Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN PENDATAAN SASARAN PASANGAN USIA

SUBUR (PUS) DAN WANITA USIA SUBUR (WUS)


I.PENDAHULUAN
Dalam rangka menunjang tersedianya data dan informasi Program KKB Nasional,
sejak awal program telah dilakukan melalu pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen
Program KB Nasional khususnya Sub Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program KKB
Nasional, guna memonitor keseluruhan rangkaian kegiatan dan hasil kegiatan program secara
berkelanjutan. Pendataan Keluarga yang merupakan bagian dari Sub Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Program KKB Nasional, merupakan langkah pengumpulan data keluarga yang
dilakukan setiap tahun untuk mendapatkan data dan informasi yg mutakhir tentang data
demografi, keluarga berencana,dan keluarga sejahtera. Dalam pelaksaan pendataan keluarga
ini sesungguhnya bukan hanya berpungsi untuk mengumpulkan data keluarga, tetapi
sekaligus berfungsi pula sebagai alat advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
untuk menggerakan partisipasi masyarakat dan keluarga dalam Program KKB Nasional.
Dengan pendataan Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur diharapkan
membangun setiap keluarga untuk memiliki anak ideal, sehat, berpendidikan,sejahtera,
berketahanan dan terpenuhi hak hak reproduksinya melalui pengembangan kebijakan,
penyediaan layanan promosi fasilitasi, perlindungan, informasi kependudukan dan keluarga,
serta penguatan kelembagaan dan jejaring KB.

II.LATAR BELAKANG
Pendataan sasaran Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur merupakan bagian
dari Sistem Informasi Manajemen Program KB Nasional yang menyediakan data mikro
keluarga. Ciri-ciri setiap keluarga dan anggota keluarga yang didata berkaitan dengan aspek
Demografi, Keluarga Berencana (KB), dan Keluarga Sejahtera (KS).
Pendataan Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur dilakukan dengan cara
mengunjungi keluarga dari rumah kerumah oleh petugas atau pelaksana pengumpulan data
setiap bulan.
III.TUJUAN
●TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui jumlah Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di
wilayah kerja PKM Palabuhanratu tahun 2017
●TUJUAN KHUSUS
a. Untuk mengetahui jumlah Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di
wilayah kelurahan Palabuhanratu
b. Untuk mengetahui jumlah Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di
wilayah Desa citepus
c.Untuk mengetahui jumlah Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di
Wilayah Desa Cibodas
d.Untuk mengetahui jumlah Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di
Wilayah Desa Buniwangi
e.Untuk mengetahui jumlah Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di
Wilayah Desa Cimanggu
f.Untuk mengetahui Pasangan Usia Subur yang menjadi peserta KB

IV.LANDASAN HUKUM
Sasaran pendataan kelurga adalah keluarga sebagaimana yang diatur dalam Undang-
undang nomor 10 Tahun 1992,keluarga khusus dan individu anggota keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri,atau suami istri dan
anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Keluarga khusus, adalah satuan individu/ orang yang tidak punya ikatan keluarga
sebagaimana diatur dalam UU No.10 Tahun 1992, hidup dan makan bersama (satu dapur)
serta menetap dalam satu rumah yang terdiri dari janda,duda,orang belum pernah
menikah,anak yang berstatus yatim piatu, anak yang berstatus janda/duda tanpa anak,
kerabat(cucu, kemenakan,kakak,adik,kakek,nenek,sepupu,dan sebagainya),bukan kerabat
(pembantu, sopir,dan sebagainya).
Permenkes No.75 tahun 2014 Tentang Puskesmas

V.SASARAN
Adapun sasaran pokok pendataan usia subur tersebut adalah :
a. Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di wilayah Kelurahan Palabuhanratu
b. Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di wilayah Desa Citepus
c. Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di wilayah Desa Cibodas
d. Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di wilayah Desa Buniwangi
e. Pasangan Usia Subur dan Wanita Usia Subur di wilayah Desa Cimanggu
f. Pasangan Usia Subur yang menjadi peserta KB

VI.SUMBER BIAYA
Sumber biaya pelaksanaan kegiatan ini dari Biaya Operasional Kesehatan TA 2017

VII.WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Pelaksanaan kegiatan : Setiap awal tahun
Tempat :
- Kelurahan Palabuhanratu
- Desa Citepus
- Desa Cimanggu
- Desa Buniwangi
- Desa Cibodas
VIII.PELAKSANA
Penanggung jawab kegiatan : Programer program KB
Pelaksana tekhnis Pendantaan :

Nama Petugas Jumlah Pelaksana


Bidan Kelurahan Palabuhanratu 1 orang
Bidan Desa Citepus 1 orang
Bidan Desa Cimanggu 1 orang
Bidan Desa Buniwangi 1 orang
Bidan Desa Cibodas 1 orang
Kader 5 orang
Total 10 orang

IX.MEDIA/ALAT
Format Pendataan WUS/PUS
Alat tulis

X.HASIL YANG DIHARAPKAN


a.Petugas kesehatan mampu mendata jumlah PUS dan WUS di wilayah Puskesmas
Palabuhanratu
b.Petugas kesehatan dapat menjalin hubungan baik dengan PUS dan WUS
c.Terkumpulnya data PUS dan WUS menjadi 100% sesuai sasaran di kelurahan
palabuhanratu,desa citepus,desa buniwangi,desa cimanggu,desa cibodas.

XI.PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat sebagai dasar teknis pelaksanaan kegiatan
dilapangan, semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Kepala UPTD Puskesmas Palabuhanratu Pelaksana Kegiatan
Programmer KB

Heri Suherman. Skm,Msi Ellya Yuningsih. A.Md.Keb


Nip.1966022719880311001
KERANGKA ACUAN VALIDASI DATA AKSEPTOR KB

I.PENDAHULUAN
Validasi adalah suatu tindakan pembuktian artinya validasi merupakan suatu
pekerjaan’dokumentasi’. Tata cara atau metode pembuktian tersebut ada tatacara atau
metodenya sesuai dengan prosedur.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah.
Masalah utama yang dihadapi di indonesia adalah dibidang kependudukan yang masih tinggi
nya pertumbuhan penduduk.keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha
peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.Semakin tinggi pertumbuhan penduduk
semakin besar usaha yg dilakukan untuk mempertahankan kesejahteraan rakyat. Oleh karena
itu pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan Program Keluarga
Berencana.
Program KB ini dirintis sejak tahun 1951dan terus berkembang, sehingga pada tahun
1970 terbentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).Program ini salah
satu tujuannya adalah penjarangan kehamilan menggunakan metode kontrasepsi dan
menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha
perencanaan dan pengendalian penduduk.Pendapat Malthus yang dikutip oleh Manuaba
(1998) mengemukakan bahwa pertumbuhan dan kemampuan mengembangkan sumber daya
alam laksana deret hitung, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan manusia laksana deret
ukur, sehingga pada suatu titik sumber daya alam tidak mampu menampung pertumbuhan
manusia telah menjadi kenyataan.
Berdasarkan pendapat diatas, diharapkan setiap keluarga memperhatikan dan
merencanakan jumlah keluarga yang diinginkan berkenaan dengan hal tersebut.Paradigma
baru Program KB Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi”keluarga
berkualitas” untuk mewujudkan keluargabyang berkualitas adalah keluarga sejahtera, sehat,
maju,mandiri,memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan,bertanggung
jawab,harmonis, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Sarwono,2003).

II.LATAR BELAKANG
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB),
bertekad meningkatkan akseptor KB dari tahun ke tahun terus meningkat,sehingga capaian
program KB yang dicanangkan pusat, Provisinsi hingga daerah itu betul betul terealisasi
sesuai harapan. Kepala BPMP-KB H.Ach.Masuni, SE,MM melalui Kepala Bidang Keluarga
Berencana (KB),R.Moh.Mansyur, S.Sos,M.Si mengungkapkan,salah satu upaya agar realisasi
program KB sesuai dengan harapan, yakni dengan validasi data akseptor KB, yang mungkin
selama ini masih belum sempurna.”jadi, kami upayakan data akseptor sejak tahun ini harus
by name by address, sehingga data akseptor KB di petugas sama dengan data yang ada di
Puskesmas.”
Diharapkan, data akseptor yang ada tidak terjadi tumpang tindih, sehingga data
akseptor menjadi tidak valid, karena tidak adanya data base. Sebab, terkadang ada akseptor
yang melakukan di Puskesmas, maupun melalui petugas KB, serta ada pula yang melakukan
dengan mandiri.
Upaya lainnya yang dilaksanakan saat ini engan meningkatkan pelayanan, khususnya
adanya program KB gratis kepada masyarakat,diharapkan betul-betul bisa menjangkau
sasaran, khususnya bagi masyarakat akseptor yang tidak mampu.”Ini perlu terus dilakukan
sosialisasi dan dengan melakukan pelayanan langsung ke masyarakat di titik-titik yang
menjadi target kami”.

III.TUJUAN
●TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui kesesuaian data akseptor KB yang ada di kohort KB
Puskesmas Palabuhanratu di Tahun 2017
●TUJUAN KHUSUS
a. Untuk mengetahui kesesuaian data akseptor KB yang ada di kohort KB
Puskesmas Palabuhanratu dengan data akseptor KB Kelurahan Palabuhanratu
b. Untuk mengetahui kesesuaian data akseptor KB yang ada di kohort KB
Puskesmas Palabuhanratu dengan data akseptor KB Desa Citepus
c. Untuk mengetahui kesesuaian data akseptor KB yang ada di kohort KB
Puskesmas Palabuhanratu dengan data akseptor KB Desa Buniwangi
d. Untuk mengetahui kesesuaian data akseptor KB yang ada di kohort KB
Puskesmas Palabuhanratu dengan data akseptor KB Desa Cimanggu
e. Untuk mengetahui kesesuaian data akseptor KB yang ada di kohort KB
Puskesmas Palabuhanratu dengan data akseptor KB Desa Cibodas

IV.LANDASAN HUKUM
Keluarga berencana menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
(PUP),pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum, 2008).

V.SASARAN
Adapun sasaran pokok dilakukan validasi data akseptor KB adalah :
a. Akseptor KB yang menggunakan KB Suntik, Pil, IUD, Implan, Kondom, MOW,
MOP di wilayah Kelurahan Palabuhanratu
b. Akseptor KB yang menggunakan KB Suntik, Pil, IUD, Implan, Kondom, MOW,
MOP di wilayah Desa Citepus
c. Akseptor KB yang menggunakan KB Suntik, Pil, IUD, Implan, Kondom, MOW,
MOP di wilayah Desa Citepus
d. Akseptor KB yang menggunakan KB Suntik, Pil, IUD, Implan, Kondom, MOW,
MOP di wilayah Desa Cimanggu
e. Akseptor KB yang menggunakan KB Suntik, Pil, IUD, Implan, Kondom, MOW,
MOP di wilayah Desa Buniwangi
VI.SUMBER BIAYA
Sumber biaya pelaksanaan kegiatan ini dari Biaya Oprasional Kesehatan TA 2017.

VII.WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Pelaksanaan kegiatan : Setiap akhir bulan
Tempat :- Kelurahan Palabuhanratu
- Desa Citepus
- Desa Cimanggu
- Desa Buniwangi
- Desa Cibodas

VIII.PELAKSANA
Penanggung jawab kegiataan : Programer Program KB
Pelaksana tekhnis pendataan :

NAMA PETUGAS JUMLAH PELAKSANA


Bidan Kelurahan Palabuhanratu 1 orang
Bidan Desa Citepus 1 orang
Bidan Desa Cimanggu 1 orang
Bidan Desa Buniwangi 1 orang
Bidan Desa Cibodas 1 orang
Kader 5 orang
Total 10 orang

IX.MEDIA/ALAT
Format pendataan Akseptor KB
Alat tulis

X.HASIL YANG DIHARAPKAN


a. Petugas kesehatan mampu mendata jumlah akseptor KB di wilayah Puskesmas
Palabuhanratu.
b. Petugas kesehatan dapat menjalin hubungan baik dengan akseptor KB.
c. Terkumpulnya data akseptor KB validitasnya menjadi 100% sesuai sasaran di
kelurahan palabuhanratu, desa citepus, desa buniwangi, desa cimanggu,desa cibodas.
XI.PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat sebagai dasar teknis pelaksanaan kegiatan
dilapangan, semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kepala UPTD Puskesmas Palabuhanratu Pelaksana Kegiatan


Programmer KB

Heri Suherman. Skm,Msi Ellya Yuningsih. A.Md.Keb


Nip.1966022719880311001
KERANGKA ACUAN KB
I.LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil SDKI Tahun 2012 angka kematian ibu (AKI) di indonesia sebesar
359/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ini masih jauh dari target MDGs yaitu
102/100.000 kelahiran hidup tahun 2015.(Kemenkes RI Jakarta 2015).
Sedangkan data yang ada di Puskesmas Pelabuhanratu AKI pada tahun 2015 sebesar 3
orang dari jumlah kelahiran hidup 1135 orang. Angka kematian ini masih tinggi.
Berdasarkan data yang ada menunjukan bahwa deteksi resiko tinggi oleh masyarakat
dan ibu yang mendapatkan penjelasan tanda bahaya masih belum optimal. Sebagin besar
penyebab kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung, dengan urutan tertinggi adalah
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, komplikasi nifas dan keguguran. Oleh
karena itu deteksi dini risiko tinggi dan pengenalan tanda bahaya pada kehamilan, persalinan
dan nifas dan KB perlu diketahui dn dipahami oleh masyarakat sehingga komplikasi
kebidanan dapat dicegah.
Untuk meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat, maka program KB
adalah salah satu solusi dari pemecahan masalah tersebut.

II.TUJUAN UMUM
Meningkatkan pengetahuan, merubh sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang
kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan,
persalinan, perawatan nifas, pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos dan
kepercayaan dan adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran. Agar
masyarakat mengetahui pungsi berkb agar dapat menjarangkan kehamilan agar kesejahteraan
anak, ibu, suami dan keluarga terjamin.

III.TUJUAN KHUSUS
a. Untuk mengetahui seberapa banyak PUS dan WUS yang telah menikah yang ber
KB secara benar dan tepat diwilayah kerja Puskesmas Palabuhanratu.
b. Untuk mengetahui seberapa banyak ibu pasca persalinan yang beresiko tinggi
menggunakan KB secara benar dan tepat di wilayah kerja Puskesmas
Palabuhanratu.
c. Untuk mengetahui seberapa banyak PUS dan WUS yang ber KB mendapatkan
komplikasi atau efeksamping dari KB yang digunakan.

IV. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang NO 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Mentri Kesehatan RI NO 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Peraturan Mentri Kesehatan RI NO 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
4. Rencana Strategis Dinas kKesehatan Kabupaten Sukabumi 2016-2021
5. Peraturan Mentri Kesehatan NO 44 tentang Manajemen Puskesmas Penilaian
Kinerja Puskesmas.
V.SASARAN
a. Meningkatnya PUS dan WUS yang telah menikah yang ber KB secara benar
dan tepat diwilayah kerja Puskesmas Palabuhanratu menjadi 100%.
b. Meningkatnya jumlah ibu pasca persalinan yang beresiko tinggi menggunakan
KB secara benar dan tepat di wilayah kerja Puskesmas Palabuhanratu menjadi
100%.
c. PUS dan WUS yang ber KB yang mendapatkan komplikasi atau efeksamping
dari KB yang digunakan, mendapatkan konseling dan penyuluhan 100%.

VI. LOKASI KEGIATAN


1. Kelurahan Palabuhanratu
2. Desa Citepus
3. Desa Cibodas
4. Desa Buniwangi
5. Desa Cimanggu

VII.KERANGKA KEGIATAN
1. Kegiatan penyuluhan
a. Mekanisme kegiatan :
- Pembukaan
- Perkenalan
- Kontrak jam penyuluhan
- Pree test
- Materi dari buku pedoman KB
- Post test
- Mengadakan kesepakatan pertemuan yang akan datang dan
mengadakan kesepakatan perencanaan untuk keputusan
menggunakan KB.
b. Metode pelaksanaan :
- Paparan materi
- Diskusi
- Tanya jawab
- Kesepakatan
- Rencana tindak lanjut
c. Falistas media yang digunakan :
- Buku pedoman
- Kamera
- Alat tulis
d. Peserta
Pesrta yang hadir adalah ibu hamil, suami ibu hamil, PUS,WUS
2. Kegiatan kunjungan KB pasca persalinan
a. Mekanisme kegiatan :
Mengunjungi ibu pasca persalinan
b. Metode pelaksanaan :
- Konseling
- Tanya jawab
- Kesepakatan
- Rencana tindak lanjut
c. Falistas media yang digunakan :

- Alat tulis
- kamera
3. Konseling pada akseptor KB yang mendapatkan komplikasi KB dan Efek samping
KB
a. Mekanisme kegiatan :
Mengunjungi akseptor KB yang mendapatkan komplikasi dan efek samping
KB
d. Metode pelaksanaan :
- Konseling
- Tanya jawab
- Kesepakatan
- Rencana tindak lanjut
e. Falistas media yang digunakan :

- Alat tulis
- kamera

VIII.BIAYA
Sumber biaya pelaksanaan kegiatan ini dari BOK TA 2017

IX. PENUTUP
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat sebagai dasar teknis pelaksanaan kegiatan
dilapangan, semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Kepala UPTD Puskesmas Palabuhanratu Pelaksana Kegiatan
Programmer KB

Heri Suherman. Skm,Msi Ellya Yuningsih. A.Md.Keb


Nip.1966022719880311001

Anda mungkin juga menyukai