Anda di halaman 1dari 32

•2.

1  Fungsi determinan

• Fungsi-fungsi sepertidan yang menghubungkan


suatu bilangan real f(x) dengan suatu nilai real dari
peubah
• Karena x dan f(x) dianggap hanya bernilai real,
fungsi-fungsi seperti itu disebut sebagai “fungsi
bernilai real dari suatu peubah real”.
• Pada bab ini kita akan menelaah fungsi
determinan, yang merupakan suatu “fungsi
bernilai real dari suatu peubah matriks “ dalam
pengertian fungsi tersebut menghubungkan suatu
bilangan real f(X) dengan suatu matriks X.

• Apa yang kita lakukan dalam fungsi-fungsi


determinan akan mempunyai penerapan penting
pada teori sistem persamaan linear dan juga akan
membawa kita pada suatu rumus eksplisit untuk
invers dari suatu matriks yang dapat dibalik.
•  Ingat teorema 1.4.5 bahwa matriks
A = dapat dibalik jika ad- bc
Determinan dari matriks dinyatakan dengan simbol
(khusus orde 2
• Dengan notasi ini, invers dari A dapat dinyatakan
sebagai
• Salah satu sasaran dalam bab ini adalah
memperoleh analogi dari rumus ini untuk matriks-
matriks yang berorde lebih tinggi.

• Hal ini menuntut kita memperluas konsep suatu


determinan ke matriks-matriks yang berorde lebih
tinggi.

• Untuk tujuan itu kita memerlukan beberapa hasil


awal tentang permutasi.
•PERMUTASI
 
• Definsi. Permutasi himpunan bilangan bulat
adalah susunan bilangan –bilangan bulat ini dalam
suatu urutan tanpa penghilangan atau
pengulangan.
• Contoh 1
Ada enam permutasi yang berbeda dari himpunan
bilangan bulat . Permutasi-permutasi tersebut
adalah
• Suatu
  metode untuk mendaftarkan permutasi
secara sistematis adalah menggunakan suatu
pohon permutasi.
• Contoh 2 Daftarkan semua permutasi dari
himpunan bilangan bulat
Penyelesaian :
• Empat titik yang berlabel 1, 2, 3, 4 pada bagian atas
gambar mewakili pilihan yang mungkin untuk
angka-angka pertama dalam permutasi.
• Jika permutasi dimulai dengan (2,
• Tiga kemungkinan untuk posisi kedua adalah 1, 3, 4
• Dua
  ranting yang berasal dari dari setiap titik pada
posisi kedua mewakili pilihan-pilihan yang
mungkin untuk posisi ketiga.
• Jadi jika permutasi dimulai dengan (2, 3, dua
pilihan yang mungkin untuk posisi ketiga adalah 1
dan 4
• Akhirnya ranting tunggal yang berasal dari setiap
titik pada posisi ketiga mewakili satu-satunya
pilihan yang mungkin untuk posisi keempat
• Jadi, jika permutasi dimulai dengan (2, 3, 4, satu-
satunya pilihan untuk posisi keempat adalah 1.
• Perhatikan
  dengan menggunakan suatu pohon
permutasi. Daftar semua permutasi dari
1 2 3 4

2 3 4 1 3 4 1 2 4 1 2 3

3 4 2 4 2 3 3 4 1 4 1 3 2 4 1 4 1 2 2 3 1 3 1 2

4 3 4 2 3 2 4 3 4 1 3 1 4 2 4 1 2 1 3 2 3 1 2 1

  ,2 , 3 , 4)
(1   ,1 , 3,4)
(2   ,1 , 2 , 4)
(3   ,1 , 2 ,3)
(4
  ,2 , 4 ,3)
(1   ,1 , 4 ,3)
(2   ,1 , 4 , 2)
(3   ,1 , 3 , 2)
(4
  ,3 , 2 , 4)
(1   ,3 , 1 , 4)
(2   , 2, 1 , 4)
(3   ,2 , 1 ,3)
(4
  ,3 , 4 , 2)
(1   ,3 , 4 , 1)
(2   , 2, 4 , 1)
(3   ,2 , 3 , 1)
(4
  , 4 , 2 ,3)
(1   , 4 , 1 ,3)
(2   , 4 , 1 , 2)
(3   ,3 , 1 , 2)
(4
  , 4 , 3 , 2)
(1   , 4 , 3 , 1)
(2   , 4 , 2 , 1)
(3   ,3 , 2 , 1)
(4
• Dari
  contoh di atas terdapat 24 permutasi dari .
• Karena posisi pertama dapat diisi dengan 4 cara.
Posisi kedua dapat diisi dengan 3 cara. Posisi
ketiga diisi dengan 2 cara . Posisi keempat dapat
disi dengan 1 cara. .
• Jadi ada 4. 3.2.1 = 24 cara untuk mengisi keempat
posisi tersebut.
•  

• Secara umum, himpunan , akan mempuyai


Permutasi yang berbeda.
• Untuk
  menyatakan suatu permutasi umum
dari himpunan {1, 2, . . ., n} kita akan
menuliskan (. . ., adalah bilangan bulat
pertama dalam permutasi, adalah yang
kedua, dan seterusnya.

• Suatu inversi terjadi dalam suatu permutasi (. .


., ) apabila suatu bilangan bulat yang lebih
besar mendahului yang lebih kecil.
• Total
  jumlah inversi yang terjadi dalam suatu
permutasi dapat ditentukan sebagai berikut!
1. Cari jumlah bilangan bulat yang lebih kecil
dari dan yang mengikuti dalam permutasi
tersebut
2. Cari jumlah bilangan bulat yang lebih kecil
dari dan yang mengikuti dalam permutasi
tersebut.
3. Teruskan proses menghitung tersebut untuk
(. . .,
Contoh :
Tentukan jumlah inversi dalam permutasi berikut ini
a) (6, 1, 3, 4, 5, 2)
b) (2, 4, 1, 3)
c) (1, 2, 3, 4)
Penyelesaian:
a.
 Pertama mulai dari 6. Bilangan yang lebih kecil dari 6 dan mengikuti 6
adalah ( 1, 3, 4, 5, 2). Total 5.
 kedua 1. Bilangan yang lebih kecil dari 1 dan mengikuti 1 tidak ada. Total
0.
Ketiga 3. Bilangan yang lebih kecil dari 3 dan mengikuti 3 yaitu 2. Total 1.
Keempat 4. Bilangan yang lebih kecil dari 4 dan mengikuti 4 yaitu 2.
Total 1.
Kelima 5. Bilangan yang lebih kecil dari 5 dan mengikuti 5 yaitu 2. Total 1.
Keenam 2. Tidak ada bilangan setelah 2. jadi berhenti pada bilangan 2.
Jumlah inversi dari (6, 1, 3, 4, 5, 2) adalah 5 + 0 +
1 + 1 + 1= 8
b. Jumlah inversi dari (2, 4, 1, 3) adalah : 1 + 2 +
0=3
c. (1, 2, 3, 4)
Tidak ada inversi dalam permutasi ini.
Definisi :
Suatu permutasi disebut genap jika total jumlah
inversi merupakan suatu bilangan bulat genap dan
disebut ganjil jika total jumlah inversi merupakan
suatu bilangan bulat ganjil.
Contoh :
Tabel berikut ini mengklasifikasikan berbagai
permutasi dari (1, 2, 3) sebagai genap atau ganjil.
Permutasi Jumlah inversi Klasifikasi

(1, 2, 3) 0 Genap

(1, 3, 2) 1 Ganjil

(2, 1, 3) 1 Ganjil

(2, 3, 1) 2 Genap

(3, 1, 2) 2 Genap

(3, 2, 1) 3 Ganjil
•Definisi
  sebuah determinan

Dengan suatu hasil kali elementer dari suatu


matriks , kita akan memberikan makna pada
setiap hasil kali dari entri dari , yang dua
diantaranya tidak ada yang berasal dari baris atau
kolom yang sama.
•Contoh
  :
Daftarkan semua hasil kali elementer dari matriks-
matriks
(a) (b)
Penyelesaian:

•(a)karena setiap hasil kasli elementer mempunyai


dua faktor dan masing-masing faktor berasal dari
suatu baris yang berbeda , suatu hasil kali
elementer dapat ditulis dalam bentuk
.
•  
• Dengan tempat yang kosong menyatakan angka
kolom.
• Karena tidak ada dua faktor dalam hasil kali
tersebut yang berasal dari kolom yang sama,
maka angka-angka kolom harus 1 2 atau 2 1
• Jadi hasil kali elementer yang mungkin hanyalah
dan .
• Hasil
  kali elementer ini terdiri dari tiga faktor
yang berasal dari tiga baris yang berbeda, maka
suatu hasil kali elementer dapat ditulis dalam
bentuk.
.
• Karena tidak ada dua faktor yang berasal dari
kolom yang sama, angka-angka kolom tidak
berulang, maka angka-angka kolom ini
membentuk suatu permutasi dari himpunan .
•  Permutasi 3 = 3 yaitu

• Hasil kali ini berbentuk , , . . . dengan . . ., adalah


suatu permutasi dari himpunan
• Dengan
  suatu hasil kali elementer daru A kita
akan memberi mkana pada suatu hasil kali
elementer , , . . . yang dikalikan dengan atau

• Kita akan gunakan jika . . ., adalah suatu


permutasi genap. Tanda jika . . ., adalah suatu
permutasi ganjil.
•Contoh
  6
Daftarkan semua hasil kali elementer bertanda
dari matriks-matriks berikut
(a) (b)
Penyelesaian :

Hasil kali Pemutasi Jumlah Genap atau Hasil kali


elementer terkait inversi Ganjil elementer
bertanda
(a) (1, 2) 0 Genap
(1, 2) 0 Genap

. (2, 1) 1 Ganjil .
(2, 1) 1 Ganjil
Hasil kali Permutasi Jumlah Inversi Genap atau Hasil Kali
Elemeter Terkait Ganjil Elementer
Bertanda

(1, 2, 3) 0 Genap

(1, 3, 2) 1 Ganjil

(b) (2, 1, 3) 1 Ganjil

(2, 3, 1) 2 Genap

(3, 1, 2) 2 Genap

(3,
(3, 2,
2, 1)
1) 3
3 Ganjil
Ganjil
•Menghitung
  Determinan 2 dan 3
Definisi :

Anggap adalah suatu matriks bujur sangkar. Fungsi


determinan dinyatakan dengan , dan kita
mendefinisikan sebagai jumlah semua hasil kali
elementer bertanda dari A. Angka disebut
determinan .
•Contoh
  7
Mengacu pada contoh 6, kita peroleh
a) det =

b) det = + +
•Rumus
  pada contoh 7 dapat diperoleh dengan
menggunakan cara sebagai berikut!
Kalikan entri-entri pada setiap
1. panah kanan ( bertanda postif)
kemudian jumlahkan dengan
hasil kali dari entri-entri pada
panah kiri (bertanda negatif)
 

Panah kanan Panah kiri


•   1. Tuliskan ulang kolom
pertama dan kedua
2. Jumlahkan entri-entri
pada setiap panah
kanan ( bertanda
  Panah Kanan
postif) dengan hasil
kali dari entri-entri
+ +
pada panah kiri
(bertanda negatif)

Panah kiri
•Contoh
  8 Hitunglah determinan dari
dan

Dengan menggunakan metode sebelumnya!


•  
•Kita
  perhatikan bahwa simbol merupakan suatu
notasi alternatif untuk . Misalnya, determinan
matriks 3
Ditulis sebagai
det atau
Contoh :
Determinan matriks A pada contoh 8 dapat
ditulis sebagai
•Catatan
 
• Metode yang ditunjukkan pada contoh 7 tidak
dapat digunakan untuk mencari determinan
matriks atau yang lebih tinggi
• Menghitung suatu determinan secara langsung
melibatkan penghitungan 4! = 4 24 hasil kali
elementer bertanda. Determinan 10 Metode akan
mengambil waktu yang lama dan tidak praktis
untuk ukuran determinan yang besar.
• Oleh karena itu sebagian besar dari sisi bab ini
ditunjukkan untuk mengembangkan sifat-sifat
determinan yang akan menyederhanakan
penghitungan.

Anda mungkin juga menyukai