Anda di halaman 1dari 24

Wisnu Setiawan

Stupa 5 2019
Arsitektur UMS
Untuk mengkomunikasikan analisis dan gagasan bentuk dalam studi ini,
diagram atau serangkaian diagram perlu digunakan. Diagram-diagram
tersebut merupakan abstraksi dari desain yang ada dan digambar sebagai
upaya menunjukkan karakteristik dan hubungan informasi yang penting
dari bangunan tersebut. Oleh karena itu, diagram yang disusun harus
fokus pada bagian fisik bangunan yang memungkinkan dilakukan
perbandingannya dengan desain bangunan lainnya. Perbandingan ini
dapat meliputi gaya bangunan, fungsi, atau pun waktu.
Diagram dikembangkan dari fungsi dan waktu. Diagram dapat dibuat dari
ekspresi 3 dimensi bentuk rancangan atau susunan ruangnya. Untuk
menggambarkan intisari dari desain-desain tersebut, terdapat pilihan (1)
untuk menjadikan produk arsitektural dan atau (2) mengurangi informasi
yang ada di gambar menjadi diagram yang sangat sederhana dan
menunjukkan bagian yang terpenting dari desain tersebut.
Selain itu, untuk keperluan perbandingan, perlu disusun gambar-gambar
yang standard and simple sehingga proses perbandingan dapat terjadi.
Pengurangan inormasi dilakukan dengan dengan menyisakan bagian yang
paling penting, dominan, atau memorable. Antara lain dengan
menggunakan line atau garis tebal atau bayangan untuk menunjukkan
bagian yang terpenting.
Mengkaji fungsi atau
karakter bangunan

Mengkaji terjadinya
bentuk bangunan
STRUCTURE Integrasi antara kolom dan balok yang merupakan
pendukung kekuatan bangunan
Natural Light Pemanfaatan cahaya alami, oreantasi bukaan
Massing Persepsi Image terhadap bangunan, volume bangunan,
bentuk ruang exterior, langkah untuk mengakomodasi site,
sirkulasi dan penekanan pada objek arsitektur
Plan to Section or Konfigurasi bentuk horisontal dan vertikal pada bangunan
Elevation
Sirculation to Use Space Pergerakan dan pemberhentian dalam bangunan (dynamic
and syntetic of all building)
Repetitif to Unique Bentuk atau elemen yang sama berulang dan susuatu yang
berbeda dari yang lain dalam sebuah bangunan.
Unit to Whole Karakteristik unit/bagian dari keseluruhan bangunan
Symetry and Balance Simetri: mirror (kanan dan kiri sama); balance: seimbang
(memiliki volume yang sama tetapi bisa berbeda bentuk
dan dimensi antara kanan dan kiri)
Additive and Subtantive Additive: bagian unit; substantive: secara keseluruhan
Hierarchy Tingkatan ruang, mayor, minor, terbuka, tertutup, simpel,
kompleks,publik, privat, secret, provan, individual grup
LEGENDA
Preseden: Arsitek
MARIO BOTTA
LE CORBUSIER
Preseden: Formatif
Hubungan denah dan potongan
Denah, tampak, dan potongan merupakan
gambar rancangan umum yang menunjukkan
susunan horisontal dan vertikal sebuah
bangunan. Hubungan antara susunan horisontal
ruang-ruang yang ada di dalam denah boleh jadi
mempunyai hubungan erat dengan elemen yang
lain. Denah dapat muncul sebagai perwujudan
kegiatan di ruang dan sekaligus menjadi
generator munculnya bentuk bangunan. Denah
juga memberikan informasi tentang bagian yang
digunakan sebagai area perlintasan (sirkulasi)
atau ruang untuk istirahat. Di sisi lain, gambar
tampak dan potongan seringkali dianggap
mewakili persepsi terhadap desain karena
gambar tersebut mewakili penampilan bangunan
secara frontal. Meskipun demikian, penggunaan
gambar denah dan potongan mampu
memberikan gambaran terhadap bentuk
bangunan. Hubungan timbal balik antara denah
dan potongan dapat menjadi media penentuan
keputusan terkait desain, dan dapat pula
menjadi salah satu strategi untuk
mengembangkan desain. Pertimbangan yang
muncul dalam gambar denah, potongan, dan
tampak akan mempengaruhi susunan elemen-
elemen desain lainnya, melalui konsep, proporsi,
keseimbangan, dan lain-lain.
Kajian ini memerlukan pemahaman terhadap
eksplorasi spasial dan formal terhadap komponen Perulangan yang Unik
bangunan yang memberikan kejelasan terhadap
komponen tersebut sebagai entitas tunggal atau
jamak. Perbandingan elemen-elemen di dalam
sebuah kelompok dapat menjadi cara untuk
menemukan atribut yang menyebabkan sebuah
elemen menjadi unik (berbeda dengan elemen
lainnya). Perbedaan ini berkaitan dengan posisi
elemen-elemen bangunan yang memperlihatkan
perulangan dan sekaligus keunikan, melalui
perbandingan secara berkesinambungan di dalam
satu kelompok elemen tertentu. Dengan kata lain,
keunikan sebuah elemen ditentukan oleh posisinya
terhadap elemen-elemen lainnya dalam sebuah
bangunan. Sebuah komponen dapat diputuskan
sebagai elemen yang repetitive (berulang) atau unik
melalui ada atau tidaknya atribut yang
menyebabkan perulangan atau keunikan tersebut
muncul. Konsep terhadap ukuran, orientasi, lokasi,
bentuk, konfigurasi (susunan), warna, penggunaan
material, dan tekstur merupakan contoh elemen
yang menunjukkan kejelasan antara repetitive atau
unik. Perulangan dan keunikan elemen bangunan
dapat muncul dalam berbagai cara dan dalam
berbagai ukuran atau skala di dalam bangunan.
Analisis terhadap keunikan elemen bangunan
sebaiknya focus kepada dominasi terhadap
hubungan antara elemen tersebut. Isu keunikan
elemen ini mendorong munculnya informasi yang
memperkuat atau diperkuat oleh konsep struktur,
gubahan massa, unit/bagian bangunan, hubungan
antara denah dengan potonga, geometri, serta
simetri atau komposisi ruang.
Keseimbangan (balance) adalah persepsi atau
merupakan konsep terhadap kesetimbangan. Simetri dan Seimbang
Simetri merupakan satu satu elemen yang lebih
spesifik dari keseimbangan. Keseimbangan dari sisi
komposisi, dalam konteks kesetimbangan,
memberikan kesan terhadap keseimbangan dari sisi
berat, yaitu bahwa sejumlah unit A mempunyai
berat yang sama dengan sejumlah lain unit B.
Balance atau keseimbangan komponen tersusun
sedemikian sehingga hubungan antara dua
komponen – A dan B – tersebut muncul; serta
sebuah garis pembentuk keseimbangan tersebut
dapat terlihat. Agar kesimbangan muncul, kondisi
dasar hubungan antara dua elemen harus
ditentukan; yaitu, beberapa elemen bangunan harus
ekuivalen (sejajar, setara) dengan cara tertentu
terhadap bagian lain dari bagian lain bangunan
tersebut. Kesetaraan ini ditentukan oleh persepsi
dari atribut yang dapat dikenali dari bagian-bagian
bangunan. Keseimbangan secara konseptual dapat
muncul ketika saat sebuah komponen diberikan nilai
tambah atau makna oleh sebagian individu atau
sekelompok orang. Sebagai contoh, sebuah tempat
sacral berukuran kecil dapat dianggap seimbang
dengan sebuah ruang yang jauh lebih luas dengan
fungsi lain atau ruang sekunder di luarnya.
Kesimbangan terbentuk melalui perbedaan-
perbedaan yang muncul di dalam atribut bangunan,
sedangkan simetri muncul ketika unit/bagian yang
sama muncul di kedua sisi dari garis keseimbangan.
Dalam arsitektur, hal ini dapat muncul melalui tiga
cara: pencerminan, rotasi/perputaran di sekitar titik
pusat, dan kemunculan elemen berulang sepanjang
garis tertentu.
• Analytic: • Formative:
o Formal and spatial o Hubungan denah dengan
o Karakteristik potongan/tampak
o Struktur o Unik ke keseluruhan
o Pencahayaan alami o Perulangan yang unik
o Bentuk gubahan massa o Penambahan dan
o Hubungan denah dan potongan pengurangan
o Ruang sirkulasi o Simetri dan keseimbangan
o Unik ke keseluruhan o Geometri
o Perulangan yang unik o Pola susunan
o Simetri dan keseimbangan (ruang/bentuk)
o Geometri o Perkembangan
o Hirarki o Pengurangan
Referensi:
• Roger H. Clark & Michael Pause, 2006, Precedents in
Architecture: Analytic Diagrams, Formative Ideas, and Partis,
Third Edition, John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai