Anda di halaman 1dari 10

Disusun oleh

NAMA : BAGAS ADY PANGESTU


NIM : 41218120029
FAKULTAS : TEKNIK
JURUSAN : ARSITEKTUR

UNIVERSITAS MERCU BUANA


JAKARTA BARAT

1 | ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Laporan ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Arsitektur
Tradisional dan Arsitektur Vernakular”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Laporan ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.

       Semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca yang membangun terimakasih.

2 | ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................................ 4


1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................................................................

3 | ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR


BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arsitektur berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani: yaitu arkhe dan tektoon. Arkhe
berarti yang asli, awal, utama, otentik. Tektoon berarti berdiri, stabil, kokoh, stabil statis.
Jadi arkhitekton diartikan sebagai pembangunan utama, tukang ahli bangunan
(Mangunwijaya dalam Budihardjo, 1996: 61). Jadi, pengertian arsitektur dapat
disimpulkan sebagai seni dan ilmu bangunan, praktik keprofesian, proses membangun,
bukan sekadar suatu bangunan.
Nusantara adalah sebutan (nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia yang
membentang dari Sumatera sampai Papua. Kata Nusantara biasa dipakai sebagai sinonim
untuk kepulauan Indonesia.
Sehingga dalam hal ini Arsitektur Nusantara dapat dimaknai sebagai seni dan ilmu
bangun yang berasal dari seluruh wilayah kepulauan Indonesia, mulai dari sabang hingga
merauke.
Arsitektur Nusantara dibangun sebagai sebuah pengetahuan yang dilandaskan dan
dipangkalkan dari filsafat, ilmu dan pengetahuan arsitektur, dan dengan demikian segenap
pengetahuan yang ditumbuhkembangkan dan diwarisi dari antropologi, etnologi dan
geografi budaya diletakkan sebagai pengetahuan sekunder (atau bahkan tersier).
(Prijotomo, Joseph.2004.Arsitektur Nusantara Menuju Keniscayaan.Cetakan
Pertama.Surabaya: Wastu Lanas Grafika )
Arsitektur sebagai produk kebudayaan akan mencerminkan peradaban masyarakat
setempat. Pada kebudayaan yang bertahan karena nilai-nilainya tetap dipegang dan
diturunkan antar generasi, akan tercermin pada tampilan arsitektur lingkungan binaannya.
Wujud fisik kebudayaannya dikenal sebagai arsitektur tadisional. Arsitektur tradisional
kerap dipadankan dengan Vernakular Architecture, Indigenous, Tribal (Oliver dalam
Martana, 2006), Arsitektur Rakyat, Anonymus, Primitive, Local atau Folk Architecture
(Papanek dalam Wiranto, 1999). Juga disebut sebagai Arsitektur Etnik (Tjahjono,1991).
Menurut Oliver (2006) arsitektur vernakular (dalam bahasan ini akan disebut sebagai
arsitektur (tradisional) dibangun oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan khusus
dalam pandangan hidup masing-masing masyarakat. Kebutuhan khusus dari nilai-nilai
yang bersifat lokal ini menimbulkan keragaman bentuk antar daerah. Kekhasan dari

4 | ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR


masing-masing daerah tergantung dari respon dan pemanfaatan lingkungan lokalnya yang
mencerminkan hubungan erat manusia dan lingkungannya (man & enfironment). Jadi
keragaman arsitektur tradisional mencerminkan besarnya fariasi budaya dalam luasnya
spektrum hubungan masyarakat dan tempatnya. Karakter kebudayaan dan konteks
lingkungannya menjadi fokus bahasan arsitektur tradisional. Nilai-nilai yang cocok dan
dapat memenuhi kebutuhan dipertahankan dan menjadi tradisi yang diturunkan dari ayah
ke anak. Tradisi ini akan tetap dipertahankan bila mempunyai makna, baik praktis
maupun simbolis.

BAB II PEMBAHASAN

2.1.1 ARSITEKTUR VERNAKULAR

Arsitektur vernakular adalah gaya arsitektur yang dirancang berdasarkan kebutuhan lokal,
ketersediaan bahan bangunan, dan mencerminkan tradisi lokal. Definisi luas dari arsitektur
vernakular adalah teori arsitektur yang mempelajari struktur yang dibuat oleh masyarakat lokal
tanpa intervensi dari arsitek profesional. Arsitektur vernakular bergantung pada kemampuan
desain dan tradisi pembangunan lokal. Namun, sejak akhir abad ke-19 telah banyak arsitek
profesional yang membuat karya dalam versi gaya arsitektur vernakular ini.

Istilah vernakular berasal dari kata  vernaculus di Bahasa Latin, yang berarti "domestik, asli,
pribumi", dan dari Verna, yang berarti "budak pribumi" atau "budak rumah-lahir". Dalam
linguistik, vernakular mengacu pada penggunakan bahasa tertentu pada suatu tempat, waktu,
atau kelompok. Dalam arsitektur, vernakular mengacu pada jenis arsitektur yang asli pada waktu
atau tempat tertentu (tidak diimpor atau disalin dari tempat lain). Arsitektur vernakular ini paling
sering digunakan untuk bangunan tempat tinggal.

Reethaus dengan atap jerami di Jerman (Sumber: commons.wikimedia.org)

5 | ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR


Arsitektur vernakular memiliki konsep yang sangat terbuka dan komprehensif. Arsitektur
vernakular merupakan istilah yang juga merepresentasikan arsitektur primitif atau asli, arsitektur
adat, arsitektur leluhur atau tradisional, arsitektur pedesaan, arsitektur etnis, arsitektur informal,
atau arsitektur tanpa arsitek. Arsitektur vernakular tidak dapat disamakan dengan arsitektur
tradisional, meskipun ada hubungan di antara keduanya.

Replika rumah vernacular di Dubai, lengkap dengan windcatcher (Sumber: www.wikiwand.com)

Teori mengenai arsitektur vernakular telah ada sejak tahun 1800-an, yang berarti bahwa konsep
arsitektur vernakular bukanlah sebuah konsep baru, tetapi sudah ada sejak zaman dahulu. Ide
mengenai vernakularisme pada bangunan telah muncul dalam Bahasa Inggris sejak tahun 1600-
an, sedangkan istilah arsitektur vernakular telah secara eksplisit digunakan sejak tahun 1818.

Arsitek mulai tertarik menggunakan vernakular dalam teori arsitektur pada awal abad ke-20.
Pada tahun 1964, sebuah pameran foto mengenai arsitektur vernakular bernama  Architecture
Without Architects yang digelar di New York Museum of Modern Art (MOMA) menjadi momen
penting dari masuknya arsitektur vernakular ke dalam high architecture. Pameran ini
diselenggarakan oleh Bernard Rudofsky yang memiliki tujuan untuk mengangkat arsitektur
vernakular ke dalam kategori beaux-arts.

6 | ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR


Rumah suku toraja (Sumber: www.selayar-dive-resort.com)

Arsitektur yang didesain oleh arsitektur profesional biasanya tidak dapat dianggap sebagai
vernakular. Frank Lloyd Wright menggambarkan arsitektur vernakular sebagai “bangunan
masyarakat yang muncul untuk menanggapi kebutuhan yang ada, sesuai dengan lingkungan,
dan dibangun oleh orang-orang yang mengetahui secara jelas kebutuhan yang diinginkan”.

Arsitektur vernakular dipengaruhi oleh berbagai aspek berbeda, mulai dari perilaku manusia
hingga kondisi lingkungan, yang membuat bentuk bangunan menjadi berbeda-beda tergantung
fungsinya.

2.1.2 ARSITEKTUR TRADISIONAL

Arsitektur tradisional adalah suatu bangunan yang  bentuk,struktur ,fungsi,ragam hias


dan cara pembuatannya diwariskan secara turun temurun serta dapat di pakai untuk
melakukan aktivitas kehidupan dengan sebaik-baiknya.  Dalam rumusan arsitektur dilihat
sebagai suatu bangunan, yang selanjutnya dapat berarti sebagai suatu yang aman dari
pengaruh alam seperti hujan, panas dan lain sebagainya. Suatu bangunan sebagai suatu hasil
ciptaan manusia agar terlindung dari pengaruh alam, dapatlah dilihat beberapa komponen
yang menjadikan bangunan itu sebagai tempat untuk dapat melakukan aktivitas kehidupan
dengan sebaik-baiknya. Adapun komponen-komponen tersebut adalah : bentuk, struktur ,
fungsi, ragam hias serta cara pembuatan yang diwariskan secara turun temurun. Selain
komponen tersebut yang merupakan faktor utama untuk melihat suatu arsitektur tradisional,
maka dalam inventarisasi dan dokumentasi ini hendaknya setiap bangunan itu harus
merupakan tempat yang dapat dipakai untuk melakukan aktivitas kehidupan dengan sebaik-

7 | ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR


baiknya. Dengan memberikan pengertian ini, maka arsitektur tradisional dapat pula
dikategorikan berdasarkan kepada aktivitas yang ditampungnya.

2.2 FAKTOR FAKTOR

2.2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Arsitektur Vernakular


Secara umum, berdirinya arsitektur vernacular dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu

 Ketersediaan material
 Jenis iklim dan keadaan lingkungan sekitar
 Tapak dan topografi
 Kemampuan ekonomi
 Penguasaan teknologi
 Kebutuhan hidup sehari – hari
 Simbolisme dan makna
 Kebiasaan dan tradisi
 Kultural, social, dan kosmologi
 Religi dan ritual
 Keamanan
 Gender
Berbagai aspek diatas memiliki pengaruh yang berbeda beda
terhadap arsitektur vernacular dilokasi berlainan. Bahkan ada
beberapa aspek di atas yang tidak berpengaruh sama sekali
terhadap arsitekturnya.

Contoh:

 Daerah yang kaya akan pohon akan mengembangkan


vernacular kayu, sedangkan daerah tanpa banyak kayu dapat
menggunakan lumpur atau batu. Di bagian Timur, pada umumnya
menggunakan bamboo karena berlimpah dan serbaguna.
 unit keluarga dari beberapa komunitas etnis Afrika Timur hidup
dikelilingi oleh batas-batas yang ditandai, di mana terpisah tempat
tinggal yang dibangun untuk rumah anggota keluarga yang
berbeda.
 Perumahan Machiya, Jepang yang memiliki konsep asli sebagai
tempat tinggal dan tempat usaha. Machiya memiliki bentuk denah
meanjang kebelakang, pada bagian depan bangunan berfungsi

8 | ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR


sebagai toko, bgian belkang sebagai kamar, dapur, dan lain lain.
Machiya mendefiniskan suasana pusat kota Kyoto selama berabad
– abad dan merupakan bentuk yang menentukan standar Mahiya
diseluruh negri

2.2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Arsitektur Tradisional

2.3 KONSEP ARSITEKTUR VERNAKULAR DAN TRADISIONAL


2.3.1 Konsep Arsitektur Vernakular
Konsep vernacular adalah salah satu konsep arsitektur yang berupaya menghadirkan kembali
nostalgia tentang arsitektur tradisional yang penuh makna kejernihan dan kejujuran. Arsitektur
vernacular mampu menyatu dengan alam bahkan menjadi bagian dari alam itu sendiri.
Kehadiran Konsep Arsitektur vernacular dianggap sebagai sebuah solusi bagi kerinduan manusia
modern akan nuansa arsitektur tradisional namun dikonsep dengan berbagai material, cara, elemen yang
modern dan lebih canggih.
Konsep vernacular sendiri sebenarnya Sudah lama dikenal oleh masyarakat dunia sejak tahun
1960-an, namun saat itu konsep vernacular masih dipandang sebelah mata dan tidak dilirik banyak orang.
Namun saat arsitektur yang ramah lingkungan mulai menjadi isu penting dan menjadi banyak
headline di dunia arsitektur, maka konsep vernacular menjadi sebuah jawaban yang menenangkan.
Konsep vernacular merupakan bentuk evolusi dari arsitektur tradisional. Dengan konsep modern namun
memiliki filosofi dari alam.
Deskripsi konsep tentang arsitektur vernakular dan hunian vernakular yang telah diungkap para
ahli berdasarkan kategori bentuk (form) dan ruang (space), seperti pada diangram di bawah:

Elemen – Elemen Konsep Arsitektur Vernakular


1. Ranah
Ranah kajian arsitektur vernakular adalah ranah fisik (lingkungan, teknik bangunan, proses
produksi, dll) dan ranah abstrak (budaya tanda, tata nilai, fungsi, dll). Ranah fisik berupa area kajian yang
membahas unsur dan aspek-aspek yang dapat dilihat secara nyata, sedangkan ranah abstrak adalah area
kajian yang membahas unsur dan aspek- aspek yang bersifat (tidak terlihat) namun dapat dirasakan,
biasanya memiliki pesan, makna atau ekspresi yang tersirat.
2. Unsur

9 | ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR


Unsur adalah 1) bagian terkecil dari suatu benda. Unsur dalam konteks arsitektur vernakular
merupalan pembahasan yang dapat memperjelas sifat vernakularitas.
3. Aspek Vernakularitas
Aspek Vernakularitas yaitu aspek TEKNIS, aspek BUDAYA, dan aspek LINGKUNGAN.

10 | ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN VERNAKULAR

Anda mungkin juga menyukai