A. PENDAHULUAN
Amanat UU nomor 13tahun 2008, pasal 3 tentang Penyelenggaraan Ibdah haji bahwa
Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
yang sebaik-baiknya bagi jemaah haji sehingga jemaah haji dapat menunaikkan ibadahnya sesuai
ketentuan ajaran agaman islam. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 442/MENKES/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah
meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan, menjaga agar jemaah haji
dalam kondisi sehat selama menunaikkan ibadah, sampai tiba kembali di tanah air dan mencegah
terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/masuk oleh jemaah haji.
B. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah modal perjalanan ibadah haji, tanpa kondisi kesehatan yang memadai,
niscaya proses ritual peribadatan menjai tidak maksimal. Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu
menyiapkan diriagar memiliki status kesehatan optimal dan mempertahankannya. Untuk itu, upaya
pertama yang perlu ditempuh adalah pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan merupakan upaya identifikasi status kesehatan sebagai landasan
karakterisasi, prediksi dan dan penentuan cara eliminasi faktor resiko kesehatan. Dengan demikian,
prosedur dan jenis-jenis pemeriksaan mesti ditatalaksana secara holistik.
C TUJUAN
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
2. Tersedianya data kesehatan sebaai dasar upaya perawatan dan pemeliharaan, serta upaya-
upaya pembinaan dan perlindungan jemaah haji.
3. Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor resiko jemaah haji secara benar
daan lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) Indonesia atau print out entry data
kesehatan calon jemaah di Siskohatkes
4. Terwujudnya fungsi BKJH/print outdata kesehatan calon jemaah haji di Siskohatkes sebagai
sumber informasi medik jemaah haji untuk kepentingan pelayanan kesehatan Haji.
5. Tersedianya bahan keterangan bagi penetapan layak kesehatan (istithoah) jemaah haji.
a. Kegiatan Pokok
- Pemeriksaan Calon Jemaah Haji
- Pelaksanaan tes kebugaran
- Imunisasi Calon Jemaah Haji
- Pembinaan Kesehatan
- Kunjungan Rumah Pada Cjh ( bila 1 minggu setelah kedatangan jamaah
haji belum datang ke pusk )
- Pencatatan dan pelaporan
b. Rincian Kegiatan
1. Pelayanan pemeriksaan tahap 1 bagi ( CJH ) di puskesmas semawung
daleman di buka setiap hari senin s/d sabtu pukul 07.30 s/d 11.30
2. Kunjungan rumah dilakukan seminggu setelah jamaah haji pulang dari
Makkah maksimal 2 minggu.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F. SASARAN
CJH ( Calon Jemaah Haji yang sudahmempunyai nomor porsi )
Semua CJH mendapat penilaian kesehatan yang baik dan benar.
- Mengisi buku bantu CJH melalui E BKJH atau entry data kesehatan di
siskohatkes
1. Pengertian Prosedur ini berisi tahap tahap pemeriksaan calon jemaah haji
2. Tujuan Pemeriksaan kondisi jemaah haji sebelum berangkat dan sebagai syarat untuk
menunaikan haji
3. Kebijakan Kebijakan Kepala Puskesmas Semawung Daleman Nomor .
Tanggal
4. Referensi Pedoman teknis pemeriksaan jemaah haji, depkes 2011
5. Prosedur Prosedur pemeriksaan adalah tata cara pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi
jemaah haji.
1. Jemaah haji mengajukan permintaan Pemeriksaan Kesehatan untuk
mendapatkan Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan bagi kelengkapan
pendaftaran haji.
2. Pemeriksaan kesehatan jemaah haji di Puskesmas sesuai tempat
tinggal/ domisilinya
3. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sesuai protocol standar profesi kedokteran
meliputi pemeriksaan medis dasar sebagai berikut :
Anannesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Penilaian kemandirian
Tes kebugaran
4. Hasil pemeriksaan dan kesimpulannya dicatat dalam Catatan Medik dan
disimpan di sarana pemeriksaan.
5. Catatan Medik merupakan sumber data dan dasar pengisian Buku Kesehatan
Jemah Haji ( BKJH ) setelah buku tersebut tersedia
6. Hasil pemeriksaan kesehatan menjadi dasar penerbitan Surat Keterangan
Pemeriksaan Kesehatan oleh dokter pemeriksa.
7. Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan diserahkan oleh Jemaah sebagai
kelengkapan dokumen perjalanan ibadah haji di Kantor Kementerian Agama
8. Jemaah Haji yang memenuhi syarat dapat segera diberikan Meningitis
Meningokokus ( MM )
9. Dokter mengeluarkan Surat Keterangan Vaksinasi atau Profilaksis sebagai
dasar penerbitan Internasional Certivicate of Vaccination ( ICV ) oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan ( KKP ). Profilaksis terlampir
10. Kepala Puskesmas bertanggungjawab atas pelaksanaan Pemeriksaan
Kesehatan Tahap Pertama dan melaporkan hasilnya kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota
11. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota selanjutnya melaporkan rekapitulasi
hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama kepada Kepala Daerah dengan
tembusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
12. Pembiayaan Pemeriksaan Kesehatan diatur menurut kebijakan darah setempat.
Unit Terkait
Dokumen
Terkait