Anda di halaman 1dari 2

PRINSIP PRESEDEN

1. STRUCTURE : dapat diartikan sebagai sesuatu yang mendukung keberadaan massa untuk dapat
berdiri di tempatnya. Structure dapat pula langsung dipergunakan sebagai alat pembentuk ruang.
Sebuah tatanan yang sederhana,strukturnya juga cenderung untuk sederhana. Meskipun sebuah
tatanan yang rumit tidak selalu diikuti oleh susunan struktur yang rumit pula. Ada kalanya
elemen-elemen non-struktural lebih dominan dalam membentuk massa dan ruang. Structure
dapat secara otomatis membentuk ruang, menyusun irama, memberi arah dan gerakan pada
tatanan ruang,menciptakan unit-unit dan menyusun modul-modul geometris. Frekuensi, pola,
kesederhanaan, keteraturan, kesembarangan, dan kerumitan kolom serta bidang bangunan. Dapat
dipakai juga dalam menegaskan ruang, menciptakan unit-unit, menjelaskan sirkulasi menyatakan
gerakan, membentuk komposisi dan modulasi.

2. NATURAL LIGHT : Pencahayaan alami merupakan sebuah cara ruang tiga dimensi untuk dapat
diamati oleh indera penglihatan.Pencahayaan alami juga menentukan bagaimana kualitas
ruang dari segi kelembaban, kebersihan dan kesehatan.Pencahayaan alami juga erat relasinya
dengan sistem ventilasi alami. Pentingnya pencahayaan alami menjadikan aspek ini banyak
menjadi pertimbangan selama proses desain. Desainyang baik adalah desain yang dianggap
mampu memberi keseimbangan antara pencahayaan alami ini dengan area pembayangan yang
dihasilkan oleh massa. Cara bagaimana, dan lokasi dimana suatu cahaya terang memasuki suatu
bangunan. Cahaya alami dapat memperkuat struktur, geometri, hieraki, dan perhubungan unit ke
keseluruhan dengan cara filtering, screening, dan reflecting

3. UNIT-TO-WHOLE : Unit-to-whole adalah sebuah pemahaman yang memudahkan kita untuk


melihat keseluruhan ruang dan bentuk arsitektur sebagai sebuah kesatuan dari bagian-
bagianyang lebih kecil, yang kita sebut unit. Unit bisa saja merupakansebuah modul struktur,
namun unit bisa saja merupakan modul ruang, sebuah modul yang lebih abstrak dibanding modul
struktur yang dapat diraba. Unit-to-whole menunjukkan sebuah relasi antara unit dan keseluruhan.
Relasi ini menunjukkan mana yang lebih dominan dan yang lebih menentukan antarasatu
sama lain dalam menyusun tatanan ruang dan bentuk secara keseluruhan.

4. PLAN TO SECTION : Menghubungkan antara denah dengan potongan merupakan sebuah


cara untuk mencari kesesuaian kualitas tiga dimensi dari ruang. Denah, potongan dan
tampak merupakan abstraksi dua dimensi dari sebuah obyek. Diagram plan to section ini
merupakan relasi antara abstraksi-abstraksi dua dimensi ini untuk bekerja sama dalam membentuk
ruang tiga dimensi. Kualitas relasi ini kemudian menentukan bagaimana keseluruhan komposisi
dipahami sebagai sebuahabtraksi tiga dimensi. Memulai dari denah, yang merupakan alat untuk
rnengorganisasikan kegiatan - kegiatan dan penghasil bentuk. Lalu dari denah dilanjutkan ke
tarnpak/ potongan yang akan memperkuat gagasan gagasan pernbentukan bangunan

5. CIRCULATION – SPACE FUNCTION : fungsi ruang adalah fokus utama pembuatan


keputusan arsitektural ini terhadap fungsi, dan sirkulasi Sirkulasi menandakan bagaimana ruang
memiliki karakter dinamis dan statis. Sirkulasi merupakan 'urat nadi' bagi aktivitas dalam
ruang. Sistem sirkulasi seringkali juga menentukan sistem ruang. Sistem-sistem, seperti
memusat, linear dan lain-lainmenjadi pola relasi antar ruang. Sirkulasi juga sangat menentukan
hirarki. Sirkulasi merupakan kontrol bagaimana akses terhadap ruang diperbolehkan atau
dilarang.

6. UNIT-TO-WHOLE : Unit-to-whole adalah sebuah pemahaman yang memudahkan kita untuk


melihat keseluruhan ruang dan bentuk arsitektur sebagai sebuah kesatuan dari bagian-
bagianyang lebih kecil, yang kita sebut unit. Unit bisa saja merupakansebuah modul struktur,
namun unit bisa saja merupakan modul ruang, sebuah modul yang lebih abstrak dibanding modul
struktur yang dapat diraba. Unit-to-whole menunjukkan sebuah relasi antara unit dan keseluruhan.
Relasi ini menunjukkan mana yang lebih dominan dan yang lebih menentukan antarasatu
sama lain dalam menyusun tatanan ruang dan bentuk secara keseluruhan.

7. REPETITION TO UNIQUE : Pengulangan adalah suatu cara bagi persepsi untuk memudahkan
pemahamannya terhadap sebuah obyek. Bila ada suatu elemen visual atau logika bentuk
yang berulang akan mudah dipahami.Pengulangan terus menerus juga menjadikan sebuah
obyek menjadi membosankan dan sulit untuk dipahami, sehingga seringkali pada proses
pengulangan tersebut terdapat elemen-elemen yang bersifat unik dan khusus. Kerjasama
antara pengulangan dan keunikan yang menjadikan sebuah komposisi bentuk memiliki karakter
dan kualitas.

8. SYMMETRY AND BALANCE: Simetri dan keseimbangan adalah sebuah konsensus akan
keindahan alamiah dari sebuah benda. Estetika klasik sangat mengutamakan pada nilai
simetri dan keseimbangan, yang merupakan pencerminan dan peniruan dari obyek-obyek di
alam. Meskipun perkembangan estetika kontemporer tidak lagi menekankan pada simetri dan
keseimbangan, dalam desain arsitektur, simetri dan keseimbangan merupakansebuah alat bagi
persepsi untuk memahami kualitas sebuah susunan. Simetri dan keseimbangan dapat dibaca pada
beragam tingkatan, baik itu pada ruangan atau pun pada keseluruhan bangunan. Keadaan
seimbang baik dari segi perseptual maupun konseptual. Kesejajaran terhadap keseimbangan dari
berat. Beberapa elemen sebuah bangunan harus setara dalam suatu cara yang dapat diketahui ke
bagian lain ruangan tersebut.

9. GEOMETRY : geometri adalah alat sebuah abstraksi bentuk yang paling awal
dipergunakan dalam sejarah. Geometri, dalam arti yang luas, adalah sistem dari bentuk. .
Geometri dipergunakan sangat luas, mulaidari titik, garis, bidang dan volume merupakan
prosesbagaimana abstraksi geometri terjadi. Geometri sebagai sebuah alat melihat dan alat
memahamiruang dan bentuk. Grid-grid yang dikenal sebagai pengulangan geometri sebagai
bentuk dari pelipatgandaan, kornbinasi, pernbagian-pernbagian, dan rnanipulasi.

10. ADDITIVE SUBTRACTIVE : Penambahan serta pengurangan adalah dua buah operasi logika
yang sangat wajar bagi otak manusia dalam memanipulasi obyek. Demikian pula dalam
memanipulasi ruang dan bentuk, proses penambahan dan pengurangan merupakan cara-cara
termudah untuk mempelajari bagaimana sebuah bentuk akhir tersusun. Penambahan dan
pengurangan juga membantu untuk menentukan bagian mana yang telah ada sebelumnya,
bagian mana yang telah dibuang dan bagian mana yang masih mungkin untuk dimanipulasi
berikutnya. Ditambah atau dikurang agar bangunan dapat terbentuk dan menghasilkan bentuk
bangunan yang dominan. (cara rnenonjolkan bangunan)

11. HIERARCHY : Hirarki menunjukkan urutan. Hirarki menentukan bagaimana ruang dan bentuk
disusun. Hirarki juga menentukan kualitas ruang yang dibentuk dan atribut-atribut yang
berkenaan dengan derajat kepentingannya. Derajat kepentingan bisa diartikan dari derajat
aksesibilitas. Semakin privat ruang, bisa jadi dia makin penting atau justru kebalikannya,
semakin banyak ruang digunakan, semakin tinggi pula derajat kepentingannya. Hirarki juga
menunjukkan tingkat kesakralan ruang, terutama bila ruang dipergunakan bagi keperluan-
keperluan yang bersifat religius..

Anda mungkin juga menyukai