Anda di halaman 1dari 33

BENTUK, RUANG DAN

TATANAN
BENTUK
Dalam Arsitektur yang dimaksud dengan bentuk adalah bidang 2 dimensi
maupun sebuah benda 3 dimensi yang dibatasi oleh bidang lantai, bidang
dinding, dan bidang langit-langit yang menutup ruang. Bukaan-bukaan pintu
dan jendela didalam satu kesatuan ruang. Dan siluet serta kontur suatu
bentuk bangunan.
Bentuk memiliki peran yang menetukan dalam perencanaan dan
perancangan arsitektur, dimana bentuk berkait erat dengan aspek yang
mendasari keputusan dalam proses perancangan, yakni citra yang ingin
ditampilkan si perancang.
Bentuk juga dapat diartikan sebagai alat pokok bagi perancang, dimana
dibutuhkan kepekaan untuk memilih, menguji dan memanipulasi unsur-
unsur berbagai bentuk dasar juga organisasi ruang dan perubahan-
perubahan yang terjadi sehingga berkait satu sama lain, bermakna, ditunjang
dengan pengorganisasian ruang, struktur dan kesatuan yang tepat
(Ching, 1996)
Sifat-sifat yang dapat mendeskripsikan bentuk:
UKURAN POSISI

WARNA ORIENTASI

TEKSTUR INERSIA VISUAL


Bentuk Dasar Yang Utama
Lingkaran merupakan sebuah figure yang
memusat, introvert, yang normanya stabil
dan memiliki titik tengah. Jika lingkaran
diletakkan ditengah sebuah bidang maka
akan menguatkan sifat keterpusatannya.
Segitiga menekankan stabilitas. Jika
diletakkan disalah satu sisinya maka figure
segitiga tersebut akan sangat stabil,
berbeda apabila segitiga dijungkit dan
diletakkan di salah satu titik sudutnya
maka kemungkinan yang terjadi akan
seimbang atau jatuh kesalah satu sisinya

Bujur Sangkar melambangkan murni dan


rasional. Secara bilateral, ia merupakan
sebuah figure yang simetris dan memiliki
dua sumbu yang tegak lurus yang sama
panjangnya.
Bentuk Beraturan dan Tidak Beraturan
Bentuk-bentuk beraturan merujuk pada bentuk yang bagiannya
terhubung satu sama lain dengan cara yang konsisten dan teratur. Bentuk
teratur juga dapat dikatakan simetris pada satu sumbu atau lebih.

Bentuk-bentuk tidak beraturan merupakan bentuk yang bagian bagiannya


secara alamiah tidak sama dan terkait satu sama lain dengan cara yang
tidak konsisten. Asimetris dan lebih dinamis dari bentuk-bentuk yang
beraturan.
Transformasi Bentuk
Seluruh bentuk lain juga dapat dianggap suatu transformasi bentuk dari solid-
solid primer, variasi-variasi yang dimunculkan dari manipulasi satu atau
beberapa dimensi dengan penambahan maupun pengurangan elemen-elemen.

Transformasi Dimensional
Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan cara merubah satu atau lebih
dimensinya (ukurannya) akan tetapi tetap mempertahankan identitasnya
sebagai bagian dari kelompok bentuk misal: bentuk kubus yang diubah
menjadi balok dsb.
Contoh Gedung Jaya Thamrin yang bentuknya telah ditransformasi
secara dimensional dari bentuk dasar kubus menjadi pelat vertikal
Transformasi Subtraktif (Pengurangan)
Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan cara mengurangi sebagian
volumenya. Tergantung pada tingkat proses subtraktifnya, bentuk dapat
mempertahankan identitas awalnya atau ditransformasikan menjadi bentuk
lain
Transformasi Subtraktif Yang
menciptakan Volume-volume Ruang
Transformasi Aditif (Penambahan)

Suatu bentuk dapat ditransformasikan dengan cara menambahkan elemen-


elemen pada volumenya. Jumlah penambahan volume-volume akan
menentukan identitas bentuk awalnya dirubah atau dipertahankan.

Transformasi aditif
sebuah bentuk
dengan cara
menempelkan
bagian-bagian
anaknya
Transformasi Aditif Yang menambahkan volume bentuk terhadap sebuah
bentuk induk
RUANG

Ruang memiliki peran penting bagi manusia. Semua disebabkan oleh manusia
yang terus bergerak dan berada didalamnya. Baik dalam segi psikologi,
emosional maupun dimensional.
Oleh karena itu titik tolak dari perancangan ruang luar harus selalu
didasarkan pada manusia yang berada didalamnya.

Hubungan manusia dengan ruang dibagi menjadi 2 yaitu:


1. Hubungan Dimensional (Antromethcs)
Segala hal yang menyangkut dimensi-dimensi yang berhubungan dengan
tubuh dan pergerakan kegiatan manusia.
2. Hubungan Psikologi dan Emosional (Proxemics)
Hubungan ini yang menentukan ukuran-ukuran kebutuhan ruang untuk
kegiatan manusia.
HUBUNGAN DIMENSIONAL
HUBUNGAN PSIKOLOGIS DAN EMOSIONAL

Ruang dapat dibayangkan


sebagai satu kesatuan, terbatas
atau tidak terbatas

Seseorang dapat merasakan ‘keberadaan’


ruang, namun belum tentu ‘ruang
tersebut dapat dirasakan oleh orang lain.
Dalam arsitektur terdapat elemen-elemen horizontal dan vertikal yang
dapat mendefinisikan ruang, antara lain:
a. Elemen – elemen horizontal yang mendefinisikan ruang
- Bidang Dasar
Sebuah bidang horizontal yang
terhampar sebagai sebuah figure
di atas sebuah latar yang kontras
mendefinisikan sebuah area ruang
sederhana. Area ini dapat
diperkuat secara visual dengan Bidang Datar
cara diangkat, diturunkan, diatas.
Bidang Datar yang diangkat Bidang Datar yang diturunkan

Bidang di atas
Penegasan sebuah bidang dasar untuk mendefinisikan suatu ruang dapat
dilakukan dengan penggunaan warna, irama, maupun tekstur yang berbeda
diantara permukaan disekelilingnya. Penegasan pola lantai dalam arsitektur
juga untuk menegaskan sebuah zona ruang dalam lingkup yang lebih besar.
Pengangkatan sebagian bidang dasar
akan menciptakan penegasan
batasan area dan menginterupsi
aliran air disepanjang permukaannya.
Tingkatan pengangkatan bidang dasar
tergantung dari skala tingkat atau
elevasi dari pengangkatan tersebut.

1. Contoh: panggung hanya


menegaskan bahwa bidang tersebut
adalah zona khusus.
2. Contoh elevasi ruang 1-1,5 meter
yang aksesnya memerlukan tangga
atau ramp, pada tingkatan ini
kemenerusan visual dipertahankan
namun kemenerusan ruang
terganggu.
3. Contoh elevasi ruang lebih dari 2
meter. Tidak ada kemenerusan visual
maupun secara spasial.
Penurunan sebagian bidang dasar akan mengisolir lingkup area dari
lingkungan yang lebih besar

Semakin tinggi
bidang dasar asli
berada diatas garis
pandang semakin
terisolir atau tepisah
ruang tersebut.
Seperti halnya pohon rindang yang memberikan rasa teduh dibawah
tajuknya, sebuah bidang atas mendefinisikan suatu area dengan ruang
antara dirinya sendiri dengan bidang lantai dasarnya. Penentuan kualitas
dari ruang yang terbentuk bidang atas berasal dari bentuk dasar, ukuran,
serta ketinggian bidang atas tersebut.
b. Elemen – elemen Vertikal yang mendefinisikan ruang

Elemen-elemen vertikal memainkan peran penting didalam konstruksi bentuk


serta ruang arsitektural, melalui perannya sebagai penopang struktural bidang
lantai dan atap.

- Elemen-elemen liner vertikal


Elemen-elemen linier vertikal adalah untuk
mendefinisikan tepi-tepi tegak lurus suatu
volume ruang. Elemen-elemen vertikal
tersebut antara lain:
- Bidang Vertikal Tunggal
Sebuah bidang vertikal akan menegaskan
ruang yang berada dihadapannya
- Bidang Berbentuk L
Sebuah konfigurasi bidang-bidang vertikal
yang berbentuk L akan memunculkan area
ruang dari sudutnya keluar searah dengan
sumbu diagonalnya.
- Bidang-Bidang Sejajar
Dua bidang sejajar akan mendefinisikan
volume ruang diantara mereka yang
dioerientasikan mengikuti sumbu dikedua
ujung terbuka konfigurasi tersebut

- Bidang Berbentuk U
Sebuah konfigurasi bidang-bidang yang
berbentuk U akan mendefinisikan volume
ruang yang diorientasikan terutama menuju
ujung terbuka pada konfigurasi tersebut

- Empat Bidang: Penutup


Empat bidang vertikal akan menciptakan
batas-batas ruang yang tertutup serta
mempengaruhi area ruang disekeliling
penutupnya
RUANG MATI/ NEGATIF

Ruang mati atau ruang negative terbentuk dengan tidak


terencanakan, tidak terlingkup dan tidak dapat
dimanfaatkan dengan baik sesuai kebutuhan (ruang yang
terbentuk dengan tidak sengaja atau ruang sisa)
ORGANISASI RUANG

Organisasi ruang adalah cara-cara dasar bagaimana dapat mengatur dan


mengorganisir ruang-ruang dalam sebuah bangunan. Dalam sebuah
program bangunan yang khas, biasanya terdapat kebutuhan-kebutuhan
akan beragam jenis ruang. Dari beragam kebutuhan ruang tersebut
kemungkinan:
- Ruang memiliki fungsi khusus atau memerlukan bentu-bentuk khusus.
- Ruang tersebut fleksibel dalam penggunaannya dan dapat bebas
dimanipulasi
- Memiliki fungsi serupa sehingga dapat dikelompokkan menjadi suatu
kumpulan fungsional atau diulang dalam sebuah sekuen linier
- Membutuhkan paparan eksterior terhadap cahaya ventilasi,
pemandangan, atau akses keluar ruangan.
- Harus terpisah untuk menjaga privasi
- Harus mudah diakses.
Organisasi Terpusat

Organisasi terpusat adalah suatu


komposisi yang stabil, terkonsentrasi,
yang terdiri dari sejumlah ruang
sekunder yang dikelompokkan
mengelilingi suatu ruang sentral yang
besar dan dominan.

Pola sirkulasi dan pergerakan


didalam sebuah organisasi terpusat
bias berbentuk radial, bolak balik,
atau spiral.
Denah Gereja St. Petrus, Roma. Villa Capra (Rotunda), Vcenza, Hagia Sophia, Istanbul
Italia.

Patheon, Roma.

Gedung Parlemen Nasional,


kompleks Ibu Kota Di Decca,
Bangladesh
Organisasi Linier

Organisasi linier pada hakikatnya


terdiri dari serangkaian ruang.
Ruang-ruang ini dapat secara
langsung terkait secara satu sama
lain atau dihubungkan melalui ruang
linier yang terpisah jauh.
Sebuah organisasi linier biasanya
terdiri dari ruang-ruang berulang
yang ukuran, bentuk dan fungsinya
serupa. Misal. Sekolah, apartemen,
hotel, rusunawa, perkantoran dan
lain-lain yang memiliki fungsi yang
serupa.
Hunian berteras menghadap jalan pedesaan, James
Stirling, 1955.
Organisasi Radial

Sebuah organisasi ruang berbentuk radial mengombinasikan elemen-


elemen organisasi linier maupun terpusat. Organisasi ini terdiri dari
sebuah ruang terpusat akan tetapi organisasi linier disekelilingnya lebih
dominan.
Organisasi Terklaster

Sebuah organisasi yang terklaster


bergantung pada kedekatan fisik
Ruang-ruang repetitif Membagi sebuah Diorganisir oleh untuk menghubungkan ruang-
bentuk dasar bersama sebuah sumbu
ruangnya satu sama lain. Selain
terdiri dari ruang-ruang yang
berulang dalam komposisinya
organisasi klaster ini juga dapat
menerima ruang-ruang yang tidak
serupa ukuran, bentuk dan
Terklaster terhadap Dikelompokkan Sebuah pola yang fungsinya, namun tetap terhubung
sebuah akses masuk sepanjang jalur memutar satu sama lain oleh kedekatan
visual. Pola lebih fleksibel dan siap
menerima pertumbuhan ruang
tanpa merubah karakternya.

Pola terpusat Pola Terklaster


Organisasi Grid

Organisasi grid terdiri dari bentuk dan ruang yang posisinya didalam ruang
serta hubungannya satu sama lain diatur oleh sebuah pola atau area grid
berbentuk tiga dimensi.

Sebuah grid tercipta oleh dua


buah rangkaian garis sejajar yang
menghasilkan suatu pola titik
yang teratur dipersimpangan-
persimpangannya.
Dalam Arsitektur, sebuah grid
umumnya dihasilkan oleh suatu
system struktur rangka kolom dan
balok.
Project rumah sakit, Venice, 1964 Le corbusier

Anda mungkin juga menyukai