Anda di halaman 1dari 12

Identifikasi Masalah dan Potensi Pengembangan di Wisata Kampung

Singkur Kecamatan Pangalengan

Dosen : Dr. Ir. Lia Warlina M.Si.

Disusun oleh :

Syifa Sukma Ananda (10618012)


Idhar Rizki Pramana (10620001)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2023
PENDAHULUAN

Kecamatan Pangalengan menjadi rumah bagi sebuah permata tersembunyi bernama


Wisata Kampung Singkur, tempat yang menghadirkan sejumlah potensi dan tantangan yang
perlu diidentifikasi dan dipahami secara komprehensif. Pendahuluan ini akan membahas
tentang identifikasi masalah dan potensi pengembangan yang ada di Wisata Kampung Singkur,
mengajak kita untuk menjelajahi dinamika yang melingkupi destinasi wisata yang menarik
perhatian. Pengembangan Potensi Wisata alam yang memukau menjadi poin awal yang tidak
bisa diabaikan. Hamparan perkebunan teh yang hijau, hutan pinus, sungai dan pegunungan
yang memikat memberikan latar belakang yang sempurna untuk menciptakan pengalaman
wisata yang tak terlupakan. Keasrian alam ini menjadi modal berharga yang mampu menarik
minat para pelancong yang menginginkan ketenangan dan keindahan.

Namun, seperti halnya permata yang masih perlu diasah, Kampung Singkur juga
memiliki tantangan yang memerlukan perhatian. Infrastruktur yang terbatas, khususnya dalam
hal aksesibilitas dan transportasi, dapat menjadi penghambat untuk pertumbuhan pariwisata
(Sari, 2015). Solusi yang cermat diperlukan untuk memastikan bahwa potensi wisata di
kampung ini dapat diakses oleh semua kalangan. Keberlanjutan lingkungan adalah
pertimbangan utama. Lonjakan kunjungan wisatawan, jika tidak dikelola dengan baik, dapat
mengancam kelestarian alam dan ekosistem lokal. Manajemen limbah, konservasi sumber daya
alam, dan upaya pelestarian lingkungan perlu diintegrasikan dalam rencana pengembangan
wisata di kampung singkur ini (Setijawan, 2018).

Pertumbuhan ekonomi lokal juga memegang peranan penting dalam identifikasi


potensi. Bagaimana masyarakat lokal dapat diberdayakan melalui sektor pariwisata, dari
pelatihan kerja hingga peluang usaha mikro, akan menjadi fokus penting dalam perencanaan
masa depan (Sanjoto & Kumenaung, 2021). Dalam hal ini, pendekatan pemasaran dan branding
juga menjadi bagian krusial. Bagaimana Kampung Singkur memasarkan dirinya kepada
khalayak yang lebih luas, melalui platform digital atau jejaring sosial, akan mempengaruhi
jumlah kunjungan dan dampak ekonomi yang dihasilkan. Di sisi lain, aspek sosial dan budaya
perlu diperhatikan dengan seksama. Interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal bisa
memberikan manfaat dalam bentuk saling pengertian dan pertukaran pengetahuan, tetapi juga
dapat menimbulkan gesekan budaya. Penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan
pariwisata tidak merusak harmoni sosial (Oktaviyanti, 2013).

Peran teknologi modern juga harus diakui. Inovasi dalam pengelolaan wisata, seperti
aplikasi panduan wisata digital, sistem pemesanan online, dan penggunaan teknologi ramah
lingkungan, dapat mengangkat pengalaman wisata tingkat baru (Rusdi, 2019). Pendahuluan ini
telah memberikan gambaran komprehensif tentang identifikasi masalah dan potensi yang ada
di Wisata Kampung Singkur, Kecamatan Pangalengan. Dari alam yang menakjubkan hingga
tantangan infrastruktur, ekonomi, lingkungan, dan aspek sosial, analisis yang lebih mendalam
akan memberikan pandangan yang lebih tajam tentang bagaimana destinasi wisata ini dapat
tumbuh secara berkelanjutan sambil memelihara warisan budaya dan keindahan alamnya
(Rahmat & Cahyadi, 2019).
KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Wisata
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau perjalanan rekreasi yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk tujuan hiburan, relaksasi, edukasi, atau eksplorasi. Wisata
umumnya melibatkan kunjungan ke tempat-tempat menarik, baik alamiah seperti pantai,
gunung, dan danau, maupun buatan manusia seperti museum, taman bermain, dan kota-kota
bersejarah. Tujuan utama dari wisata adalah untuk mengalami kebahagiaan, relaksasi, dan
pengalaman baru. Wisatawan sering melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang berbeda
dari lingkungan sehari-hari mereka untuk menghindari rutinitas dan menciptakan kenangan
yang berharga. Wisata juga dapat memberikan peluang untuk belajar mengenai budaya,
sejarah, dan kehidupan masyarakat di tempat yang dikunjungi (Rizkianto, 2017).

2. Jenis-jenis Wisata
Pariwisata memiliki berbagai jenis yang mencerminkan minat dan tujuan perjalanan.
Wisata alam menawarkan keindahan alamiah seperti pegunungan, pantai, dan danau,
sementara wisata budaya memperkenalkan tradisi dan seni daerah yang dikunjungi. Wisata
kuliner mengajak wisatawan mencicipi makanan khas, sementara wisata petualangan
memberikan pengalaman ekstrem seperti hiking atau arung jeram. Wisata religi
mengarahkan perjalanan ke tempat-tempat suci, dan wisata sejarah membawa wisatawan ke
masa lalu melalui situs bersejarah. Ada juga wisata olahraga yang fokus pada kegiatan
olahraga, dan wisata belanja yang menghadirkan pengalaman berbelanja lokal. Pariwisata
medis menawarkan perawatan kesehatan, dan wisata pendidikan memfasilitasi
pembelajaran melalui museum dan institusi edukatif. Semua jenis pariwisata ini
memberikan variasi pengalaman unik kepada wisatawan (Besra, 2012).

3. Jenis-Jenis Wisatawan
Terdapat berbagai jenis wisatawan yang memiliki minat dan tujuan perjalanan yang
berbeda. Wisatawan petualangan mencari sensasi dan tantangan, sementara wisatawan
budaya ingin merasakan kehidupan lokal dan tradisi. Wisatawan kuliner mengeksplorasi
citarasa makanan daerah, sedangkan wisatawan relaksasi dan kesehatan mencari tempat
untuk bersantai dan meremajakan diri. Ada pula wisatawan solo yang mengejar petualangan
pribadi, sementara pasangan menikmati momen romantis sebagai wisatawan romantis.
Wisatawan bisnis melakukan perjalanan untuk tujuan pekerjaan, dan wisatawan keluarga
mencari pengalaman bersama anggota keluarga. Di sisi lain, wisatawan senior menjelajahi
dunia setelah pensiun, dan wisatawan bertanggung jawab berusaha untuk memberikan
dampak positif pada lingkungan dan masyarakat di destinasi yang mereka kunjungi
(Damasdino, 2021).

METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data primer dengan mengumpulkan
data melalui survei berupa kuisionar yang ditujukan kepada pemilik usaha pariwisata,
pengelola destinasi, dan wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Data-data ini
kemudian akan dianalisis untuk mengidentifikasi Masalah dan Potensi di Wisata Kampung
Singkur Kecamatan Pangalengan
PEMBAHASAN
1. Kampung Singkur
Wisata Kampung Singkur di Kecamatan Pangalengan adalah sebuah destinasi yang
menawarkan pesona alam . Terletak di dataran tinggi Kabupaten Bandung, Jawa Barat,
Kampung Singkur menawarkan pengalaman yang berbeda dari destinasi wisata lainnya.
Dengan latar belakang pemandangan perbukitan, Pegunungan, Hutan Pinus, Sungai dan
hamparan teh yang hijau, Kampung Singkur memberikan suasana yang tenang dan damai
bagi para pengunjung yang mencari ketenangan dari hiruk-pikuk kota. Wisatawan dapat
menikmati keindahan alam sambil berjalan-jalan santai atau hanya duduk bersantai
menikmati pemandangan dan menikmati makan lokal. Selain keindahan alam, Kampung
Singkur juga menawarkan wisata adventure seperti arung jeram, selain wisata alam terdapat
wisata lainya seperti campground, zona hammock, spot foto dan permainan air di sungai,
selain itu di kampung singkur terdapat penginapan.
Salah satu keunikan Kampung Singkur adalah hutan pinus yang tersebar di sekitar
kampung. Wisatawan dapat mengunjungi hutan pinus dan melihat proses pengolahan karet
dari hasil getah poham pinus. Selain itu terdapat Pemandangan ladang teh yang menghijau
dan terasering menambah daya tarik visual dari destinasi ini. Bagi para pecinta petualangan,
Kampung Singkur juga memiliki potensi untuk trekking dan hiking. Rute-rute yang
mengelilingi kampung memungkinkan wisatawan untuk menjelajahi alam dan menyaksikan
panorama indah sekitar. Berikut gambar destinasi Wisata Kampung Singkur
Gambar 1. Kampung Singkur Gambar 2. Wahana Air Gambar 3. Arung Jeram

Sumber : Foto Pribadi Sumber : Foto Pribadi Sumber : Foto Pribadi

Gambar 4. Campground Gambar 5. Hammock Area Gambar 6. Café Singkur

Sumber : Foto Pribadi Sumber : Foto Pribadi Sumber : Foto Pribadi


Gambar 7. Penginapan Gambar 8. Spot Foto Gambar 4. Vila

Sumber : Foto Pribadi Sumber : Foto Pribadi Sumber : Foto Pribadi

Dari tahun ketahun wisata kampung singkur ini terus berkembang, tetapi
pengembangan wisata ini hayang pengembangan tampilannya saja tanpa melihat demand
dari wisatawan, baik dari fasilitas, aksesbiltas, kenyamanan, akomodasi, dan pelayanan
bahkan pengembangan di wisata ini tanpa melihat terhadap lingkungan.

2. Persepsi Masyarakat dan Pengguna


Kuesioner dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2020 secara langsung ditempat wisata
Kampung Singkur dan juga melalui pihak pengelol. Karena untuk mendapatkan data
langsung dari pengujung yang datang ke tempat wisata Kampung Singkur atau bantuan
dari pihak pengelola wisata kampungsingkur. Dari 25 orang yang diberi pertanyaan yang
diajukan untuk pengumpulan data kuestioner berikut adalah hasil dari kuestioner.
3. Masalah Wisata Kampung Singkur
Dari hasil kuisioner yang telah disebar dan dari hasil survey, meskipun memiliki potensi
yang menjanjikan, Wisata Kampung Singkur di Kecamatan Pangalengan juga dapat
menghadapi beberapa masalah yang perlu diperhatikan dalam pengembangan dan
pengelolaannya:
1. Infrastruktur Terbatas, Akses jalan yang kurang baik dan infrastruktur yang terbatas
dapat menjadi hambatan bagi wisatawan untuk mencapai Kampung Singkur dengan
nyaman. Upaya perbaikan infrastruktur menjadi penting agar destinasi ini lebih mudah
dijangkau.
2. Kehandalan Layanan, Ketersediaan listrik, air bersih, dan layanan komunikasi yang
tidak konsisten dapat mempengaruhi kenyamanan wisatawan selama menginap di
kampung ini.
3. Pengelolaan Sampah, Dengan peningkatan jumlah wisatawan, manajemen sampah
yang efektif menjadi penting. Penanganan sampah yang tidak tepat dapat merusak
keindahan alam dan citra destinasi.
4. Pengelolaan Lingkungan, Peningkatan jumlah pengunjung dapat berdampak negatif
pada lingkungan, seperti kerusakan ekosistem alam dan penurunan kualitas udara dan
air. Perlunya pengelolaan yang baik untuk mencegah dampak lingkungan yang
merugikan.
5. Konservasi Budaya, Upaya untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal perlu
diperkuat. Pengetahuan dan kebiasaan lokal bisa tergerus oleh pengaruh budaya asing
atau modernisasi.
6. Ketergantungan Musiman, Jika kunjungan terkonsentrasi pada periode tertentu, seperti
musim liburan, dapat menyebabkan fluktuasi pendapatan dan kepadatan pengunjung
yang berdampak pada keseimbangan lingkungan.
7. Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat, Pengembangan pariwisata yang berhasil
memerlukan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat lokal. Tidak adanya
pemahaman atau kesadaran tentang manfaat pariwisata dapat menghambat
pertumbuhan berkelanjutan.
8. Pengelolaan Kapasitas, Overkapasitas atau terlalu banyak wisatawan dalam satu waktu
dapat mengakibatkan kerumunan, kerusakan fasilitas, dan ketidaknyamanan bagi
wisatawan.
9. Konservasi Warisan Alam, Dalam pengembangan, penting untuk menjaga
keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian warisan alam. Adanya
pembangunan yang tidak terkendali dapat merusak keindahan alam.
10. Kualitas Layanan, Sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas dalam sektor
perhotelan, kuliner, dan layanan lainnya harus ditingkatkan agar pengalaman
wisatawan lebih positif.
Pengembangan Kampung Singkur sebagai destinasi wisata perlu memperhatikan berbagai
aspek ini guna menjaga keberlanjutan, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan
masyarakat setempat. Solusi terhadap masalah-masalah ini perlu melibatkan kerjasama
semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, masyarakat lokal, dan pelaku industri
pariwisata.

4. Potensi Pengembangan Wisata Kampung Singkur


Dari hasil survey dan hasil kuisioner yang telah disebar ternyata Kampung Singkur
memiliki berbagai potensi yang dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan daya tarik
dan kesejahteraan masyarakat setempat. Beberapa langkah pengembangan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Infrastruktur, Peningkatan aksesibilitas dan infrastruktur yang
memadai menjadi kunci utama. Pembangunan jalan, peningkatan transportasi, dan
fasilitas umum yang baik akan membantu wisatawan untuk lebih mudah
mengakses dan menikmati Kampung Singkur.
2. Pengelolaan Wisata yang Berkelanjutan, Penting untuk memastikan bahwa
pengembangan pariwisata dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Menjaga kebersihan, melestarikan alam, dan menjaga budaya lokal harus menjadi
prioritas dalam setiap rencana pengembangan.
3. Pendidikan dan Pelatihan, Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan
masyarakat lokal dalam bidang pariwisata dapat meningkatkan kualitas layanan
dan pengelolaan destinasi. Pelatihan dalam bidang pelayanan, bahasa asing, dan
kerajinan tangan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat.
4. Pengembangan Produk Wisata, Mengembangkan beragam produk wisata seperti
tur ladang teh, wisata kuliner, dan kegiatan petualangan akan menambah variasi
pengalaman bagi wisatawan. Diversifikasi produk wisata dapat menjangkau
berbagai segmen pasar.
5. Promosi dan Pemasaran, Upaya promosi yang efektif dan pemasaran melalui
platform digital dapat meningkatkan visibilitas Kampung Singkur di mata
wisatawan. Konten visual yang menarik dan informasi yang akurat tentang potensi
wisata perlu diperhatikan.
6. Kolaborasi dengan Pihak Terkait,Kerjasama dengan pemerintah daerah, lembaga
pendidikan, dan lembaga swasta dapat membantu dalam pengembangan
infrastruktur, pelatihan, dan pemasaran. Kolaborasi juga dapat membantu dalam
mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan.
7. Pengembangan Atraksi Wisata, Membangun atraksi tambahan seperti taman,
tempat bermain, atau spot foto yang menarik dapat menambah nilai tambah dan
daya tarik bagi pengunjung.
8. Pengembangan Ekowisata dan Edukasi, Pengembangan program ekowisata yang
berfokus pada edukasi dan pelestarian lingkungan dapat menarik wisatawan yang
peduli dengan alam. Kegiatan seperti tur alam, penanaman pohon, atau acara
edukatif tentang lingkungan dapat diperkenalkan.
9. Partisipasi Masyarakat Lokal, Melibatkan masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan dan pengelolaan wisata adalah kunci keberhasilan jangka panjang.
Masyarakat dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang budaya lokal
serta membantu menjaga kelestarian lingkungan.
10. Pengembangan Fasilitas dan Akomodasi Menambah jumlah dan jenis akomodasi
yang tersedia di Kampung Singkur dapat menarik wisatawan yang berbeda. Mulai
dari penginapan sederhana hingga resor mewah, pilihan akomodasi yang beragam
akan mengakomodasi berbagai preferensi wisatawan.
Pengembangan potensi Kampung Singkur harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan pelestarian
budaya. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan inklusif, Kampung Singkur memiliki
potensi untuk menjadi destinasi wisata yang menarik dan berdampak positif bagi
masyarakat dan lingkungannya.

KESIMPULAN
pariwisata kampung singkur memiliki masalah yang cukup serius dan memiliki potensi
yang cukup menjajikan. dalam perjalanan menuju pengembangan yang berkelanjutan,
beberapa masalah perlu diatasi. Infrastruktur yang terbatas, terutama aksesibilitas dan fasilitas
dasar, dapat membatasi pertumbuhan pariwisata. Pengelolaan sampah dan konservasi
lingkungan juga menjadi isu krusial, karena lonjakan wisatawan dapat membawa dampak
negatif pada ekosistem alam yang rapuh. Selain itu, pengembangan partisipasi masyarakat
lokal menjadi kunci dalam menjaga identitas Kampung Singkur dari pengaruh luar. Dalam
menghadapi masalah-masalah tersebut, penting untuk mengadopsi pendekatan yang seimbang
antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah
daerah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata akan menjadi fondasi yang kuat dalam
merumuskan solusi yang efektif. Pengembangan infrastruktur yang cerdas, manajemen
lingkungan yang berkelanjutan, dan upaya memperkuat budaya lokal akan membantu
mengatasi tantangan yang ada. Kesimpulannya, Wisata Kampung Singkur, Kecamatan
Pangalengan, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi pariwisata yang menarik dan
berdampak positif. Dengan komitmen untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan
pelestarian, serta dengan melibatkan aktif semua pemangku kepentingan, Kampung Singkur
dapat tumbuh menjadi destinasi yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat
lokal, wisatawan, dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Besra, E. (2012). Potensi Wisata Kuliner dalam Mendukung Pariwisata di Kota Padang. 12.
Damasdino, F. (2021). Studi Karakteristik Wisatawan Dan Upaya Pengembangan Produk
Wisata Tematik Di Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru, Dan Pantai Pandansimo Baru
Kabupaten Bantul. Media Wisata, 13(2). https://doi.org/10.36276/mws.v13i2.224
Oktaviyanti, S. S. (2013). Dampak Sosial Budaya Interaksi Wisatawan dengan Masyarakat
Lokal di Kawasan Sosrowijayan. 5.
Rahmat, I., & Cahyadi, A. (2019). Desa Wisata Berkelanjutan di Nglanggeran: Sebuah Taktik
Inovasi. Jurnal Pariwisata Pesona, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.26905/jpp.v4i1.2214
Rizkianto, N. (2017). Studi Pada Desa Wisata Bangun Kecamatan Munjungan Kabupaten
Trenggalek.
Rusdi, J. F. (2019). Peran Teknologi Informasi Pada Pariwisata Indonesia. Jurnal Accounting
Information System (AIMS), 2(2), 78–118. https://doi.org/10.32627/aims.v2i2.336
Sari, D. M. (2015). Partisipasi Masyrakat dalam Mengembangkan Saran dan Prasarana
Kawasan Desa Wisata.
Setijawan, A. (2018). Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan dalam Perspektif Sosial
Ekonomi. Jurnal Planoearth, 3(1), 7. https://doi.org/10.31764/jpe.v3i1.213

Anda mungkin juga menyukai