PEMBAHASAN PRESENTASI :
Sejarah
Pesejararadaban Cina mulai terbangun sejak 4000 hingga
5000 tahun yang lampau. Secara garis besar Wilayah Cina
terbagi atas Huabei (China Utara) dan Huanan (China
Selatan). Pada abad ke 2 SM muncul sistem pemerintahan
yang terstruktur pada masa kekaisaran atau Dinasti.
Dinasti Tang dikenal sebagai masa keemasan dalam
Sejarah Cina. Pada saat itu seni lukisan, patung, sastra,
Kayu cetak dan produksi massal buku mengalami
perkembangan yang pesat. Begitu pula, agama Budha
disebarkan ke Jepang dan berpengaruh terhadap karya
arsitektur.
Arsitektur Cina dari zaman awal menggunakan konsep Konsep Keseimbangan dalam kehidupan diatur dalam
dan filosofi dari kosmologi Cina seperti feng shui dualitas :
(geomansi), dan Taoisme untuk mengatur konstruksi
dan tata letak dari tempat tinggal umum untuk struktur Hong shui atau Feng Shui merupakan kompas kehidupan
kekaisaran dan agama. yang mengaur keseimbangan elemen alam seperti angin,
air, tanah dan logam. Kompas merupakan adaptasi
Terdapat simbol dan lambang-lambang dari bentuk metodis karya manusia terhadap struktur alam raya
ideal dan keharmonisan dalam tatanan masyarakat. sehingga menjadi pedoman dalam pendayagunaan energi
Bentuk ideal dan keharmonisan dalam masyarakat dan sumber alam untuk penyelarasan nafas dunia. Feng
dapat dilihat dari filosofi Tien-Yuan Ti- Fang yang shui membantu manusia memanfaatkan gaya-gaya alam
artinya langit bundar dan bumi persegi. Persegi dari bumi dan menyeimbangkan Yin dan Yang guna
melambangkan keteraturan, intelektualitas manusia memperoleh Qi yang baik, yang menggambarkan
sebagai manifestasi penerapan keteraturan atas alam. kesehatan dan vitalitas.
Bundar melambangkan ketidakteraturan sifat alam.
2. Keberadaan panggung dan teras depan/balkon, panggung dan teras depan/balkon digunakan sebagai ruang
transisi; dan
3. Sistem struktur bangunan, sistem struktur merupakan sistem rangka yang khas dan merupakan struktur
utama yang mendukung bobot mati atap.
4. Tou-Kung, siku penyangga bagian atap yang di depan (teras) merupakan bentuk yang khas dari arsitektur
Cina dan karena keunikannya, disebut tou-kung. Merupakan sistem konsol penyangga kantilever bagian
teras sehingga keberadaannya dapat dilihat dari arah luar. Ornamen tou-Kung ini akan terlihat jelas pada
bangunan-bangunan istana, kuil atau tempat ibadah dan rumah tinggal keluarga kaya. Ujung balok dihiasi
dengan kepala singa yang berfungsi menangkal pengaruh roh jahat;
5. Bentuk atap ada beberapa tipe atap yaitu, wu tien, hsieh han, hsuah han dan ngang shan ti. Studi arkeologis
menerangkan bahwa, terdapat dua macam struktur kayu yang memberikan perbedaan besar pada perletakan
kolom dan perbedaan siste.
6. Penggunaan warna, Umumnya warna yang dipakai adalah warna primer seperti kuning, biru, putih, merah
dan hitam yang selalu dikaitkan dengan unsur-unsur alam seperti air, kayu, api, logam dan tanah. Warna putih
dan biru dipakai untuk teras, merah untuk kolom dan bangunan, biru dan hijau untuk balok, siku penyangga,
dan atap.
Warna-warna tersebut di antaranya:
Warna merah yang melambangkan kebahagiaan.
Warna kuning juge melambangkan kebahagiaan dan warna kemuliaan;
Warna hijau melambangkan kesejahteraan, kesehatan, dan keharmonisan;
Warna putih melambangkan kematian dan berduka cita;
Warna hitam merupakan warna netral dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari; dan
Warna biru gelap juga merupakan warna berduka cita;
7. Gerbang, Gih Djin Su memasukkan pintu gerbang sebagai Ciri Arsitektur Cina, khususnya bangunan rumah
tinggal. Pintu gerbang biasanya berhadapan langsung dengan jalan menghadap ke selatan (orientasibaik).
8. Detail balkon, detail balkon atau angin-angin biasanya menggunakan bentuk-bentuk tiruan bunga krisan atau
bentuk kura-kura darat, yang memiiki makna panjang umur.
STRUKTUR ARSITEKTUR CINA
KUNO
PENGGOLONGAN STRUKTUR Pondasi, digunakan pondasi umpak. Pada
Yu Bazaar. bangunan kelas atas, pondasi ini dihiasi dengan
Puncak atap Cina Selatan tradisional Jiangnan. ukiran.
Struktural balok kayu, digunakan untuk tiang-
Penggolongan Cina untuk arsitektur meliputi: tiang utama, kontruksi atap. Balok-balok ini
• lou ( Multistory bangunan) biasanya diekspos, yang merupakan bagian
• tai ( teras) unsur dekoratif.
• ting ( paviliun)
• ge (Two-Story paviliun)
• ta ( Pagoda Cina)
• xuan (beranda dengan Jendela)
• xie ( Paviliun atau rumah teras)
• wu (Ruang sepanjang koridor)
Sambungan Struktural, menggunakan lubang dan pen, sambungan lurus berkait, sambungan ekor burung,
kemudian dipasak (bukan dengan paku). Dengan penggunaan sistem ini, bangunan akan bersifat fleksibal yang
dapat menyerap guncangan, getaran dan gerakan tanah dari gempa bumi tanpa kerusakan signifikan terhadap
strukturnya.
Karakteristik paling terlihat dari arsitektur tradisional Cina adalah penggunaan dari kerangka kayu.
Tembok digunakan sebagai pemisah antar ruang, bukan untuk menahan beban keseluruhan rumah.
Lukisan dan ukiran juga ditambahkan ke dalam arsitektur untuk membuatnya lebih cantik dan
menarik. Atap berwarna, jendela dengan desain yang indah dan pola-pola bunga pada tiang-tiang kayu
mencerminkan tingginya tingkat imajinasi mereka.
Tembok Raksasa sekitar 3000 kilometer, Kuburan yang memiliki fungsi dan karakteristik sendiri. Pada
dasarnya arsitektur Budha Cina terbagi atas arsitektur pagoda, dinding budha dan pahat dinding batu.
Gambar (rumahgua)
a. hewan (fauna)
Naga
bagi masyarakat cina naga merupakan makhluk yang
dapat menjaga harta karun, simbol kekuatan,
keadilandan kekuasaan. Naga tampil dalam 3 jenis :
Long, Li, dan Jiau, dan yang paling banyak
digunakan adalah long yang berupa mahluk berkepala
Onta, bermata kelinci, berleher ular, bertanduk kijang,
berperut katak, dan bercakar harimau,
Burung Hong
Burung hong melambangkan ketulusan hati,
kesetiaan, keadilan dan kemanusiaan. Sehingga
burung hong sering dilambangkan dengan 5 warna
bulu.
Gambar (arca singa)
Gajah
Gajah melambangkan kelembutan, kelincahan, Burung bangau
keseriaan, kebijaksanaan dan kekuatan. bagi masyarakat cina burung bangau merupakan hewan yang
melambangkan usia panjang.
Kelelawar
bagi masyarakat cina binatang kelelawar Menjangan
melambangkan rezeki atau berkah. merupakan hewan yang dianggap sebagai lambang
kesuksesan dalam pangkat. Selain naga hijau dan macan
Qilin putih, hewan lain yang digambarkan berpasangan adalah
Qilin merupakan hewan mistik masyarakat cina burung bangau dan menjangan.
yang melambangkan nasib baik, kebesaran hati,
panjang umur sertakebijaksanaan. Hewan ini
digambarkan memiliki kepala naga berbadan rusa,
surai seperti harimau, sertamemiliki 5 warna.
c. Fenomena Alam
Fenomena alam yang sering digunakan dalam ragam hias adalah angin, hujan, bintang, & langit, api sebaai simbol
terang dan kemurnian, matahari dan bulan sebagai sombol keadilan dan kekuatan yang luar biasa.
gambar ( flora)
ARSITEKTUR JEPANG
SEJARAH
Arsitektur tradisional Jepang banyak dipengaruhi oleh China dan budaya Asia lainnya selama berabad-abad.
Arsitektur tradisional Jepang dan sejarahnya didominasi oleh teknik/gaya Cina dan Asia (bahkan hadir di Kuil Ise,
dianggap intisari arsitektur Jepang) dengan variasi gaya asli Jepang pada tema-tema di sisi tertentu.
Umumnya keadaan alam Negara Jepang terdiri dari daerah pegunungan, yang luasnya mencapai
ketinggian 2.000 meter diatas permukaan air laut, diantaranyagunung Fuji dengan ketinggian 3.776m. Di
antara gunung-gunung tersebut ada 67 buah yang masih aktifsehingga sering terjadi gempa ringanyang
oleh masyarakatsetempat sudah dianggap biasa.
Ruangan dengan lantai tanah, tatami, dan pondasi batu Gambar 8. ( Contoh Denah )
Keterangan :
1) Ten-Mon ( Heaven’ Gate ) untuk sumur dan gudang.
2) Kai-Mon ( Devil’s Gate ) tidak boleh membangun dapur,
untuk menutupi rumah dapat dibuat dinding penutup
3) Chi-Mon / Fu – Mon ( Earth’ Gate / Wind’ Gate )
4) Ji-Mon ( Man’s Gate )
TIPOLOGI ARSITEKTUR
JEPAANG “NOUKA”
Nou berarti peternakan atau pertanian
sedangkan “ka” berarti rumah. Nouka
adalah rumah tradisional jepang yang
digunakan oleh keluarga peternak atau
petani .
Rumah ini dibuat dari kayu
menggunakan kayu tebal dan kolom
untuk strukturnya . Kayu juga
digunakan pada dinding, lantai, langit-
langit dan atap. Bambu diletakan di
lapisan antara kolom dan diplester
dengan tanah liat/clay untuk Gambar 14. ( Gambar Rumah Nouka )
membentuk dinding. Tanah liat juga
dibakar untuk membuat genting atap.
Rerumputan juga digunakan sebagai
penutup . Dan jerami dibuat untuk
karpet tatami yang dapat digunakan
pada lantai .
Tampilan Nouka dan Materialnya
Gambar 15.
( Gambar Rumah
Tampilan Nouka )
Atap Nouka
Gambar 16.
( Gambar Atap
Nouka )
Doma
Gambar 17. ( Gambar Doma Modern ) Gambar 18. ( Gambar Doma Kuno )
ARSITEKTUR KOREA
Geografi
Geografi negeri Korea yang terletak di
Asia Timur yang memiliki luas wilayah
221.925 km². Korea memiliki panjang
garis pantai 173.000 km dan 3000
buah pulau. Semenanjung Korea
berbatasan dengan Manchuria
(Republik Rakyat Tiongkok) dan
Provinsi Maritim Rusia di sebelah
utara. Di sebelah timur, barat dan
selatan, Korea dikelilingi lautan. Di
sebelah barat, Laut Kuning
memisahkannya dengan Cina. Di
sebelah selatan terbentang kepulauan
Jepang yang mengelilingi Korea
RELIGI
Syamanisme adalah kepercayaan asli
rakyat Korea yang menggabungkan
berbagai kepercayaan dan praktik
yang dipengaruhi agama asli Korea,
agama Buddha dan Taoisme. Dalam
bahasa Korea, syamanisme disebut
mu ( 무 ) dan sang praktisi disebut
mudang ( 무당 , 巫堂 ). Tugas
mudang biasanya dipegang oleh
wanita yang melakukan kontak
(menghubungkan) antara dewa dan
manusia. Agama Budha masuk
pertama kali ke Korea terjadi pada
tahun 373 SM, ketika raja So-su-rim
dari kerajaan Kokuryo menguasai
seluruh belahan utara semenanjung
Korea dan sebagian besar kawasan
Mancuria
Sejarah perkembangan
arsitektur di Korea dapat
dibagi menjadi beberapa
masa yaitu :
Arsitektur awal di Korea
disebut Ancient Architecture yang
berkembang pada zaman neolitikum
sampai sekitar abad ketujuh. Contoh
bangunan yang ada bernama Prehistoric Pit House di
zaman barang tembikar Jeulmun. Pada zaman ini
rumah hanya memiliki ruang yang sangat mendasar
yaitu tempat perapian, tempat penyimpanan barang
berupa lubang, dan tempat untuk bekerja dan tidur.
Pada masa ini telah banyak ditemukan arsitektur
berupa pagoda seperti gambar di bawah ini bernama (Prehistoric Pit
Pagoda Silia. House)
Gaya arsitektur kedua bernama United Silia
yang berkembang pada abad 7 sampai abad
10. Pada masa ini pemerintahan Korea benar-
benar mengalami perubahan yang sangat penting.
United silia menyerap semua budaya dari Dinasti
Tang di Cina dan pada saat yang bersamaan Korea
mengubahnya menjadi budaya yang sesuai dengan
kepribadian mereka. Saat itu merupakan periode
waktu yang sangat bagus untuk berkembangnya
seni budaya pada bidang arsitektur dan seni.
Sebuah istana kerajaan ditandai dengan adanya
sebuah danau atau telaga buatan yang disebut
Annap dengan terdapat batu yang berfungsi
sebagai dinding pembatas dari bangunan itu
sendiri. Desain bangunan kerajaan sangatlah
elegan dan indah. Contoh bangunan pada zaman
(iro dang)
ini ialah Iro dang.
Ketiga ialah arsitektur Goryeo yang
berkembang pada abad 10 sampai abad
14. Pada masa ini kebanyakan arsitekturnya
terilhami dari Buddha. Dan hasilnya anatar lain
adalah kuil Buddha dan Pagoda Korea.
Kebanyakan hasil arsitektur pada zaman ini
terbuat dari bahan kayu.
Keempat adalah arsitektur Joseon yang
berkembang pada abad 14 sampai abad
19. Zaman ini merupakan langkah baru
berkembangnya doktrin Neo-Confuciasim.
Doktrin ini yang membuat lahirnya paradigma
arsitektur baru. Jaesil atau aula pengenang
nenek moyang menjadi banyak ditemukan di
desa-desa dimana keluarga masing-masing
berusaha menyediakan fasilitas terbaik untuk
acara pemujaan di ruangan tersebut. Jongryo
atau kuil pemujaan banyak ditemukan di
bangunan pemerintahan untuk kegiatan
penghormatan atau devosi leluhur. Contoh
bangunan pada zaman ini ialah
Changdeokgung yang merupakan bangunan
kerajaan. Bangunan ini juga digunakan sebagai
setting dalam film Dae Jang Geum pada tahun
2000.
Arsitektur bernama “ Japanese Occupation Architecture “
berkembang di Korea pada tahun 1910 sampai 1945. Pada masa
inilah terjadi perubahan gaya arsitektur ke arah negeri Jepang yang
kemudian bernama Japanese Architecture. Pada masa ini banyak
orang Korea yang menolak untuk membangun rumah dengan gaya
tradisional Korea. Contoh bangunan yang ada ialah desa Jeonju
Hanok. Dilihat sekilas rumah pada zaman ini mirip dengan rumah
gaya Jepang. Pada zaman ini Jepang benar-benar menguasai Korea
dalam sektor budaya. Banyak orang yang lebih senang menanam
bonsai daripada tanaman lain, Jepang banyak mendirikan sekolah
sehingga banyak pula sekolah Korea yang ditutup karenanya, dan
banyak arsitek Korea yang kemudian lebih banyak mendesain
bangunan dengan gaya Jepang daripada rumah gaya Korea sendiri.
Pada masa ini Jepang benar-benar mempengaruhi Korea sedemikian
rupa sehingga Korea tertutup dengan perkembangan arsitektur dari
dunia khususnya Eropa selama kurang lebih 55 tahun. Jadi Korea
tidak pernah mengalami masa-masa arsitektur gaya art nouveau, art
deco, Bauhaus, atau gaya modern lain sampai pada masa sesudah
perang ( Post-war period di mana terdapat gaya arsitektur Amerika )
sehingga sekarang telah ada gedung pencakar langit dan apartment.
PENINGGALAN ARSITEKTUR BERSEJARAH
DI KOREA
Kuil bulguksa
Seokguram adalah kuil
Dua batu pagoda yang budha yang dibangun
terkenal yaitu DABOTAP dan di dalam goa
SEOKGATAP.