Anda di halaman 1dari 16

BAB II

ANALISA SITUASI PROGRAM UKS di KABUPATEN CIANJUR

A. Data Umum
1. Data Geografi
Kabupaten Cianjur secara geografis terletak di antara 6021-7025
Lintang Selatan dan 106042 – 107025 Bujur Timur, dengan batas-batas
wilayahnya sebagai berikut:
1. Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten
Purwakarta,
2. Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Garut,
3. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudra Indonesia,
4. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi.
Kabupaten Cianjur memiliki luas 350.148 Ha yang secara
administratif pemerintahan terdiri dari 32 Kecamatan, 360 Desa, dan 6
Kelurahan. Secara geografis, Kabupaten Cianjur dibagi ke dalam 3
wilayah, yaitu:
1. Cianjur Bagian Utara, terletak di kaki Gunung Gede dengan
ketinggian 2.962 meter dengan kombinasi pegunungan, perkebunan
dan pesawahan.
2. Cianjur Bagian Tengah, merupakan daerah yang berbukit-bukit
kecil.
3. Cianjur Bagian Selatan, merupakan dataran rendah yang diselingi
bukit-bukit dan pegunungan yang melebar sampai dengan Samudra
Indonesia
Kondisi geografis yang dimiliki oleh kabupaten Cianjur adalah
permasalahan tersendiri jika dihubungkan dengan program UKS, siswa
sekolah baik dasar maupun lanjutan antara cianjur utara dan selatan

5
memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari sisi sosial, budaya
maupun ekonomi, memunculkan beragam masalah, hal tersebut
menjadikan sebuah bahan bagi TP-UKS kabupaten untuk membuat
rencana kerja di awal tahun yang variatif.
2. Data Kependudukan, Data Jumlah Sekolah dan Data Jumlah
Murid berdasarkan Tingkatan
Aspek kependudukan yang dibahas dipersempit hanya pada
komposisi penduduk usia sekolah yang terdistribusi dalam kategori
usia.
Berikut adalah penduduk berdasarkan usia sekolah sebagaimana
dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1.
Penduduk berdasarkan usia sekolah tahun 2017
Struktur Penduduk Menurut Usia Sekolah

Laki – laki Perempuan Jumlah


(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
5-6 44,505 42,001 86,506
7-12 136,936 140,436 267,372
13-15 68,286 64,054 132,340
16-18 64,826 58,189 123,015
Jumlah 430,943 399,637 830,580

Berdasarkan tabel yang tersaji diatas, terdapat usia prasekolah


dan usia sekolah antara usia 5-18 tahun sebanyak 974.820 jiwa atau
sebanyak 31,11 % dari penduduk Cianjur.
Jumlah sekolah yang ada di kabupaten Cianjur berdasarkan data
tahun 2017 adalah seperti yang tampak pada tabel 1.2.

6
Tabel 1.2

Jumlah Sarana Pendidikan dan Jumlah Murid Berdasarkan Tingkatan


di Kabupaten Cianjur Tahun 2018
NO TINGKATAN JML SEKOLAH JML
MURID
1 TK/RA 232 2.869
2 SD/MI 1435 160.879
3 SLTP/MTS 250 42.136
4 SMA/SMK/MA 148 205.884

Dari tabel diatas institusi pendidikan berdasarkan tingkatan yang


ada di wilayah kerja Kabupaten Cianjur yang terdiri dari Taman Kanak-
kanak hingga tingkat pendidikan lanjutan menjadi gambaran bahwa
sasaran pembinaan terhadap institusi sekolah/pendidikan yang harus
dilakukan oleh Tim Pembina UKS Kabupaten Cianjur cukup banyak.

B. POTENSI SUMBERDAYA PROGRAM UKS YANG ADA DI KABUPATEN


CIANJUR
1. Jumlah guru yang besar di Kabupaten Cianjur merupakan peluang untuk
meningkatkan dukungan untuk peningkatan keberhasilan program UKS di
Kabupaten Cianjur melalui pembinaan/ pelatihan guru UKS
2. Komitmen Kepala daerah dalam peningkatan program UKS menjadikan
modal gerakan bagi terciptanya kordinasi/integrasi dukungan dari
berbagai OPD dalam dukungan terhadap keberhasilan program UKS
3. Jumlah CSR yang banyak sebagai potensi untuk menggugah pihak swasta
dalam penyelenggaraan program UKS, dan beberapa CSR mulai perduli
kegiatan serta membuat MOU dengan beberapa sekolah guna
mendukung kegiatan program.

7
4. Adanya Tim bentukan TP-UKS dalam pembinaan Guru dan siswa dalam
penyelenggaraan program UKS yang bersifat sukarela merupakan modal
besar dalam pergerakan program ditingkat dasar.
5. Minat tinggi dari beberapa kecamatan dalam mengembangkan program
UKS mempermudah TP-UKS untuk memotivasi berjalannya program di
tingkat kecamatan.
6. Di tahun 2017 banyaknya guru pembina UKS yang sudah dilatih oleh
Dinas Pendidikan dan dibina oleh TP UKS Kabupaten, sehingga kepedulian
akan pentingnya kesehatan di sekolah meningkat.
7. Dimilikinya beberapa sekolah yang sudah memenuhi standarisasi
program UKS dijadikan peluang oleh TP-UKS dalam menyiapkan model
percontohan sekolah standar bagi lingkungannya.
8. Dukungan dari beberapa Puskesmas dalam alokasi anggaran melalui dana
BOK untuk UKS meningkatkan jumlah dokcil yang dimiliki oleh TP-UKS
9. Meningkatnya minat sekolah untuk dibina dalam penyelenggaraan UKS
memudahkan Tim Pembina UKS menyelenggarakan program-program
yang direncanakan.
C. PERMASALAHAN PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) di
KABUPATEN CIANJUR
1. Jumlah tenaga Pelaksana UKS Puskesmas yang terbatas dan memiliki
Tugas rangkap hal tersebut berdampak terhadap kecepatan dalam
penyelenggaraan penjaringan dan pembinaan program terhadap sekolah.
2. Jumlah guru UKS yang telah dilatih masih kurang jika dibandingkan
dengan jumlah sekolah yang ada.
3. Tingginya kasus kenakalan remaja pada beberapa daerah merupakan
tugas besar dari Tim Pembina UKS dalam peningkatan perubahan perilaku
kearah kegiatan positif
4. Masih banyak sekolah yang baru memenuhi paket minimal sehingga
membutuhkan kerja keras dari Tim untuk meningkatkan standarisasi ke
sekolah-sekolah.

8
5. Masih rendahnya dukungan dari TP-UKS kecamatan bagi keberlangsungan
program UKS.
6. Anggaran yang fliksibel bagi pemanfaatan UKS belum dijadikan sebagai
daya dukung terhadap akselerasi program.
7. Belum munculnya gerakan dari stakeholder di tingkat kecamatan yang
berkaitan dengan program UKS sehingga masih membutuhkan advokasi
yang berkesinambungan.
D. Ruang Lingkup
Dalam rangka mengimplementasikan amanat Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, maka
pembangunan sektor pendidikan memegang peranan yang sangat strategis
baik pendidikan yang ditempuh melalui jalur formal (jalur sekolah) maupun
pendidikan non formal (luar sekolah); kedua jalur tersebut memegang
peranan yang cukup signifikan dalam upaya meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas.
Menghadapi era globalisasi, tuntutan sumber daya manusia yang
terampil dan profesional merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi,
sehingga peningkatan sumber daya manusia yang unggul inilah menjadikan
peran pendidikan sangat penting dan pendidikan bukan saja tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat. Oleh karena itu peran
aktif masyarakat dalam semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan
diselenggarakan secara terpadu dan diarahkan kepada peningkatan kualitas
sumber daya manusia terutama pendidikan kejuruan.
Berdasarkan kepada upaya mendorong keberhasilan bidang pendidikan,
peran Tim Pembina UKS pada sektor ini adalah disamping memperkenalkan
Trias UKS (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan
sekolah sehat) kepada anak didik, sekaligus memberikan akses pelayanan
kesehatan peserta didik agar dapat mengikuti pendidikan sesuai dengan cita-
citanya dan cita-cita Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk melaksanakan
program Wajib Belajar 12 Tahun, sebagai salah satu program konkrit

9
terhadap pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan indikator
utamanya terletak pada kesehatan dengan Umur Harapan Hidup (UHH),
pendidikan dengan Indeks Melek Huruf (IMH) serta ekonomi yang diukur
melalui kemampuan Daya Beli Masyarakat dengan kemandirian dan
kesempatan akses hidup layak.
Bersandar kepada maksud yang terkandung di dalam kebijakan makro
Kabupaten Sehat, ruang lingkup pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah yang
dilaksanakan mulai dari tingkatan TK/RA sampai dengan SMA/SMK/MA hal
tersebut merupakan sebuah sistem yang berkesinambungan dan inovatif
mengikuti kebutuhan.
Seperti telah disajikan di atas, tujuan pembinaan dalam Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) tiada lain untuk mempersiapkan anak didik yang cerdas, sehat
dan sejahtera yang mampu menemukan jati diri sekaligus dapat
mengembangkan potensi dirinya dengan memberikan penidikan dan
pembinaan keterampilan hidup (lifeskill) sehingga yang bersangkutan dapat
mendudukan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sebagai insan yang memiliki keunggulan dan harga diri, bisa
mensejajarkan dirinya dengan bangsa lain di dunia.
Pelaksanaan UKS Kabupaten Cianjur yang dimulai sejak tahun 2009 tidak
terlepas dari Rencana Strategis dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Cianjur
yang mengacu kepada visi dan misi Kabupaten Cianjur khususnya di bidang
Pendidikan dan Kesehatan, yaitu :
1. Pemberdayaan UKS dalam rangka pemahaman, penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai agama sehingga dapat meningkatkan kesadaran
Guru dan Peserta didik untuk menjalan syari’at agama yang dianutnya
dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan etika, budaya dan aturan
hukum yang berlaku;
2. Peningkatan partisipasi sekolah dalam pembangunan melalui sosialisasi
dan penyuluhan Trias UKS;

10
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan
kesehatan yang dikoordinasikan antar lintas sektor dan lintas program.

E. Program Kerja
Dalam lingkungan yang strategis yang terdiri dari lingkungan internal dan
eksternal yang senantiasa dihadapi, maka untuk mendapatkan gambaran
yang persis mengenai diri dan lingkungan kita dilakukan kegiatan
peneropongan lingkungan atau analisis lingkungan strategis yang merupakan
bahan penentu faktor-faktor keberhasilan secara efektif dan efisien. Sebagai
langkah awal analisis lingkungan strategis TP-UKS Kabupaten Cianjur, dengan
gambaran umum sebagai berikut :
1. Pembinaan UKS dilakukan dengan melihat kepentingan dan tingkatan
peserta didik di sekolah dengan rincian untuk tingkatan :
a. TK/RA, pembinaan dilakukan melalui pengenalan dini terhadap hidup
sehat;
b. SD/MI, pembinaan dilakukan dengan pendidikan dini hidup sehat
c. SMP/MTs dan SMA/SMK/MA, pembinaan dilakukan melalui
pendidikan keterampilan hidup sehat
2. UKS sebagai strategi pencapaian kabupaten sehat, dilakukan melalui;
a. Optimalisasi Trias UKS yang komprehensif dan terpadu;
b. Pembinaan pola hidup bersih dan sehat;
c. Peningkatan akses pelayanan kesehatan ke sekolah;
d. Peningkatan dan pengembangan life skill;
e. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Remaja;
f. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat;
g. Menggerakan 3M, dan
h. Mennciptakan sekolah berwawasan lingkungan sehat
3. Membina setiap sekolah untuk mengembangkan program unggulan yang
digali dari potensi yang dimiliki sekolah tersebut atau dapat diciptakan
dengan melakukan inovasi program yang sudah ada dan pernah

11
dilakukan, serta mengadaptasi program yang dilakukan, serta
mengadaptasi program yang dilaksanakan oleh sekolah lain.
Guna mewujudkan ketiga dasar pemikiran di atas, TP-UKS
mengembangkan 18 program sebagai berikut :
1. Memperkuat koordinasi TP-UKS Kabupaten
2. Rapat Kerja Daerah (Rakerda) UKS
3. Pembinaan Program Kerja yang Komprehensif dan Terpadu
4. Identifikasi Potensi, Kondisi dan Permaslaahan Pembinaan UKS
5. Pelaksanaan Pembinaan TP UKS secara berjenjang dari mulai Tim
Pelaksanaan Sekolah, TP-UKS Kecamatan dan TP-UKS Kabupaten
6. Pelatihan TP-UKS Kabupaten dan Kecamatan
7. Pelatihan Guru UKS TK/RA, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
8. Pelatihan PKPR dan PKHS
9. Pelatihan LCC Dokcil dan Kader Kesehatan Remaja
10. Pelayanan Kesehatan
11. Pemeriksaan Kesehatan Periodik
12. Pembinaan Sekolah
13. Penerapan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
14. Penerapan dan Pengembangan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
15. Penerapan PKPR dan PKHS
16. Penelitian angka absensi
17. Penjaringan Kesehatan Anak Kelas I
18. Penjaringan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Selanjutnya dalam pengembangan program dilaksanakan :
1. Gerakan Pemberantasan Penyakit Cacingan
2. Penelitian Prevalensi Karies Gigi pada Gigi Tetap anak SD/MI kelas V
3. Pengembangan Program PKPR di 10 Kecamatan pada 10 Sekolah
SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
4. Pengembangan UKS

12
Dalam pelaksanaan kegiatan TP-UKS Kabupaten Cianjur mengacu kepada
visi dan misi Kabupaten Cianjur khususnya di bidang pendidikan dan
kesehatan. Di samping itu, mengacu pada kebijaksanaan umum dan
kebijaksanaan pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan UKS yang telah
ditetapkan TP-UKS Pusat, antara lain :
1. Kebijaksanaan Umum
Yang dimaksud dengan kebijakan umum disini adalah kebijakan
pelaksanaan dalam rangka memberikan landasan dan pedoman
pembinaan dan pengembangan UKS untuk dilaksanakan secara terpadu,
merata, menyeluruh, berhasil guna, dan berdayaguna. Kebijakan
pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a. Kesinambungan program UKS dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai
tingkat SMA. Dengan sasaran cakupan anak umur 5-9 tahun baik anak
yang normal maupun berlainan yang berada di sekolah dan luar
sekolah, meliputi kegiatan:
 TK/RA
 SD/MI/Paket A setara SD
 SLTP/MTs/Paket B setara SMP
 SMA/SMK/MA/Paket C setara SMA
 Sanggar Kegiatan Belajar/PKBM
b. Segala upaya peningkatan dan pengembangan kesehatan warga
sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah agar diupayakan melalui
jalur Tim Pembina UKS Pusat dan Tim Pembina UKS di daerah secara
berjenjang ("one gate policy");
c. Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan Secara Lintas
Program dan Lintas Sektor melalui kegiatan yang terpadu dan
berkesinambungan;
d. Upaya pendidikan kesehatan diselenggarakan melalui kegiatan
kurikuler dan ekstrakurikuler;

13
e. Upaya pelayanan kesehatan dilakukan secara menyeluruh baik yang
meliputi upaya promotif (peningkatan kesehatan), preventif
(pencegahan), dan kuratif (pengobatan) maupun rehabilitatif
(pemulihan), namun lebih diutamakan pada upaya promotif dan
preventif yang dilakukan secara terpadu dibawah koordinasi dan
bimbingan teknis langsung dari Puskesmas;
f. Upaya peningkatan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
diarahkan untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan dan
pelayanan kesehatan serta UKS secara keseluruhan, dengan
memberdayakan sumber daya yang ada dan meningkatkan peran serta
masyarakat;
g. Tugas dan fungsi TP UKS pusat dan daerah disesuaikan pula dengan
peraturan perundangan yang berlaku;
h. Optimalisasi program UKS pada setiap jenis dan jenjang pendidikan;
i. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan UKS dilakukan
dengan peran aktif pemerintah (pusat dan daerah), komite sekolah
dan masyarakat.
j. Upaya peningkatan UKS dimulai dari peningkatan cakupan kuantitas
dan dilanjutkan dengan peningkatan/pemantapan kualitas UKS untuk
semua jenjang, jenis dan jalur pendidikan.
2. Kebijaksanaan Pelaksanaan
a. Pemberdayaan kabupaten/kota dalam perencanaan terpadu (lintas
program/lintas sektor), terkait operasional, serta tindak lanjut;
b. Meninjau kembali program lama dan menyesuaikan dengan
kebutuhan saat ini termasuk mempertimbangkan adanya peraturan
perundang-undangan yang baru;
c. Mengupayakan program UKS yang integrated (lintas program/lintas
sektor);
d. Pemberdayaan masyarakat, dunia usaha dan LSM di dalam
pengembangan program UKS;

14
e. Meningkatkan dan memantapkan program UKS melalui:
 Workshop/Rapat Kerja/Rapat Koordinasi.
 Pengembangan dan Akselerasi Program UKS.
 Kemitraan.
f. Melengkapi sarana dan prasarana UKS yang memadai;
g. Meningkatkan peran Sekretariat TP UKS lebih berdaya guna dan
berhasil guna;
h. Memfungsikan secara optimal peranan lembaga-lembaga pendidikan
baik pada pendidikan formal maupun non formal;
i. Meningkatkan dan menyosialisasikan program UKS ke instansi terkait
di pusat, provinsi, kabupaten/kota dan legislatif
3. Langkah-Langkah
Langkah-langkah yang diambil adalah :
a. Menetapkan pola pembinaan dan pengembangan UKS, berupa
peningkatan standar layanan kesehatan dan pendidikan, dan
pengembangan program menuju Sekolah Promosi Kesehatan.
b. Mengoptimalkan peran dan fungsi TP UKS dan Sekretariat TP UKS pada
setiap jenjang pemerintahan.
c. Meningkatkan cakupan yang dilanjutkan dengan mutu program UKS
melalui
keterpaduan program secara profesional.
d. Menyelenggarakan upaya promotif dan preventif untuk
menanggulangi dan mencegah masalah kesehatan jiwa yang mendesak
seperti ketergantungan kepada narkotika, kebiasaan merokok,
minuman keras dan bahan berbahaya, kenakalan remaja,
kriminalitas/perilaku negatif peserta didik;
e. Mengoptimalkan program-program "Life Skill Education" khususnya
dalam upaya meningkatkan keterampilan psikososial, yang
pengembangannya melalui kemasan subtansi kesehatan atau melalui
Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat

15
f. Mengupayakan pengadaan tenaga pembina UKS, sarana dan prasarana
serta pemeliharaannya baik di pusat maupun di daerah;
g. Melaksanakan penelitian dan pengembangan UKS secara terpadu,
teratur, dan terencana; dan
h. Membangkitkan minat masyarakat untuk ikut serta dalam
penyelenggaraan UKS.
4. Strategi Pelaksanaan
a. Seluruh jajaran Tim Pembina UKS perlu memperkuat dan
meningkatkan fungsi konsultatif dan advokasi terhadap program-
program UKS secara menyeluruh;
b. TP UKS Pusat menyusun kebijakan yang bersifat operasional di daerah
dilimpahkan kepada daerah dengan memperhatikan kesehatan fisik,
mental dan sosial dengan penekanan pada paradigma sehat sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat;
c. Meningkatkan peran serta komite sekolah dan menjalin kemitraan
dengan dunia usaha/LSM/ masyarakat lainnya. Masing-masing sektor/
kementerian menempatkan UKS sebagai program prioritas. Masing-
masing sektor/ kementerian mengalokasikan dan program UKS sesuai
dengan tupoksinya.
d. Mengoptimalkan peranan lembaga-lembaga pendidikan yang ada baik
pada jalur sekolah, maupun jalur luar sekolah sesuai jenis dan jenjang
pendidikan terhadap program UKS.
F. Tugas Pokok dan Fungsi Masing-Masing OPD
1. Dinas Pendidikan
Membina dan mengembangkan program UKS melalui jalur
kurikuler (kurikuler dan ekstrakurikuler), termasuk di dalamnya:
a. Merumuskan kebijakan teknis dalam pengembangan kurikulum dan
sarana pendidikan sekolah;
b. Mengembangkan metodologi pendidikan kesehatan;
c. Mengembangkan model pendidikan kesehatan;

16
d. Bersama Kantor Menag Kabupaten Cianjur, Dinas Kesehatan dan
Pemerintah Kabupaten merumuskan kebijakan teknsi pembinaan dan
pengembangan UKS di sekolah;
e. Melaksanakan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS di
sekolah;
f. Mengamankan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS di
sekolah;
g. Melaksanakan Supervisi, Evaluasi dan Monitoring (SPEM);
h. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.
2. Dinas Kesehatan
Membina dan mengembangkan program UKS melalui jalur
Ekstrakulikuler:
a. Merumuskan kebijakan teknis, penyusunan standard teknis, norma,
pedoman, kriteria, prosedur dan bimbingan teknsi serta penyiapan
evaluasi yang terkait dengan layanan kesehatan di sekolah dan
perguruan agama;
b. Menetapkan system layanan kesehatan di sekolah dan perguruan
agama serta memberikan layanan kesehatan dengan paket layanan
minimal, standard, optimal, dan paripurna;
c. Melaksanakan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS di
sekolah dan perguruan agama melalui kerja sama dengan sektor
terkait dalam TP-UKS;
d. Mengamankan kebijakan teknis pelayanan kesehatan di sekolah dan
perguruan agama;
e. Melaksanakan pembinaan Manajemen Sekolah Sehat di sekolah dan
perguruan agama;
f. Melaksanakan SPEM;
g. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.

17
3. Kantor Kemeterian Agama
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan UKS pada
perguruan agama termasuk di dalamnya:
a. Bersama Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Pemerintah
Kabupaten merumuskan kebijakan teknis dalam pengembangan dan
pembinaan UKS di perguruan agama;
b. Melaksanakan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS
perguruan agama;
c. Mengamankan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan UKS
perguruan agama;
d. Melaksanakan SPEM;
e. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.
4. Pemerintah Kabupaten Cianjur
a. Merumuskan, melaksanakan dan mengamankan kebijakan teknis
pembinaan dan pengembangan UKS bersama Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan dan Kementerian Agama Kabupaten Cianjur;
b. Melaksanakan SPEM;
c. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.
Rincian lengkap mengenai tugas pokok dan fungsi masing-masing
OPD terlampir.
G. Rencana Kinerja
Dalam lingkungan yang strategis yang terdiri dari lingkungan internal dan
eksternal yang senantiasa dihadapi, maka untuk mendapatkan gambaran
yang persis mengenai diri dan lingkungan kita dilakukan kegiatan
peneropongan lingkungan (environment scanning) atau analisis lingkungan
strategis yang merupakan bahan penentu factor-faktor keberhasilan secara
efektif dan efisien sebagai langkah awal analisis lingkungan strategis
Sekretariat TP-UKS Kabupaten Cianjur, dengan gambaran kondisi umum
sebagai berikut :

18
1. Perencanaan
a. Pertemuan TP-UKS Kabupaten
b. Pertemuan TP-UKS Kecamatan
c. Rakerda TP-UKS Kabupaten
d. Mengikuti Rakerda TP-UKS Provinsi
2. Pelaksanaan
a. Pelatihan Dokter Kecil
b. Pelatihan Kader Kesehatan Remaja
c. Pelatihan Guru UKS
d. Pelatihan Penilik/Pengawas Sekolah
e. Penyuluhan kepada Guru Pembina OSIS SMP/MTs/SMA/SMK/MA
f. Pemeriksaan Kesehatan Periodik
g. Penjaringan Kesehatan Anak Kelas I
h. Penjaringan ALB/Anak Berkelainan
i. Pengadaan Sarana UKS
j. Pelatihan PKHS
3. Evaluasi
a. Lomba Cerdas Cermat
1) Tingkat Kecamatan
2) Tingkat Kabupaten
3) Tingkat Wilayah/Provinsi
b. Lomba Sekolah Sehat
1) Tingkat Kecamatan
2) Tingkat Kabupaten
3) Tingkat Wilayah/Provinsi
c. Supervisi ke tiap TP-UKS Kecamatan
d. Supervisi ke tiap TP-UKS Sekolah
e. Lomba Kesehatan Gigi

19
4. Pengembangan
a. Gerakan Pemberantasan Penyakit Cacingan
b. Penelitian Prevalensi Caries Gigi pada Gigi Tetap Anak SD/MI Kelas V
c. Pengembangan UKS di TK/RA

20

Anda mungkin juga menyukai