Anda di halaman 1dari 11

Perkembangan Arsiterktur 3 2012

ARSITEKTUR VERNAKULAR
LAMAHOLOT
Lamaholot adalah suku besar yang mendiami Pulau Flores bagian Timur, Pulau
Adonara, Pulau Solor dan Pulau Lembata. Namun, untuk mempermudah pembahasan
dan pendalaman Arsitektur Vernakular Lamaholot secara umum, kami menetapkan
Kampung Tradisional Lewohala sebagai obyek kajian.

 LETAK GEOGRAFIS

Secara administratif, Kampung Tradisional Lewohala terletak di Desa


Riangkemie, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur, dengan batas-batas
geografisnya adalah sebagai berikut :
o Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Leworahang
o Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores
o Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Badu
o Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mudakeputu
Kampung ini, terletak di lereng Gunung Ile Mandiri, dan berada pada ketinggian kurang-
lebih 30 m di atas permukaan laut, dengan kemiringan antara 5-40 o.

 POLA TAPAK

Pola perkampungan tradisional orang Lamaholot, khususnya pada Kampung


Tradisional Lewohala, memakai pola konsentris atau terpusat pada pelataran terbuka
sebagai pusat dari kampung, sehingga pola penataan massa bangunan dari orang
lamaholot juga diorientasi pada pelataran terbuka tersebut. Namun secara topografi
perkampungan tradisional orang Lamaholot berada pada lereng gunung sehingga,

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010
Perkembangan Arsiterktur 3 2012

perbedaan kontur yang menjadi potensi site membuat penataan massa bangunan
(rumah adat dan rumah tinggal) secara mikro berpola grid mengikiti trap atau garis
kontur tanah yang ada.

Pelataran
Terbuka /

Kontur

Gambar : Pola Perkampungan Lamaholot

Sumber : Ir. Pilipus Jeraman, MT. PPTX Seminar TKI_MAI. 2009

 ARSITEKTUR
Arsitektur bangunan rumah adat atau yang disebut Korke maupun rumah
tinggal orang Lamaholot dapat ditinjau dari beberapa sub bagian dari arsitektur
tersebut mulai dari konsep dan pola ruangnya sampai pada struktur dan ragam hiasnya.

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010
Perkembangan Arsiterktur 3 2012

A. Pola Dan Konsep Tata Ruang Dalam


Pola ruang pada rumah adat Korke memakai pola vertikal dan horizontal.
Bangunan rumah pada rumah adat terdiri atas dua lantai:

Gambar : Rumah adat Korke( Lamaholot )

Sumber : Ir. Pilipus Jeraman, MT. PPTX Seminar TKI_MAI. 2009

 Lantai satu

Gambar : Denah dan Potongan Melintang Korke Lamaholot

Sumber : Ir. Pilipus Jeraman, MT. PPTX Seminar TKI_MAI. 2009

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010
Perkembangan Arsiterktur 3 2012

Ruang pada lantai satu dibagi berdasarkan fungsinya masing-masing:

o Mada
Merupakan tempat pertemuan antara saudara atau tamu yang megikuti
upacara adat.

o Uli one
Merupakan tempat untuk pertemuan keluarga dalam suku, disaat upacara
adat sedang berlangsung.

o Natang belen
Dibagi menurut fungsinya masing – masing:
- Bruing (anak sulung laki – laki ), yang bertugas mengurus adat.
- Ata wahen (anak perempuan ), yang bertugas untuk membagi
nasi.
o Hoi
Merupakan tempat untuk menyimpan makanan, disaat upacara adat
berlangsung.
o Luran (tungku )
Tungku dibagi menjadi dua bagian menurut fungsinya, yaitu:
- Luran belen ( tungku besar ). Untuk memasak kacang adat.
- Luran kutu ( tungku kecil ), untuk masakan biasa.
Selain organisasi dan fungsi ruang, masih ada kepercayaan lain yang
terletak di lantai 1, yaitu:
o Kepuhu ( pusat )
Yang terletak di tengah – tengah bangunan, yang berfungsi sebagai
tempat untuk menuangkan minuman adat ( tuak putih ), sebagai tanda
upacara adat akan segera diulai.
o Kenehe ( tempat untuk menyalakan api ).
Tempat ini materialnya dari batu, yang letaknya di depan atau pintu
masuk.

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010
Perkembangan Arsiterktur 3 2012

 Lantai dua.
Lantai dua berfungsi sebagai tempat penyaimpanan barang – barang adat.

Gambar : Denah dan Potongan Korke ( Lamaholot )

Sumber : Ir. Pilipus Jeraman, MT. PPTX Seminar TKI_MAI. 2009

B. Pola dan Konsep Struktur

Pola struktur yang digunakan pada rumah adat lamaholot ialah pola grid.
Sedangkan sistem struktur yang digunakan produk asitektur vernakular
lamaholot adalah sistem struktur sendi, yang mengandalkan gravitasi.

Bagian – bagian struktur:

 Pondasi

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010
Perkembangan Arsiterktur 3 2012

Pondasinya berupa pondasi titik, di mana tiang–tiang penyangga


bangunan masing–masingnya ditanam dalam tanah (sistem jepit).

Gambar : Potongan dan pondasi Korke ( Lamaholot )

Sumber : Ir. Pilipus Jeraman, MT. PPTX Seminar TKI_MAI. 2009

o Kolom
Bangunan arsitektur lamaholot terdiri atas 14 tiang utama yang
memikul beban rumah adat secara keseluruhan dan 16 tiang
pendukung yang menambah stabilitas struktur.

Tiang Utama

o Balok
Balok pada arsitektur lamaholot merupakan pengaku seperti pada
bangunan – bangunan arsitektur vernakular pada umumnya di

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010
Perkembangan Arsiterktur 3 2012

NTT, sistem joint antara balok dengan tiang utama maupun tiang
pendukung umunya menggunakan pasak dan ikat.

Gambar : Potonga dan Detail balok Korke ( Lamaholot )

Sumber : Ir. Pilipus Jeraman, MT. PPTX Seminar TKI_MAI. 2009

o Lantai
Lantai pada arsitektur lamaholot terdiri atas dua bagian, yaitu
lantai 1 dan lantai 2. Lantai 1 merupakan lantai tanah yang telah
dipadatkan, sedangkan lantai 2 bahan/ materialnya
mengunakapelupuh bambu.

Lantai II

Lantai I

Gambar : Potongan Korke ( Lamaholot )


Sumber : Ir. Pilipus Jeraman, MT. PPTX Seminar TKI_MAI. 2009

o Atap
Bahan / material untuk rangka atap mengunakan kayu, sedangkan
bahan penutupnya menggunakan alang – alang.

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010
Perkembangan Arsiterktur 3 2012

Gambar : Atap Korke ( Lamaholot )


Sumber : Ir. Pilipus Jeraman, MT. PPTX Seminar TKI_MAI. 2009

o Tangga
Tangga ini berfungsi sebagai penghubung antara lantai 1 dengan
lantai 2.
Bahan / material yang digunakan adalah bambu dan kayu.

C. Bentuk Dan Tampilan


 Bentuk.
Denah bangunan arsitektur vernakular lamaholot berbentuk segi
empat panjang.

Bentuk dasar

Gambar : Teknik olah bentuk dasar denah Korke ( Lamaholot )


Sumber : Sketsa pribadi

 Tampilan

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010
Perkembangan Arsiterktur 3 2012

Pengolahan tampilan pada arsitektur vernakular lamaholot


merupakan olahan atau kombinasi dari bentuk persegi panjang ( pada
denah ) dan bentuk limas segi empat ( pada atap ).

Gambar : Teknik olah bentuk dasar dari atap Korke ( Lamaholot )


Sumber : Sketsa pribadi

D. Ragam Hias dan Konsep Penempatannya


Ragam hias dalam arsitektur vernakular Lamaholot. Hal ini dapat dilihat pada
penggunaan ragam hias yang terdapat pada bagian bubungan atap, yang disebut
kote mane. Maka kote mane adalah sebagai tanda telah selesainya
pembangunan rumah. Di sisi lain, masyarakat lokal lamaholot mempercayai
adanya kekuatan gaib pada kote mane yang berfungsi untuk menolak atau
mengusir roh – roh halus ( setan / iblis)

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010
Perkembangan Arsiterktur 3 2012

Gambar : Ragam HiasKorke ( Lamaholot )


Sumber : Ir. Pilipus Jeraman, MT. PPTX Seminar TKI_MAI. 2009

E. Warna

Ada beberapa warna yang ada dalam arsitektur lamaholot, yakni mengandalkan
warna dasar coklat seperti pada ragam hias dari arsitektur lamaholot.

F. Material Dan Teknik Pengolahan


 Material
Bahan / material yang digunakan adalah material lokal (diambil dari
alam). Material yang dikonstruksikan, antara lain : bambu, kayu, dan
alang – alang. Sedangkan sebagai alat sambungnya menggunakan tali
gewang.

 Teknik pengolahan
Dalam teknik penyelesaian arsitektur vemakular lamaholot, masyarakat
setempat menggunakan kearifan lokal.

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010
Perkembangan Arsiterktur 3 2012

Saulo Dos Santos 221 09 024


Leston Situmorang 221 09 010

Anda mungkin juga menyukai