Anda di halaman 1dari 18

UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN

STUNTING DI INDONESIA

Disampaikan oleh: Alifah Nuranti, S.Psi., MPH

Jakarta, 21 Desember 2023


Saat ini, sekitar
5,7 anak Indonesia Apa itu Stunting?
Mengalami stunting

Kekurangan gizi kronis pada bayi


di 1000 hari pertama kehidupan
yang berlangsung lama dan
menyebabkan terhambatnya
perkembangan otak dan tumbuh
kembang anak.

1 dari 5 anak Indonesia


Mengalami stunting
STATUS GIZI IBU DAN ANAK
Outcome

Penyebab Langsung Konsumsi Makanan Status Infeksi

Pola asuh
Ketersediaan pemberian Pelayanan
Penyebab Tidak Langsung dan pola ASI/MPASI, Kesehatan dan
konsumsi kebersihan, Kesehatan
rumah tangga sanitasi Lingkungan

DAYA BELI, AKSES PANGAN, AKSES INFORMASI, AKSES


PELAYANAN

KEMISKINAN, KETAHANAN PANGAN DAN GIZI,


Akar Masalah PENDIDIKAN

PEMBANGUNAN EKONOMI, POLITIK, SOSIAL, BUDAYA


Dampak Stunting
Laki-Laki:
110 cm
100,7 cm
96,1 cm

Perempuan:
⮚ Gangguan pertumbuhan
109,4 cm
(berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus)
99,9 cm
95,2 cm
⮚ Hambatan perkembangan kognitif dan
motorik
⮚ Gangguan metabolik pada saat dewasa: risiko
*WHO: anak-anak memiliki potensi pertumbuhan yang sama sampai
usia 5 tahun, terlepas di mana mereka dilahirkan penyakit tidak menular (diabetes, obesitas,
stroke, penyakit jantung)
Sumber:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in
Economic Productivity with Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group
• www.GlobalNutritionSeries.org
Dampak Stunting
Ketika seorang remaja kurang gizi dan anemia Ketika seorang remaja menjadi ibu yang kurang gizi dan anemia Hidup di lingkungan dengan sanitasi kurang memadai

Waspada: Malnourish, anemic Bayi : lahir < 2,5 kg, Increased risk of adult
makanan kurang, and other micronutrient Imunitas rendah Chronic disease
WASPADA Kurus, anemia, deficiency (Imunitas Inadequate catch up growth
Asupan makanan tidak cukup, pola asuh yang BALITA STUNTING TUMBUH
STUNTING kurang zat gizi mikro Rendah, Perkembangan Janin
keliru, sanitasi dan lingkungan yang buruk JADI REMAJA MUNGIL
terganggu)

Pemutusan Kehamilan sukses Penurunan fungsi fisik dan otot


Mata Rantai Inadequate food, Health and care
Tumbuh kembang anak sukses

Peri konsepsi
6 bulan 2 bulan 4 bulan
2 Tahun
Pra Konsepsi Masa keahamilan Post partum

STUNTING TERJADI Konsepsi Delivery DASHAT


DIMULAI DARI
PRA-KONSEPSI
PERIODE EMAS
ELSIMIL
Sumber:
1000 Hari Pertama Kehidupan Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.Km., M.Si
BKKBN
Sebagai
KETUA PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
siap melaksanakan arahan presiden pada rapat terbatas (ratas) percepatan
penurunan stunting tanggal 28 Januari 2021

melalui

menjadi 14% pendekatan


keluarga

Rencana Aksi Nasional (pasal 8)

Mekanisme Dan Tata Kerja (pasal 19)


Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan
(pasal 26)

PERATURAN PRESIDEN Nomor 72 tahun


Terdapat 4 (empat) peraturan pelaksanaan sebagai turunan
2021 tentang Percepatan Penurunan Perpes 3 diantaranya dibawah koordinasi BKKBN
Stunting
Dasar Hukum

1. Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang


Percepatan Penurunan Stunting
2. Inpres Nomor 3 Tahun 2022 tentang
Optimalisasi Kampung Keluarga Berkualitas

BERENCANA ITU KEREN


PRINSIP KEMITRAAN PADA PENDEKATAN
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
DASHAT
Dapur Sehat Atasi Stunting di Kampung
Keluarga Berkualitas

Merupakan kegiatan pemberdayaan


masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi
seimbang bagi keluarga berisiko stunting
melalui sumberdaya lokal yang dipadukan
dengan sumberdaya/kontribusi kemitraan
lainnya.

Makanan Sehat Tidak Harus Mahal


Hasil yang Diharapkan Indikator Keberhasilan
Terpenuhinya kebutuhan gizi anak
stunting, bumil/busui dan keluarga
risiko stunting Tercegahnya kelahiran bayi
dengan berat badan lahir rendah

Diperolehnya keterampilan
penyiapan pangan sehat dan
bergizi berbasis sumber daya lokal

Tidak ada anak dibawah garis


Meningkatnya kesejahteraan merah grafik tumbuh kembang
keluarga, melalui keterlibatan dalam KMS (Kartu Menuju Sehat)
kelompok usaha keluarga/masyarakat
yang berkelanjutan
Bentuk Kegiatan
Sasaran Kegiatan 1. Identifikasi dan pemetaan
Identifikasi sasaran, SDM, program sejenis
dan anggaran
Target:
2. Perumusan bentuk kegiatan
Kelompok ibu hamil, ibu Merumuskan tenaga pengelola & bentuk
menyusui, dan Balita (Keluarga kegiatan Dashat (sosial, ekonomi,
kombinasi)
Berisiko Stunting) 3. Peningkatan kapasitas
Pembekalan kebutuhan gizi, kandungan gizi,
pengelolaan bahan makanan & monitoring
intervensi Dashat
Pelaksana: 4. Produksi & pengemasan
Pemerintah Desa/ Penyediaan makanan
Kelurahan melalui
5. Distribusi & penjualan
pengembangan Penyalur makanan
kelembagaan lokal 6. KIE
Komunikasi, informasi, dan edukasi
serta pendampingan

7. Monitoring dan Evaluasi


Memantau perkembangan hasil intervensi
Konvergensi Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting
Berbasis Data Hasil Pendataan Keluarga

Bantuan P3KE BSPS CPP


4.243.086
Keluarga Sasaran miskin mendapat PKH 7.936.597 146.442 2.837.212
Keluarga Berisiko Stunting Keluarga sasaran di 7
437.897 Keluarga Beriisko Stunting Provinsi menerima
Keluarga sasaran miskin mendapat Bantuan Sosial Tunai
menerima BSPS (Bantuan
Berstatus Miskin (Desil 1 – 4) bantuan ayam dan telur
Stimulan Perumahan Swadaya)
5.955.374
Keluarga sasaran miskin mendapat Bantuan Sosial Non *CPP: Cadangan Pangan
Pemerintah
Tunai

ELSIMIL: Pendampingan Tim


PADANAN DATA
1000 Kakak Asuh Pendamping Keluarga(TPK) BAAS
Data Keluarga Anak Stunting
359.223
84%
#CukupDuaTelur” 191.929 Catin
Berisiko Stunting Keluarga sasaran mendapat

untuk PENGAWASAN Data Pendataan 1.618 952.778 Ibu Hamil BAAS


Keluarga Padan SIAK Kakak Asuh bagi Keluarga (Bapak/Bunda Asuh Anak
dan EVALUASI Dukcapil BADUTA Berisiko Stunting 585.628 Ibu Pascasalin Stunting)

1.700.905 Baduta Dari 2.182 Mitra BAAS


19
KEMITRAAN YANG SUDAH BERJALAN

16
Menuju Generasi Emas
2045

"Periode 1.000 HPK sangat penting dan menjadi


prioritas utama, dimulai 270 hari masa
kehamilan hingga 730 hari setelah lahir.

Peran Keluarga harus dioptimalkan sebagai pelopor


dalam pencegahan Stunting melalui pemberian makanan
dengan benar, memberi ASI dan MPASI secara tepat,
meningkatkan imunitas melalui asupan gizi yang baik,
serta penerapan pola hidup sehat"

Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K)


Kepala BKKBN

Anda mungkin juga menyukai