Anda di halaman 1dari 4

RIGID FRAME

Struktur rangka kaku (rigid frame) merupakan struktur yang terdiri dari elemen-elemen linier, umumnya
balok dan kolom yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints yang dapat mencegah rotasi 2) Pondasi memanjang
relatif diantara elemen struktur yang dihubungkan, dengan demikian elemen struktur menerus pada titik
hubung tersebut. Sistem rangka kaku pada umumnya berupa grid persegi teratur, terdiri dari balok
horizontal dan kolom vertikal yang dihubungkan di suatu bidang dengan menggunakan sambungan kaku Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang
(rigid). disebut juga pondasi menerus) adalah jenis
Sistem Rangka Kaku (Frame) atau sering disebut sebagai Struktur Portal, banyak digunakan pada pondasi yang digunakan untuk
bangunan gedung. Struktur Portal sepintas memiliki konfigurasi bentuk yang sama dengan jenis Struktur mendukung beban memanjang atau beban
Balok-Kolom, tetapi sebenarnya mempunyai aksi struktural yang berbeda karena adanya titik hubung garis, baik untuk mendukung beban
atau sambungan yang kaku antara elemen balok dan elemen kolom. Adanya sambungan ini memberikan dinding atau beban kolom dimana
kestabilan struktur terhadap gaya lateral. penempatan kolom dalam jarak yang
dekat dan fungsional kolom tidak terlalu
Elemen struktur pada bangunan sistem rigid frame: mendukung beban berat sehingga pondasi
1. Pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan.

Pondasi adalah lapisan terbawah dan pendukung suatu struktur. Pondasi pada umumnya dibagi menjadi
dua kategori, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
a. Pondasi dangkal
3) Pondasi tikar
Pondasi dangkal biasanya dibuat dekat dengan permukaan tanah, umumnya kedalaman pondasi Pondasi tikar/ pondasi raft digunakan untuk menyebarkan beban dari struktur atas area yang
didirikan kurang 1/3 dari lebar pondasi sampai dengan kedalaman kurang dari 3m. Kedalaman luas, biasanya dibuat untuk seluruh area struktur. Pondasi raft digunakan ketika beban kolom
pondasi dangkal ini bukan aturan yang baku, tetapi merupakan sebagai pedoman. Pondasi dangkal atau beban struktural lainnya berdekatan dan pondasi saling berinteraksi.
biasanya digunakan ketika tanah permukaan yang cukup kuat dan kaku untuk mendukung beban yang
dikenakan dimana jenis struktur yang didukungnya tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu tinggi,
pondasi dangkal umumnya tidak cocok dalam tanah kompresif yang lemah atau sangat buruk, seperti
tanah urug dengan kepadatan yang buruk , pondasi dangkal juga tidak cocok untuk jenis tanah
gambut, lapisan tanah muda dan jenis tanah deposito alluvial, dll. Beberapa jenis pondasi dangkal
seperti:
1) Pondasi tapak

Pondasi tapak digunakan untuk mendukung beban b. Pondasi dalam


titik individual seperti kolom struktural. Pondasi
pad ini dapat dibuat dalam bentuk bukatan Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan permukaan tanah dengan kedalam tertentu dimana
(melingkar), persegi atau rectangular. Jenis daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan kondisi permukaan tanah, pondasi
pondasi ini biasanya terdiri dari lapisan beton dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 m di bawah elevasi permukaan tanah.
bertulang dengan ketebalan yang seragam, tetapi Beberapa jenis pondasi dalam:
pondasi pad dapat juga dibuat dalam bentuk 1) Pondasi pile
bertingkat atau haunched jika pondasi ini
dibutuhkan untuk menyebarkan beban dari kolom
berat. Pondasi tapak disamping diterapkan dalam
pondasi dangkal dapat juga digunakan untuk
pondasi dalam.
Pondasi pier adalah pondasi untuk meneruskan beban berat struktural yang dibuat dengan cara
melakukan penggalian dalam, kemudian struktur pondasi pier dipasangkan kedalam galian
tersebut. Satu keuntungan pondasi pier adalah bahwa pondasi jenis ini lebih murah dibandingkan
dengan membangun pondasi dengan jenis pondasi menerus, hanya kerugian yang dialami adalah
jika lempengan pondasi yang sudah dibuat mengalami kekurangan ukuran maka kekuatan jenis
pondasi tidak menjadi normal. Pondasi pier standar dapat dibuat dari beton bertulang pre cast.
Karena itu, aturan perencanaan pondasi pier terhadap balok beton diafragman adalah mengikuti
setiap ukuran ketinggian pondasi yang direncanakan.

3) Pondasi Caissons (Bor Pile)


Pondasi Caissons (Bor Pile) adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan
tanah, pondasi di tempatkan sampai kedalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lubang
dengan sistem pengeboran atau pengerukan tanah. Setelah kedalaman sudah didapatkan
kemudian pondasi pile dilakukan dengan pengecoran beton bertulang terhadap lobang yang sudah
di bor. Sistem pengeboran dapat dilakukan dalam berbagai jenis, baik sistem manual maupun
sistem hidrolik.

Pondasi pile merupakan jenis pondasi yang dibuat dalam berbentuk ramping yang ditujukan
untuk mengirimkan beban melalui jenis lapisan tanah dengan jenis daya dukung rendah hingga
tercapai jenis tanah yang lebih dalam atau lapisan batuan yang memiliki kapasitas daya dukung
yang tinggi. Pondasi pile digunakan ketika dengan pertimbangan nilai ekonomi, konstruksi atau
tanah yang diinginkan untuk mengirimkan beban diluar jangkauan praktis dibandingkan
menggunakan jenis pondasi dangkal. Selain mendukung struktur, pondasi pile juga digunakan
untuk menahan beban struktur melawan gaya angkat dan juga membantu struktur dalam melawan
kekuatan gaya lateral dan gaya guling.
Besar diameter dan kedalaman galian dan juga sistim penulangan beton bertulang didesain
2) Pondasi pier berdasarkan daya dukung tanah dan beban yang akan dipikul. Fungsional pondasi ini juga hampir
sama pondasi pile yang mana juga ditujukan untuk menahan beban struktur melawan gaya
angkat dan juga membantu struktur dalam melawan kekuatan gaya lateral dan gaya guling.

2. Balok
Balok merupakan elemen struktural kaku yang dirancang untuk membawa dan mentransfer beban
melintasi ruang untuk diteruskan ke elemen kolom. Pada bangunan tinggi dengan struktur rigid frame,
biasanya material balok yang digunakan adalah baja dan beton bertulang.
a. Balok baja
Dalam bangunan bertingkat tinggi, penggunaan rangka baja memberikan efek ekonomi yang
signifikan, terutama ketika kolom luar yang sering dipasok terletak di bidang yang sama dengan
dinding luar.
b. Balok beton bertulang
Beton bertulang (reinforced concrete) adalah beton yang dikombinasikan dengan tulangan baja
dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan
atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa batang-batang baja yang
ditanamkan didalam beton dapat memberikan kekuatan tarik yang diperlukan. Beberapa alasan
yang menguatkan bahwa baja tulangan dan beton dapat bekerjasama dalam menahan beban,
yaitu:

 Kekuatan lekatan (bond) antara baja dan beton dapat berinteraksi mencegah selip pada beton
keras.
 Campuran beton yang baik mempunyai sifat kedap air yang dapat mencegah korosi pada baja
tulangan.

Sambungan pada material baja

Struktur balok baja

3. Kolom
Sambungan pada material beton
Kolom merupakan bagian dari elemen atau komponen struktur suatu bangunan gedung yang berfungsi
sebagai penyalur beban yang berasal dari beban diatas pelat, berat sendiri pelat, dan balok yang 4. Dinding
kemudian disalurkan ke pondasi. Rangka bangunan berfungsi untuk menerima atau menahan beban,
Dinding merupakan elemen vertikal yang terbuat dari batu bata atau beton bertulang. Dinding dapat
sedangkan dinding hanya berfungsi sebagai penyekat atau pengisi. Kolom portal harus menerus tidak
disebut bearing walls apabila fungsi utama struktur adalah untuk mendukung beban gravitasi, dan shear
boleh digeser untuk penyaluran beban sampai ke pondasi dan ke tanah.
walls, apabila fungsi utamanya adalah menahan beban lateral, seperti beban angin dan gempa. Pada
Desain bangunan pada struktur rangka kaku (rigid frame) pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan struktur kaku, dinding hanya berfungsi sebagai penyekat atau pengisi. Untuk itu material yang
struktur lain. Mengingat sambungan-sambungan yang sangat rapat antara balok dan kolom yang digunakan pada dinding bisa berupa batu bata.
membuat bangunan menjadi kokoh. Pada bangunan dengan struktur rangka kaku, sambungan antara
5. Plat lantai
balok dan kolom dibuat kaku. Material yang digunakan pada struktur ini bisa berupa rangka baja atau
rangka beton. Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai
tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Pelat lantai didukung oleh
balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Ketebalan pelat lantai ditentukan oleh:
1) Besar lendutan yang diinginkan.
2) Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung.
3) Bahan material konstruksi dan pelat lantai.
fungsi dari pelat lantai adalah untuk menerima beban yang akan disalurkan ke struktur lainnya. Pada
pelat lantai merupakan beton bertulang yang diberi tulangan baja dengan posisi melintang dan
memanjang yang diikat menggunakan kawat bendrat, serta tidak menempel pada permukaan pelat baik
bagian bawah maupun bagian atas. dapun ukuran diameter, jarak antar tulangan, posisi tulangan
tambahan bergantung pada bentuk pelat, kemampuan yang diinginkan untuk pelat menerima lendutan
yang diijinkan. Konstruksi untuk pelat lantai dapat dibuat dari berbagai material, contohnya kayu, beton,
baja dan yumen (kayu semen). Pada bangunan high rise dengan struktur rigid frame, biasanya material
pelat yang digunakan adalah pelat beton dan pelat baja.
a. Pelat beton
Pelat lantai beton ini umumnya bertulang dan di cor ditempat, bersama dengan balok penumpu
dan kolom pendukungnya. Pelatlantai ini dipasang tulangan baja pada kedua arahnya, dan
tulangan silang untuk menahan momen tarik dan juga lenturan.

b. Pelat baja
Konstruksi pelatlantai baja ini biasanya digunakan pada bangunan yang komponen –komponen
strukturnya sebagian besar terdiri dari material baja.

Anda mungkin juga menyukai