1, April 2017
e-mail: dedenugraha@ymail.com
Abstrak
Studi ini bertujuan 1) untuk mengetahui potensi agrowisata di Desa Banyupoh, 2) untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan
Agrowisata di Desa Banyupoh.Data yang diperoleh bersumber dari hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi.Penelitian ini menggunakan deskriftif kualitatif. Subjek dari
penelitian ini adalah petani atau masyarakat di Desa Banyupoh yang dapat memberikan
data terkait, sedangkan objek dari penelitian ini adalah dengan menggunakan Analisis
SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hasil penelitian
ini menyatakan bahwa 1) Desa Banyupoh memiliki potensi untuk perkembangan
agrowisata, seperti perkebunan anggur. 2) Kekuatan Desa Banyupoh adalah perkebunan
anggur yang dapat dijadikan sebagai daerah tujuan wisata petik anggur dengan
menggunakan konsep “Petik Buah Langgsung dari pohonnya”. Kelemahan Desa
Banyupoh berdasarkan faktor dari dalam berupa tidak tersedianya sarana akomodasi,
pemanfaatan atraksi alam yang kurang, aksesibilitas yang masih minim serta belum ada
pemandu wisata atau lembaga terkait.Peluang yang dimiliki Desa Banyupoh dalam
pemanfaatan potensi agrowisata adalah tren atau keinginan wisatawan untuk beralih
kesuasana alam dan budaya menjadikan peluang yang baik dengan dikembangakannya
wisata agro di Desa Banyupoh dengan memanfaatkan lahan perkebunan anggur.
Ancaman yang dimiliki Desa Banyupoh adalah banyak munculnya desa wisata yang
berbasis community based tourism, sehingga sehingga persaingan relatif ketat
khususnya dengan wisata agro yang dipegang oleh Sababay Winery Bali.
Abstract
The aim of the study are 1) to know the potential of agrotourism in Banyupoh village, 2) to
know the Strength, Weaknesses, Opportunities and Treats in developingagro tourism in
Banyupoh village. The data that found of a source from result the interview, observation
and documentation. This research used descriptive qualitative. The subjek of this
research is farmer or society in Banyupoh Village that can give the related data. Where
leasobjectof this research is with use SWOT Analysis to know the Strength, Weaknesses.
Opportunities and Treats. The result of this research explaint that are 1) Banyupoh
Village has Potential to developingAgro tourism, such as grapes plantation. 2)
TheStrength of Banyupoh village is grapes plantation that can will as the aim territory of
pick grape with use concept“pick grape directly from the trees”. The Weakness of
Banyupoh Village be based on the factor from inside like not available accommodation
medium, utilization of nature attraction that decrease the accessibility that still limited and
the absence of tour guide or related institution. Opportunities of the Banyupoh Village in
exploiting the potential of agro tourism is a trend or the development of agro tourism to
switch to natural atmosphere and culture to make q good opportunity with the developing
of agro tourism in the Banyupoh Village with land use wineries. Threats owned Banyupoh
Village is much the emergence of tourism village based of community, so that relatively
tight competition especially with agro tourism held by Sababay Winery Bali.
wisata budaya (Cullur) dan atraksi ada beberapa investor dari luar negeri
alamyang kurang dimanfaatkan oleh yang ingin membeli atau hanya
maryarakat dan desa. Hal tersebut mengontrak tanah dibeberapa lokasi
dapat dilihat dari adanya beberapa pura untuk rencana pembuatan villa, hanya
( tempat persembahyangan Umat saja masyarakat masih belum
Hindu) seperti Pura Agung Pulaki dan menyetujui karena masih takut jika
pura pabean yang terkenal akan monyet tanah mereka dialih fungsikan
dan Sunsetnya yang indah. Pura mengingat pemikiran masyarakat masih
Melanting yang terkenal dengan minim.Berselelahan dengan Desa
sebutan Pura Pasar (peken), terdapat Banyupoh yaitu Desa Pemuteran, saat
candi atau bangunan Pura yang megah ini perkembangan Pariwisata semakin
dan besar, selain itu tradisi membuat pesat, banyak akomodasi yang tersedia
uang logam (Pis Bolong) Masih di Desa Pemuteran, jarak yang
dipertahankan sampai saat ini. ditempuh juga tidak terlalu jauh hanya
Pemaanfaatan atraksi alam yang Ada di kurang dari 10 menit menuju Desa
Desa Banyupoh juga saat ini terbilang Banyupoh dan sebaliknya.
sudah dimanfaatkan dengan baik, dapat Untuk kedepan perlu adanya
dilihat dari penggunaan untuk latihan fasilitas yang memadai utuk
kemiliteran DODIKLATPUR (Depo mempermudah kegiatan atau aktivitas
Pendidikan Latihan Tempur) Desa para wisatawan, adapun fasilitas yang
Banyupoh. dapat mendukung suatu daerah tujuan
wisata seperti pembangunan fasilitas
2. Accessibility akomodasi yang memadai, warung atau
Aksesibilitas menuju objek kios cinderamata, parkir dan toilet.
wisata terbilang mudah dan layak, dapat Dengan adanya fasilitas-fasilitas
dilihat dari infrastruktur jalan yang sudah tersebut maka para wisatawan akan
beraspal walaupun terdapat beberapa merasa puas jika segala kebutuhannya
trek jalan yang berkelak-kelok, dapat disediakan ditempat yang sama.
menanjak dan dan sedikit
bergelombang.Sebagian dari beberapa 4. Ancillary
jenis kendaraan mampu untuk melewati Untuk saat ini tidak ada
jalan tersebut.Kedua adalah lokasi pengurus/kelembagaan terkait
kebun petik buah anggur mudah diakses didalamnya, perlu di bentuk beberapa
dengan transportasi umum hanya saja pengurus/kelembagaan sebagai
yang menjadi kendala adalah tempat pemandu wisata agar nantinya para
parkir tidak tersedia dan biasanya para wisatawan dapat mengetahui lebih
wisatawan yang datang memarkir lengkap mengenai keadaan agrowisata .
kendaraan mereka di pinggir jalan dan oleh karena itu, pihak pengelola
itu tidak mengganggu pengendara lain hendaknya mempersiapkan rencana-
karena lokasi jarang dilewati kendaraan rencana dimasa mendatang untuk
besar, hal tersebut masih bisa diatasi. perkembangan agrowisata di Desa
Namun demikian, alat tranportasi besar Banyupoh. Selain membentuk struktur
seperti Bus Pariwisata belum dapat organisasi pengelolaan untuk
melintas dijalan tersebut mengingat memperjelas kelembagaan perlu juga
lebar jalan hanya ± 2 meter.Dilihat dari diadakan kelompok sadar wisata atau
kondisi tersebut maka perlu adanya Pokdarwis yang dapat mempererat
pengembangan aksesibilitas dari kelembagaan ditingkat masyarakat
masyarakat dan pemerintah terutama dengan tujuan untuk meningkatkan
dalam memperbaiki infrastruktur jalan kesadaran masyarakat dalam
agar kepepan menjadi lebih baik. memanfaatkan potensi yang ada.
karena banyak perjanjian antara pemilik memiliki potensi wisata agro, Desa
dan investor yang kurang disetujui oleh Banyupoh juga berpeluang dalam
kedua belah pihak. Untuk saat ini Beliau mengembangkan potensi dibidang
hanya mengijinkan perkebunan tersebut sosial dan budaya, misalnya
sebagai lokasi syuting dari perusahaan wisatawan dapat berkunjung ke
wine tersebut tanpa memasang Budget tempat persembahnyangan Umat
.Tidak hanya dari perusahaan Sababay Hindu (Pura) seperti berkujung ke
Winery Bali, salah satu investor dari Pura Agung Pulaki yang terkenal
Jerman yang membuka Villa di Desa dengan banyaknya monyet dan
Pemuteran. Sekitar tahun 2014 yang sunset Pantai Pulaki, serta Pura
lalu beliau juga ingin melakuka Pasar Melanting yang terkenal
kerjasama dengan Pak Gusti, akan dengan kerajinan membuat koin (Pis
tetapi penawaran kerjasama tersebut Bolong). Berkaitan dengan
juga ditolak oleh Pak Gusti dengan pemanfaatan atraksi yang dimiliki
alasan kekhawatiran tanah atau Desa Banyupoh, sejak tahun 1940
perkebunan beliau takut dialih fungsikan telah didirikannya asrama kemiliteran
dan masih banyak hal lain yang menjadi yang bernama Dodiklatpur dengan
pertimbangan beliau. memanfaatkan kawasan Desa
Dengan adanya anggapan Banyupoh sebagai lokasi pelatihan.
tersebut dapat disimpulkan bahwa peran Atraksi alam sangat mendukung
serta masyarakat dalam upaya dalam melakukan latihan kemiliteran
mengembangkan potensi agrowisata seperti penjelajahan dan lain
masih terbilang minim, dapat dilihat dari sebagainya. Maka dari itu Desa
pemikiran masyarakat yang begitu Banyupoh memiliki atraksi alam yang
sempit mengenai perkembangan perlu dimanfaatkan.
pariwisata saat ini yang dianggap Accessibility (aksesibilitas) dilihat dari
semakin berdampak negatif. segi aksesbilitas, keadaan
insfrastruktur jalan yang sudah
SIMPULAN DAN SARAN beraspal, walaupun ada beberapa
Dari hasil penelitian ini, ada trek jalan yang berkelok-kelok,
beberapa kesimpulan yang didapatkan, menanjak, dan sedikit bergelombang
yaitu sebagai berikut: hal itu masih aman dan tidak
1. Pengembangan agrowisata anggur membahayakan. Sebagian besar dari
dilihat berdasarkan potensi yang jenis kendaraaan mampu untuk
dimiliki serta faktor pendukung melewati jalur tersebut. Namun
dengan menggunakan Konsep 4A. demikian, alat tranportasi besar
Desa Banyupoh memiliki potensi seperti Bus Pariwisata belum dapat
yang sangat baik untuk melintas dijalan tersebut mengingat
dikembangkannya agrowisata lebar jalan hanya ± 2 meter. Kedua
anggur. Dalam hal ini jika pihak adalah lokasi kebun petik buah
pengelola dan masyarakat sekitar anggur mudah diakses dengan
mampu dan ikut berpartisipasi dalam transportasi umum hanya saja yang
menjaga kebersihan dan menjadi kendala adalah tempat parkir
memanfaatkan potensi agrowisata tidak tersedia dan biasanya para
yang ada saat ini tentu akan mampu wisatawan yang datang memarkir
berkembang sangat pesat dengan kendaraan merekan di pinggir jalan
para pesaing yang ada disekitarnya. dan itu tidak mengganggu
Atraksi (attraction) yang dimiliki Desa pengendara lain karena lokasi jarang
Banyupoh adalah wisatawan bisa dilewati kendaraan besar, hal
melihat langsung bagaimana cara tersebut masih bisa diatasi.
berkebun anggur dengan baik, bisa Amenity (amenitas), adanya
memetik buah anggur langsung dari beberapa investor yang tertarik ingin
kebun, dan melakukan membeli atau hanya mengontrak
tracking/tracker ke beberapa lokasi tanah dibeberapa lokasi untuk
karena dekat dengan alam. Selain rencana pembuatan villa , hanya saja
http://penelitian.pengembangan.agr
owisata.com