Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
atas rahmat dan hidayah-Nya Laporan Kegiatan Koordinasi Teknis Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga
Kencana) Bidang Pengendalian Penduduk Tahun 2023 telah diselesaikan. Dengan
diterbitkannya laporan ini, diharapkan menjadi faktor penyemangat bagi seluruh
Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kedeputian Bidang Pengendalian Penduduk untuk
bersinergi, kolaborasi dan inovasi dalam menjalankan tugas dan fungsi bidang
kependudukan untuk mengoptimalkan Program Bangga Kencana bersama
stakeholder.
Pada kesempatan ini, izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah berkontribusi, berpartisipasi dan bekerja sama dalam
pelaksanaan kegiatan Koordinasi Teknis Program Bangga Kencana Bidang
Pengendalian Penduduk Tahun 2023 hingga penyusunan laporan ini diselesaikan.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak dan dapat
menjadi acuan perbaikan dan peningkatan kinerja pada tahun selanjutnya agar
menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien.
Ketua Panitia,
Direktur Perencanaan Pengendalian
Penduduk,
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kependudukan memiliki skala isu yang sangat luas dan berdampak pada
pembangunan lintas sektor lainnya. Memahami kerangka kependudukan dan
pembangunan lebih dalam akan menempatkan penduduk sebagai salah satu
sumber utama pertumbuhan ekonomi (engine of growth). Menilik keterkaitan
antara penduduk dan pembangunan, maka setidaknya ada dua hal yang dapat
kita tarik untuk melihat signifikansi penduduk terhadap pembangunan
berkelanjutan. Pertama adalah bagaimana mengendalikan kuantitas penduduk
serta menata persebarannya untuk mewujudkan keseimbangan daya dukung
dan daya tampung lingkungan baik lingkungan fisik, sosial maupun lingkungan
ekonomi dengan penduduk. Kedua adalah bagaimana meningkatkan kualitas
penduduk untuk mewujudkan kesejahteraan bagi generasi sekarang maupun
generasi yang akan datang.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan penajaman implementasi program dan penyelarasan
strategi operasional kedeputian Bidang Pengendalian Penduduk dengan
Perwakilan BKKBN Provinsi, sehingga para pemangku kepentingan
bersama mitra dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam pencapaian
Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
2. Tujuan Khusus
a. meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan komitmen dari
Pengelola Program Bangga Kencana khususnya bidang Pengendalian
Penduduk tingkat pusat dan provinsi terkait manajemen program
dalam rangka untuk mencapai target RPJMN, RENSTRA 2020-2024,
Pro PN dan Tagging Stunting.
b. meningkatkan koordinasi dan konsolidasi Program Bangga Kencana
dan Percepatan Penurunan Stunting antara BKKBN Pusat dan
Perwakilan BKKBN Provinsi.
c. mengupdate Program dan Kebijakan Program Bangga Kencana,
khususnya terkait Pengendalian Penduduk dan isu strategis lainnya.
d. Memonitor dan mengevaluasi capaian program dan anggaran
semester 1 tahun 2023 serta upaya percepatan capaian program dan
anggaran semester 2 tahun 2023
e. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasi Program Bangga Kencana
dan Percepatan Penurunan Stunting antara BKKBN Pusat dan
5
Perwakilan BKKBN Provinsi;
f. Memonitor dan mengevaluasi capaian program dan anggaran
semester 1 tahun 2023 serta upaya percepatan capaian program dan
anggaran semester 2 tahun 2023;
g. Memberikan stimulus dan motivasi untuk penyelenggara program di
tingkat provinsi.
C. LANDASAN HUKUM
D. RUANG LINGKUP
6
BAB II
PELAKSANAAN
A. PESERTA
7
1. Penanggung Jawab Bidang Parameter Kependudukan 33 Orang
2. Penanggung Jawab Bidang Kerjasama Pendidikan
31 Orang
Kependudukan
3. Penanggung Jawab Bidang Analisis Dampak Kependudukan 48 Orang
B. NARASUMBER
C. JADWAL PELAKSANAAN
Moderator:
Dir. Jakduk
9
Hari Kedua - Kamis, 24 Agustus 2023
08.00 - 09.00 Keynote Speech Kepala BKKBN
Pengembangan dan Penguatan Kapasitas Tim
09.00 - 17.00
Pengendalian Penduduk
Hari Ketiga - Jumat, 25 Agustus 2023
06.00 - 08.00 Sarapan Seluruh Peserta
Breakout Room
Penanggung jawab : Ditdamduk
Peserta : Penanggung Jawab Bidang Dalduk dan ADK
Strategi Capaian Kampung KB dan Dashat Tahun
PJ Kampung KB
2023 serta Target Tahun 2024
08.00 - 10.00 Implementasi Model Best Practice Kampung PJ Analisis
Keluarga Berkualitas dalam Percepatan Dampak
Penurunan Stunting Kependudukan
10.00 - 10.15 Coffee Break
Pemanfaatan SIPERINDU dan Penulisan Laporan PJ SIPERINDU
10.15 - 11.15
Kependudukan Provinsi Tahun 2024 dan LKI
11.15 - 11.30 Rencana Tindak Lanjut
Penanggung jawab: Ditjakduk dan Ditrenduk
Peserta: Penanggung Jawab Bidang Parameter
PJ Bidang
Penyelarasan
Perencanaan
Pengendalian
Penduduk/ PJ
Bidang
Strategi dan Rencana Penyelenggaraan Kegiatan Pengembangan
Perencanaan Pengendalian Penduduk Tahun dan Pengelolaan
08.00 - 10.00 Anggaran 2024 Sistem
Perencanaan
Pengendalian
Penduduk/ PJ
Bidang
Pengelolaan Data
Perencanaan
Pengendalian
Penduduk
10.00 - 10.15 Coffee Break
Progres Penghitungan IPBK Tahun 2023 Aas Tejasmara,
S.Pd., MAPS
Moderator:
Mohamad
Muchtar, SE, MM
10
11.15 - 11.30 Rencana Tindak Lanjut
Penanggung Jawab: Ditpenduk
Peserta: Penanggung Jawab Bidang Pendidikan Kependudukan
Paparan Dirpenduk MC: Grace
Panel I: “Diskusi Program Ditpenduk”
1. Monev Mahasiswa Penting (semua Provinsi) Budiawati
08.00 - 10.00
2. Integrasi Pramuka PK ke dalam SSK Paripurna Rose
3. Diskusi masing-masing Pokja (SSK, PTPK, Ditpenduk
Pramuka PK, ASN-PK, Pesat, DakDikDuk)
10.00 - 10.15 Coffee Break
Panel II: “Evaluasi Program terkait capaian
SIMONEV DITPENDUK"
1. Diskusi Penata KKB Ditpenduk
2. Monev Mahasiswa Penting (12 Provinsi)
13.45 - 15.15
(Aceh, Sumut, Kalbar, Kalsel, Sulbar, Sultra,
NTB, NTT, Banten, Jabar, Jateng, Jatim)
11.15 - 11.30 Rencana Tindak Lanjut
11.30 - 13.30 ISHOMA
13.30 - 13.40 Big Room: Pembukaan Sesi PTM PTP
13.40 - 14.40 Paparan Deputi Dalduk
Pemberian Penghargaan Capaian Pembentukan
Kampung KB untuk Perwakilan BKKBN Provinsi (3
14.40 - 15.00 Pemenang)
Pemberian Penghargaan Capaian Pendidikan
Kependudukan Tiga Jalur (3 Pemenang)
Evaluasi Semester 1 dan Strategi Upaya PTP Dalduk
Percepatan Pencapaian Target Program Bidang Moderator:
15.00 - 16.00
Pengendalian Penduduk Tahun Anggaran 2023 Perwakilan
BKKBN Provinsi
16.00 - 16.30 Sesi Diskusi dan Tanya Jawab
Pembacaan
PENUTUPAN:
Rumusan:
- Pembacaan Rumusan
16.30 - 17.30 Provinsi
- Sambutan Penutupan (Deputi)
MC: Cucu
- Lagu Bagimu Negeri
Dirigent: Cia
Hari Keempat - Sabtu, 26 Agustus 2023
08.00 - 10.00 Check out dan kembali ke Provinsi masing-masing Panitia
D. HASIL KEGIATAN
1. Hari pertama
2. Hari Kedua
Arahan Kepala BKKBN Bapak Dr. (H.C), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K)
adalah tentang pelaksanaan pembangunan kependudukan guna
memanfaatkan bonus demografi serta menuju Indonesia Emas 2045, maka
dilakukan penguatan Program Kependudukan BKKBN.
Upaya penguatan yang dilakukan meliputi, penguatan implementasi Grand
Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) oleh Pemerintah Daerah,
peningkatan kerja sama perguruan tinggi untuk mendukung penyusunan
kebijakan kependudukan, penanganan masalah kependudukan, dan
peningkatan kualitas keluarga berbasis desa/kelurahan dalam rangka
pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi
Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas, dan peningkatan literasi
kependudukan bagi Pemerintah Daerah dalam rangka menghidupkan data
kependudukan untuk perencanaan kependudukan di daerah. selanjutnya
pelaksanaan pengembangan dan penguatan kapasitas tim pengendalian
penduduk.
3. Hari Ketiga
12
4. Hari Keempat
E. RUMUSAN KEGIATAN
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Beberapa saran dan masukan dari kegiatan koordinasi teknis program bangga
kencana bidang pengendalian penduduk yaitu:
1. Peserta harus mampu memanfaatkan waktu secara efisien sehingga program
kerja dapat terlaksana sesuai jadwal yang sudah ditentukan dalam matriks.
2. Perlunya perencanaan dan strategi awal yang lebih baik, sehingga pelaksanaan
ke depan sudah terprogram baik dalam hal waktu pelaksanaan, tempat
pelaksanaan, dan lain sebagainya.
3. Penyampaian materi masing-masing komponen (breakout room) agar dapat diikuti
oleh seluruh peserta sebagaimana arahan Deputi bahwa dalam melaksanakan
tugas-tugas di bidang pengendalian penduduk semua peserta Rakortek harus
memahami dan saling mendukung tercapainya target program seluruh komponen
di bidang pengendalian penduduk.
4. Penyampaian materi terkait pelaksanaan pembinaan Jabatan Fungsional Penata
Kependudukan dan Keluarga Berencana sebaiknya dapat ditindaklanjuti oleh
seluruh peserta, tidak hanya pada kelompok kerja tertentu.
5. Untuk mencapai seluruh target dari indikator yang telah ditetapkan, diperlukan
integrasi kegiatan dan anggaran, utamanya di Perwakilan BKKBN Provinsi, untuk
menghilangkan mentalitas silo antar kelompok kerja.
6. Seluruh peserta sebaiknya melaksanakan strategi optimalisasi penyelenggaraan
Program Bangga Kencana di Kedeputian Bidang Pengendalian Penduduk dalam
rangka mencapai target.
17
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
PEMBUKAAN KEGIATAN RAKORTEK
Talkshow Talkshow
Foto Bersama
DOKUMENTASI
BREAKOUT ROOM MASING-MASING BIDANG
Ditdamduk
Ditpenduk
DOKUMENTASI
BREAKOUT ROOM MASING-MASING BIDANG DAN PANEL PTP
KEDEPUTIAN BIDANG DALDUK
Ditrenduk
Ditjakduk
ATV ATV
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA NASIONAL
DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK
NOTULEN
Subyek Rapat Koordinasi Teknis Bidang Pengendalian
Penduduk Tahun 2023
Hari/Tanggal Rabu / 23 Agustus Emi, Dyah,
Notulis /
2023 Latifa, Devi,
Disiapkan Oleh
Musavana
Waktu 19.00 WIB – selesai Diperiksa Oleh Reni Ardianti
Pimpinan/Moderator Mila Rahmawati Disetujui Oleh
Narasumber 1. Dr. Bonivasius Tanggal
Prasetya Ichtiarto,
S.Si, M.Eng
2. Drs. Bob Ronald
F. Sagala, M.Si.
3. Dr. Alex
Oxtavianus, M.Si.
4. Dr. Ali Said, MA
5. Ir. Zainul Hidayat
Tempat Holiday Inn Pasteur, Tanda Tangan
Bandung.
Peserta 1. Penanggung Jawab Bidang
Pengendalian Penduduk Provinsi,
2. Penanggung Jawab Bidang
Parameter Kependudukan,
3. Penanggung Jawab Bidang
Kerjasama Pendidikan
Kependudukan,
4. Penanggung Jawab Bidang Analisis
Dampak Kependudukan,
5. Seluruh pengelola program Bidang
Pengendalian Penduduk BKKBN
PEMBUKAAN
LAPORAN
A PENYELENGGARAAN KEGIATAN OLEH DIREKTUR
PERENCANAAN
. PENGENDALIAN PENDUDUK (Dr. Munawar Asikin, S.Si,
MSE)
● Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sampai dengan Juli 2023 diketahui
bahwa:
Angka Kelahiran Total ditargetkan 2,19 berdasarkan LF SP2020 TFR
Indonesia sudah mencapai 2,18.
Indeks Pembangunan Berwawasan Kependudukan (IPBK) ditargetkat 59,
berdasarkan hitungan sementara sebesar 60,1.
Indeks kepedulian terhadap isu-isu kependudukan (IKIK) ditargetkan 56,
berdasarkan hasil hitungan IKIK tahun 2023 adalah 53,2.
Persentase Kampung KB Mandiri ditargetkan sebanyak 40 persen,
berdasarkan data per 10 Agustus 2023 baru mencapai 30,5 persen.
● Upaya yang dilakukan untuk mencapai IKU telah dilaksanakan oleh
pengelola program di tingkat provinsi. Mengadvokasi Pemerintah Daerah
untuk penerbitan kebijakan berwawasan kependudukan; melakukan
kerjasama pendidikan kependudukan di berbagai jalur formal, non formal
dan informal; serta melakukan workshop dan orientasi pengelolaan
Kampung Keluarga Berencana. Meski rangkaian program dan kegiatan telah
dirancang seragam antar provinsi, namun secara hasil terdapat variasi antar
provinsi. Untuk itu perlu ada forum koordinasi teknis antar pengelola
program tingkat pusat dengan lintas provinsi untuk menemukan cara dan
metode yang tepat dalam upaya percepatan capaian IKU .
● Tujuan rakortek ini adalah untuk:
Meningkatkan koordinasi dan konsolidasi Program Bangga Kencana dan
Percepatan Penurunan Stunting antara BKKBN Pusat dan Perwakilan
BKKBN Provinsi;
Memonitor dan mengevaluasi capaian program dan anggaran semester I
tahun 2023 serta upaya percepatan capaian program dan anggaran
semester II tahun 2023;
Memberikan stimulus dan motivasi untuk penyelenggara program di tingkat
provinsi.
● Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari 3 malam, pada tanggal 23-26
Agustus 2023 di Kota Bandung, Jawa Barat. Dengan rangkaian acara yaitu
Arahan Deputi Bidang Pengendalian Penduduk; Keynote Speech yang akan
disampaikan oleh Kepala BKKBN; Pemberian penghargaan capaian
pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas; Talkshow Pemanfaatan Data
Proyeksi Penduduk dan Pemanfaatan Blueprint Pembangunan
Kependudukan Indonesia; Pengembangan dan penguatan kapasitas Tim
Pengendalian Penduduk; Monitoring dan evaluasi program dari masing-
masing direktorat; Strategi dan Rencana Percepatan capaian target dan
serapan anggaran
● Peserta Rakortek terdiri dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi,
Penanggung Jawab Bidang Pengendalian Penduduk Provinsi, Penanggung
Jawab Bidang Parameter Kependudukan, Penanggung Jawab Bidang
Kerjasama Pendidikan Kependudukan, Penanggung Jawab Bidang Analisis
Dampak Kependudukan, dan Seluruh pengelola program Bidang
Pengendalian Penduduk di tingkat Pusat. Total peserta 244 orang, 77 orang
peserta pusat dan 167 peserta provinsi.
● Pembiayaan Kegiatan ini terlaksana dari anggaran DIPA TA 2023 Satker
Kedeputian Bidang Pengendalian Penduduk dan DIPA TA 2023 Perwakilan
BKKBN Provinsi.
● Memanfaatkan pilkada raya memberikan dukungan indikator bangga
kencana RPJPD dan RPJMD. mendukung program pembangunan nasional
menuju indonesia emas 2045.
B. SAMBUTAN SELAMAT DATANG OLEH SEKRETARIS BADAN KANTOR
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA BARAT (Irfan Indriastono)
● Selamat datang di Kota Bandung, Jawa Barat provinsi dengan jumlah
penduduk tertinggi di Indonesia dengan 50,02 juta jiwa. Jumlah
kabupaten/kota lebih sedikit dibandingkan dengan provinsi dengan jumlah
penduduk tinggi lainnya.
● MUKP 19,9 tahun, Unmet need 13%, iBangga 57,87.
● indikator kinerja kompleks, peran dan tugas yang strategis di jajaran
pengendalian penduduk.
● dengan kegiatan rakortek ini, harapannya dapat meningkatkan kapasitas
dan saling update informasi terbaru pada bidang dalduk.
● Kota bandung merupakan kota wisata dan kota kuliner.
C. PENGANTAR KEGIATAN OLEH DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN
PENDUDUK (Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si, M.Eng)
AGENDA
Pembahasan capaian kinerja dan target program Analisis Dampak Kependudukan Tahun Anggaran
2023 beserta rencana program kerja Tahun Anggaran 2024
Sesi 1
Kampung Keluarga Berkualitas oleh Alifah Nuranti, S.Psi., MPH
Alifah Nuranti
● Beberapa kegiatan prioritas Ditdamduk Tahun 2023 level Provinsi :
1. Fasilitasi Pembinaan SIPERINDU bagi Pemerintah Daerah;
2. Fasilitasi Penguatan kampung KB dengan lintas sektor dan mitra kerja;
3. Pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung KB dalam rangka
penurunan stunting;
4. Studi kasus dan pembelajaran stunting.
● Capaian presentase Kampung KB klasifikasi mandiri per tanggal 10 agustus
2023 baru 30,05% dari target 40%
● Capaian presentase Kampung KB yg melaksanakan penanganan terpadu isu
kependudukan 49,46% dari target 54%
● Provinsi yang sudah mencapai target Kampung KB Mandiri diatas target
Nasional antara lain yaitu Bangka Belitung, Sumatera Barat, Gorontalo,
Banten, Jawa Tengah, Sumatera Utara, DIY, Sumatera Selatan dan Bali
● Terdapat beberapa analisa kendala belum tercapainya target diantaranya
komitmen, pengelolaan dan pelaporan.
● Terdapat beberapa Provinsi yang tidak dapat memanfaatkan dana BOKB
dengan optimal. Harus dipikirkan bersama bagaimana dana BOKB dapat
digunakan secara optimal untuk kemajuan program.
● Cakupan laporan Kampung KB baru 50% dan pelaporan masih kurang akurat
sehingga target belum tercapai
● Target jumlah Kampung KB menurut Inpres No 3 Tahun 2022 hingga akhir
tahun 2023 yaitu 60.944 Kampung KB sedangkan tarikan data 10 Agustus
2023 baru tercapai 30.9773 Kampung KB dan Kampung KB yang masih harus
dibentuk hingga akhir Tahun 2023 sebanyak 29.971 Kampung KB
● Jumlah DASHAT di Kampung KB yang sudah terlapor baru 4.344 dari 32.096
Kampung KB
● Provinsi yang mendapatkan dana BOKB akan dipantau oleh Bappenas
● Hanya 9 Provinsi Prioritas yang memiliki Dana BOKB sub menu DASHAT.
Tahun depan akan ada beberapa provinsi prioritas berdasarkan hasil SSGI
yang akan mendapatkan dana BOKB sub menu DASHAT.
● Provinsi yang telah melakukan live report kampung kb diantaranya NTB,
Sulawesi Barat, Bengkulu, Kalimantan tengah, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa
Barat, Aceh, DIY dan Maluku.
● Kemenko PMK sedang menyusun laporan capaian Inpres No 3 Tahun 2023
sehingga regulasi apapun yang ada di Provinsi harus dilaporkan dalam link
https://bit.ly/RegulasiKampungKB2023
● Monitoring dan Evaluasi Berkala secara Triwulanan laporannya silahkan
disampaikan pada link https://bit.ly/LaporanInpresProvKabKota
Sesi 2
Sistem Peringatan Pengendalian Penduduk (SIPERINDU) dan Penulisan Laporan Kependudukan
oleh Ir. Yosrizal, Ria Rahayu, dan Endah Larasati
Ir. Yosrizal Assalamualaikum wr.wb., Selamat pagi salam kerala Bapak/Ibu semua.
Mari kita mulai dengan berkenalan satu persatu dari masing-masing provinsi
khususnya bagi perwakilan admin SIPERINDU.
Endah Larasati (materi terlampir)
● Ada target RPJMN presentase pemerintah daerah yang telah melaksanakan
aplikasi SIPERINDU tahun 2023, yaitu 75 persen tingkat provinsi dan 40
persen tingkat kabupaten/kota. Sedangkan, capaian fasilitasi pembinaan,
yaitu 90 persen tingkat provinsi dan 45 persen tingkat kabupaten/kota.
Target minimal fasilitasi pembinaan yang kami harapkan adalah perwakilan
BKKBN dapat menyelenggarakan sebanyak 3 kali dengan peserta 5 orang,
dan memiliki fasilitator 2 orang. Sedangkan, pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota diharapkan dapat menyelenggarakan 2 kali fasilitasi
pembinaan dengan 2 peserta, masing-masing menyusun 1 laporan RENAKSI,
dan memiliki 1 orang fasilitator.
● Rekapitulasi admin dan supervisor SIPERINDU didapatkan data bahwa
terdapat 5 provinsi yang belum memiliki Admin & Supervisor dan
mendapatkan approval admin diantaranya provinsi Aceh, Sumatera Barat,
Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, dan NTB, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Papua Selatan, Papua
Tengah, Papua Barat Daya dan Papua Pegunungan.
● Hasil evaluasi SIPERINDU dapat dilihat pada akun masing-masing. Semua
dashboard harus berwarna biru yang menandakan target tercapai.
● Capaian fasilitasi pembinaan SIPERINDU terpantau masih rendah. Beberapa
Provinsi mendominasi warna merah, diantaranya yaitu Provinsi Aceh,
Sumatera Barat, Bangka Belitung, Jawa Timur, NTB, dan NTT. Sedangkan
provinsi warna biru antara lain Jambi, Lampung, Jawa Barat, DIY, Bangka
Belitung dan Jawa Timur
● Awal November akan dilakukan sosialisasi terkait bagaimana membuat
laporan SIPERINDU dan saat akhir tahun akan dilakukan evaluasi lagi dengan
harapan pada akhir tahun dapat mencapai seluruh target.
Ir. Yosrizal Sebenarnya ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah. Namun sebagai
tim Provinsi dapat sebagai fasilitator. Diharapkan seluruh Provinsi dapat
melaksanakan pendampingan pemerintah daerah dalam mengisi SIPERINDU.
Kami sudah memudahkan tim provinsi hingga Kabupaten/Kota untuk mengakses
aplikasi SIPERINDU.
Sesi 3
Pelaksanaan Kegiatan live Report dan Monitoring Evaluasi Kampung Keluarga Berkualitas
oleh Slamet Sutiyono, S.Sos. dan Cucu Nurpalah, S.Pd., M.Pd.
Cucu Nurpalah ● Bentuk kegiatan policy brief tahun depan mungkin akan kita ubah, yaitu
dengan menerapkan implementasi best practice Kampung KB terlebih
dahulu, baru kemudian kita susun Policy Brief nya.
● Kampung KB sebagai wadah dan bentuk kegiatan didalamnya akan kita
bakukan.
● Percepatan penurunan stunting paling efektif adalah dengan pemberian
makanan. tidak akan ada program baru, tapi kita perbaiki melalui menjalin
kerjsama dengan sektor lainnya. Tujuan kegiatan implementasi model best
practice adalah untuk menyusun Policy Brief..
● Sasaran kegiatan ini adalah keluarga berisiko stunting, yaitu ibu hamil dan
baduta. Tahapan kegiatan ada 5, dari:
1) Persiapan (koordinasi dan menyamakan persepsi dengan OPD KB dalam
menentukan lokus kampung KB, serta kolaborasi Percepatan Penurunan
Stunting dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada);
2) Pembekalan (bentuk pertemuan sebanyak 4 kali terdiri dari orientasi
maupun pelatihan kepada Kepala Desa, pokja Kampung KB, kader
DASHAT, kader KB, tim PAUD, bidan, puskesmas, PKB, dan TP PKK. materi
pembekalan diantaranya adalah konsep implenetasi model best practice
kp kb, materi orangtua hebat, materi konsep dashat, materi pesan
kesehatan, dan permainan edukatif);
3) Pelaksanaan (model best practice: cuci tangan pakai sabun oleh kader kp
kb, pengukuran bb dan tb oleh kader posyandu dan bidan, materi
orangtua hebat oleh PKB, edukasi dashat bagi ibu rumah tangga oleh ahli
gizi, kegiatan menyuapi aktif bersama-sama oleh kader BKB, permainan
edukatif anak bagi anak-anaknya oleh ahli gizi, materi pesan kesehatan
oleh puskesmas, pembekalan fasilitasi gizi oleh BKKBN (pemberian 1 kg
telur untuk 1 keluarga). Sebaiknya pada awal tahun saat dilaksanakan ToT
khususnya melatih keluarga berisiko stunting;
4) Monitoring dan evaluasi terhadap capaian kegiatan yang telah
ditargetkan.
5) Pelaporan dan rekomendasi kebijakan (hasil evaluasi kegiatan ini menjadi
saran kebijakan dalam bentuk Policy Brief. Akan ada anggaran pihak
ketiga penunjukkan langsung untuk menulis studi kasus)
Farida - Jawa 1. SIPERINDU sebenarnya konten websitenya sudah luar biasa, kami minta tim
Tengah Kabupaten/Kota perlu mendapatkan pembinaan terupdate karena di wilayah
kami beberapa admin mengalami pergantian cepat sekali.
2. Kami telah melakukan monitoring KKN tematik dan setelah dicek ternyata
ada Kampung KB di pelosok Provinsi Jawa Tengah ada yang kurang maksimal.
Kami membutuhkan waktu lebih lama untuk memonitor. Terkait optimalisasi
Kampung KB ini karena dailihat dari hasil SSGI hanya turun 0,1 persen,
sedangkan tantangan perubahan perilaku masih sulit. Terkait pemberian
menu langsung kepada sasaran juga urgen sekali. Di wilayah kami sudah ada
kegiatan pemberian makanan langsung kepada sasaran hingga pantau ke
rumah. Diperlukan validasi pelaksanaan best practice ini, contohnya pada
pengukuran BB dan TB terkait alat ukur karena di wilayah kami alat
antorpometri masih terbatas dan bervariasi. Terkait optimalisasi DASHAT di
wilayah kami ada kejadian saat ibu diajarkan memasak tidak bisa berpisah
dengan anaknya, itu perlu dipikirkan kembali bagaimana caranya. BKKBN
Provinsi juga telah memiliki konsep pencanangan Kampung KB bersama
event-event lainnya, minimal setelah memiliki SK Kampung KB kami langsung
mendaftarkan ke dalam website Kampung KB.
Nasrullah - 1. Saat ada pertemuan lain ada usulan diadakannya koneksi dengan aplikasi
Sulawesi Barat SIGA, kami tidak mengetahui apakah sudah dilakukan atau tidak. Kami
melihat rekan tenaga lapangan rajin menginput, tapi ada beberapa yang
belum memahami menginput data profil, padahal mereka juga menginput
data NEW SIGA. Dalam aplikasi rumah dataKu itu sudah terintegrasi.
2. Terkait realisasi BOKB masih menjadi persoalan bersama. Kami berpikir
bahwa BOKB uang pusat yang digelontorkan kepada masing-masing provinsi.
Apakah ada kebijakan untuk mendorong OPD KB untuk meningktkan
realisasi? Bagaimana memantau realisasi BOKB tersebut tepat sasaran juga?
Alifah Nuranti ● Kementerian Keuangan dan Biro Perencanaan tetap memantau melalui
website kampung kb. solusinya silakan BKKBN provinsi mengundang seluruh
anggota pokja Kampung KB untuk menyelenggarakan kegiatan live report di
wilayahnya dengan syarat Kampung KB minimal telah memiliki username
dan password. Mohon sebaiknya dapat melaksanakan kegiatan live report 1
kali sebulan agar meningkatkan pelaporan.
● Saat ini kami masih mengusahakan penyederhanaan sistem pelaporan sesuai
dengan indikator-indikator yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 3
Tahun 2022.
● Yang menjadi masalah adalah data Kampung KB lebih banyak daripada data
NEW SIGA, sehingga jika harus disatukan kemungkinan akan ada data tidak
terlaporkan. Direktur Pelaporan Statistik pun masih memikirkan solusinya.
● Kelebihan Kampung KB bisa diakses oleh seluruh kementerian/lembaga,
berbeda dengan aplikasi NEW SIGA hanya untuk BKKBN.
● BOKB memang penganggarannya ada di Kabupaten/Kota, Kepala Perwakilan
Provinsi boleh menekan kepada kabupaten/kota agar memaksimalkan
anggaran BOKB. Jika provinsi tidak bisa merealisasikan BOKB nya, tahun
depannya provinsi tidak akan dianggarkan kembali.
Ir. Yosrizal ● Silakan peserta hari ini mendaftarkan diri di aplikasi SIPERINDU agar lebih
cepat mendapatkan sertifikatnya. Jika Bapak/Ibu sekalian yang merasa
belum memahami pelaporan SIPERINDU, silakan mengundang tim kami
untuk diadakan fasilitasi pembinaan secara private.
● LKP tahun depan harus disikapi sebagai acuan kebijakan bagi pemerintah
daerah, dipersilakan bekerjasama dengan pihak ketiga.
Cucu Nurpalah ● Kami masih memikirkan berapa kali intensitas pelaksanaan implementasi
best practice karena tidak mungkin hanya membutuhkan waktu yang
singkat. Mungkin kita akan laksanakan minimal selama 6 bulan, tidak hanya
1 bulan. kami berharap apa yang telah kita berikan akan menjadi bekal
implementasi 30 hari DASHAT.
● Kami juga masih memformulasikan bagaimana pelaksanaan monitoring dan
evaluasi implementasi best practice antara tim provinsi dan pusat bisa
dilakukan secara bersama-sama. Contohnya, jenis pemberian makanan
kepada sasaran apakah telur atau bisa diganti dengan sumber makanan
lainnya.
Dedeh - Banten 1. Kami memang belum melakukan live report untuk menaikkan klasifikasi.
Namun, klasifikasi di setiap wilayah ada saja yang meningkat. Cara pemilihan
sasaran peserta kegiatan live report adalah kampung kb dengn tingkat
perbaikan nya tinggal sedikit, misalkan variabel outputnya saja (MKJP,
partisipasi poktan) itulah yang menjadi prioritas kami. OPD KB pun masih
belum memahami untuk menentukan Kampung KB mana saja yang
seharusnya dilaksanakan kegiatan live report.
2. Sebelum bulan September kami akan lihat kembali penganggarannya.
David - 1. Masih belum ada lintas sektor lainnya yang turut bekerjasama dengan
Sumatera Barat BKKBN provinsi. Mereka membicarakan Kampung KB hanya sebatas jika ada
surat undangan dari kami.
2. Terkait penganggaran, sudah ada surat edaran dari Dirjen Bangda. Sebelum
adanya Inpres, kami memang telah melaksanakan pencanangan Kampung KB
terlebih dahulu dengan diluncurkannya surat edaran gubernur dan walikota.
3. Dari Kementerian Desa saja tidak ada kebijakan lanjutan yang spesifik terkait
Kampung KB.
4. Realisasi BOKB secara target kami sudah memenuhi target dan anggaran
yang telah dianggarkan hanya tercatat 500 an, sisanya masih ada 100 an.
Yang ingin kami tanyakan adalah bagaimana Kampung KB tetap bisa berjalan
tanpa dana BOKB karena hingga saat ini dana BOKB lah yang sepertinya bisa
mempengaruhi keberhasilan optimalisasi kampung kb.
5. Setelah dicanangkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang
Optimalisasi Pembentukan Kampung KB, seharusnya target realisasi
anggaran BOKB yang dipakai bukan tahun 2022, yang diukur dari kampung
KB klasifikasi mandiri. Dari situlah anggaran BOKB digelontorkan lebih
banyak.
6. Policy Brief Provinsi Sumatera Barat sudah terlaksana dengan Universitas
Andalas dan Universitas Negeri Padang sudah dalam tahap pencetakan.
Jadi, kami menginginkan kejelasan kerjasama lintas sektor yang tidak berjalan.
Kami tolong masukan kebijakan pemotongan tunjangan kinerja PKB
direalisasikan, jika mereka tidak mau menginput pelaporan ke dalam website
kampung kb.
Wahyu - NTB 1. Teknis pelaksanaan implementasi best practice jangan dikunci pada
kerjasama dengan posyandu.
2. Saya rasa keluhan seluruh provinsi sama, kami di provinsi memliki perbedaan
ersepsi dengan Kabupaten/Kota yang menganggap anggaran hanya
bersumber dari kantong mereka sendiri, pembelanjaan semau mereka
sendiri. Contoh, kebutuhan DASHAT seluruh Kabupaten/Kota ada yang tidak
melaksanakan lebih dari 5. Jadi, kalau bisa dana BOKB dikembalikan
tanggung jawabnya kepada BKKBN provinsi. Kabupaten/Kota kebanyakan
alasan berhalangan menyelenggarakan program DASHAT.
3. Kami belum memahami perkembangan klasifikasi Kampung KB. Jika bisa,
tolong dipermudah penjelasannya. Contohnya, IPKB dan PIK-R sudah tidak
ada pembedaan klasifikasi. Cobalah klasifikasi kampung kb ini dihapuskan.
Alifah Nuranti ● Bagi kabupaten/kota yang berjauhan bisa dilaksanakan program terpadu dan
kolektif.
● Sebelum melaksanakan live report di banten, mungkin lebih berfokus kepada
peningkatan klasifikasi ya tidak apa, tapi juga jangan lupa untuk tetap
melaksanakan.
● Adapun provinsi yang mudah mendapatkan dukungan, maka sama-sama
belajar untuk memberikan dukungan.
● Contohnya saya menggambarkan Kampung KB di Provinsi Jawa Timur yang
juara 1 lomba penguatan kampung kb yang memiliki dukungan dari
Kementerian/Lembaga, sektor lainnya.
Yusna ● Sesuai yang disampaikan oleh Bapak David dari Provinsi Sumatera Barat,
memang betul bahwa sudah dilakukan surat edaran berbagai tingkatan.
Sekarang kenapa malah tidak ada lintas sektor yang tidak peduli dengan
Kampung KB? Pertanyaannya adalah apakah tim BKKBN Provinsi telah
berusaha secara maksimal dalam membuat tim provinsi dan kabupaten/kota
bergerak. Merekalah yang bertanggungjawab menjadi corong advokasi
kepada atasannya. Seharusnya itu sebagai refleksi bagi provinsi untuk
memperbaiki kekurangan dalam mengadvokasi.
● Hubungan antara tingkat pusat dan daerah terkait BOKB, BKKBN pusat hanya
mengajukan. Kemendagri pun tidak sanggup mengontrol pemanfaatan BOKB
tersebut. Ada 3 segi dalam penganggaran tingkat Kabupaten/Kota, Bappeda,
keuangan, dan Inspektorat Daerah. Jika tidak terlaksana realisasi BOKB bisa
jadi disebabkan oleh tim DAK provinsi dan Kabupaten/Kota yang tidak
kompak berkoordinasi.
● Kita tidak bisa meminta sesuatu yang belum dibentuk sesuai yang dinyatakan
oleh Bappenas. Mereka hanya bisa menggunakan data yang sudah ada. Kita
menetapkan kuota kemudian yang mengajukan adalah dari OPD KB. Cara
optimalisasi serapan dan output khususnya klasifikasi dasar, berkembang,
dan mandiri. Pada tahun 2024 kita masih terus mengkoreksi serapan
anggaran.
● Klasifikasi Kampung KB tetap dibutuhkan untuk pemetaan bagi daerah mana
saja yang belum berjalan program Kampung KB nya.
● Masalah website Kampung KB, kami telah sepakat sinkronisasi dengan
aplikasi NEW SIGA. Penarikan data dari SIGA memang betul sudah disetujui,
tapi data jumlah Kampung KB yang belum disetujui. Makanya hingga saat ini
kami pun belum bisa memutuskan. Kondisi ini terus berproses didampingi
oleh tim Direktorat Perencanaan Pengendalian Penduduk.
● Saat ini, sistem SKP PKB/PLKB adalah turunan dari kepala perwakilan BKKBN
provinsi. Bagaimana masuk ke dalam IKU kepala perwakilan, silakan cari tahu
ke kaper masing-masing provinsi.
Dr. Faharuddin ● Jika kita hanya mengandalkan Kementerian/lembaga saja, tidak bisa.
contohnya, kementerian kesehatan dan kemendagri tidak sekuat itu. maka
kita sebagai lembaga BKKBN yang memiliki perwakilan tersebar se-Indonesia
diharapkan bisa bekerjasama mengatasi bersama.
● Klasifikasi tetap harus dibuat karena sudah tercantum dalam renstra dan
untuk mengetahui keaktifan Kampung KB. Namun indikator klasifikasi masih
sangat BKKBN. Perlu penyempurnaan indikator klasifikasi Kampung KB agar
tidak hanya bermuat terkait BKKBN namun juga bermuatan indikator instansi
lain.
● Sinkronisasi antara website Kampung KB dengan SIGA sudah dikoordinasikan
dengan Ditlaptik namun memang masih sulit. Informasi pada website
Kampung KB lebih banyak dibanding SIGA karena hanya memasukkan K/0.
Saran saya maksimalkan dahulu website Kampung KB.
● Dana BOKB kami mengikuti aturan Kementerian Keuangan. Kami berfikir
realisasi anggaran merepresentasikan kemampuan Pemerintah Daerah. Jika
serapannya kecil artinya Pemerintah Daerah memiliki anggaran lain. Maka
jika realisasi kecil artinya mereka tidak membutuhkan Dana BOKB tersebut.
Semua Provinsi tetap akan diberikan Dana BOKB namun akan disesuaikan
dengan penyerapan anggaran.
KESIMPULAN
● Keseluruhan capaian Kampung KB di Indonesia berjumlah 30.973 yang artinya telah mencapai
hampir 50 persen dari jumlah desa dan untuk capaian Kampung KB klasifikasi mandiri
berjumlah 5.183 kampung KB yang artinya telah mencapai 30,5 persen hingga pertengahan
bulan Agustus 2023. Walaupun masih jauh dari target klasifikasi mandiri tahun 2023, yaitu
sebesar 40 persen, kondisi ini perlu diapresiasi karena mengalami peningkatan signifikan.
● Optimalisasi pembentukan Kampung KB masih perlu ditingkatkan terutama kolaborasi antar
lintas sektor, OPD KB, dan Kementerian/Lembaga lainnya, sehingga tanggung jawab
penyelenggaraan Kampung KB tidak hanya berpusat pada BKKBN dan sektor kesehatan saja.
● BKKBN Pusat terutama Direktorat Analisis Dampak Kependudukan masih perlu menguatkan
kebijakan optimalisasi melalui penguatan surat edaran hingga tingkat pemerintah desa.
● Kegiatan fasilitasi pembinaan SIPERINDU masih perlu ditingkatkan di tingkat kabupaten/kota
karena masih didapatkan data bahwa capaian pelaporan SIPERINDU masih rendah, walaupun
ada beberapa wilayah yang telah mencapai target.
● Pelaporan SIPERINDU akan berhubungan erat dengan penyusunan Laporan Kependudukan
Provinsi (LKP) sebagai sumber data di tahun depan.
● Pelaksanaan kegiatan live report update data Kampung KB di tingkat provinsi masih rendah,
kecuali Provinsi Aceh yang terdata sudah mampu melaksanakan kegiatan live report sebanyak
12 kali hingga pertengahan Agustus 2023.
● Penyusunan Laporan Kependudukan Indonesia (LKI) yang telah dilakukan oleh Direktorat
Analisis Dampak Kependudukan akan direplikasi pada tingkat provinsi agar menyusun Laporan
Kependudukan Provinsi (LKP).
● Mulai tahun 2024, pokja Analisis Dampak Kependudukan tingkat provinsi akan mendapatkan
tanggung jawab inovasi program tambahan, yaitu 1) Pelaksanaan implementasi best practice
Kampung KB di seluruh provinsi; dan 2) Penyusunan Laporan Kependudukan Provinsi (LKP)
sebagai acuan pengambilan kebijakan bagi pemerintah daerah.
● Website Kampung KB akan tetap menjadi sumber utama BKKBN bersama Kementerian
Keuangan dan Bappenas dalam menentukan aloksi anggaran BOKB di setiap daerah.
LAMPIRAN DOKUMENTASI
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA
NASIONAL
DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK
NOTULEN
Subyek Rapat Koordinasi Teknis bidang Pengendalian Penduduk
Tahun 2023
Break Out Room Direktorat Kerjasama Pendidikan
Kependudukan
Hari/Tanggal Jumat / 25 Agustus 2023 Musavanna Taptu
Notulis /
NIngsih/ Wismoyo
Disiapkan Oleh
Nugraha Putra
Waktu 08.00 WIB – selesai Dr. Edi Setiawan,
Diperiksa Oleh
S.Si., M.Sc., MSE
Pimpinan/Moderator Dr. Edi Setiawan,
Retno Suharno Disetujui Oleh
S.Si., M.Sc., MSE
Narasumber 1. Budyawati, S.Sos., Tanggal 25 Agustus 2023
M.Sc
2. Meta Arfasari,
S.Kom
3. Rose Amelia, S.E
4. Graceianna
Wambrauw, S.Ikom
Tempat Ruang Empire 1 Tanda Tangan
Peserta 1. Penanggung Jawab Bidang
Kerjasama Pendidikan
Kependudukan/Pokja Penduk 34
Perwakilan BKKBN Provinsi.
Poin Penting :
● Berdasarkan Permenpan Nomor 1 Tahun 2023 maka tidak ada lagi pengusulan
angka kredit, penilaian kinerja dilakukan dengan mengkonversi SKP menjadi
Angka Kredit
● Apabila Pejabat Fungsional telah memenuhi Angka Kredit kumulatif melalui
penilaian kinerja yang dilakukan secara periodic, kenaikan pangkat/jabatan
dapat diusulkam dalam periode terdekat tanpa harus menunggu hasil penilaian
kinerja secara tahunan
F. DISKUSI
1. Sofyan-Kalsel
Kendala : Pelaksanaan program Pramuka Saka Kencana karena di perwakilan
provinsi tidak ada inisiator yang memulai nya
G. KESIMPULAN
● Strategi pelaksanaan pendidikan kependudukan melalui 3 jalur (formal, non
formal, informal) dilaksanakan melalui sinergitas dan kolaborasi program dan
kegiatan Pendidikan Kependudukan bersama mitra kerja: perguruan tinggi,
sekolah, lembaga, organisasi maupun kelompok kegiatan. Pelaksanaan di
lapangan dapat berupa integrasi materi pendidikan kependudukan pada mitra
kerja.
● Pengusulan Angka Kredit sudah tidak ada lagi dan sebagai penggantinya nanti
pengusulan angka kredit melalui konversi SKP
● ASN di bidang dalduk seluruh provinsi Indonesia dapat dijadikan narasumber
dalam pelaksanaan ASN PK. BKKBN Pusat dapat mempermudah juklak dan juknis
dalam mengimplementasikan ASN PK
● Penyusunan laporan monev mahasiswa penting diharapkan dikirim 1 laporan
untuk 1 lokus melalui email ditpenduk711@gmail.com
● Memberikan transfer knowledge apabila terjadi rotasi pegawai keluar dari Penduk
Provinsi maupun masuk ke Penduk Provinsi
DOKUMENTASI KEGIATAN
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA NASIONAL
DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK
NOTULEN
Subyek Rapat Koordinasi Teknis bidang Pengendalian
Penduduk Tahun 2023 -
Breakout Room Direktorat Perencanaan
Pengendalian Penduduk
Hari/Tanggal Jumat / 25 Agustus Aida Novia
Notulis /
2023 Emi Lusiana
Disiapkan Oleh
Tamalia RF
Waktu 08.00 WIB – selesai Diperiksa Oleh ...
Pimpinan/Moderator Lisna Prihantini,
Disetujui Oleh
S.Psi, M.Si ...
Narasumber Dr. Munawar Asikin, Tanggal 25 Agustus
S.Si., MSE - Direktur
2023
Perencanaan
Pengendalian
Penduduk.
Tempat Hotel Holiday Inn, Tanda Tangan
Bandung
Peserta 1. Pengelola Program Pengendalian
Penduduk tingkat pusat.
2. Penanggung Jawab Bidang
Pengendalian Penduduk/Pokja
Dalduk BKKBN Provinsi.
3. Penanggung Jawab Bidang
Parameter Kependudukan/Pokja
Parameter BKKBN Provinsi..
● perhatikan IKK kita apakah sudah tercapai atau tidak persentasenya? kami
harapkan kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat penting di RDK dan
GDPK
● salah satu yang dikritisi oleh pak Kepala terkait GDPK. baru 23 provinsi yang
telah melakukan penyusunan GDPK 5 pilar, kepada teman-teman yang lain
mohon diupayakan.
● Selain Sulsel, NTT juga merupakan salah satu yang belum menyusun
GDPK. Mengapa NTT atau pbelum menyusun?
● Parameter Jambi: “untuk Jambi bagi Kab yang belum akan segera disusun
dan untuk provinsi tahun 2024. Untuk penganggaran 2024 Perda sudah
menyiapkan.”
● mungkin bisa dibuatkan virtual saja untuk meminta arahan bagi pak deputi,
jika baru dilakukan tahun 2024 sudah tahun politik, dikhawatirkan bisa tidak
menjadi prioritas nantinya. Nanti juga tolong dicek, Jambi sudah melakukan
berapa langkah, ini juga menjadi kesempatan bagi kita untuk
mengeksplorasi.
● Parameter Kalteng: “Untuk Kalteng tingkat Provinsi sudah berjalan dari awal
tahun dan bekerja sama dengan teman-teman Brin dan Pusdu. Ternyata ada
refocusing anggaran dan sekitar Bulan Juli sudah revisi anggaran dan
minggu ke 2 September akan ada mengundang Pusat, Kemendagri.”
● Untuk rencana tindak lanjut mungkin bisa dilakukan secara virtual terlebih
dahulu untuk semua daerah yang belum.
● Output kegiatan ini yaitu 5 analisa kebijakan yang dijadwalkan selesai pada
November 2023.
● Masih ada 144 daerah yang belum melakukan Evaluasi RPJMD yang
menjadi Prioritas untuk melakukan Evaluasi pada tahun 2023.
● pada saat pilkada raya semua provinsi dan daerah bisa diinformasikan
parameter Bangga Kencana .
● Tahun 2024 indikator bangga Kencana dapat dimasukkan dalam dokumen
perencanaan RPJMD, RPJPD level provinsi dan kab/kota.
● pembentukan RDK secara nasional 75% dari pembentukan KKB, kita perlu
mengubah mindset juga.
● kita bisa belajar dari pembentukan Desa Cantik di Kepri 1890 selesai dalam
1 tahun, hal ini karena ada dukungan dari SK Gubernur. Jadi tidak harus
memprioritaskan kesediaan anggaran terlebih lalu.
● Strategi ini perlu dilihat untuk membuat dalduk memiliki power dalam
mengintervensi pencapaian kedepannya.
● Parameter Maluku Utara, Fauzan: “Saya sendiri bukan dari pokja ini dan
teman saya ada di tempat lain”
● Parameter Sulawesi Selatan: “Kegiatan RDK dari Kaper baru menahan
kegiatan ini dan baru berjalan bertambah 1 dan kami menyesuaikan dengan
kegiatan Dalduk lain.”
● Tindak Lanjutnya: bisa disebutkan saja nanti apa yang akan dilakukan
setelah Rakortek ini.
● Kami minta output dari rakortek ini adalah apa yang menjadi kebijakan dari
deputi dan direktur di dalduk, evaluasi dari capaian semester 1, rencana
tindak lanjut kegiatan pasca rakortek.
Poin Penting :
● Penyusunan dan Penetapan Data Parameter tahun ini kita akan terlibat dan
dilibatkan dalam penyusunan pedoman RPJMD. Kita sudah punya aplikasi
penetapan target proyeksi hingga 25 tahun kedepan.
C. DISKUSI
1. Mia - Jawa Barat
Pertanyaan : Pertama, terkait GDPK yang mengampu di Provinsi kami
sering dihubungi Kab/Kota atau ODP. Ada beberapa masukan yang perlu
kami sampaikan. Kami melaksanakan program GDPK bekerja terkait perkin.
Targetnya jumlah perda yang melakukan pemanfaatan GDPK, namun saat
audit Jumlah dokumen yang sudah disahkan. Sehingga kami mohon
diluruskan terkait target. Karena ini merupakan 2 hal yang berbeda.
Yang kedua, penguatan apa yang perlu dilakukan di daerah untuk GDPK?
Banyak sebenarnya Pak, pengumuman pelatihan GDPK sayangnya tidak
diumumkan saat di awal sehingga partisipasi secara mandiri di daerah
sedikit. Terkait SK, naskah akademik, penyusunan RAD, banyak hal yang
perlu dipelajari. Sehingga penguatan yang perlu dilakukan adalah SK seperti
apa, naskah akademik itu seperti apa, bentuk rencana aksi itu seperti apa.
Salah satu strateginya menurut kami adanya database GDPK sehingga kami
bisa belajar. Sedikitnya GDPK yang menang award kemaren agar bisa
dijadikan referensi bukan untuk copy paste.
Jawaban : Pertama, GDPK ini dukungan dari Bu Lisna dan Tim sangat
besar, kami sudah membuat pedoman penyusunan GDPK 5 Pilar. Yang
kedua, GDPK dibuat dengan langkah-langkah yang mudah. Untuk
pemanfaatan dulu konsep kita belum clear apakah hanya dukungan regulasi,
perda, pergub, atau apa? Namun sekarang ada 3, Pertama, apakah dalam
dokumen GDPK itu membuat road map, Kedua, RKP dan Terakhir, rencana
aksi daerah. Jika terlihat dengan jelas berarti sudah memanfaatkan GDPK 5
Pilar. Untuk anggaran saya tidak bisa memberikan bantuan karena anggaran
ditentukan oleh Biro Perencanaan. Berikutnya untuk database GDPK Award
bisa kita share sekarang. Secara umum anggaran hanya 3 hal yang
diserang, akuntabilitas, efisiensi dan efektifitasnya bagaimana?. Dalam
penyusunan GDPK ada 3 langkah yang berkaitan dengan kolaborasi
pentahelix misal yang pertama terkait proyeksi. Yang kedua terkait mengenai
naskah akademik yang merupakan urgensi kenapa GDPK perlu dibuat.
Dalam penelitian disebut dengan riset pendahuluan. Sehingga memang
tidak sama antara draf GDPK dengan naskah akademik. Terkait definisi
perkin terkait GDPK apakah bisa dipertajam? Menurut saya DO jangan yang
berbeda, namun menggunakan DO yang ada di renstra kita (persentase).
Seluruh daerah jika ada definisi dan perkembangan yang terbaru dari
BKKBN bisa menggunakan DO yang telah ditetapkan BKKBN.
2. Ernayani - Riau
Pertanyaan : Kita pernah memperoleh feedback dari pusat, apakah itu bisa
digunakan sebagai dasar dalam menentukan 5 pilar? Bengkalis tahun 2023
sudah pertemuan kedua dalam penyusunan GDPK dan baru 2 pilar, tapi
dalam feedback dari pusat Bengkalis sudah 5 Pilar. Riau mendefinisikan DO
GDPK yang sudah ada dalam Pergub, Perka. Namun di Pimpinan asal
sudah ada dokumen berarti sudah.
Kami memiliki SE dari Gub Riau untuk pembentukan KKB dan RDK, jika
melihat perkembangan desa cantik seharusnya mereka lebih banyak
mengkolaborasikan dan belajar dari Rumah DataKu.
Kami sudah memiliki proyeksi Riau, dalam penyusunan proyeksi kami
bersurat dengan BPS untuk melakukan proyeksi (2020-2050). apakah kami
menggunakan proyeksi dari BPS atau menggunakan proyeksi dari BKKBN?
Jawaban : Beberapa pertanyaan terkait dengan Jakduk, yang kedua jika
ingin mengejar target RDK sesuai ST Kemendagri, gunakan strategi
pertama, yaitu dibentuk dulu. Karena BPS tidak mungkin melakukan
advokasi dengan semua daerah. Pemanfaatan GDPK hanya dasar pergub,
perwal, perwali namun sekarang seperti yang sudah disampaikan ada 3.
Pertama, apakah dalam dokumen GDPK itu membuat roadmap, Kedua,
RKP dan Terakhir, rencana aksi daerah.
D. KESIMPULAN
● Pada penyusunan dan Penetapan Data Parameter tahun ini kita akan terlibat
dan dilibatkan dalam penyusunan pedoman RPJMD. Kita sudah punya
aplikasi penetapan target proyeksi hingga 25 tahun kedepan.
● Bagi daerah yang realisasi anggaran Pro PN Rumah Dataku nya masih
rendah, harap segera diselesaikan.
DOKUMENTASI KEGIATAN
***
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
BERENCANA NASIONAL
DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK
NOTULEN
Subyek Rapat Koordinasi Teknis bidang Pengendalian
Penduduk Tahun 2023 -
Breakout Room Direktorat Pemaduan Kebijakan
Pengendalian Penduduk
Hari/Tanggal Jumat / 25 Agustus Notulis / Nina Herlina
2023 Disiapkan Oleh Latifah Putri
Waktu 10.00 WIB – selesai Diperiksa Oleh ...
Pimpinan/Moderator Mohamad Muchtar Disetujui Oleh ...
Narasumber Aas Tejasmara Tanggal 25 Agustus
Aditya Ardi Nugroho
2023
Dody Setiawan
Tempat Hotel Holiday Inn, Tanda Tangan
Bandung
Peserta 1. Pengelola Program Pengendalian
Penduduk tingkat pusat.
2. Penanggung Jawab Bidang
Pengendalian Penduduk/Pokja
Dalduk BKKBN Provinsi.
3. Penanggung Jawab Bidang
Parameter Kependudukan/Pokja
Parameter BKKBN Provinsi..
A. PEMBUKAAN
● Sesi ini adalah panel untuk evaluasi capaian program semester 1 dan
strategi percepatan pencapaian program pengendalian penduduk tahun
2023.
B. EVALUASI DAN STRATEGI PENCAPAIAN PROGRAM PERENCANAAN
PENGENDALIAN PENDUDUK
Oleh Dr. Munawar Asikin, S.Si., MSE - Direktur Perencanaan Pengendalian
Penduduk
● GDPK saat ini memiliki tantangan karena masih banyak yang belum
membuat GDPK 5 pilar (kuantitas, kualitas, pembangunan keluarga,
persebaran dan mobilisasi penduduk, sistem administrasi kependudukan).
● Sejak 2017 s.d sekarang ada 23 provinsi yang telah membuat GDPK 5 pilar,
mari kita sama-sama mengecek dan mengawal penyusunan GDPK 5 pilar.
● Sejak 2020 kita sudah memiliki pedoman 12 langkah penyusunan GDPK 5
pilar. Ke-12 langkah ini terdapat beberapa hal yang belum dipahami daerah.
Pertama SK Tim Penyusunan, setelah disusun dan siap diimplementasikan
maka dibuat SK Tim Pelaksana. kedua, ada daerah pada 2023 yang tidak
menyusun GDPK 5 pilar.
● Strategi yang ingin sampaikan, jika tidak ada bisa dimulai dengan menyusun
SK tim penyusunan dengan menyusun proyeksi penduduk dan proyeksi
turunannya. Saat ini sebenarnya sudah ada hasil proyeksi 2025-2045 dari
hasil LF SP2020.
● Dalam mengimplementasikan 12 langkah penyusunan GDPK, bisa dimulai
dengan VM membahas rencana kerja untuk mengantisipasi keterbatasan
anggaran.
● RPJPD merupakan cascading dari RPJPN, di September 2024 harus ada
RPJPD. 2025 dapat mulai dilaksanakan pelaksanaan targetnya.
● Renduk telah mempersiapkan aplikasi pemodelan proyeksi indikator Bangga
Kencana. Renduk telah mensosialisasikannya untuk memudahkan provinsi
dalam pengoperasiannya.
● Kami juga akan mengevaluasi dokumen perencanaan, metodologi SBT
(Satuan, Besaran, Tren) karena masih banyak dokumen perencanaan yang
kurang tepat dalam mendokumentasikan dokumen perencanaan.
● Sampai saat ini kita masih menganut azas penduduk tumbuh seimbang,
negara mendasari TFR 2,1 dan NRR 1. Jadi kita perlu menurunkan angka
kelahiran total menjadi 2,1, saat ini TFR 2,8 sehingga dibutuhkan langkah-
langkah untuk menurunkan 0,7 TFR.
● Jangan sampai kita mengalami minus population growth (TFR dibawah 2,1)
artinya angka kelahiran rendah dan komposisi penduduk banyak lansia.
● Provinsi yang belum mencapai 100% pembentukan Rumah DataKu, kita
harus mencapai 75% pembentukan RDK dari setiap pembentukan KKB.
● Rumah DataKu kedepannya akan menjadi Data Warehouse kependudukan
sebagai media yang mendukung pengimplementasian Inpres No.3 Tahun
2022.
Poin Penting :
● Terdapat 23 Provinsi yang telah menyusun GDPK 5 pilar, Provinsi lain yang
belum selesai menyusun GDPK 5 Pilar harap segera menyusun dapat
dimulai dengan membentuk SK Tim Penyusunan GDPK.
● TFR nasional saat ini 2,8. Kita masih harus terus berupaya bersama untuk
menurunkan 0,7 poin TFR untuk mencapai target TFR 2024 yaitu 2,1.
● Capaian pembentukan Rumah DataKu di semester 1 belum 100% dari target
2023, dibutuhkan strategi dan perubahan mindset untuk mencapai target
yang ditentukan.
C. Evaluasi Pencapaian Target Kinerja Ditjakduk Semester I tahun 2023
Oleh Ir. Mila Rahmawati, MS - Direktur Pemaduan Kebijakan Pengendalian
Penduduk
● kewenangan Daerah Provinsi : pemaduan kebijakan pemerintah pusat
dengan pemerintah daerah provinsi dalam rangka pengendalian kuantitas
penduduk dan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan daerah
provinsi
● IKK Ditjakduk: Persentase pemerintah daerah yg memiliki kebijakan
PBK, Persentase Kelompok Kerja KKBPK (Pokja Advokasi Program
KKBPK) Tk. Provinsi dan Kab/Kota yang efektif
● Pada tahun 2022, IPBK tidak mencapai target (57) sedangkan capaian nya
adalah 56.
● salah satu cara untuk meningkatkan capaian IPBK adalah dengan
melakukan pengembangan. IPBK saat ini sdh dilakukan pengembangan.
terdapat 2 dimensi yang berubah yakni dimensi inklusivitas dan holistik
integratif.
● saat ini sudah ada hasil penghitungan sementara IPBK dengan metode baru
yakni 60,1
● IKK 1: secara keseluruhan target sudah tercapai. hanya 3 provinsi belum
tercapai.
● yang paling banyak peraturan bupati dan keputusan bupati
● IKK 2: sebagian besar targetnya sudah tercapai
● Percontohan Pokja Bangga Kencana di Provinsi Bandung sehingga Kota
Bandung mendapat anggaran 700 juta.
● Blue Print berisi arah strategi kebijakan kependudukan 2045, memperkuat
dan menjadi acuan bagi GDPK.
Poin Penting :
● Target Kinerja Ditjakduk sebagian besar sudah tercapai pada semester I,
baik IKU dan IKK.
● Blue Print sudah selesai disusun dan saat ini sedang tahap finalisasi
Reviu
D Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan Tahun 2023 (Semester I)
Oleh
. Dr. Edi Setiawan, S.Si., M.Sc., MSE - Direktur Kerja Sama Pendidikan
Kependudukan
● semester I hampir seluruh target program di Penduk tercapai
● untuk capaian IKK, 3 jalur kerjasama pendidikan kependudukan hanya
papua barat yg 1 jalur
● Pendampingan PT kepada Pemda Kab/Kota terpilih 12 provinsi prioritas,
dengan target 75%, hanya Jatim yang belum mencapai target
● selain dari 12 provinsi prioritas, provinsi lain pun tetap melakukan
pendampingan dengan capaian yang luar biasa yakni ada 4 provinsi yang
capaiannya 100%
● Penilaian Kinerja Jafung Penata KKB, untuk jafung tidak perlu menyusun
angka kredit. sehingga tdk perlu lagi ada tim penilain provinsi, yg akan
menilai saat ini adalah Sekban dan Kaper
● jika mendapat penilaian sangat baik dapat dipastikan 3 tahun bisa niak
pangkat
● Konsorsium PTPK dibentuk untuk kerjasama BKKBN dan PT ada dalam 1
wadah
● sudah membentuk struktur organisasi PTPK, masing-masing prov jadi
koordinator wilayah. Koordinator Wilayah harus menujuk PIC untuk provinsi
dan kab/kota. boleh menunjuk PIC yang sudah ada.
● akan mengadakan rakor PTPK (tentative September) dengan mengundang
para pengurus pusat PTPK beserta koordinator Wilayah Regional, dan
Perwakilan BKKBN Provinsi (daring)
● PR: stunting, kemiskinan ekstrim, GDPK dan SDGs
Poin Penting :
● Target program Ditpenduk tahun 2023 sebagian besar sudah tercapai pada
semester I.
● Dengan adanya perubahan Peraturan tentang Jabantan Fungsional,
sehingga tidak ada lagi tim penilai provinsi untuk Jafung Penata KKB. yang
menilai adalah Kaper dan Sekban.
● Konsorsium PTPK akan melaksanakan akor PTPK (tentative September)
dengan mengundang para pengurus pusat PTPK beserta koordinator
Wilayah Regional, dan Perwakilan BKKBN Provinsi (daring)
Evaluasi
E Kegiatan Prioritas Ditdamduk 2023
Oleh
. Dr. Faharuddin, SST., M.Si - Direktur Analisis Dampak Kependudukan
● Tahun ini kita sudah meningkat 10% dari realisasi capaian persentase
pembentukan Kampung KB Tahun 2022. Melihat capaian ini, kami positif
tahun ini akan mencapai target.
● Jumlah Kab/kota yang belum memiliki KKB klasifikasi Mandiri adalah 65
kab/kota. Sedangkan jumlah Kab/Kota dengan capaian <30,6% adalah 308
kab/kota. Untuk capaian ini tolong dicermati.
● Jumlah Kampung KB Mandiri dan Berkelanjutan sebanyak 5.873 Kampung
KB, atau setara dengan 30,5 persen dari total Kampung KB yang terlapor
sampai dengan 31 Desember 2022 yaitu sejumlah 19.261 Kampung KB
● Kita bersama terus melakukan pembentukan KKB sampai akhir tahun ini,
jangan ragu-ragu dalam pembentukan.
● Target Jumlah Kampung KB
● Akhir 2023: 60.944 Kampung KB (InpresNo. 3 Thn. 2022)
● Akhir 2024: 83.441 Kampung KB (InpresNo. 3 Thn. 2022)
● Jumlah Kampung KB s.d 10 Agustus 2023 : 30.973 Kampung KB
● Tambahan Kampung KB yang harus dibentuk hingga akhir 2023 : 29.971
Kampung KB.
● Dalam 1,5 tahun ini sudah 10rb KKB yang terbentuk, ini merupakan kerja
keras yang luar biasa.
● Per 10 Agustus ada 67 kab/kota yang telah mencapai pembentukan >100%.
● kami akan memberikan apresiasi pada provinsi yang telah mencapai 100%,
masih ada 448 kab/kota yang belum mencapai 100%
● Jumlah DASHAT menurut secara nasional adalah 4.344 dari 32.096 KKB
● Tahun depan BOKB tidak diberikan full 100% namun disesuaikan dengan
realisasi. Jadi kami mohon bantuan bapak/ibu untuk membantu
mengingatkan.
● Provinsi yang masih rendah dalam penyerapan BOKB tingkat nasional sub
menu BOKB DASHAT harap diingatkan kembali.
● Pemanfaatan BOKB belum optimal:
1. Jumlah Kampung KB belum mencapai target pembentukan
2. Persentase KKB Mandiri masih belum tercapai
3. Pembentukan tim koordinasi belum cukup banyak
4. Jumlah DASHAT dengan jumlah Kampung KB belum sesuai
khususnya untuk Aceh, Sumut, Banten, NTT, NTB, Kalbar, Kalsel,
Sulbar, Sultra (9 Provinsi).
● Pemerintah Daerah yang Mendapatkan Fasilitasi Pembinaan Sistem
Peringatan Dini Pengendalian Penduduk samping 55,88% provinsi dan
25,49% kabupaten/kota telah mendapatkan fasilitasi pembinaan sistem
peringatan dini pengendalian penduduk.
● Tahun ini sudah dibuat Laporan Kependudukan Indonesia (LKI) yang dibuat
dalam 2 bahasa, tahun depan kita akan meminta bantuan Perwakilan untuk
membuat laporan kependudukan Provinsi. Datanya sebagian besar ada di
SIPERINDU.
Poin Penting :
● Jumlah Kampung KB Mandiri dan Berkelanjutan sebanyak 5.873
Kampung KB, atau setara dengan 30,5 persen dari total Kampung KB
yang terlapor sampai dengan 31 Desember 2022 yaitu sejumlah 19.261
Kampung KB.
● Belum ada sarana KIE untuk Siperindu
● Tahun ini sudah dibuat Laporan Kependudukan Indonesia (LKI) yang
dibuat dalam 2 bahasa, tahun depan kita akan meminta bantuan
Perwakilan untuk membuat laporan kependudukan Provinsi.
G. KESIMPULAN
● Sebagian besar, target kinerja Deputi Dalduk sudah tercapai pada semester
I Tahun 2023.
● Strategi penyusunan GDPK, jika tidak ada bisa dimulai dengan menyusun
SK tim penyusunan dengan menyusun proyeksi penduduk dan proyeksi
turunannya. Saat ini sudah ada hasil proyeksi 2025-2045 dari hasil LF
SP2020.
● Provinsi yang belum mencapai 100% pembentukan Rumah DataKu, kita
harus mencapai 75% pembentukan RDK dari setiap pembentukan KKB.
● Dengan adanya perubahan Peraturan tentang Jabatan Fungsional,
sehingga tidak ada lagi tim penilai provinsi untuk Jafung Penata KKB. yang
menilai adalah Kaper dan Sekban.
● Salah satu cara untuk meningkatkan capaian IPBK adalah dengan
melakukan pengembangan. IPBK saat ini sdh dilakukan pengembangan.
terdapat 2 dimensi yang berubah yakni dimensi inklusivitas dan holistik
integratif.
● Jumlah Kampung KB Mandiri dan Berkelanjutan sebanyak 5.873 Kampung
KB, atau setara dengan 30,5 persen dari total Kampung KB yang terlapor
sampai dengan 31 Desember 2022 yaitu sejumlah 19.261 Kampung KB.
● Tahun ini sudah dibuat Laporan Kependudukan Indonesia (LKI) yang dibuat
dalam 2 bahasa, tahun depan kita akan meminta bantuan Perwakilan untuk
membuat laporan kependudukan Provinsi.
DOKUMENTASI KEGIATAN
***