitian ini
pengoprasian pengembangan tanaman dilaksanakan di desa Banyupoh
anggur serta cuaca yang sangat Kecamatan Gerokgak Buleleng.
mendukung. Selain memiliki kelebihan METODE
tersendiri, kesadaran akan pemanfaatan

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 21



P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.1, April 2017

memberikan penjelasan atau


keterangan. Dari hasil penelitian
tersebut maka akan dilakukan beberapa
usaha pengembangan angrowisata
anggur dilihat dari potensi yang dimiliki.
Lokasi penelitian ini dilakukan di
Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak,
Kabupaten Buleleng ± 60 km dari pusat
kota Singaraja. Adapun objek yang
diteliti adalah pengembangan
agrowisata berbasis anggur yang ada di
Desa Banyupoh karena keterbatasan
kesadaran masyarakat dalam
memanfaatkan lahan perkebunan
mereka.
Subjek penelitian yang dimaksud
yaitu pengelola dan pihak yang memiliki
wewenang memberikan data yang
bersangkutan dengan penelitian
ini.Pengelola (petani anggur) dan
perangkat desa dipilih sebagai subjek
dalam penelitian ini karena sumber
tersebut dapat memberikan penjelasan
yang sesuai dengan penelitian yang
dilakukan.
Sedangkan objek penelitian ini
dimaksudkan pada penelitian mengenai
usaha yang dilakukan pihak pengelola
Bagan 3.1 Rancangan Penelitian dalam pengembangan lahan pertanian
Dilihat dari bagan 3.1, Penelitian sebagai daya tarik agrowisata.
ini dimulai dari penelitian awal yang Data Primer yaitu data yang
berlokasi di Desa Banyupoh Kecamatan bersumber dari observasi dan
Gerokgak Kabupaten Buleleng-Bali ± 55 wawancara langsung kepada
km dari pusat kota Singaraja. Desa masyarakat dan perangkat desa dalam
Banyupoh memiliki potensi fisik berupa mengembangkan Desa Banyupoh
kondisi tanah, air, iklim dan sumber sebagai daerah tujuan agrowisata.
daya manusia (SDM) yang berkualitas, Data skunder yaitu data yang
serta potensi non fisik berupa dapat diperoleh melalui hasil buku-buku
masyarakat desa, lembaga desa, pedoman perhotelan yang terkait
aparatur desa, adat istiadat dan budaya. dengan penelitian tentang usaha
Dalam penelitian ini akan diteliti lebih pengembangan agrowisat.
lanjut dengan menggunakan kosnsep Teknik pengumpulan data yang
4A (attraction, acceessibillity, amenities dilakukan secara langsung pada objek
and ancillary). penelitian. Dalam hal ini maka akan
Berdasarkan potensi yang dilakukan beberapa penelitian
dimiliki maka Desa Banyupoh layak mengenai pemanfaatan lahan pertanian
untuk dijadikan sebagai daerah tujuan sebagai daya tarik agrowisata.
agrowisata.selanjutnya akan dilakukan Observasi yang dilakukan
Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, menggunakan checklist yang digunakan
Opportunities, and Threats) untuk untuk pengumpulan data penting yang
mengetahui kekuatan, kelemahan, didapat dari narasumber atau yang
peluang dan ancaman. Dari proses berwenang memberikan informasi
analisis tersebut maka selanjutnya akan tentang penelitian ini.
dilakukan proses analisis deskriptif Teknik pengumpulan data
kualitatif untuk menggambarkan, dengan melakukan tanya jawab

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 22



P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.1, April 2017

langsung dengan responden seperti Threats) untuk mengetahui kekuatan,


Pengelola serta orang-orang yang kelemahan, peluang dan ancamandan
berwenang untuk memberikan informasi selanjutnya akan digunakanteknis
tentang masalah yang terkait. Dimana analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan
metode ini digunakan untuk mengurai data sistematis memaparkan
mendapatkan jawaban langsung dari bagaimana peran masyarakat dalam
aparat desa maupun masyarakat atau upaya mengembangankan desa
petani sebagai objek utama dalam sebagai daerah tujuan agrowisata.
penetilian ini.Dalam melakukan
wawancara diperlukan adanya HASIL DAN PEMBAHASAN
pedoman wawancara dan buku catatan, Faktor Pendukung Pengembangan
pedoman wawancara ini berfungsi untuk Agrowisata di Desa Banyupoh Dilihat
meluruskan percakapan ketika Berdasarkan Konsep 4A (Attraction,
melakukan wawancara agar hal yang Accessibillit, Amenities, and
dibahas tidak jauh melebar dari materi, Ancillary)
sedangkan buku catatan berfungsi
untuk mencatat semua data yang di 1. Attraction
dapat oleh para narasumber, dan Atraksi yang dimiliki Desa
memudahkan pengolahan data. Banyupoh adalah atraksi agrowisata
Teknik pengumpulan data perkebunan anggur yang berpotensi
dengan melakukan tanya jawab mampu menarik wisatawan.Sejauh ini
langsung dengan responden seperti ada beberapa investor tertarik untuk
Pengelola serta orang-orang yang mengembangkan Desa Banyupoh
berwenang untuk memberikan informasi sebagai daya tarik agrowisata.Ada
tentang masalah yang terkait. Dimana beberapa lokasi atau perkebunan
metode ini digunakan untuk anggur yang menjadi pertimbangan para
mendapatkan jawaban langsung dari investor untuk dijadikan sebagai
aparat desa maupun masyarakat atau kawasan agrowisata. Perkebunan
petani sebagai objek utama dalam tersebut berlokasi 4 km dari pusat Desa
penetilian ini. Banyupoh dengan luas perkebunan
Dalam melakukan wawancara sekitar 5 hektar yang dibagi menjadi 3
diperlukan adanya pedoman lokasi karena perkebunan tersebut
wawancara dan buku catatan, pedoman dikelola oleh tiga orang petani, yang
wawancara ini berfungsi untuk bernama Gusti Ketut Suarta, Ketut
meluruskan percakapan ketika Suarmika dan Gusti Putu Suardika.
melakukan wawancara agar hal yang Berdasarkan hasil observasi
dibahas tidak jauh melebar dari materi, yang dilakukan, lokasi tersebut memang
sedangkan buku catatan berfungsi layak untuk dikembangkan sebagai
untuk mencatat semua data yang di wisata agro. Selain lokasi yang sangat
dapat oleh para narasumber, dan strategis, dekat dengan alam dan jauh
memudahkan pengolahan data.Teknik dari keramaian, penataan dilokasi
pengumpulan data dengan cara perkebunan tersebut terbilang telah
mengumpulkan dokumen dan fakta- tertata dengan rapi, hal ini dapat dilihat
fakta yang ditemukan sebagai acuan dari jalan masuk atau gang menuju
dalam penyelesaian penelitian ini. perkebunan anggur dibangun dengan
Dalam hal ini digunakan kamera untuk menggunakan jalan beton sejak tahun
mendapatkan gambar yang berkaitan 2008 silam dengan lebar jalan/gang 150
dengan penelitian ini. m. Jalan/gang tersebut dibangun dari
Setelah melakukan teknik bantuan dana dari PNPM dan Swadaya
pengumpulan data maka selanjutnya Masyarakat. Dengan menggunakan
adalah menganalisis data. Dalam jalan beton maka dapat menambah
penelitian ini menggunakan Konsep 4A keasrian lokasi perkebunan anggur.
(Attraction,Accessibillity, Amenity, and Selain memiliki potensi
Ancilary) dan Analisis SWOT (Strength, pengembangan agrowisata, Desa
Weaknesses, Opportunities, and Banyupoh juga memiliki daya tarik

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 23



P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.1, April 2017

wisata budaya (Cullur) dan atraksi ada beberapa investor dari luar negeri
alamyang kurang dimanfaatkan oleh yang ingin membeli atau hanya
maryarakat dan desa. Hal tersebut mengontrak tanah dibeberapa lokasi
dapat dilihat dari adanya beberapa pura untuk rencana pembuatan villa, hanya
( tempat persembahyangan Umat saja masyarakat masih belum
Hindu) seperti Pura Agung Pulaki dan menyetujui karena masih takut jika
pura pabean yang terkenal akan monyet tanah mereka dialih fungsikan
dan Sunsetnya yang indah. Pura mengingat pemikiran masyarakat masih
Melanting yang terkenal dengan minim.Berselelahan dengan Desa
sebutan Pura Pasar (peken), terdapat Banyupoh yaitu Desa Pemuteran, saat
candi atau bangunan Pura yang megah ini perkembangan Pariwisata semakin
dan besar, selain itu tradisi membuat pesat, banyak akomodasi yang tersedia
uang logam (Pis Bolong) Masih di Desa Pemuteran, jarak yang
dipertahankan sampai saat ini. ditempuh juga tidak terlalu jauh hanya
Pemaanfaatan atraksi alam yang Ada di kurang dari 10 menit menuju Desa
Desa Banyupoh juga saat ini terbilang Banyupoh dan sebaliknya.
sudah dimanfaatkan dengan baik, dapat Untuk kedepan perlu adanya
dilihat dari penggunaan untuk latihan fasilitas yang memadai utuk
kemiliteran DODIKLATPUR (Depo mempermudah kegiatan atau aktivitas
Pendidikan Latihan Tempur) Desa para wisatawan, adapun fasilitas yang
Banyupoh. dapat mendukung suatu daerah tujuan
wisata seperti pembangunan fasilitas
2. Accessibility akomodasi yang memadai, warung atau
Aksesibilitas menuju objek kios cinderamata, parkir dan toilet.
wisata terbilang mudah dan layak, dapat Dengan adanya fasilitas-fasilitas
dilihat dari infrastruktur jalan yang sudah tersebut maka para wisatawan akan
beraspal walaupun terdapat beberapa merasa puas jika segala kebutuhannya
trek jalan yang berkelak-kelok, dapat disediakan ditempat yang sama.
menanjak dan dan sedikit
bergelombang.Sebagian dari beberapa 4. Ancillary
jenis kendaraan mampu untuk melewati Untuk saat ini tidak ada
jalan tersebut.Kedua adalah lokasi pengurus/kelembagaan terkait
kebun petik buah anggur mudah diakses didalamnya, perlu di bentuk beberapa
dengan transportasi umum hanya saja pengurus/kelembagaan sebagai
yang menjadi kendala adalah tempat pemandu wisata agar nantinya para
parkir tidak tersedia dan biasanya para wisatawan dapat mengetahui lebih
wisatawan yang datang memarkir lengkap mengenai keadaan agrowisata .
kendaraan mereka di pinggir jalan dan oleh karena itu, pihak pengelola
itu tidak mengganggu pengendara lain hendaknya mempersiapkan rencana-
karena lokasi jarang dilewati kendaraan rencana dimasa mendatang untuk
besar, hal tersebut masih bisa diatasi. perkembangan agrowisata di Desa
Namun demikian, alat tranportasi besar Banyupoh. Selain membentuk struktur
seperti Bus Pariwisata belum dapat organisasi pengelolaan untuk
melintas dijalan tersebut mengingat memperjelas kelembagaan perlu juga
lebar jalan hanya ± 2 meter.Dilihat dari diadakan kelompok sadar wisata atau
kondisi tersebut maka perlu adanya Pokdarwis yang dapat mempererat
pengembangan aksesibilitas dari kelembagaan ditingkat masyarakat
masyarakat dan pemerintah terutama dengan tujuan untuk meningkatkan
dalam memperbaiki infrastruktur jalan kesadaran masyarakat dalam
agar kepepan menjadi lebih baik. memanfaatkan potensi yang ada.

Pengembangan Agrowisata Dilihat


3. Amenities Berdasarkan Analisi SWOT
Dalam pengembangan objek (Strengths, Weakness, Opportunit,
wisata Desa Banyupoh saat ini sudah Threath)

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 24



P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.1, April 2017

- Memiliki keindahan pemandangan


1. Kekuatan (strengths) Berdasarkan alam di sekitar kebun karena berada
Faktor Internal di daerah pegunungan.
Berdasarkan hasil
dari observasi, yang mejadikan 2. Kelemahan (weakness)
kekuatan agrowisata Desa Banyupoh Berdasarkan Faktor Internal
adalah perkebunan anggur.memetik Sebagai salah satu yang menjadi
buah anggur langsung dari pohonnya kelemahan untuk menjadikan Desa
bisa menjadikan daya tarik bagi para Banyupoh sebagai daerah tujuan wisata
wisatawan untuk berkunjung. Selain itu adalah ada beberapa sarana dan
wisatwan juda dapat menikmati prasarana yang kondisinya kurang baik
langsung buah anggur dari pohonnya. atau rusak seperti infrastruktur jalan,
Selain itu budaya masyarakat sarana akomodasi (penginapan dan
(culturally) yang ada di Desa Banyupoh rumah makan/restoran) yang tidak
juga sangat mendukung sebagai bertempat di Desa Banyupoh, atraksi
potensi tambahan, dengan adanya wisata yang belum dimanfaatkan secara
beberapa Pura (tempat maksimal. Adapun faktor lain yang
persembahyangan umat Hindu) menjadi kelemahan pengembangan
Khayangan Jagat Pura Agung Pulaki, agrowisata di Desa Bayupoh adalah:
Pura Melanting, Pura Kerta Kawat, Pura - Belum memiliki lahan parkir yang
Pabean, dan Pura Luhur Pucak Manik. memadai.
Wisatawan yang berkunjung ke Desa - Pemilik kebun belum menyetujui
Banyupoh bisa mendapat dua manfaat tentang pemanfaatan lahan
pengetahuan sekaligus yaitu, Agro perkebunan anggur mereka.
Tourism dan Cultural Tourism.Dengan - Belum banyak bir-biro perjalanan
adanya dua faktor pendukung tersebut wisata yang memilih kebun petik buah
maka Desa Banyupoh layak untuk anggur sebagai salah satu tempat
dijadikan sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang mereka buat
tujuan Wisata Agro. Daya tarik wisata dalam paket tour.
lain yang bisa dinikmati di Desa - Belum tersedianya beberapa fasilitas
Banyupoh adalah suasana pedesaan penunjang lainnya
yang masih alami. Bercocok tanam atau
bertani menjadikan kegiatan sehari-hari 3. Peluang (Opportunity) Berdasarkan
sebagai sumber mata pencaharian desa Faktor Eksternal
setempat.Keadaan alam dengan cuaca Desa Bayupoh dapat menjadi
dan iklim, membuat kegiatan pertanian daerah tujuan wisata agro jika adanya
serta perkebunan menjadi sangat cocok minat serta dukungan masyarakat dan
dilakukan di daerah ini. Dengan konsep pemerintah dalam rencana
“ Memetik Buah Anggur Langsung Dari pengembangan potensi agrowisata yang
Pohon” Desa Bayupoh memiliki potensi ada di Desa Banyupoh, penghasilan
yang dapat menjadi kekuatan dari objek masyarakat di sekitar daerah kawasan
wisata agro. Adapun faktor lain yang agrowisata akan bertambah sehingga
menjadi kekuatan pengembangan meningkatkan taraf hidup masyarakat,
agrowisata di Desa Bayupoh adalah: membuka lapangan pekerjaan,
- Memiliki wilayah yang cocok di tanami sehingga mengurangi pengangguran,
taman anggur dan dapat meningkatkan pendapatan
- Memiliki tempat yang strategis karena asli daerah (PAD). Adapun faktor lain
berada dekat dengan alam, selain yang menjadi peluang pengembangan
berpotensi sebagai wisata agro Desa agrowisata di Desa Bayupoh seperti
Banyupoh juga berpotensi sebagai adanya internet yang memberi
pariwisata budaya. kesempatan untuk meningkatkan
- Memiliki konsep agribisnis yang promosi.
menarik, yaitu “ petik sendiri buah
anggur dari lahan yang ada”. 4. Ancaman (Threath) Berdasarkan
Faktor Eksternal

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 25



P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.1, April 2017

Seperti yang diketahui pada 1) Menjalin hubungan kekeluargaan


umumnya di Kabupaten Buleleng dengan petani atau masyarakat lokal
memiliki banyak objek wisata yang 2) Meningkatkan kesehatan dan
indah dan menarik untuk dikunjungi para kesegaran tubuh
wisatawan.Oleh karena itu, Agrowisata 3) Beristirahat dan menghilangkan
Bedugul menjadi ancaman besar bagi kejenuhan
Perkembangan Agrowisata Desa 4) Mendapatkan petualangan yang
Banyupoh.Selain itu, banyak mengagumkan
bermunculan desa wisata yang berbasis 5) Mendapatkan makanan yang benar-
Comunity Based Tourism, sehingga benar alami (organic food)
persaigan relatif ketat khususnya 6) Mendapatkan suasana yang benar-
dengan wisata angro yang dipegang benar berbeda
oleh Sababay Winery Bali.Adanya 7) Biaya yang murah karena agrowisata
tempat wisata lain yang jaraknya tidak relatif lebih murah dari wisata yang
terlalu jauh walaupun jenis wisata yang lainnya.
ditawarkan berbeda namun sangat Pengembangan yang dilihat dari
menarik para wisatawan untuk kekuatan yang mendukung
berkunjung seperti penangkaran perkembangan agrowisata dalam upaya
terumbu karang yang menawarkan pemanfaatan potensi yang ada di Desa
aktivisa seperti daiving & snorkling yang Banyupoh, Dengan Konsep “ Petik Buah
bertempat di Desa Pemuteran tepat Anggur Langsung Dari Pohon” dapat
bersebelahan dengan Desa Bayupoh. menarik wisatawan untuk berkunjung.
Masyarakat sebagai pengelola
Pengembangan Agrowisata Anggur hendaknya memberika kenyamanan
Keuntungan dari pengembangan bagi para wisatawan serta kebersihan
agritourismbagi petani local dapat dirinci lingkungan pada kebun anggur, dengan
sebagai berikut menurut Lobo dkk, 1999. adanya hal terebut maka wisatawan
1) Agriturism dapat memunculkan menjadi tertarik untuk melakukan
peluang bagi petani lokal untuk kunjungan wisata.Selain itu wisatawan
meningkatkan pendapatan dan juga dapat menikmati wisata culture,
meningkatkan taraf hidup serta seperti mengunjungi pura-pura yang ada
kelangsungan operasi mereka. di Desa Banyupoh.
2) Menjadi sarana yang baik untuk Berdasarkan hasil observasi
mendidik orang banyak/masyarakat yang telah dilakukan, maka telah
tentang pentingnya pertanian dan ditentukan beberapa lokasi yang sangat
kontribusinya untuk perekoniman mendukung dan berpotensi sebagai
secara luas dan meningkatkan mutu daya tarik agrowisata yang
hidup. menggunakan konsep “ Petik Buah
3) Mengurangi arus urbanisasi ke Anggur Langsung Dari Pohon”. Dilihat
perkotaan karena masyarakat telah dari akses jalan menuju lokasi terbilang
mampu mendapatkan pendapatan mudah dan penataan kebun serta
yang layak dari usahanya di desa kondisi lingkungan, dengan luas lahan
(agritourism). perkebunan anggur ± 5 hektar dibagi
4) Agritourism dapat menjadi media menjadi 3 dalam 1 lokasi yang dapat
promosi untuk produk lokal, dan menarik para investor untuk melakuakan
membantu perkembangan regional kerja sama dengan para petani.
dalam memasarkan usaha dan Berdasarkan hasil wawancara
menciptakan nilai tambah dan “direct- oleh salah seorang pemilik kebun
marking” merangsang kegiatan anggur yang bernama Gusti Ketut
ekonomi dan memberikan manfaat Suarta mengatakan bahwa, sekitar
kepada masyarakat di daerah dimana tahun 2012 Sababay Winery Bali atau
agrotourism dikembangkan. perusahaan Wine Bali ingin melakukan
Sedangkan Manfaat Agritourism kerja sama dengan Pak Gusti, akan
bagi pengunjung (Rilla, 1999) adalah tetapi Pak Gusti masih
sebagai berikut: mempertimbangkan matang-matang

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 26



P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.1, April 2017

karena banyak perjanjian antara pemilik memiliki potensi wisata agro, Desa
dan investor yang kurang disetujui oleh Banyupoh juga berpeluang dalam
kedua belah pihak. Untuk saat ini Beliau mengembangkan potensi dibidang
hanya mengijinkan perkebunan tersebut sosial dan budaya, misalnya
sebagai lokasi syuting dari perusahaan wisatawan dapat berkunjung ke
wine tersebut tanpa memasang Budget tempat persembahnyangan Umat
.Tidak hanya dari perusahaan Sababay Hindu (Pura) seperti berkujung ke
Winery Bali, salah satu investor dari Pura Agung Pulaki yang terkenal
Jerman yang membuka Villa di Desa dengan banyaknya monyet dan
Pemuteran. Sekitar tahun 2014 yang sunset Pantai Pulaki, serta Pura
lalu beliau juga ingin melakuka Pasar Melanting yang terkenal
kerjasama dengan Pak Gusti, akan dengan kerajinan membuat koin (Pis
tetapi penawaran kerjasama tersebut Bolong). Berkaitan dengan
juga ditolak oleh Pak Gusti dengan pemanfaatan atraksi yang dimiliki
alasan kekhawatiran tanah atau Desa Banyupoh, sejak tahun 1940
perkebunan beliau takut dialih fungsikan telah didirikannya asrama kemiliteran
dan masih banyak hal lain yang menjadi yang bernama Dodiklatpur dengan
pertimbangan beliau. memanfaatkan kawasan Desa
Dengan adanya anggapan Banyupoh sebagai lokasi pelatihan.
tersebut dapat disimpulkan bahwa peran Atraksi alam sangat mendukung
serta masyarakat dalam upaya dalam melakukan latihan kemiliteran
mengembangkan potensi agrowisata seperti penjelajahan dan lain
masih terbilang minim, dapat dilihat dari sebagainya. Maka dari itu Desa
pemikiran masyarakat yang begitu Banyupoh memiliki atraksi alam yang
sempit mengenai perkembangan perlu dimanfaatkan.
pariwisata saat ini yang dianggap Accessibility (aksesibilitas) dilihat dari
semakin berdampak negatif. segi aksesbilitas, keadaan
insfrastruktur jalan yang sudah
SIMPULAN DAN SARAN beraspal, walaupun ada beberapa
Dari hasil penelitian ini, ada trek jalan yang berkelok-kelok,
beberapa kesimpulan yang didapatkan, menanjak, dan sedikit bergelombang
yaitu sebagai berikut: hal itu masih aman dan tidak
1. Pengembangan agrowisata anggur membahayakan. Sebagian besar dari
dilihat berdasarkan potensi yang jenis kendaraaan mampu untuk
dimiliki serta faktor pendukung melewati jalur tersebut. Namun
dengan menggunakan Konsep 4A. demikian, alat tranportasi besar
Desa Banyupoh memiliki potensi seperti Bus Pariwisata belum dapat
yang sangat baik untuk melintas dijalan tersebut mengingat
dikembangkannya agrowisata lebar jalan hanya ± 2 meter. Kedua
anggur. Dalam hal ini jika pihak adalah lokasi kebun petik buah
pengelola dan masyarakat sekitar anggur mudah diakses dengan
mampu dan ikut berpartisipasi dalam transportasi umum hanya saja yang
menjaga kebersihan dan menjadi kendala adalah tempat parkir
memanfaatkan potensi agrowisata tidak tersedia dan biasanya para
yang ada saat ini tentu akan mampu wisatawan yang datang memarkir
berkembang sangat pesat dengan kendaraan merekan di pinggir jalan
para pesaing yang ada disekitarnya. dan itu tidak mengganggu
Atraksi (attraction) yang dimiliki Desa pengendara lain karena lokasi jarang
Banyupoh adalah wisatawan bisa dilewati kendaraan besar, hal
melihat langsung bagaimana cara tersebut masih bisa diatasi.
berkebun anggur dengan baik, bisa Amenity (amenitas), adanya
memetik buah anggur langsung dari beberapa investor yang tertarik ingin
kebun, dan melakukan membeli atau hanya mengontrak
tracking/tracker ke beberapa lokasi tanah dibeberapa lokasi untuk
karena dekat dengan alam. Selain rencana pembuatan villa , hanya saja

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 27



P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.1, April 2017

masyarakat masih belum menyetujui wisata salah satunya penataan


karena masih takut jika tanah mereka kebersihan desa tersebut masih
dialih fungsikan mengingat pemikiran kurang. Dapat dilihat dari fasilita-
masyarakat masih minim. fasilitas yang belum tersedia,
Berselelahan dengan Desa beberapa sarana dan prasarana yang
Banyupoh yaitu Desa Pemuteran, kondisinya kurang baik atau rusak
saat ini perkembangan Pariwisata seperti infrastruktur jalan, sarana
semakin pesat, banyak akomodasi akomodasi (penginapan dan rumah
yang tersedia di Desa Pemuteran, makan/restaurant) yang tidak
jarak yang ditempuh juga tidak terlalu bertempat di Desa Banyupoh, atraksi
jauh hanya kurang dari 10 menit wisata yang belum dimanfaatkan
menuju Desa Banyupoh dan secara maksimal.
sebaliknya. Adapun sarana Peluang (Opportunity) Beberapa
akomodasi yang tersedia di Desa faktor pendukung dari luar dapat
Pemuteran seperti, Matahari Beach menjadikan peluang bagi Desa
(bintang lima), Adi Assry cottage and Banyupoh untuk dikembangkan
Villa (bintang empat), Amertha Bali sebagai kawasan wisata yang
Villas (bintang tiga), serta masih diminati para wisatawan. Desa
banyak Hotel Melati yang ada di Banyupoh yang memiliki kondisi alam
Desa Pemuteran. Selain itu, terdapat yang masih alami serta perilaku
restaurant dan rumah makan seperti penduduk yang masih serat akan
Badini Restauran, Taruna budaya. Faktor pendukung dari luar
Restaurant, Rumah Susu dan masih lainnya adalah dengan semakin
banyak jenis restauran/rumah makan berkembangnya pariwisata
yang tersedia. dikawasan Bali Barat, perkembangan
Ancilliary berkaitan dengan pariwisata di Desa Pemuteran yang
ketersediaan sebuah organisasi atau semakin pesat, tepat bersebelahan
orang-orang yang mengurus dengan Desa Banyupoh. Hal tersebut
destinasi dapat disimpulkan bahwa akan menjadikan peluang untuk
tidak ada pengurus/kelembagaan mempromosikan potensi Desa
terkait yang berperan didalamnya. Banyupoh. Melihat potensi pertanian
Perlu adanya kelembagaan dan yang ada di Desa Banyupoh
pemandu wisata yang ingin terutama perkebunan anggur sangat
mengetahui lebih lengkap tentang mendukung dikembangkannya wisata
keadaan agrowisata yang ada di agro. Tren atau keinginan wisatawan
Desa Banyupoh pada khususnya dan untuk beralih ke suasana alam dan
masyarakat Desa Banyupoh pada budaya menjadikan peluang yang
umumnya. baik dengan dikembangakannya
2. Kekuatan (strenght) yang dimiliki wisata agro di Desa Banyupoh.
Desa Banyupoh sebagai agrowisata Selain itu peluang angrowisata
adalah kegiatan rekreasi dengan anggur relatif tinggi dikarenakan di
konsep “Petik Buah Anggur Bali baru terdapat satu jenis wisata
Langsung Dari pohon” yang bisa agro yang sama tetapi jenis anggur
dijadikan kekuatan. Dengan memiliki berbeda yaitu anggur hijau yang
pemandangan alam yang asri dan dikelola oleh perusahaan Sababay
memiliki wisata budaya (Cultur), Winery Bali. Kebun tersebut berlokasi
menjadikan kekuatan di Desa Sangalangit Kecamatan
dikembangkannya agrowisata ini Gerokgak dengan luas lahan ± 50
lebih diminati jika masyarakat sadar are.
akan potensi yang dimiliki. Ancaman (threath) Perkembangan
Kelemahan (weakness) yang dimiliki pariwisata Agrowisata Bedugul
oleh Desa Banyupoh sebagai menjadi ancaman besar bagi
pengembangan agrowisata yaitu Perkembangan Agrowisata Desa
memiliki beberapa permasalahan Banyupoh. Selain itu, banyak
yang menjadi kelemahan dari objek bermunculan desa wisata yang

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 28



P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.1, April 2017

berbasis Comunity Based Tourism, http://penelitian.pengembangan.agr


sehingga persaigan relatif ketat owisata.com
khususnya dengan wisata angro Deptan, 2005.“Agrowisata
yang dipegang oleh Sababay Winery Meningkatkan Pendapatan Petani”
Bali. pada http://database.deptan.go.id
Saran yang dapat disampaikan
sehubungan dengan hasil penelitian http://geograph88.blogspot.co.id/2014/1
mengenai hasil penelitian dengan 1/potensi-fisik-dan-non-fisik-
menggunakan konsep 4A dan desa.html
menggunakan hasil Analisis SWOT di
Desa Banyupoh sebagai http://www.jejakwisata.com/tourism-
pengembangan agrowisata, yaitu studies/tourism-in-general/213-4a-
sebagai berikut: yang-wajib-dimilki-oleh-sebuah-
1. Untuk Petani atau pengelola destinasi-wisata.html jejak
Saran yang bisa diberikan kepada wisata.com
petani atau pengelola khususnya
petani anggur yaitu diharapkan petani I Ketut Seten dkk. 2010. “ Buku Besar
menyadari dan bisa memanfaatkan dan Sejarah.
potensi yang ada dengan
mengembangakan menjadi kawasan LIPI. 2005. “Kebun Raya Bogor : Cikal
wisata yang dapat menarik para Bakal Perpustakaan Indonesia”
wisatawan. pada
2. Untuk Masyarakat http://www.lipi.go.id/www/www.cgi?c
Saran yang bisa diberikan kepada etak&1111211845
masyarakat Desa Banyupoh adalah
masyarakat bisa lebih ikut berperan Lobo, R.E., Goldman G.E. and others.
aktif dalam mengembangkan objek 1999. Agricultural Tourism:
wisata yang terdapat di Desa Agritourism Benefits Agriculture in
Banyupoh. Salah satunya dengan San Diego County, California
menambah produk yang ada dengan Agriculture, University of California.
melihat potensi yang
dimiliki.Masyarakat bisa membuka Muzha VK, Ribawanto H, Hadi M. 2013.
usaha seperti menjual kerajinan Pengembangan agrowisata dengan
tangan atau menjual aksesories guna pendekatan Community Based
menarik para wisatawan untuk Tourism (Studi pada Dinas
berkunjung ke Desa Banyupoh. Pariwisata Kota Batu dan Kusuma
3. Untuk Peneliti Selanjutnya Agrowisata Batu). Jurnal
Untuk peneliti selanjutnya disarankan Administrasi Publik. Jurnal
untuk melakukan penelitian yang Elektronik Mahasiswa Jurusan
terkait dengan pengembangan Administrasi Publik.1(3)
agrowisata yang nantinya dapat http://administrasipublik.studentjour
menambah perkembangan wisata nal.ub.ac.id/index.php/jap/article/vie
agro di daerah yang berbeda w/81/75 [27 Mei 2013].

DAFTAR PUSTAKA Pitana, I Gde. 2002. “Pengembangan


Ekowisata di Bali”. Makalah
About Agritourism at Disampaikan pada Seminar
http://www.farmstop.com/aboutagrit Ekowisata di Auditorium Universitas
ourism.asp Udayana pada tanggal 29 Juni
2002.
Bambang Pamulardi. 2006. “
Pengembangan Agrowisata Salyo Sutrisno. 2009. “Pengembangan
Berwawasan Lingkungan di Desa agrowisata berbasis salak di
Wisata Tingkir, Kecamatan Kabupaten Ponorogo” pada
Salatiga”. pada

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 29



P-ISSN: 2303-2898 Vol. 6, No.1, April 2017

http://penelitian.pengembangan.agr
owisata.com

Spillane, James.1994. Ekonomi


Pariwisata, Sejarah dan
prospeknya.Yogyakarta: Kanisius.

Syamsu dkk. 2001. “Penerapan Etika


Perencanaan pada kawasan wisata,
studi kasus di kawasan Agrowisata
Salak Pondoh, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta”.
Jakarta: LP3M STP Tri Sakti, Jurnal
Ilmiah, Vol 5. No. 3 Maret 2001.

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora | 30

Anda mungkin juga menyukai