Anda di halaman 1dari 3

AGROWISATA BUAH KALAMPANGAN

PALANGKA RAYA

1.1. Latar Belakang


Berkurangnya waktu istirahat dengan tenang dan nyaman disebabkan oleh aktivitas
manusia yang padat dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menimbulkan kejenuhan. Hal
tersebut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh yang dapat memicu timbulnya ketegangan psikis
dan stres. Manusia membutuhkan rekreasi untuk mengurangi ketegangan psikis dan stres yang
dapat memberikan efek penyegaran tubuh dan menghilangkan kejenuhan. Wisata spesifik yang
merupakan salah satu rekreasi yang saat ini sedang diminati masyarakat.

Agrowisata merupakan salah satu wisata spesifik yang menarik minat masyarakat baik
nusantara maupun mancanegara. Menurut The International Ecotourism Society (2000) dalam
Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif Indonesia, hingga dua dekade ke depan pertumbuhan
jumlah wisatawan diperkirakan 4,1% tiap tahunnya dengan pertumbuhan dari agrowisata ini
dikarenakan agrowisata dapat memberikan pengalaman yang berbeda dengan kehidupan sehari-
hari, serta dapat memberikan pengetahuan tentang pertanian dan pentingnya pelestarian sumber
daya alam.

Dikutip berita dari Palangkaraya.co.id. Salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD)
terbesar yang memungkinkan untuk dilakukan setiap daerah adalah melalui sektor
kepariwisataan. Karenanya, sektor inipun diharapkan mampu dijalankan oleh Pemerintah Kota
(Pemko) Palangka Raya. “Kita tidak henti-hentinya mendorong Pemko Palangka Raya agar
mampu menggali potensi obyek wisata yang bisa dikembangkan dan menjadi sumber pemasukan
daerah,” ungkap Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto, Jum’at (30/11/2018).

Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya merupakan daerah


yang memiliki potensi di bidang pertanian khususnya tanaman buah-buahan yang menjadi salah
satu komuditi utama. Dikutip dari berita Palangkaraya.co.id. Saat ini Kelurahan Kalampangan,
Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya terkenal sebagai daerah penghasil berbagai komoditi
pertanian dan peternakan. Selain sayur mayur, holtikultura, dan peternakan khususnya sapi, saat
ini warga Kalampangan mulai membudidayakan berbagai buah-buahan seperti jambu dan buah
naga. Hasilnya cukup menggembirakan. Tanaman buah naga tumbuh subur di wilayah
Kalampangan. Saking suburnya, saat ini Kalampangan menawarkan destinasi agrowisata. “Di
Kalampangan sudah ada kawasan flat yang dicanangkan oleh CINTROF sebagai kawasan
forestry dan agrowisata. Saat ini orang sudah pada datang. Mereka sudah bisa memetik buah
naga dan jambu,” ucap Lurah Kalampangan, Hadi Suwandoyo, Senin (15/10/2018).

Dikutip dari berita mmckalteng.go.id Lurah Kalampangan, Hadi Suwandoyo


mengungkapkan, sektor pertanian dan perkebunan di wilayah kelurahannya itu cukup
menjanjikan. Karenanya kata dia, pihak Kelurahan Kalampangan berencana untuk menguatkan
sektor pertanian maupun perkebunan untu menjadi ikon bagi kawasan Kalampangan. Kedepan
kawasan ini, yakni sentral wisata pertanian (agrowisata). "Ya, di Kalampangan ini
pengembangan agro wisata sangat berpotensi untuk dikembangkan," ujarnya, Senin (3/12/2018).
Sekarang ini kata Hadi, sudah ada kawasan petik buah langsung di kebun tepatnya pada
kelompok-kelompok tani yang ada di Jalan Misik Kalampangan. " Bila bisa dikembangkan lagi
akan sangat bagus," cetusnya.

1.2. Identifikasi Masalah

Agrowisata merupakan kegiatan wisata alam yang berpedoman pada prinsip memberikan
pembelajaran kepada wisatawan mengenai pentingnya suatu pelestarian dengan menekankan
serendah-rendahnya dapak negatif terhadap alam. Berdasarkan prinsip agrowisata maka
dibutuhkan adanya suatu pemikiran rancangan konsep desain arsitektur yang menekankan pada
keberlajutan sumber daya alam. Rancangan konsep desain tersebut dapat diwujudkan melalui
Pendekatan Arsitektur Ekologi. Dengan pendekatan ini, nantinya agrowista di Kalampangan,
Palangka Raya memiliki desain ramah lingkungan terhadap alam (respon terhadap alam, baik
iklim maupun lingkngan sekitar).

Penerapan arsitektur ekologi sebagai pendekatan sesuai dengan Strategi. Pengembangan


Kepariwisataan KSP Kalampangan yaitu dengan tema pengembangan pariwisata berbasis
lingkungan atau Ekowisata (Perda Kota Palangka Raya No. 11 Tahun 2017 Tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Palangka Raya Tahun 2017-2028).
1.3. Rumusan Masalah
Bagaimana kriteria dan variabel Agrowisata Buah Kalampangan yang menjadikan potensi alam
sebagai bagian dari desain agrowisata agar bangunan menyatu dengan alam sekitar, seperti
dengan menyesuaikan bentuk bangunan dengan kontur lahan, penataan fasad dan arah hadap
bangunan agar bisa memaksimalkan view, dan mengadopsi bentuk-bentuk serta material yang
mampu menghadirkan alam sekitar pada bangunan.

Anda mungkin juga menyukai