Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

I. Pendahuluan
Sejalan dengan semanagt ICPD 1994 di cairo, pendekatan
pelayanan kontrasepsi di indonesia memegang teguh prinsip –
prinsip hak asasi manusia. Prinsip – prinsip ini diterjemahkan
dengan memberikan kebebasan yang bertanggunga jawab bagi
pasangan untuk menentukan jumlah, penjarangan dan
pembatasan kehamilan serta informasi dan cara untuk memenuhi
hak- hak reproduksinya tersebut. AKI merupakan indikator untuk
menilai derajat kesehatan perempuan tetapi juga derajat
kesejahteraan perempuan. Selain pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan penurunan kematian ibu di pengaruhi juga oleh
keberhasilan pencapaian universal akses kesehatan reproduksi
lainnya.pelayanan KB di puskesmas pencapaian universal akses
kesehatan reproduksi lainnya. Pelayanan KB di puskesmas dan
jaringannnya di puskesmas sungai besar meliputi : pelayanan
perserta KB baru, termasuk asuhan pasca persalinan dan pasca
keguguran, pembinaan perserta KB aktif, penanganan efek
samping, penanganan komplikasi
II. Latar belakang
Pencegahan kematian dan kesakitan ibu merupakan alasam
utama di perlukannya pelayanan keluarga berencana. Masih
banyak alasan lain., misalnya membebaskan wanita dari rasa
khawatir terhadap terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan,
terjadinya gangguan fisik atau psikologik akibat tindakan abortus
yang tidak aman, serta tuntutan perkembangan sosial terhadap
peningkatan status perempuan di masyarakat.
Pelayanan KB dipuskesmas dan jaringannya di puskesmas sungai
besar meliputi : pelayanan perserta KB baru, termasuk asuhan
pasca persalinan dan pasca keguguran, pembinaan perserta KB
aktif, penanganan efek samping, penanganan komplikasi.

III. Tujuan
 Tujuan umum :
Program keluarga berencana mempunyai tujuan mewujudkan
keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat,
maju,mandiri,memiliki jumlah anak ideal, berwawasan ke depan,
bertanggung jawab,harmonis dan bertaqwa kepada tuhan yang
maha esa
 Tujuan khusus :
a. Menunda kehamilan
b. Mengatur jarak anak / menjarangkan
c. Membatasi jumlah anak
d. Pelayanan peserta kb aktif, efek samping,komplikasi,kegagalan
maupun drop out.

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Kegiatan program keluarga berencana (KB), antara lain:

A. Dalam gedung
1. Pelayanan peserta KB baru,termasuk asuhan pasca keguguran
2. Pembinaan peserta KB aktif
3. Penanganan efeks samping
4. Penanganan komplikasi
B. Luar gedung
1. Pendataan PUS
2. Pendataan sasaran KB
3. Penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi
4. Kunjungan PUS yang belum berKB Pasca salin

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Survie kebutuhan pelanggan


2. Pelayanan KB
3. Penyuluhan dan konseling KB
4. Pencatatan dan pelaporan
5. evaluasi

IV. Tata Nilai


Tata nilai yang ditanamkan dalam penyelenggaraan pelayanan
puskesmas adalah : “Berorientasi Kepada Kepuasaan Pelanggan.”
- Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan.
- Disiplin : Mentaati peraturan yang berlaku di Puskesmas.
- Komitmen : Loyalitas dan tanggung jawab terhadap organisasi.
- Kerjasama : Usaha bersama untuk mencapai tujuan.
- Profesional : Melaksanakan pekerjaan sesuai standard
wewenangnya serta meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan secara dinamis.
- Fokus pada pelanggan : Berorientasi kepada kepentingan pasien
dan memberikan pelayanan terbaik.
- Empati : Memberikan layanan dengan tulus, ramah dan
sepenuh hati.

V. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


- Setiap pelayanan KB
- Kelompok masyarakat terutama pus
VI. Cara melaksanakan kegiatan

VII. Sasaran
- PUS , masyarakat, kelompok masyarakat
- PUS yang berKB

VIII. Jadwal kegiatan

IX. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya

Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab program terhadap


ketepatan pelaksanaan kegiatan apakah sesuai jadwal pada saat
persiapan dan pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi dilakukan setiap akhir kegiatan oleh penanggung jawab
program dan ditunjukan kepada kepala puskesmas dengan
tembusan dinas kesehatan
Evaluasi kegiatan inin akan dilakukan dalam bentuk postest
dilakukan oleh penanggung jawab program dan ditunjukan
kepada kepala puskesmas dengan tembusan dinas kesehatan

X. Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan


Penanggung jawab program harus memuat laporan tiap kegiatan
paling lambat 1 bulan setelah pelaksanaan kegiatan kepada
kepala puskesmas dan evaluasi akhir kegiatan paling lambat 1
bulan setelah keseluruhan kegiatan selesai dilakukan

Anda mungkin juga menyukai