Anda di halaman 1dari 3

ANALISA AESTHETICAL PRINCIPLES

"MENARA PHINISI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR"


DI KOTA MAKASSAR_ _____________________ 1. UNITY / KESATUAN
bentuk dasar yang terbuat dari
 Bangunan Simbolik layar perahu suku bugis

bangunan utama
Architects: Yusing dkk
Location: Jl. Andi Pangerang Pettarani, Makassar
Client: Universitas Negeri Makassar bangunan pendukung
Construction start: 2009
Completion: 2013
 bangunan UNM memiliki satu kesatuan dengan bangunan lainnya atau dengan elemen pendukung dari
bangunan sekitar tersebut.
 Dengan memiliki bentuk dasar yang berupa layar dari perahu suku bugis yang di angkat menunjang ke beberapa
bagian hingga memiliki bidang dimensi yang sama pada bagian-bagian bangunan tersebut dengan ujung yang
semakin menyempit.

2. BALANCE / KESEIMBANGAN
 Konsep dasar : Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM didesain sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar, dan
sekaligus Sulawesi Selatan. Eksplorasi desain GPPA UNM mengutamakan pada pendalaman kearifan lokal sebagai
sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan
(Sulapa Eppa / empat persegi), dan maha karya Perahu Pinisi sebagai simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan.
Serangkaian eksekusi bentuk dan detail-detail solusi desain yang bersumber pada kearifan lokal, dipercaya mampu
membentuk lingkungan kampus masa kini yang berkelas internasional.
 GPPA UNM sebagai IKON BARU yang merupakan gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade
Hiperbolic Paraboloid, merupakan ekspresi futuristik dari aplikasi kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bangunan Pusat Pelayanan Akademik UNM merupakan perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi
teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Kekayaan makna tersebut akan meningkatkan nilai
arsitektur GPPA UNM menjadi lebih dari sekedar sosok estetis, tetapi juga memiliki keagungan nilai-nilai yang
sebagai letak titik tengah
terkandung di dalamnya. bangunan. 1 dengan lain yang
 Gedung ini memiliki 17 lantai. saling menyelaraskan.
 Pembangunan Menara Phinisi ini mengambil konsep Perahu Phinisi, yakni perahu khas Bugis – Makassar yang
terkenal sejak dulu kala.  Bangunan ini memiliki keseimbangan/balance yang sama atau simetri jika titik pusat imaginer tepat di letakkan
 Pelaut Bugis-Makassar memiliki semboyan “Takunjungan Bangung Turu’. di tengah-tengah tapak site, maka bangunan antara kiri dan kanan akan terlihat sama persis.
Naku Gunciri Gulingku. Kualleanna Tallanga Natoalia” yang artinya “sekali layar
terkembang, pantang biduk surut kepantai”. 3. PROPOSIONAL
 Facade bangunan dirancang untuk memaksimalkan pencahayaan alami,
yang mengurangi konsumsi energi keseluruhan bangunan dengan banyaknya shade perbandingan proporsi bangunan
shadding dengan bangunan yang lain.

bangunan yang memiliki keseimbangan


proporsi berarti bangunan tersebut
menampakkan bangunan yang simbolik
dan monumental terhadap bangunan
yang lain.
 Bangunan ini memiliki proporsi bangunan yang sungguh monumental dengan tingginya bangunan antara jarak
bangunan dengan bangunan yang lain dengan karakter bangunan yang berbeda dengan ciri khas yang sama.

main enterance menuju


lobby bangunan tersebut

Bangunan yang sustainable


dengan bangunan yang hemat
4. SKALA / SCALE energi yang memanfaatkan
lahan hijau

 desain yang sangat visual memberikan sebuah karya diskriminatif dan nyaman bagi pengguna dengan
kemampuan pengolahan karakter akan membuat kesan yang menonjol bagi penikmat pengnjung dan pemakai.
 Bangunan sustainable pada setiap tingkat, yang selain mempercantik struktur juga mengurangi keuntungan
dengan skala yang proporsi
panas pada siang hari.
dengan bangunan lainnya
7. COLOR / WARNA
 perbandingan skala manusia dengan manusia terlihat sama bila di perbandingkan dengan pintu masuk terdapat
kesan karena dalam bangunan megah dan dengan skala besar bangunan ini memiliki skala heroik dan simbolik
dengan kesan yang sungguh monumental yang dapat menunjang segalanya.
terdapat aksen warna
5. RYTHME / IRAMA
tanah
pengulangan secara
horisontal

pengulangan sseperti
sirip pada ombak Dinding bangunan podium berupa kaca reflektor sinar matahari yang berwarna kecoklatan seperti warna tanah, dengan
sirip-sirip penahan matahari yang terbuat dari stainless steel yang memantulkan cahaya seperti air. Sirip-sirip ini juga
didesain sebagai bagian dari façade bangunan dengan pola ombak.

8. STYLE / GAYA
 Terdapat pengulangan pada bangunan dengan elemen garis dan pengulangan pada estetika dengan
pengulangan yang berbeda-beda yang di desain seperti sirip pada ombak.
membentuk seperti
6. CHARACTER layar phenisi
 Pada bangunan ini memiliki style modern atau kekinian. Gedung Pusat Pelayanan Akademik UNM didesain
sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar, dan sekaligus Sulawesi Selatan. Eksplorasi desain GPPA UNM
mengutamakan pada pendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah
Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan (Sulapa Eppa / empat persegi), dan maha
karya Perahu Pinisi sebagai simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan. Serangkaian eksekusi bentuk dan
detail-detail solusi desain yang bersumber pada kearifan lokal, dipercaya mampu membentuk lingkungan
kampus masa kini yang berkelas internasional.

9. MATERIAL

lebih di dominasi dengan


akases garis sebagai shading
dalam bangunan dengan
bahan material standart
dalam bangunan

material pada bangunan gedung tersebut lebih banyak menggunakan segi garis-garis sebagai shading dalam
mengeksploitasi bentuk luar pada bangunan dan pada bagian kepala bangunan terdapat pipa baja sebagai batas titik
tertinggi bangunan.

10. FASADE
Rangkaian pipa sebagai
kerangka sebagai menara
telekomunikasi

 Pada façade sisi Barat dan Timur menara terdapat dinding ornamen 3 dimensi yang terbentuk dari rangkaian
bidang-bidang segitiga, sebagai penahan matahari.
 Bentuk bangunan menara menjadi semakin atraktif karena memiliki bentuk visual yang berlainan bila dilihat dari
sudut pandang yang berbeda. Pada puncak menara terdapat rangkaian pipa yang berirama yang dapat
difungsikan juga sebagai menara telekomunikasi. Bangunan menara juga merupakan metafora dari unsur angin
dan api. Façade layar mewakili unsur angin, sedangkan puncak menara merupakan penyederhanaan dari bentuk
lidah api.

Anda mungkin juga menyukai