DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIPAKU
Jalan Raya Cipaku No. 1, Kota Bogor 16133
Telp. (0251) 8348076, email: pkmcipaku01@gmail.com
I. PENDAHULUAN
Progran KB Nasional merupakan salah satu program social dasar
yang sangat penting artinya bagi kemajuan bangsa. Program ini
memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan sumber daya
manusia di masa kini dan depan, yang menjadi prasyarat bagi kemajuan
dan kemandirian bangsa.
Dalam rangka mencapai visi Kemenkes yaitu mewujudkan
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan serta mencapai misi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat serta untuk mencapai
visi UPT Puskesmas Cipaku yaitu mewujudkan masyarakat yang sehat
dan mandiri dan mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat maka perlu dilakukan pelayanan KB dan kesehatan
reproduksi yang berkualitas yang telah menjadi tuntutan masyarakat.
Untuk mendukung program pemerintah tersebut, UPT Puskesmas
Cipaku berupaya menggalakan program Keluarga Berencana (KB)
dengan pemberian pelayanan sesuai dengan misi dan visi UPT
Puskesmas Cipaku dan Tata Nilai yang sudah di sepakati yaitu C-Cepat
dalan meberikan pelayanan, I- Inovatif melaksanakan tugas dan
pelayanan, P-Profesional dalam melaksanakan tugas, A-Akurat dalam
pemeriksaan dan pelayanan kesehatan, dan KU-berKUalitas dalam
memberikan pelayanan dan melaksanakan tugas dalam menyukseskan
program BKKBN dengan memberikan penyuluhan disaat moment
tertentu kepada masyarakat untuk ikut aktif dalam menggunakan alat
kontrasepsi, mencegah terjadinya kehamilan, mengatur jarak kelahiran
dan membatasi jumlah anak.
II. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) pad era reformasi
dipengaruhi oleh berbagai perubahan lingkungan strategis. Paradigma
baru dalam system pemerintahan Indonesia yang tertuang padda UU
Nonor 22 Tahun 1999 yang kemudian diubah menjadi UU Nomor 32
Tahun 2004 dan terakhir diubah dengan UU Nonor 12 Tahun 2008
tentang Pemerintah Daerah telah mengubah posisi Program KB.
Sebelumnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, kini eksistensinya
sepenuhnya menjadi keputusan Pemerintah Kabupaten / Kota termasuk
perubahan pengelolaan program KB di lapangan.
Perubahan paradigm ini otomatis berimplikasi pada perubahan
system dan manajemen program pelayanan KB, yang tentunya
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah. Kondisi ini
mengharuskan daerah memiliki kesiapan yang matang dalam melayani
masyarakat termasuk dalam program pelayanan KB.
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten /
Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Khusunya yang berkaitan dengan program
KB Nasional / BKKBN, maka Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera merupakan salah satu urusan wajib pemerintah. Denagn
demikian Peraturan Pemerintah RI tersebut menegaskan bahwa
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera merupakan salah satu
kebutuhan masyarakat sehingga Pemerintah Daerah baik Provinsi,
Kabupaten / Kota wajib menyelenggarakan program KB dan program KS
tersebut di daerahnya masing-masing. tantangan yang dihadapi yaitu
adanya desentralisasi membuat kebijakan Nasional tidak serta merta
dapat diterima masing-masing daerah, anggaran yang terbatas membuat
sosialisasi KB harus dapat di cari strategi dengan memanfaatkan elemen
masyarakat lain dan anggaran yang efektif, dan mainset masyarakat
harus diubah tidak lagi membatasi kelahiran namun meningkatkan
kualitas manusia, dan mensinergikan program KB dengan pandangan
agama yang masih bertentangan.
Mengacu lima hal pokok yang menjadi tolak ukur keberhasilan
pelimpahan wewenang kepada pemerintan daerah oleh pemerintah
pusat melalui asas desentralisasi maka sudah seharusnya bahwa
pembetukan wadah pelaksanaan program KB sebagaimana telah
dipaparkan di atas merupakan cerminana dan menyangkut komitment
pemerintah daerah terhadap program KB yang ditunjukkan dengan
pendayagunaan pelaksanaan program secara optimal, peningkatan
system manajement program KB Nasional yang tetap dilanjutkan di
daerah dengan penyesuaian seperlunya dan pemberian dukungan
sumber pembiayaan yang dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanaan
program yang dicanangkan oleh pemerintah daerah. dengan didapati
kondisi seperti tersebut di atas maka di pandang perlu oleh UPT
Puskesmas Cipaku untuk memberikan edukasi atau promosi kesehatan
mengenai Keluarga Berencana (KB) bagi kader kesehatan agar bisa
disampaikan kepada Wanita Usia Subur (WUS), Pasangan Usia Subur
(PUS) dan memperluas informasi ini melalui program Safari KB yang
berkerja sama antara petugas KB Puskesmas Cipaku dengan Bidan
Wilayah dan melalui lintas program dan lintas sektoral antara lain PLKB
dan PKK.
III. TUJUAN
a) Tujuan Umum
Terwujudnya keluarga yang berkualitas mencakup keluarga
harmonis sejahtera, sehat, maju, mandiri dan memiliki jumlah anak
yang ideal.
b) Tujuan Khusus
1) Untuk tercapainya aseptor KB Aktif
2) tercapainya akseptor KB baru MKJP
3) Pemilihan alat kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan ganti cara dari non MKJP menjadi MKJP
4) Mengoptomalkan akses pelayanan kontrasepsi MKJP yang
bermutu
VI. SASARAN
WUS dan PUS yang ingin menggunakan Alkon MKJP seperti IUD dan
IMPLAN
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
2019
NO KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
1 Safari KB √