ABSTRAK
Arsitektur Timur, yakni China, Jepang dan Korea, terkenal dengan bentuk rumah tradi-
sional mereka yang khas dan bangunan-bangunan kerajaan yang megah dan indah. Be-
gitu pula tempat ibadah mereka yakni kuil dan pagoda, kedua bangunan itu memiliki ni-
lai arsitektur tersendiri juga bentuk yang signifikan yang membuat banyak orang dapat
mengenali bangunan itu hanya dengan sekali lihat. Namun walau bentuk dan rupanya
sama bukan berarti fungsi dan latar belakang desain tersebut sama. Arsitektur China,
Jepang, dan Korea memiliki beberapa persamaan dan perbedaan salah satunya adalah
budaya yang mempengaruhi desain arsitektur bangunan tersebut. Budaya China pasti-
lah beda dengan budaya Jepang dan Korea, itu saja mampu mempengaruhi desain ar-
sitektur bangunan arsitektur China, Jepang dan Korea. Pemahaman terhadap karakter-
istik Arsitektur China, Jepang, dan Korea menjadi sangat penting dalam memahami
perkembangan budayanya. Pembahasan ini akan mencakup informasi tentang Aristek-
tur China, Jepang dan Koreao juga perbedaan dan kesamaan mereka.
Warna juga merupakan unsur penting Siheyuan secara harafiah berarti taman
pada Arsitektur China. Biasanya, warna yang dikelilingi empat gedung. Dalam se-
melambangkan derajat dan warna juga jarah China, siheyuan adalah pola dasar un-
memiliki makna tersendiri, yaitu: tuk kawasan hunian, istana, topekong, biara
dan kantor. Pada zaman kuno, siheyuan
Warna Merah: merupakan simbol api yang dimiliki oleh sebuah keluarga menan-
yang melambangkan kegembiraan, dakan kekayaan. Kini, kebanyakan siheyuan
keberuntungan, kebahagiaan dan yang masih ada digunakan sebagai area hu-
harapn nian, namun kekurangan fasilitas modern.
Warna Hijau: Simbol dari kayu pan-
jang umur, pertembuhan dan ke- Hierarki pada Siheyuan didasarkan pada
abadian penempatan bangunan di sebuah kompleks.
Warna Kuning: Simbol dari unsur Bangunan dengan pintu menghadap ke de-
tanah yang melambangkan kekuatan pan dan berada di tengah kompleks diang-
dan kekuasaan gap paling penting, dibanding dengan ban-
Warna hitam: Simbol dari unsur air, gunan yang berada di sisi kanan dan kiri.
yang melambangkan keputusasaan Bangunan dengan pintu menghadap ke
dan kematian depan properti dianggap lebih penting dari-
pada mereka yang menghadapi sisi. Bangu-
nan menghadap jauh dari depan properti Seperti yang diuraikan oleh G. Lin
adalah yang paling penting. (1989) dalam Widayati (2004), Organisasi
Ruang pada Arsitektur China didasarkan
Bangunan yang menghadap ke selatan pada kebutuhan hidup sehari-hari yang di-
di bagian belakang bersifat pribadi dengan padukan dengan persyaratan-persyaratan
pencahayaan sinar matahari yang lebih estetika yang dianut masyarakat Tionghoa.
tinggi, dikhusukan untuk anggota keuarga Ada dua karakterisitik yang cukup dominan
yang lebih tua atau untuk kamar leluhur. dalam konsep penataan ruang yaitu Jian
Bangunan menghadap ke timur dan barat dan Axial Planning
umumnya untuk anggota yang keluarga
yang lebih muda, sedangkan bangunan di Jian
dekat bagian depan biasanya untuk pe-
gawai dan pembantu.
Adapun karakter ruang dalam arsitektur Jian adalah sebuah ruang persegi empat
China yang dikenali ada tiga, organisasi ru- atau suatu ruang yang diberi pembatas
ang, Jian dan Axial Planning. Ketiga karak- dinding atau hanya dibatasi oleh kolom se-
ter dalam ruang ini adalah karakter Arsitek- hingga secara psikologis juga membentuk
tur China yang perlu dibahas menurut G. sebuah ruang. Jian juga dapat ditambahkan
Lin (1989) dalam Widayati (2004). untuk membentuk suatu ruang (hall) atau
ting dengan menggunakan unit standar sep- Namun ada kalanya dalam suatu
anjang sumbu longitudinal (berulang me- komposisi hanya ada satu sumbu ata
manjang secara menerus). tidak ada sumbu sama sekali.
3. Struktur
Pondasi
4. Arsitektur Kerajaan
Sumber: Google
Sumber: Google
Sumber: Google
Washitsu
Sumber: Google
Sumber: Google
Alasan mengapa rumah di angkat di atas Fusuma adalah panel geser berbahan kertas
tanah adalah untuk memisahkannya dari buram yang menyelimuti sebuah frame
tanah yang lembap dan untuk memberikan kayu tipis Biasa digunakan sebagai partisi
ventilasi pada lantainya utama dalam space interior Fusuma hanya
menyangga beban Fusuma itu sendiri, kare-
Tatami
nanya mereka tergolong ringan dan mudah
dipindahkan dari trek kayu yang mereka
tempati.
Sumber: Google
Fusuma
Sumber: Google atur sedemikian rupa untuk membiarkan ca-
haya masuk tapi tetap mempertahankan
Shoji adalah sekat yang terbungkus oleh perlindungan di luar dan memberikan
kertas Berbeda dengan Fusuma, kertas privasi bagi orang di dalam
yang membungkus Shoji hanya ada di satu
sisi. Membiarkan frame kayunya terekspos. 4. KUIL SHINTO
Secara umum, kertasnya semi-transparan, KARAKTER RUANG (LUAR)
membiarkan cahaya untuk lewat. Karena
alasan di atas, panel shoji sering diletakkan
di dinding exterior atau seberang tepi exte-
rior veranda (engawa)
Tansu
Tansu adalah sebuah tangga yang berdiri 1. Torii – Gerbang Kuil Shinto
sendiri dengan laci dan kompartemen peny-
2. Tangga batu
impanan terpasang di tangga Tangga itu
terdiri dari beberapa anak tangga di mana 3. Sandō – Jalan menuju kuil
space di bawah tapaknya digunakan seba-
gai penyimpanan dalma bentuk laci atau 4. Chōzuya or temizuya – Air mancur
lemari, atau kombinasi keduanya untuk membasuh muka dan tangan
13. Honden – Aula utama, untuk bangunan untuk melakukan pemujaan dan
mengabadikan dewa. Di atap haiden tempat kannushi melaksanakan upacara.
dan honden ada chigi yang kelihatan Bangunan inilah yang biasa dilihat orang
(finials atap bercabang) dan kat- ketika berkunjung ke kuil Shinto. Pengun-
suogi (batang kayu pendek), kedu- jung biasanya berdoa sambil berdiri di hala-
anya adalah ornamen umum kuil. man depan bangunan ini.
Sumber: Google
Sumber: Google
Bang (방)
Sumber: Google
Soseldaemun/Soseldêmun ( 솟 을 대
문)
Sumber: Google
Ondol (온돌)
Sumber: Google
Jepang
China
Korea Jepang
5. Kesimpulan
China
Jepang
Korea