OLEH
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah berjudul
“Dinamika Kependudukan Kabupaten Samosir.”
Makalah ini disusun sebagai salah satu wadah pembelajaran Geografi serta sebagai
pembelajaran bagi siswa sehingga siswa mampu mengerti dan paham menganalisis dinamika
kependudukan di suatu daerah.
Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siswa siswi SMA. Saya
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami mengucapkan
permintaan maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena kami masih
dalam proses pembelajaran dan saya harap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun, agar kami dapat Menyusun makalah ini dengan lebih baik lagi.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Mery
Sidabutar selaku guru geografi kelas 11 yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan yang
menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus
penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan
pula akan dikurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan
umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau
berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara.
Di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dinyatakan bahwa jumlah penduduk yang
besar baru menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional hanya bila
penduduk yang besar tersebut berkualitas baik. Namun dengan pertumbuhan penduduk yang
pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata.
Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah
tercapai.
Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah atau negara pada waktu tertentu
maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah, survei, serta catatan-catatan
untuk dianalisis disusun menjadi angka. Data inilah yang akan dipergunakan sebagai bahan
untuk perencanaan ataupun sasaran-sasaran pembangunan dimasa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka terdapat tujuan yang dibuat penulis yaitu:
D. Manfaat Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini berupa wawancara di BPS (Badan Pusat Statistik) oleh Bapak
Freddy Situngkir, S.Si., M.Si. Selaku kepala BPS Kabupaten Samosir dan dua rekannya
untuk menjawab sembilan rumusan masalah tersebut.
a. Lokasi
Penelitian ini di lakukan di kantor BPS (Badan Pusat Statistika) di Parbaba dolok,
kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.
b. Waktu
Penelitian ini kami laksanakan pada hari Jumat 24 Februari 2023, pukul 15.00 WIB
BAB III
A. Hasil Mentah
1. Angka Kelahiran
2. Angka Kematian
3. Angka Migrasi
Angka migrasi di Kabupaten Samosir belum dirilis, maka dari itu penulis mengambil
datang angka migrasi di provinsi sumatera utara pada tahun 2015 dengan beberapa faktor
yaitu:
Dilihat dari penduduk 5 tahun keatas menurut wilayah, jenis kelamin dan status
migrasi
In migran
Laki laki = 8.457 jiwa
Perempuan = 10.093 jiwa
Jumlah = 18.550 jiwa
Penduduk = 13.937.797 jiwa
Out migran
Laki laki = 23.743
Perempuan = 26.628
Jumlah= 50.371
Penduduk = 13.937.797
4. Kualitas Penduduk
a. Penyediaan Sarana Kesehatan
Kesehatan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi di masa
mendatang dalam upaya pembangunan manusia yang berkualitas diukur dari derajat
kesehatan. Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat diantaranya adalah
kurangnya sarana pelayanan kesehatan, keadaan sanitasi dan lingkungan yang tidak
memadai, dan rendahnya konsumsi makanan bergizi. Tetapi faktor terpenting dalam
upaya peningkatan kesehatan ada pada manusia sebagai subyek dan sekaligus obyek
dari upaya tersebut. Pada tahun 2020, jenis sarana kesehatan yang telah dimiliki oleh
Kabupaten Samosir adalah rumah sakit sebanyak 2 unit, puskesmas sebanyak 12 unit,
pustu sebanyak 35 unit, posyandu sebanyak 197 unit, poskesdes sebanyak 62 unit dan
polindes sebanyak 68 unit. Bila diperhatikan persebaran sarana kesehatan di tiap
kecamatan maka terlihat bahwa sarana kesehatan telah tersebut di setiap kecamatan
dengan jumlah yang berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan di tiap kecamatan.
Kecamatan yang memiliki fasilitas lengkap termasuk rumah sakit adalah Kecamatan
Pangururan, yang merupakan ibukota dari Kabupaten Samosir. Namun demikian,
keberadaan puskesmas telah berada di setiap kecamatan dengan jumlah masing-
masing 1 unit, dan juga sarana kesehatan lainnya sehingga diharapkan bahwa semua
penduduk Kabupaten Samosir bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cepat
b. Tenaga Kesehatan Penolong Kelahiran
Dilihat dari kesehatan ibu dan anak, persalinan yang ditolong oleh tenaga
medis seperti dokter dan bidan dapat dianggap lebih baik dibanding dengan yang
ditolong oleh dukun, famili atau lainnya. Penanganan kelahiran bayi yang kurang baik
dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi yang dilahirkan seperti pendarahan,
kejang-kejang atau situasi yang lebih berbahaya dapat mengakibatkan kematian pada
bayi dan atau si ibu. Hasil Susenas 2020 mencatat bahwa penolong kelahiran anak
terakhir di Kabupaten Samosir secara umum telah ditangani oleh tenaga kesehatan
yaitu dokter dan bidan. Dalam dua tahun, kelahiran di Kabupaten Samosir ditangani
paling banyak oleh bidan sebesar 62,63 persen, diikuti dengan dokter kandungan
sebesar 32,65 persen, dan dokter umum sebesar 0,80 persen.
c. Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Sebagaimana halnya dengan Angka Partisipasi Sekolah, tingkat pendidikan tertinggi
yang ditamatkan penduduk 10 tahun ke atas juga merupakan salah satu indikator untuk
mengukur hasil pembangunan di bidang pendidikan.
5. Masalah Kependudukan
a. Masalah Kemiskinan
b. Narapidana
6. Kepadatan Penduduk
1) Sianjur Mula-mula
CDR=D/P×1000
= 127/10.070×1000
=12, 6 jiwa
2) Harian
CDR=D/P×1000
= 83/9.467×1000
=8,7 jiwa
3. Angka Migrasi
Total keseluruhan :
= 99,29
Dengan rumus:
DR= penduduk umur 0 – 14 tahun + penduduk umur 65 keatas / penduduk usia 15 – 64 × 100
Pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Samosir yang berumur 0-14 tahun adalah
sebanyak 41.485 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 104,09 yang berarti bahwa penduduk
berjenis kelamin laki-laki pada rentang usia 0-14 tahun ini lebih banyak dibandingkan perempuan.
Sementara itu, jumlah penduduk pada kelompok umur 15-64 tahun adalah 85.027 jiwa dan pada
kelompok umur 65 tahun ke atas adalah 9.929 jiwa. Dilihat dari rasio jenis kelaminnya maka
penduduk berjenis kelamin laki-laki pada rentang usia 15-64 lebih banyak dibandingkan penduduk
perempuan sebaliknya pada usia 65 ke atas penduduk berjenis kelamin perempuan lebih banyak
dibandingkan penduduk laki-laki. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa struktur umur
penduduk
Kabupaten Samosir dapat dikategorikan kelompok penduduk intermediat yang tidak tergolong tua dan
juga tidak muda, dimana proporsi penduduk umur 0-14 tahun pada tahun 2020 sebesar 30,41 persen
dan komposisi umur 15-64 tahun sebesar 62,32persen. Sementara proporsi penduduk usia 65
tahun ke atas yaitu hanya sebesar 7,28 persen. Hal tersebut diduga akibat masih tingginya kelahiran
dan migrasi keluar penduduk usia produktif di Kabupaten Samosir. Dari data tersebut, maka
diharapkan kebijakan pemerintah harus lebih banyak dititikberatkan kepada pemenuhan kebutuhan
penduduk terutama di bidang pendidikan dan penyediaan lapangan kerja.
7. Piramida Kependudukan
DOKUMENTASI