Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR PENGESAHAN

KERANGKA ACUAN KERJA


KUNJUNGAN RUMAH KB PASCA PERSALINAN

Nomor Dokumen : /KAK/A.I/I/2018


Tanggal Efektif : 01 Desember 2018
Nomor Revisi : 00

Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui Oleh :


Bidan Wakil Manajemen Mutu Kepala Puskesmas

Fitriya Andriyani, Amd.Keb Ade Sudrajat, SKM,MKes Irwan Ruswandi, SKM


NIP. 198506212017042003 NIP.196912091990031007 NIP.196902081995031002
KERANGKA ACUAN KERJA
KUNJUNGAN RUMAH KB PASCA PERSALINAN
PUSKESMAS PALABUHANRATU

I. PENDAHULUAN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
menyatakan abhwa angka berhentinya atau droup out peserta KB dalam
menggunakan alat kontrasepsi masih cukup tinggi. Secara umum sekitar
27% pemakai kontrasepsi berhenti memakai alat konrasepsinya setelah
satu tahun pakai.
Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya droup out
KB. Yang pertama; pola pembinaan pasca pelayanan, kedua; akseptor
menyatakan tidak berniat lagi memakai kontrasepsi karena alasan
fertilitas dan pasangan menginginkan punya anak lagi dan yang ketiga;
adalah masih cukup banyak pasangan usia subur yang tidak ber-KB
karena alasan yang berhubungan dengan alat kontrasepsi, seperti
keluhan efek samping kontrasepsi dan biaya mahal.

II. LATAR BELAKANG


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
menyebutkan bahwa angka putus atau droup out KB masih cukup tinggi.
Tingkat pemakaian alat kontrasepsi atau Contrasepstive Prevalence Rate
(CPR) di Indonesia berdasarkan Studi Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2017, angka putus pakai alat kontrasepsi dengan seluruh
metode mencapai 34%, angkanya meningkat dari SDKI tahun 2012
sebesar 27%. Sebagai suatu kebutuhan, kontrasepsi terkait dengan
kebutuhan fisik dan sosial. Fakta yang perlu mendapatkan perhatian kita
semua adalah kecendrungan pemakaian kontrasepsi di Indonesia.
Pemakaian metode kontrasepsi suntik memperlihatkan kecenderungan
peningkatan pada beberapa kurun waktu terakhir, sebaliknya pemakaian
metode kontrasepsi pil dan IUD cenderung menurun dari waktu ke
waktu.
Menurut BKKBN pendidikan merupakan salah satu factor yang
sangatmenentukan pengetahuan dan persepsi seseorang terhadap
pentingnya sesuatu hal. Termasuk pentingnya keikutsertaan dalam KB.
Hal ini disebabkan seseorang yang berpendidikan tinggi akan lebih luas
pandangannya dan lebih bisa menerima ide dan tata cara kehidupan
yang baru.
Di wilayah kerja sendiri angka droup out walaupun belum di
kalkulasikan secara akurat namun kecenderungan yang terjadi adalah
angka droup out ini masih banyak ditemukan pada PUS dengan alasan
mereka ingin memiliki anak lagi dan masih adanya mitos dan
pemahaman bahwa KB adalah haram. Kampanye yang intensif
khusunya interpersonal nampaknya sangat diperlukan untuk
dilaksanakan secara komprehensif.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum:
Untuk mengetahui tingkat kejadian droup out KB di wilayah kerja
Puskesmas Palabuhanratu dan alasan PUS berhenti menggunakan
alat kontrasepsi.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk menggali lebih dalam alasan PUS berhenti menggunakan
alat kontrasepsi dan melakukan konseling agar PUS yang sudah
memiliki cukup anak dapat ber-KB kembali.
2. Memberikan pendidikan dan konseling kepada PUS agar memiliki
pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai alat
kontrasepsi sehingga bisa mengubah pandangan PUS tentang alat
kontrasepsi dengan berbagai pandangan negative tentang
kontrasepsi yang beredar di masyarakat.
3. Mendapatkan PUS DO-KB yang ingin ber-KB kembali.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Rincian Kegiatan


1 Melakukan sweeping Pendidikan dan konseling KB kepada PUS
terhadap PUS yang telah Droup Out KB dan kepada PUS lainnya
berhenti menggunakan alat secara umum. Pelaksanaan di lakukan di
kontrasepsi rumah PUS bersangkutan yang sifatnya
interpersonal, selain itu bisa juga diikuti
oleh satu atau beberapa PUS lainnya yang
ingin mendapatkan informasi yang akurat
tentang alat kontrasepsi.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Kegiatan Pelaksana Program KIA Lintas Program Lintas Sektor Ket


Pokok Terkait Terkait
1 Kunjungan 1. Pelaksana kegiatan KIA KB: Kader: Sumber
Rumah mencatat data PUS Mengunjungi Memberikan Pembiayaan
yang tidak ber rumah PUS yang laporan BOK KIA
KB/DO tidak ber KB/DO adanya PUS
2. Pelaksana kegiatan
yang tidak ber
menerima laporan
KB/DO
dari kader
3. Pelaksana kegiatan
merencanakan
waktu kunjungan
rumah PUS yang
tidak ber KB/DO
4. Pelaksana kegiatan
berkunjung ke
rumah PUS yang
tidak ber KB/DO,
mengidentifikasi
masalah/hambatan
dalam pemilihan
kontrasepsi
2 Konseling Pelaksana kegiatan KIA KB: Membantu Sumber
Interpersonal membantu klien mengambil Pembiayaan
dalam pengambilan keputusan BOK KIA
keputusan pemilihan
alat kontrasepsi
sesuai kondisi
kesehatan pasien
dengan lembar balik
VI. SASARAN
1. Desa yang tidak ada bidan desa yang bertanggungjawab langsung
2. Desa dengan PUS banyak
3. Desa dengan PUS yang terlapor DO setiap bulan dari bidan desa.
4. Tokoh wanita di desa tersebut.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Nama Desa Kegiatan Kunjungan Rumah Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des
1 Palabuhanratu V V V V V V V V V V V V
Ibu KB Pasaca Salin
2 Citepus Ibu KB Pasaca Salin V V V V V V V V V V V V

3 Cibodas Ibu KB Pasaca Salin V V V V V V V V V V V V

4 Buniwangi Ibu KB Pasaca Salin V V V V V V V V V V V V

5 Cimanggu Ibu KB Pasaca Salin V V V V V V V V V V V V


VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dapat dilakukan langsung saat pertemuan atau konseling
dilakukan untuk mengetahu pemahaman PUS tentang berbagai alat
kontrasepsi serta efek sampingnya, hal ini bisa menjadi rujukan untuk
mengetahui sejauh mana efektifitas atau kemanfaatan kegiatan ini
dilakukan bagi PUS Droup Out KB.
Pelaporan yang dilakukan saat kegiatan dilakukan adalah mencatat
semua keluhan, pertanyaan peserta dalam buku kerja petugas untuk
dijadikan sebuah referensi dan bahan pertimbangan bersama pengelola
KIA dan Kepala Puskesmas untuk dapat di lakukan tindak lanjut.
IX.SUMBER BIAYA
Bersumber Bantuan Operasional Kesehatan Tahun Anggaran 2018 Rp.
1.050.000

No Nama Desa Sasaran Ibu KB Pasca


Salin
1 Palabuhanratu 130
2 Citepus 42
3 Cibodas 32
4 Buniwangi 19
5 Cimanggu 16
Jumlah 239

X.PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


a. Pencatatan
Pencatatan dilakukan di dalam lembaran perjalanan dinas petugas,
saat proses dimulai, hasil dan kesimpulan dari kegiatan.
b. Pelaporan
Pelaporan dikirim ke Dinkes Kabupaten berasama dengan laporan KIA
lainnya.
c. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan secara umum dilakukan setiap trisemester untuk
menilai apakah kegiatan yang sudah dilakukan bisa dilanjutkan. Jika
ternyata kegiatan memberikan hasil positif bagi peningkatan
persentase angka cakupan KB untuk wilayah kerja Puskesmas maka
kegiatan dapat dilanjutkan. Jika kegiatan tidak menampakkan
perbedaan hasil yang signifikan dari sebelum hingga sesudah kegiatan
dilaksanakan mungkin perlu dilakukan inovasi pada tata cara,
petugas dan metode yang digunakan saat kegiatan.

Mengetahui Palabuhanratu, 01 Desember 2018


Kuasa Pengguna Anggaran Pelaksana Programer
UPTD Puskesmas Palabuhanratu

Irwan Ruswandi, SKM Fitriya Andriyani Amd.Keb .


Nip.196902081995031002 Nip.198506212017042003

Anda mungkin juga menyukai