ACUAN KERJA
KONSULTAN KEUANGAN DAN TEKNIS
PENYIAPAN DAN TRANSAKSI
PROYEK
2020
PROYEK KPBU PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR SELATAN
KABUPATEN BADUNG, BALI
Dokumen ini untuk sirkulasi terbatas dan hanya dapat digunakan oleh penerima saja dalam melaksanakan
tugas kedinasannya. Terdapat informasi yang tidak boleh dibuka kecuali dengan seizin dari PT Penjaminan
Infrastruktur Indonesia (Persero).
1
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 3
1.2 LOKASI DAN KEBUTUHAN PROYEK ..................................................................................... 3
1.3 TUJUAN PENGGUNAAN KONSULTAN ................................................................................... 7
2. RUANG LINGKUP PEKERJAAN.......................................................................................... 8
2.1 PENYIAPAN PROYEK ......................................................................................................... 8
2.1.1 ASPEK TEKNIS.............................................................................................................. 9
2.1.2 ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL ................................................................................ 11
2.1.3 ASPEK FINANSIAL DAN EKONOMI ................................................................................. 12
2.2 TRANSAKSI PROYEK ....................................................................................................... 13
2.3 NEGOSIASI KONTRAK DAN FINANCIAL CLOSE ................................................................... 15
3. PERSYARATAN KONSULTAN / VENDOR ........................................................................ 15
4. KUALIFIKASI TENAGA AHLI ............................................................................................. 16
5. RENCANA KERJA .............................................................................................................. 26
6. HASIL PEKERJAAN ........................................................................................................... 27
7. TERMIN PEMBAYARAN ..................................................................................................... 30
8. DURASI WAKTU KONTRAK .............................................................................................. 30
LAMPIRAN I: SPESIFIKASI OUTPUT HASIL KELUARAN ...................................................... 31
LAMPIRAN II: PERSENTASE TERMIN PEMBAYARAN ........................................................... 38
LAMPIRAN III: INDIKASI WAKTU HASIL KELUARAN ............................................................ 40
2
1. PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Badung sebagai Pusat Kegiatan Nasional dan
destinasi pariwisata internasional yang berkualitas, berdaya saing dan berjati diri
budaya Bali melalui sinergi pengembangan Wilayah Badung Utara, Badung Tengah
dan Badung Selatan secara berkelanjutan dan berlandaskan Tri Hita Karana,
Pemerintah Kabupaten Badung bermaksud menyelenggarakan proyek pembangunan
Jalan Lingkar Selatan guna meningkatkan konektivitas antar kawasan.
Penyelenggaraan pembangunan Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung (“Proyek”)
ini direncanakan untuk dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan
Badan Usaha (“KPBU”).
Peran jalan lingkar pada rencana Proyek KPBU ini akan dapat meningkatkan
konektivitas khususnya di kawasan Badung Selatan yang kemudian dapat bermuara
pada meningkatnya kualitas kawasan sesuai dengan fungsinya. Beragam potensi baik
pengembangan sebagai destinasi pariwisata internasional yang berkualitas, berdaya
saing dan berjati diri budaya sekaligus menghidupkan komoditas masyarakat
setempat termasuk seni dan kebudayaan menjadi alasan rencana pengembangan
Proyek ini.
Berikut ini adalah penjelasan singkat atas segmen serta trase Proyek yang akan
dikerjasamakan melalui skema KPBU:
3
a. Segmen 2
Pemilihan segmen ini menyimpulkan bahwa yang akan dikerjakan yakni alternatif ini
berawal dari Pantai Melasti hingga mendekati Tanjung Mebulu. Trase ini lebih
menjauhi garis bibir pantai. Panjang total alternatif adalah 7,3 km termasuk
kebutuhan konstruksi untuk terowongan sepanjang kurang lebih 1 km dan
konstruksi jalan layang sepanjang kurang lebih 1,6 km. Kebutuhan terowongan
dikarenakan status tanah yang dilewati berstatus tanah adat. Kebutuhan jalan layang
dikarenakan untuk melewati lembah yang cukup dalam.
b. Segmen 4
4
Oleh karena kebutuhan yang telah disebutkan di atas, Pemerintah Kabupaten Badung
berencana untuk mengadakan pembangunan Jalan Lingkar Selatan kabupaten
Badung melalui skema KPBU. Skema KPBU dinilai tepat dengan melibatkan partisipasi
swasta pada penyelenggaraan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Proses pelelangan Badan Usaha Proyek KPBU Pembangunan Jalan Lingkar Selatan
Kabupaten Badung dengan skema KPBU akan mengikuti Peraturan Presiden Nomor
38 tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur dan mengikuti Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Tata Cara
Pengadaan Badan Usaha Pelaksana Penyediaan Infrastruktur Melalui Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha atas Prakarsa Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
Daerah.
5
Investasi dan Persaingan Usaha
o UU 25/2007 tentang Penanaman Modal
Lingkungan Hidup
o UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Keselamatan Kerja
o UU 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
Dukungan Pemerintah
o Peraturan Menteri Keuangan tentang Panduan Pemberian
143/PMK.011/2013 (serta Dukungan Kelayakan Atas Sebagian
perubahannya sebagaimana terakhir Biaya Konstruksi Pada Proyek Kerja
Peraturan Menteri Keuangan Sama Pemerintah Dengan Badan
170/PMK.08/2015) Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur
Penjaminan Infrastruktur
o Perpres 78/2010 tentang Penjaminan Infrastruktur
dalam Proyek Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha yang Dilakukan
Melalui Badan Usaha Penjaminan
Infrastruktur
6
o Peraturan Menteri Keuangan tentang Petunjuk Pelaksanaan
260/PMK.011/2010 (serta Penjaminan Infrastruktur dalam
perubahannya sebagaimana Peraturan Proyek Kerjasama Pemerintah dengan
Menteri Keuangan 8/PMK.08/2016) Badan Usaha
Keuangan Negara
o UU 17/2003 tentang Keuangan Negara
Perbendaharaan Negara
o UU 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara
Tata Ruang
o Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
1. Penyiapan kajian kelayakan, struktur, dan dokumen Proyek KPBU Jalan Lingkar
Selatan Kabupaten Badung yang bankable mengacu kepada aspek hukum dan
kelembagaan serta peraturan yang berlaku di Indonesia.
Dalam pelaksanaan tugas, Konsultan Penyiapan dan Transaksi Proyek yang ditunjuk
harus melakukan seluruh kegiatan yang bertujuan untuk tercapainya perolehan
pembiayaan atas Proyek KPBU Jalan Lingkar Selatan Kabupaten Badung oleh BUP.
Ruang lingkup pekerjaan Konsultan Penyiapan dan Transaksi dijelaskan sebagai
berikut, namun tidak terbatas pada:
1. Sebagai tahap awal, melakukan review dan analisis atas kondisi saat ini, dan
Dokumen Outline Business Case (OBC) namun tidak terbatas pada dokumen-
dokumen pendukungnya.
8
8. Melakukan Kegiatan Capacity Building PJPK, Tim KPBU, dan Panitia Pengadaan
terkait dengan skema KPBU dan proses pengadaan.
12. Membantu PJPK dan PT PII sebagai pelaksana fasilitas, dalam semua proses
yang dibutuhkan dalam penyiapan dokumen dan transaksi Proyek sehingga
pelelangan dapat terlaksana dengan baik.
14. Konsultan wajib berkomunikasi dan berkoordinasi secara intensif dengan Divisi
Penjaminan (“underwriting”) PT PII termasuk juga dengan pihak konsultan
underwriting PT PII melalui PT PII dalam rangka proses penerbitan Penjaminan
Infrastruktur.
15. Melakukan konfirmasi minat pasar (market confirmation) sesuai peraturan yang
berlaku.
17. Melakukan kompilasi dan finalisasi Laporan Kajian Akhir Prastudi Kelayakan
(“FBC”) bersama dengan seluruh konsultan penyiapan dan transaksi yang
terlibat.
Di bawah ini merupakan ruang lingkup dari pekerjaan Konsultan Finansial dan
Teknis Penyiapan dan Transaksi secara lebih spesifik namun tidak terbatas pada:
9
a. Pemutakhiran atas besaran Proyek, kualitas, teknologi, dan waktu
pelaksanaan Proyek.
2. Melakukan survei lalu lintas (traffic survey) dan analisis data volume
lalu lintas sekunder.
10
i. Menyusun jadwal pelaksanaan dari tahap penyiapan, transaksi,
konstruksi, operasi hingga berakhirnya perjanjian KPBU.
1. Melakukan kajian high level gap analysis atas izin dan kajian lingkungan hidup
dan sosial yang dimiliki Proyek dan mengidentifikasi hal-hal yang harus
dipenuhi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Melakukan estimasi biaya lingkungan yang akan muncul dari Proyek, yaitu biaya
8. Melakukan rencana peningkatan kapasitas dan program pelatihan SDM bagi PJPK
11
9. Melakukan analisis pihak-pihak yang akan terkena dampak proyek dan mitigasi
10. Melakukan analisis aspek pengadaan tanah Proyek yaitu berupa (i) identifikasi
kebutuhan tanah untuk Proyek dan mekanisme pengadaan tanahnya, (ii) status
dan progress pengadaan tanah, (iii) estimasi ketersediaan anggaran dan sumber
anggaran pengadaan tanah, dan (iv) estimasi timeline pengadaan tanah, baik
tanah.
IV. Analisis biaya manfaat sosial dan ekonomi termasuk multiplier effect
dan estimasi EIRR.
12
VII. Menghitung kapasitas kemampuan fiskal PJPK terkait dengan Proyek
X. Menyajikan Laporan Laba – Rugi, Necara dan Laporan Arus Kas Proyek
selama masa perjanjian.
13
III. Finalisasi Draft Perjanjian KPBU
14
2.3 Negosiasi Kontrak dan Financial Close
3. Monitoring dan pendampingan lainnya yang diperlukan oleh PJPK dan PT PII
hingga perolehan pembiayaan.
Tim Konsultan Finansial dan Teknis Penyiapan dan Transaksi Proyek harus terdiri
dari para tenaga ahli yang memiliki pengalaman Nasional dan memiliki pengalaman
dalam bidang transaksi Proyek KPBU, analisis risiko dan proses pengadaan KPBU.
Tim Konsultan Finansial dan Teknis Penyiapan dan Transaksi Proyek harus
menyediakan tenaga ahli yang menyediakan jasa sesuai dengan Ruang Lingkup
Pekerjaan yang telah dijelaskan di atas sepanjang masa penugasan.
15
4. KUALIFIKASI TENAGA AHLI
Tenaga Ahli Tahun masa kerja Jumlah Proyek Penjelasan Pengalaman Uraian Singkat Pekerjaan
profesional
Project and 15 • Minimal 3 ▪ Minimal pendidikan S2 dalam bidang ▪ Melakukan manajemen seluruh
Transaction proyek Ekonomi, Akuntansi, Keuangan, MBA, kegiatan persiapan dan transaksi
Leader infrastruktur Msc, atau yang relevan. proyek KPBU.
dengan skema ▪ Memiliki posisi sebagai Project Leader/ ▪ Melakukan pendampingan PJPK
KPBU Partner dan berpengalaman dalam proses dalam proses konsultasi
penyiapan dan/atau penyelesaian pemangku kepentingan.
transaksi proyek selama 10 tahun di ▪ Melakukan pendampingan PJPK
regional/internasional. dalam komunikasi dan negosiasi
▪ Memiliki pengalaman dalam sebagai dengan peserta lelang.
project leader dalam transaksi proyek ▪ Melakukan manajemen tenaga
pada sektor jalan. ahli keuangan, tenaga ahli
▪ Memiliki pengalaman dalam Proyek ekonomi, dan tenaga ahli teknis
Infrastruktur dengan skema KPBU. serta berkoordinasi dengan
▪ International expert. tenaga ahli legal dalam
penyusunan dokumen persiapan
dan transaksi proyek KPBU.
Ahli Model 7 Minimal 2 ▪ Minimal pendidikan S1 dalam bidang ▪ Menganalisis aspek finansial
Keuangan proyek Ekonomi, Akuntansi, Manajemen, atau proyek yang sekurang kurangnya
infrastruktur Teknik. meliputi:
▪ Berpengalaman dalam membangun dan o Asumsi struktur pendanaan
menganalisis model keuangan proyek atau Debt to Equity Ratio (DER)
infrastruktur KPBU. o Perhitungan Weighted Average
▪ Berpengalaman dalam membangun dan Cost of Capital (WACC)
16
menganalisis model keuangan sektor termasuk CoD dan CoE
jalan atau sejenisnya. o Perhitungan Net Present Value
(NPV)
o Perhitungan Project Internal
Rate of Return (IRR)
o Perhitungan Equity Internal
Rate of Return (EIRR)
o Perhitungan Debt Service
Coverage Ratio (DSCR)
o Pengembalian investasi dan
analisis sensitivitas
▪ Menentukan bentuk dan nilai
Dukungan Pemerintah jika
dibutuhkan.
▪ Melakukan estimasi besaran premi
jaminan pemerintah.
Ahli Ekonomi 7 Minimal 2 ▪ Minimal pendidikan S1 dalam ▪ Menganalisis aspek makro
proyek bidang ekonomi, akuntansi, ekonomi yang sekurang
infrastruktur perencanaan, dan bidang-bidang yang kurangnya meliputi: pertumbuhan
relevan lainnya. ekonomi, nilai tukar, inflasi,
▪ Berpengalaman dalam melakukan Social suku bunga, dan perpajakan,
Cost Benefit Analysis (SCBA) minimal 1 beserta skenario pertumbuhan
proyek infrastruktur. ekonomi daerah Badung dengan
▪ Berpengalaman dalam melakukan analisis adanya proyek ini.
ekonomi proyek infrastruktur. ▪ Analisis mengenai strategi pasar.
▪ Analisis mengenai Value for
Money Proyek.
▪ Perhitungan Social Cost and
Benefit Analysis Proyek.
17
▪ Perhitungan Economic Cost and
Benefit Analysis Proyek yang
sekurang kurangnya meliputi:
o Perhitungan Economic NPV
o Perhitungan Economic IRR
o Perhitungan Benefit Cost Ratio
(BCR)
▪ Analisis mengenai kapasitas fiskal
daerah beserta skenarionya.
Ahli Keuangan 7 Minimal 2 ▪ Minimal pendidikan S1 dalam bidang ▪ Identifikasi besaran Availibility
Transaksi proyek Ekonomi, Akuntansi, Manajemen, atau Payment (AP), struktur staging AP,
infrastrukur Teknik. dampak cost overrun, mekanisme
dengan skema ▪ Berpengalaman dalam transaksi penyesuaian terjadinya.
Tenaga Ahli Tahun masa kerja Jumlah Proyek Penjelasan Pengalaman Uraian Singkat Pekerjaan
professional
Ahli Jalan 10 Minimal 4 ▪ Minimal pendidikan S1 dalam bidang ▪ Melakukan perencanaan dan
Raya/Co-project proyek Teknik Sipil. desain centerline & alignment dan
leader infrastruktur ▪ Berpengalaman dalam menyusun basic persimpangan jalan termasuk
18
Tenaga Ahli Tahun masa kerja Jumlah Proyek Penjelasan Pengalaman Uraian Singkat Pekerjaan
professional
pada sektor design untuk minimal 4 proyek di menyiapkan gambar tipikal,
jalan regional/internasional infrastruktur pada potongan dan detilnya.
sektor jalan. ▪ Menyiapkan perencanaan
▪ Internasional Expert. perkerasan jalan termasuk
spesifikasi dan formula campuran
perkerasan jalan.
▪ Melakukan pemilihan dan kualitas
material yang akan digunakan
termasuk sumber material
tersebut.
Ahli Jembatan 10 Minimal 4 ▪ Minimal pendidikan S1 dalam bidang ▪ Melakukan perencanaan dan
proyek Teknik Sipil. desain jembatan termasuk
infrastruktur ▪ Berpengalaman dalam menyiapkan gambar tipikal,
pada sektor menyusun basic design untuk minimal 4 potongan dan detilnya.
jalan dan/atau proyek infrastruktur pada dan/atau ▪ Melakukan perbandingan dan
transportasi transportasi. pemilihan jenis jembatan
termasuk analisis struktur tiap
jenis jembatannya.
▪ Melakukan pemilihan dan kualitas
material yang akan digunakan
termasuk sumber material
tersebut.
▪ Menganalisis atau mengevaluasi
konstruksi eksisting di sekitaran
lokasi rencana jembatan.
19
Tenaga Ahli Tahun masa kerja Jumlah Proyek Penjelasan Pengalaman Uraian Singkat Pekerjaan
professional
Ahli Manajemen 7 Minimal 3 ▪ Minimal pendidikan S1 dalam bidang ▪ Melakukan survei lalu lintas untuk
Transportasi proyek Teknik, Ekonomi, Akuntansi, Keuangan. memperoleh data primer dan data
infrastruktur ▪ Berpengalaman dalam 3 proyek sekunder dan melakukan analisis
infrastruktur dan/atau transportasi. atas data-data tersebut.
▪ Melakukan perencanaan dan
analisis perkiraan permintaan lalu
lintas di masa mendatang.
▪ Melakukan study layout
persimpangan dan dan estimasi
volume lalu lintas persimpangan.
▪ Menentukan titik koneksi traffic
dengan eksisting junction.
Ahli Struktur 10 Minimal 4 ▪ Minimal pendidikan S1 dalam bidang ▪ Melakukan perencanaan dan
proyek Teknik Sipil. desain bangunan berdasarkan
infrastruktur ▪ Berpengalaman dalam penyusunan studi Perencanaan Operasi dan
pada sektor struktur sipil bangunan, jalan dan Pemeliharaan.
jalan jembatan, pada sektor jalan dan/atau ▪ Melakukan pemilihan dan kualitas
transportasi. material yang akan digunakan
termasuk sumber material
tersebut.
Ahli Geoteknik 7 Minimal 3 ▪ Minimal pendidikan S1 dalam bidang ▪ Memperoleh data data geologis
proyek Teknik Sipil. berupa data data primer dan
infrastruktur ▪ Berpengalaman dalam penyusunan studi sekunder dari Pemerintah Daerah,
pada sektor struktur tanah pada sektor jalan dan/atau Dinas PU dan instansi terkait
jalan dan/atau transportasi. lainya termasuk melakukan
transportasi analisis atas data-data tersebut.
20
Tenaga Ahli Tahun masa kerja Jumlah Proyek Penjelasan Pengalaman Uraian Singkat Pekerjaan
professional
Ahli 10 Minimal 3 ▪ Minimal pendidikan S2 dalam bidang ▪ Melakukan analisis terhadap data
Terowongan proyek Teknik Sipil. data geologis di lokasi
infrastruktur ▪ Berpengalaman dalam penyusunan basic terowongan.
pada sektor design dalam pembangunan terowongan ▪ Menyiapkan metode kerja yang
jalan dan/ atau sektor jalan dan/atau transportasi. tepat atas kondisi geologis.
transportasi ▪ Menyiapkan rancangan basic
design struktur terowongan
dengan mempertimbangan aspek
keselamatan dan keamanan.
21
Tenaga Ahli Tahun masa kerja Jumlah Proyek Penjelasan Pengalaman Uraian Singkat Pekerjaan
professional
mengacu pada patok Benchmark
resmi dari BIG.
▪ Menyiapkan peta topografi
termasuk peta survei udara.
▪ Menyiapkan gambar gambar
potongan memanjang dan
potongan melintang dari kondisi
eksisting.
Ahli Analisis 5 Minimal 2 ▪ Minimal pendidikan S1 Teknik. ▪ Melakukan perencanaan dan
Biaya proyek ▪ Berpengalaman dalam penyusunan menetapkan metode perkiraan
infrastruktur estimasi biaya untuk proyek infrastruktur biaya.
pada sektor sektor jalan dan/atau transportasi. ▪ Melakukan analisis harga satuan
jalan dan/atau termasuk mengevaluasi harga
transportasi satuan yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah.
▪ Melakukan estimasi biaya
konstruksi.
▪ Melakukan estimasi rencana
anggaran biaya proyek secara
keseluruhan dengan
memperhitungkan potensi biaya
biaya non teknis yang akan
muncul.
Ahli Operasi & 5 Minimal 2 ▪ Minimal pendidikan S1 Teknik Sipil. ▪ Menyiapkan dokumen operasional
Perawatan (O&P) proyek ▪ Berpengalaman dalam penyusunan dan perawatan dengan
infrastruktur estimasi biaya untuk proyek infrastruktur mempertimbangkan berbagai
22
Tenaga Ahli Tahun masa kerja Jumlah Proyek Penjelasan Pengalaman Uraian Singkat Pekerjaan
professional
pada sektor sektor jalan dan/atau transportasi. aspek termasuk melakukan
jalan dan/atau konfirmasi terhadap hukum dan
transportasi peraturan yang berlaku serta
tingkat layanan yang diperlukan.
▪ Melakukan perencanaan metode
dan kegiatan O&P serta
merencanakan struktur organisasi
O&P.
▪ Melakukan perencanaan fasilitas
fasilitas O&P termasuk
merencanakan untuk tahap awal
pengoperasian.
▪ Melakukan estimasi biaya untuk
tahap O&P.
Ahli Mekanikal 5 Minimal 2 ▪ Minimal pendidikan S1 Mesin/Elektrik. ▪ Melakukan perencanaan tata
Elektrikal proyek ▪ Berpengalaman dalam penyusunan ruang penerangan jalan.
infrastruktur kebutuhan mekanikal dan elektrikal di ▪ Melakukan perencanaan sorot
pada sektor sektor jalan dan/atau transportasi. pencahayaan termasuk rencana
jalan dan/atau posisi dan pola pemasangan baik
transportasi pada seksi jalan layang,
terowongan maupun at grade.
▪ Menyiapkan rencana pengaturan
tipikal potongan melintang untuk
posisi saluran kabel, penghambat
kebisingan dan peralatan lainya
yang dibutuhkan sesuai regulasi.
23
Tenaga Ahli Tahun masa kerja Jumlah Proyek Penjelasan Pengalaman Uraian Singkat Pekerjaan
professional
CAD Operator 5 Minimal 2 ▪ Minimal pendidikan S1 Teknik. Menyiapkan gambar desain untuk
proyek ▪ Berpengalaman dalam penyusunan pekerjaan sipil dan mekanikal
infrastruktur gambar design untuk sektor jalan elektrikal berdasarkan instruksi dari
pada sektor dan/atau transportasi. tenaga ahli.
jalan dan/atau
transportasi
Tenaga Ahli Tahun masa Jumlah Proyek Penjelasan Pengalaman Uraian Singkat Pekerjaan
kerja profesional
Ahli Lingkungan 7 Minimal 2 ▪ Minimal pendidikan S1 teknik lingkungan ▪ Memberikan gambaran awal
proyek dan ilmu lingkungan lainnya. kondisi lingkungan fisik, kimia
infrastruktur ▪ Berpengalaman dalam kajian dan sosial di rencana tapak proyek
pada sektor lingkungan ataupun penyusunan dan lingkungan sekitarnya.
jalan dan/atau dokumen seperti AMDAL proyek sektor ▪ Melakukan kajian awal
transportasi jalan dan/atau transportasi. penanganan masalah lingkungan
dan sosial.
▪ Menganalisis izin-izin lingkungan
yang berkaitan dengan proyek.
▪ Mengestimasi biaya lingkungan
yang akan muncul dari proyek
seperti biaya perijinan, biaya
pengelolaan dan pemantauan
dampak lingkungan yang
dipersyaratkan oleh peraturan.
24
Ahli Sosial 5 Minimal 2 ▪ Minimal pendidikan S1 Ilmu Sosial. ▪ Memberikan Informasi dan
proyek ▪ Berpengalaman dalam kajian melakukan kajian terhadap tanah
infrastruktur Analisis sosial terkait proyek infrastruktur adat, tenaga kerja, kesehatan
pada sektor jalan dan/atau transportasi. masyarakat, cagar
Ahli Penilaian Aset 5 Minimal 2 ▪ Minimal pendidikan S1 ▪ Melakukan penilaian terhadap aset
proyek Keuangan/Akuntansi. terdampak karena proyek fisik dan
infrastruktur ▪ Berpengalaman dalam kajian penilaian non fisik) sesuai peraturan.
pada sektor aset pada sektor jalan dan/atau
transportasi
25
5. RENCANA KERJA
B. PERINTAH KERJA
Konsultan dalam melaksanakan tugasnya untuk membantu PT. PII harus didahului
dengan Perintah Kerja. Perintah kerja merupakan pernyataan tertulis yang diterbitkan
oleh PT. PII terkait dengan lingkup kerja (Scope of Work) yang harus dilaksanakan
oleh Konsultan.
Konsultan harus melaksanakan jasa-jasa terkait suatu proyek KPBU sesuai dengan
target kerja (deliverables) serta jadwal penyelesaian sebagaimana ditetapkan dalam
perintah kerja. Konsultan harus memberikan informasi kepada PT. PII apabila ada
kemungkinan terjadi keterlambatan. Jika Konsultan gagal secara substansi untuk
memenuhi target yang harus dicapai (deliverables) dan/atau memenuhi jadwal waktu
sebagaimana ditetapkan dalam perintah kerja yang disebabkan oleh kesalahan atau
kelalaian sendiri, maka Konsultan harus mengajukan suatu pernyataan tertulis yang
menguraikan rencana atau hal-hal yang akan dilaksanakan oleh Konsultan untuk
menyerahkan segala deliverables yang diminta dan menyusun kembali jadwal
sehingga waktu penyelesaian masih dapat tercapai. Namun apabila terjadi
keterlambatan yang disebabkan oleh hal-hal yang berada diluar kuasa Konsultan,
maka akan dilakukan negosiasi untuk diberikannya perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan.
26
mereview time report tersebut, kemudian menandatangani dan mengembalikannya
kepada Konsultan sebagai bentuk persetujuan.
6. HASIL PEKERJAAN
Setiap Output dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sebagaimana
dijelaskan di bawah ini. Setiap Output yang dihasilkan disampaikan dalam bentuk
hardcopy dan softcopy. Setiap Output dan Laporan yang diberikan oleh Konsultan
Penyiapan dan Transaksi Proyek menjadi milik PJPK dan PT PII.
2. Laporan Awal dan Final Kajian Akhir Prastudi Kelayakan Proyek KPBU Proyek dalam
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dan dapat dijadikan dasar bagi PJPK untuk
melanjutkan ke tahap transaksi.
27
5. Dokumen yang berisi rekomendasi terhadap poin – poin utama yang dibutuhkan
di dalam penyusunan/perubahan dokumen AMDAL, izin lingkungan beserta
dokumen pendukungnya. (Kerangka Acuan ANDAL, ANDAL LALIN, RKL-RPL).
a. Dokumen Prakualifikasi.
b. Peran dan tanggung jawab PJPK dalam hal manajemen perubahan dan
pengawasan pelaksanaan Perjanjian KPBU, dan administrasi keuangan.
11. Laporan kegiatan pendampingan kepada PJPK dalam proses finalisasi Perjanjian
Kerjasama dan laporan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama.
15. Logbook dan risalah dari rapat-rapat antara PJPK, PT PII, konsultan PDF, dan
stakeholder lainnya yang memuat minimal tempat dan waktu, agenda, dan hasil
rapat secara jelas.
29
7. TERMIN PEMBAYARAN
Pembayaran kepada Konsultan bergantung pada jenis perintah kerja yang diterbitkan
oleh PT. PII, dengan pengaturan sebagai berikut:
Durasi waktu kontrak akan berlaku efektif sejak tanggal penandatanganan perjanjian
kerjasama antara PT PII dengan Konsultan dan berlaku efektif selama 30 bulan atau
sampai Konsultan telah melaksanakan seluruh jasa-jasa sebagaimana ditetapkan
dalam perintah kerja yang diterbitkan PT PII. Kontrak kerja dapat diperpanjang
berdasarkan kesepakatan bersama para pihak.
30
LAMPIRAN I: SPESIFIKASI OUTPUT HASIL KELUARAN
1. PENYIAPAN PROYEK
Spesifikasi Output
No Kegiatan Hasil Keluaran
(Sekurang-Kurangnya Memuat)
1 Persiapan penyusunan Laporan Insepsi 1. Laporan Gap Analysis.
Kajian Akhir Prastudi (Inception 2. Rencana Kerja dan Jadwal Indikatif Pekerjaan.
Kelayakan (Final Business Report).
Case).
2 Penyiapan Kajian Akhir • Laporan Awal 1.1 Aspek Hukum dan Kelembagaan (TOR Konsultan
Prastudi Kelayakan (Final Kajian Akhir Hukum)
Business Case) beserta Prastudi a. Analisis peraturan perundang-undangan, yang
kajian dan/atau dokumen Kelayakan. dilakukan dengan tujuan untuk:
pendukungnya. • Laporan Akhir • Memastikan bahwa KPBU dilaksanakan sesuai
Kajian Akhir dengan ketentuan perundang-undangan yang
Prastudi berkaitan dengan aspek: pendirian Badan
Kelayakan. Usaha, penanaman modal, persaingan usaha,
lingkungan, keselamatan kerja, pengadaan
tanah, pembiayaan KPBU termasuk mekanisme
pembiayaan dan pendapatan, perizinan KPBU,
perpajakan, dan peraturan-peraturan terkait
lainnya.
• Menentukan risiko hukum dan strategi
mitigasinya.
• Mengkaji kemungkinan penyempurnaan
peratuan perundang-undangan atau penerbitan
peraturan perundang-undangan yang baru,
termasuk kebutuhan peraturan mengenai
Ruang Dalam Bumi dan Ruang Bawah Tanah
(jika opsi trase yang dipilih membutuhkan
konstruksi terowongan).
• Mengkaji proses pemanfaatan BMN dan/atau
BMD yang diperlukan.
• Menentukan jenis perizinan/persetujuan yang
diperlukan, dan.
• Menyiapkan rencana dan jadwal untuk
memenuhi persyaratan peraturan dan hukum
berdasarkan hasil kajian hukum dan
kelembagaan.
b. Analisis kelembagaan, yang dilaksanakan dengan
mengikuti langkah sebagai berikut:
• Memastikan kewenangan Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/Direksi BUMN/Direksi
BUMD sebagai PJPK dalam melaksanakan
KPBU termasuk penentuan PJPK dalam proyek
multi infrastruktur.
• Melakukan pemetaan pemangku kepentingan
(stakeholders mapping) dengan menentukan
peran dan tanggung jawab lembaga yang
berkaitan dalam pelaksanaan KPBU.
• Menentukan peran dan tanggung jawab Tim
31
Spesifikasi Output
No Kegiatan Hasil Keluaran
(Sekurang-Kurangnya Memuat)
KPBU berkaitan dengan kegiatan penyiapan
Prastudi Kelayakan serta menentukan sistem
pelaporan Tim KPBU kepada PJPK.
• Menentukan dan menyiapkan perangkat
regulasi kelembagaan.
• Menentukan kerangka acuan pengambilan
keputusan.
33
Spesifikasi Output
No Kegiatan Hasil Keluaran
(Sekurang-Kurangnya Memuat)
c. Estimasi biaya lingkungan yang akan muncul dari
Proyek, yaitu biaya perizinan, biaya pengelolaan
dan pemantauan dampak lingkungan sebagaimana
dipersyaratkan dalam peraturan lingkungan hidup.
d. Analisis atas izin – izin lingkungan lainnya yang
berkaitan dengan keberlangsungan Proyek.
e. Analisis potensi dampak penting yang akan timbul
di lokasi Proyek.
f. Identifikasi kebutuhan peningkatan kapasitas dan
program pelatihan untuk melaksanakan program
perlindungan yang diperlukan.
g. Identifikasi prosedur yang diperlukan dalam
melakukan kajian dampak lingkungan.
h. Analisis mitigasi dampak lingkungan dan sosial,
misalnya (i) pengelolaan keluhan masyarakat, (ii)
pengelolaan limbah, (iii) tanggap darurat, (iv)
keselamatan dan kesehatan kerja.
i. Analisis pihak-pihak yang akan terkena dampak
proyek dan mitigasi yang dampak yang akan
terjadi, serta menyusun rencana stakeholder
management untuk memitigasi dampak sosial yang
potensial terjadi.
j. Analisis kebutuhan lahan proyek dengan
mengidentifikasi (i) jumlah luas lahan yang
dibutuhkan oleh proyek, (ii) status lahan yang akan
terkena proyek.
34
Spesifikasi Output
No Kegiatan Hasil Keluaran
(Sekurang-Kurangnya Memuat)
• Optimalisasi investasi oleh Badan Usaha.
• Alokasi risiko.
• Memaksimalkan efisiensi dan pengusahaan
infrastruktur oleh Badan Usaha.
• Kepastian adanya pengalihan keterampilan
manajemen dan teknis dari BUP kepada PJPK.
• Jangka waktu kerjasama.
• Skema Pemanfaatan BMD dan/atau BMN, jika
ada, selama masa perjanjian KPBU.
• Status kepemilikan asset dan pengalihan asset
setelah berakhirnya perjanjian KPBU.
35
2. PENDAMPINGAN TRANSAKSI
36
No Kegiatan Hasil Keluaran Spesifikasi Output
7 Pendampingan atas • Perjanjian Bukti Pemenuhan kewajiban PJPK dan BUP sesuai
pemenuhan kewajiban pembiayaan yang perjanjian KPBU dalam hal perolehan pembiayaan.
PJPK dalam perolehan sudah efektif atau
pembiayaan oleh Badan persetujuan
Usaha Pelaksana. pemegang saham.
37
LAMPIRAN II: PERSENTASE TERMIN PEMBAYARAN
Penyiapan Proyek
2 Penyiapan Kajian Akhir Prastudi Kelayakan Laporan Awal Kajian Akhir 27%
(Final Business Case) beserta kajian Prastudi Kelayakan.
dan/atau dokumen pendukungnya.
Laporan Akhir Kajian Akhir 10%
Prastudi Kelayakan
Surat permohonan Pertimbangan
3 Pendampingan PJPK sehubungan dengan 2,5%
Gubernur Provinsi Bali.
perolehan Pertimbangan Gubernur Bali
atas kesesuaian dan rencana kegiatan
kerjasama dengan RPJMD, RKPD, KUA
dan PPAS dan kelayakan kemampuan
keuangan daerah.
• Penyampaian permohonan
4 Pendampingan PJPK sehubungan dengan 2,5%
Persetujuan DPRD terkait
upaya mendapatkan persetujuan DPRD
atas rencana kerjasama dan penggunaan rencana kerjasama dan
skema Ketersediaan Layanan/Availability penggunaan skema AP oleh
Payment ("AP"). PJPK.
• Risalah rapat pembahasan
rencana kerjasama dan
penggunaan skema AP dengan
DPRD.
• Pemberian masukan dan
5 Pendampingan PJPK sehubungan dengan 5%
pemberian masukan dan serta rekomendasi terhadap
rekomendasi dalam penyusunan Dokumen Kerangka Acuan (KA) ANDAL,
AMDAL untuk perolehan Izin Lingkungan. ANDAL, RKL-RPL dan
ANDALALIN.
Pendampingan Transaksi
38
No Kegiatan Hasil Keluaran Besaran
39
LAMPIRAN III: INDIKASI WAKTU HASIL KELUARAN
Penyiapan Proyek
40
Pendampingan Transaksi
41