Disusun oleh :
Namun, seperti halnya permata yang masih perlu diasah, Kampung Singkur juga
memiliki tantangan yang memerlukan perhatian. Infrastruktur yang terbatas, khususnya dalam
hal aksesibilitas dan transportasi, dapat menjadi penghambat untuk pertumbuhan pariwisata
(Sari, 2015). Solusi yang cermat diperlukan untuk memastikan bahwa potensi wisata di
kampung ini dapat diakses oleh semua kalangan. Keberlanjutan lingkungan adalah
pertimbangan utama. Lonjakan kunjungan wisatawan, jika tidak dikelola dengan baik, dapat
mengancam kelestarian alam dan ekosistem lokal. Manajemen limbah, konservasi sumber daya
alam, dan upaya pelestarian lingkungan perlu diintegrasikan dalam rencana pengembangan
wisata di kampung singkur ini (Setijawan, 2018).
Peran teknologi modern juga harus diakui. Inovasi dalam pengelolaan wisata, seperti
aplikasi panduan wisata digital, sistem pemesanan online, dan penggunaan teknologi ramah
lingkungan, dapat mengangkat pengalaman wisata tingkat baru (Rusdi, 2019). Pendahuluan ini
telah memberikan gambaran komprehensif tentang identifikasi masalah dan potensi yang ada
di Wisata Kampung Singkur, Kecamatan Pangalengan. Dari alam yang menakjubkan hingga
tantangan infrastruktur, ekonomi, lingkungan, dan aspek sosial, analisis yang lebih mendalam
akan memberikan pandangan yang lebih tajam tentang bagaimana destinasi wisata ini dapat
tumbuh secara berkelanjutan sambil memelihara warisan budaya dan keindahan alamnya
(Rahmat & Cahyadi, 2019).
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Wisata
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau perjalanan rekreasi yang dilakukan oleh
individu atau kelompok untuk tujuan hiburan, relaksasi, edukasi, atau eksplorasi. Wisata
umumnya melibatkan kunjungan ke tempat-tempat menarik, baik alamiah seperti pantai,
gunung, dan danau, maupun buatan manusia seperti museum, taman bermain, dan kota-kota
bersejarah. Tujuan utama dari wisata adalah untuk mengalami kebahagiaan, relaksasi, dan
pengalaman baru. Wisatawan sering melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang berbeda
dari lingkungan sehari-hari mereka untuk menghindari rutinitas dan menciptakan kenangan
yang berharga. Wisata juga dapat memberikan peluang untuk belajar mengenai budaya,
sejarah, dan kehidupan masyarakat di tempat yang dikunjungi (Rizkianto, 2017).
2. Jenis-jenis Wisata
Pariwisata memiliki berbagai jenis yang mencerminkan minat dan tujuan perjalanan.
Wisata alam menawarkan keindahan alamiah seperti pegunungan, pantai, dan danau,
sementara wisata budaya memperkenalkan tradisi dan seni daerah yang dikunjungi. Wisata
kuliner mengajak wisatawan mencicipi makanan khas, sementara wisata petualangan
memberikan pengalaman ekstrem seperti hiking atau arung jeram. Wisata religi
mengarahkan perjalanan ke tempat-tempat suci, dan wisata sejarah membawa wisatawan ke
masa lalu melalui situs bersejarah. Ada juga wisata olahraga yang fokus pada kegiatan
olahraga, dan wisata belanja yang menghadirkan pengalaman berbelanja lokal. Pariwisata
medis menawarkan perawatan kesehatan, dan wisata pendidikan memfasilitasi
pembelajaran melalui museum dan institusi edukatif. Semua jenis pariwisata ini
memberikan variasi pengalaman unik kepada wisatawan (Besra, 2012).
3. Jenis-Jenis Wisatawan
Terdapat berbagai jenis wisatawan yang memiliki minat dan tujuan perjalanan yang
berbeda. Wisatawan petualangan mencari sensasi dan tantangan, sementara wisatawan
budaya ingin merasakan kehidupan lokal dan tradisi. Wisatawan kuliner mengeksplorasi
citarasa makanan daerah, sedangkan wisatawan relaksasi dan kesehatan mencari tempat
untuk bersantai dan meremajakan diri. Ada pula wisatawan solo yang mengejar petualangan
pribadi, sementara pasangan menikmati momen romantis sebagai wisatawan romantis.
Wisatawan bisnis melakukan perjalanan untuk tujuan pekerjaan, dan wisatawan keluarga
mencari pengalaman bersama anggota keluarga. Di sisi lain, wisatawan senior menjelajahi
dunia setelah pensiun, dan wisatawan bertanggung jawab berusaha untuk memberikan
dampak positif pada lingkungan dan masyarakat di destinasi yang mereka kunjungi
(Damasdino, 2021).
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data primer dengan mengumpulkan
data melalui survei berupa kuisionar yang ditujukan kepada pemilik usaha pariwisata,
pengelola destinasi, dan wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut. Data-data ini
kemudian akan dianalisis untuk mengidentifikasi Masalah dan Potensi di Wisata Kampung
Singkur Kecamatan Pangalengan
PEMBAHASAN
1. Kampung Singkur
Wisata Kampung Singkur di Kecamatan Pangalengan adalah sebuah destinasi yang
menawarkan pesona alam . Terletak di dataran tinggi Kabupaten Bandung, Jawa Barat,
Kampung Singkur menawarkan pengalaman yang berbeda dari destinasi wisata lainnya.
Dengan latar belakang pemandangan perbukitan, Pegunungan, Hutan Pinus, Sungai dan
hamparan teh yang hijau, Kampung Singkur memberikan suasana yang tenang dan damai
bagi para pengunjung yang mencari ketenangan dari hiruk-pikuk kota. Wisatawan dapat
menikmati keindahan alam sambil berjalan-jalan santai atau hanya duduk bersantai
menikmati pemandangan dan menikmati makan lokal. Selain keindahan alam, Kampung
Singkur juga menawarkan wisata adventure seperti arung jeram, selain wisata alam terdapat
wisata lainya seperti campground, zona hammock, spot foto dan permainan air di sungai,
selain itu di kampung singkur terdapat penginapan.
Salah satu keunikan Kampung Singkur adalah hutan pinus yang tersebar di sekitar
kampung. Wisatawan dapat mengunjungi hutan pinus dan melihat proses pengolahan karet
dari hasil getah poham pinus. Selain itu terdapat Pemandangan ladang teh yang menghijau
dan terasering menambah daya tarik visual dari destinasi ini. Bagi para pecinta petualangan,
Kampung Singkur juga memiliki potensi untuk trekking dan hiking. Rute-rute yang
mengelilingi kampung memungkinkan wisatawan untuk menjelajahi alam dan menyaksikan
panorama indah sekitar. Berikut gambar destinasi Wisata Kampung Singkur
Gambar 1. Kampung Singkur Gambar 2. Wahana Air Gambar 3. Arung Jeram
Dari tahun ketahun wisata kampung singkur ini terus berkembang, tetapi
pengembangan wisata ini hayang pengembangan tampilannya saja tanpa melihat demand
dari wisatawan, baik dari fasilitas, aksesbiltas, kenyamanan, akomodasi, dan pelayanan
bahkan pengembangan di wisata ini tanpa melihat terhadap lingkungan.
KESIMPULAN
pariwisata kampung singkur memiliki masalah yang cukup serius dan memiliki potensi
yang cukup menjajikan. dalam perjalanan menuju pengembangan yang berkelanjutan,
beberapa masalah perlu diatasi. Infrastruktur yang terbatas, terutama aksesibilitas dan fasilitas
dasar, dapat membatasi pertumbuhan pariwisata. Pengelolaan sampah dan konservasi
lingkungan juga menjadi isu krusial, karena lonjakan wisatawan dapat membawa dampak
negatif pada ekosistem alam yang rapuh. Selain itu, pengembangan partisipasi masyarakat
lokal menjadi kunci dalam menjaga identitas Kampung Singkur dari pengaruh luar. Dalam
menghadapi masalah-masalah tersebut, penting untuk mengadopsi pendekatan yang seimbang
antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah
daerah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata akan menjadi fondasi yang kuat dalam
merumuskan solusi yang efektif. Pengembangan infrastruktur yang cerdas, manajemen
lingkungan yang berkelanjutan, dan upaya memperkuat budaya lokal akan membantu
mengatasi tantangan yang ada. Kesimpulannya, Wisata Kampung Singkur, Kecamatan
Pangalengan, memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi pariwisata yang menarik dan
berdampak positif. Dengan komitmen untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan
pelestarian, serta dengan melibatkan aktif semua pemangku kepentingan, Kampung Singkur
dapat tumbuh menjadi destinasi yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat
lokal, wisatawan, dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Besra, E. (2012). Potensi Wisata Kuliner dalam Mendukung Pariwisata di Kota Padang. 12.
Damasdino, F. (2021). Studi Karakteristik Wisatawan Dan Upaya Pengembangan Produk
Wisata Tematik Di Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru, Dan Pantai Pandansimo Baru
Kabupaten Bantul. Media Wisata, 13(2). https://doi.org/10.36276/mws.v13i2.224
Oktaviyanti, S. S. (2013). Dampak Sosial Budaya Interaksi Wisatawan dengan Masyarakat
Lokal di Kawasan Sosrowijayan. 5.
Rahmat, I., & Cahyadi, A. (2019). Desa Wisata Berkelanjutan di Nglanggeran: Sebuah Taktik
Inovasi. Jurnal Pariwisata Pesona, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.26905/jpp.v4i1.2214
Rizkianto, N. (2017). Studi Pada Desa Wisata Bangun Kecamatan Munjungan Kabupaten
Trenggalek.
Rusdi, J. F. (2019). Peran Teknologi Informasi Pada Pariwisata Indonesia. Jurnal Accounting
Information System (AIMS), 2(2), 78–118. https://doi.org/10.32627/aims.v2i2.336
Sari, D. M. (2015). Partisipasi Masyrakat dalam Mengembangkan Saran dan Prasarana
Kawasan Desa Wisata.
Setijawan, A. (2018). Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan dalam Perspektif Sosial
Ekonomi. Jurnal Planoearth, 3(1), 7. https://doi.org/10.31764/jpe.v3i1.213