Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendataan pada keluarga adalah kegiatan pengumpulan data primer tentang
data kependudukan, data Keluarga Berencana, pembangunan keluarga dan data
anggota keluarga dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah (BKKBN) secara
serentak pada waktu yang telah ditentukan dan selanjutnya akan dilakukan setiap 5
tahun sekali melalui kunjungan keluarga dari rumah ke rumah. Setiap dilakukan
pemutakhiran data kependudukan, data Keluarga Berencana, data pembangunan
keluargadan data anggota keluarga secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Pendataan keluarga sehat adalah kegiatan pengumpulan data untuk
mengetahui profil kesehatan keluarga dengan cara observasi, wawancara, danmengisi
family folder sebagai instrumen survei.
Pendataan pada keluarga telah dilaksanakan sejak tahun 1994 merupakan
system informasi dan managemen Program KB Nasional yang mendukung
operasional dan managemen program. Hasil pendataan keluarga diharapkan dapat
menyediakan data dan informasi yang berkualitas, akurat tepat waktu dan dapat
dipercaya serta memberikan gambaran yang tepat dan menyeluruh tentang keadaan
lapangan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu
“Bagaimana pendataan keluarga dalam menyediakan data dan informasi yang
berkualitas?”

C. Tujuan
Mengetahui pengertian, tujuan, ruang lingkup, indicator dalam pendataan
keluarga dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendataan keluarga.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Pendataan keluarga sehat adalah kegiatan pengumpulan data untuk
mengetahui profil kessehatan keluarga dengan cara observasi, wawancara, dan
mengisi family folder sebagai instrumen survei.
Pendataan pada keluarga adalah Adalah kegiatan pengumpulan data primer
tentang data kependudukan, data Keluarga Berencana, Pembangunan keluarga dan
data Anggota Keluarga dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah (BKKBN)
secara serentak pada waktu yang telah ditentukan dan selanjutnya akan dilakukn
setiap 5 tahun sekali melalui kunjungan keluarga dari rumah ke rumah. Setiap
dilakukan pemutakhiran data kependudukan, data Keluarga Berencana, data
Pembangunan keluarga dan data Anggota Keluarga secara serentak di seluruh wilayah
Indonesia.

B. Tujuan
Dalam melakukan pendataan pada keluarga, memiliki beberapa tujuan antara lain:
a. Tujuan Umum
Memperoleh data keluarga by name by addres untuk dipergunakan dalam
penetapan sasaran, dan optimalisasi operasional program pembangunan
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK),
serta intervensi berbagai program pembangunan lainnya.
b. Tujuan Khusus
1. Tersedianya basis data kependudukan di setiap tingkatan wilayah
2. Tersedianya basis data keluarga berencana di setiap tingkatan wilayah
3. Tersedianya basis data pembangunan keluarga di setiap tingkatan wilayah
4. Tersedianya basis data Individu anggota keluarga.

2
C. Ruang Lingkup
1. Jangkauan
a. Tingkat Pusat
1) Unit kerja di lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional.
2) Mitra Kerja Terkait (Pemerintah dan Non Pemerintah)
b. Tingkat Provinsi
1) Perwakilan BKKBN
2) Provinsi.
3) Mitra Kerja Terkait (Pemerintah dan Non Pemerintah)
c. Tingkat Kabupaten atau Kota
1) SKPD KB Kabupaten dan Kota.
2) Mitra Kerja Terkait (Pemerintah; Non Pemerintah)
d. Tingkat Lini Lapangan
1) Kepala UPT/PPLKB/Koordinator
2) PLKB/PKB;
3) PPKBD;
4) Sub PPKBD;
5) Kader Pendata;
6) Mitra Kerja Terkait.
2. Sasaran
Sasaran pendataan keluarga adalah seluruh keluarga yang ada di setiap wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang memuat 3 aspek data yaitu data
kependudukan, data Keluarga Berencana dan data pembangunan keluarga.

D. Indikator dalam Pendataan Keluarga


Indikator yang dipakai dalam pendataan keluarga sehat terdiri dari 12 indikator, yaitu:
a. Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1. Keluarga mengikuti KB
2. Ibu bersalin di faskes
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5. Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan

3
b. Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular:
6. Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7. Penderita hipertensi berobat teratur
8. Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan

c. Perilaku dan kesehatan lingkungan:


9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12. Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes.

E. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendataan pada keluarga


1. Pendataan dilakukan secara lengkap oleh kader pendata yang sudah mengikuti
pelatihan meliputi seluruh keluarga dan penduduk yang berdiam di suatu wilayah
kerja Sub PPKBD, Dusun/RW atau RT (Rukun Tetangga).
2. Pengisian Formulir Pendataan Keluarga (F/I/PK/15) dilakukan melalui kunjungan
dari rumah ke rumah secara berurutan.
3. Data yang diisikan ke dalam F/I/PK/15 tidak boleh berdasarkan sumber data dari
catatan yang telah ada di PPKBD, data/catatan pada PLKB atau petugas yang
ditunjuk oleh pejabat yang berwenang di desa/ kelurahan dan dari data/catatan lain
yang telah ada.
4. Untuk mengisi data NIK, nama, tanggal lahir hendaknya kader pendata
mencocokkan dengan KTP atau KK
5. Di samping itu pada saat pendataan tim supporting tingkat kecamatan,
desa/kelurahan melakukan pengamatan/supervisi
6. Rumah atau keluarga yang telah didata, diberi tanda dengan menempelkan stiker.

F. Persiapan pendataan

Langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Membentuk kesepakatan dengan masyarakat setempat, seperti kepala desa,ketua


RT/RW dan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh tentang akan dilakukanya
pendataan itu, termasuk maksud,manfaat dan cara-cara pendataanya.
2. Menyiapkan instrumen pendataan antara lain register keluarga serta alat-alat tulis

4
3. Menyiapkan tenaga pendata sesuai dengan kondisi geograafis,jumlah keluarga dan
tenaga pendata yang dibutuhkan
4. Membuat jadwal pendataan dan pembagian tugas antara kader pendata dan
pendamping.
5. Membuat pemberitahuan kepada tokoh-tokoh masyarakat
6. Menjelaskan cara pendataan/cara pengisian formulir bagi para pelaksana pendata
melalui kegiatan pelatihan atau orientasi
7. Membuat sketsa peta keluarga dengan cara menggambarkansecara sederhana wilayah
cakupan yang akan didata.

G. Penatalaksanaan Pendataan
1. Melakukan pendataan dari rumah ke rumah oleh kader Posdaya dengan
menggunakan formulir Register Keluarga (R/1/KS). Pendataan menggunakan
metode wawancara kepada kepala keluarga atau salah seorang mengetahui secara
rinci keadaan keluarga dan anggota keluarga yang bersangkutan. Pada waktu
wawancara kader/pendata juga melakukan observasi terhadap keadaan di dalam
rumah, maupun dilingkungan rumah tersebut.
2. Bimbingan pelaksanaan pendataan dilakukan oleh para Pembina/pendamping
Posdaya yang bersangkutan, baik secara bersamaan dengan pelaksanaan pendataan
oleh para kader/pendata, maupun secara terpisah atau setelah pendataan selesai
dilakukan pada satu atau beberapa keluarga dengan cara uji petik.

Pasca pendataan :

1. Melakukan penyisiran kembali kepada keluarga-keluarga yang terlewat ataupun


keluarga-keluarga yang pendataannya belum tuntas pada waktu kunjungan pertama,
agar cakupan pendataan mendekati kesempurnaan.
2. Konsolidasi antara para kader dan pendamping mengenai kelengkapan dan kewajaran
data, termasuk dalam penjumlahan dan pencantuman angka-angka dan tanda-
tanda/kode-kode yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Penentuan tahapan keluarga sejahtera (prasejahtera, KS 1, KS 2, KS 3, KS 3plus)
bagi setiap keluarga yang telah selesai didata dengan memperhatikan kriteria-kriteria
yang telah ditentukan sesuai dengan pedoman yang berlaku.

5
Data-data, Tata cara pendataan, dan Pemetaan keluarga :

Formulir-formulir yang diperlukan untuk melakukan pendataan dan pemetaan :

1. Register pendataan keluarga (R/1/KS/15)


2. Rekapitulasi hasil pendataan Posdaya (Rek/Posyada.RI/KS/15)

Catatan :
Rek/Posdaya.RI/KS/15 merupakan kelengkapan untuk pengisian data sasaran pada
Posyada Online (Posyada.cloudapps.net )

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendataan pada keluarga adalah kegiatan pengumpulan data primer
tentang data kependudukan, data Keluarga Berencana, Pembangunan keluarga dan data
Anggota Keluarga dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah (BKKBN) secara
serentak pada waktu yang telah ditentukan dan selanjutnya akan dilakukan setiap 5
tahun sekali melalui kunjungan keluarga dari rumah ke rumah. Dalam melakukan
pendataan pada keluarga bertujuan untuk memperoleh data keluarga by name by addres
untuk dipergunakan dalam penetapan sasaran, dan optimalisasi operasional program
pembangunan.
Pendataan pada keluarga melingkupi jangkauan tingkat pusat, provinsi,
kabupaten atau kota, dan lini lapangan. Sedangkan sasaran pendataan keluarga adalah
seluruh keluarga yang ada di setiap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal-
hal yang harus diperhatikan dalam pendataan pada keluarga dengan mendata secara
lengkap oleh kader pendata, Pengisian formulir pendataan keluarga (F/I/PK/15) melalui
kunjungan, di samping itu pada saat pendataan tim supporting tingkat kecamatan,
desa/kelurahan melakukan pengamatan/supervisi dan keluarga yang telah didata, diberi
tanda dengan menempelkan stiker.
.
B. Saran
Sebaiknya tenaga kesehatan maupun tenaga lainnya dalam melakukaan
pendataan pada keluarga harus betul-betul dengan teliti, diamati dan akurat.
Sebagai penyusun kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kami harapkan
semua pihak dapat memberikan kritik yang membangun untuk kami kedepannya agar
lebih baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Http://www.scrib.com. Pendataan Keluarga Sehat.(Diakses pada tanggal 30 September


2018).

Http://bkkbn.go.id. Panduan Pendataan Keluarga Tahun 2015.(Diakses pada tanggal 30


September 2018).

Anda mungkin juga menyukai