Anda di halaman 1dari 10

UNSUR DAN PRINSIP RUANGAN (SELASAR, TERAS, HALAMAN)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dekorasi Ruang yang diampu oleh
Dra.Hj. Neni Rohaeni., M.Pd

Disusun oleh :

Dela Ayu Nur Amalia

1904866

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
Daftar Isi

1. UNSUR DESAIN RUANGAN................................................................................................3


A. Garis......................................................................................................................................3
B. Bentuk (form).......................................................................................................................3
C. Bidang (shape)......................................................................................................................3
D. Ruang (space).......................................................................................................................4
E. Cahaya (light).......................................................................................................................4
F. Warna (color)........................................................................................................................5
G. Pola (pattern)........................................................................................................................5
H. Tekstur (texture)...................................................................................................................5
2. PRINSIP DESAIN RUANGAN (SELASAR, TERAS, HALAMAN)....................................5
A. Unity and Harmony..............................................................................................................5
B. Keseimbangan (Balance)......................................................................................................6
C. Focal Point............................................................................................................................6
D. Ritme.....................................................................................................................................7
E. Detail.....................................................................................................................................8
F. Skala dan Proporsi................................................................................................................8

2
1. UNSUR DESAIN RUANGAN
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), elemen elemen dasar interior adalah sebagai
berikut:

A. Garis
Garis bersifat statis, tidak mempunyai arah gerak, dan terpusat. Sebuah titik dapat
digunakan untuk menunjukkan :
 Ujung ujung garis
 Persilangan antara dua garis
 Pertemuan ujung garis pada sudut bidang atau ruang
 Titik pusat medan/ruang

B. Bentuk (form)
Pada dasarnya bentuk adalah suatu sosok geometris dua atau tiga dimensi yang
memungkinkan pengguna ruang untuk menangkap keberadaan sebuah benda dan
memahaminya dengan persepsi. Terdapat tiga bentuk primer yaitu lingkaran, segitiga,
dan bujur sangkar.
Berikut ini beberapa bentuk dapat ditambahkan dan dikelompokkan dalam
beberapa kategori pengorganisasian:
 Bentuk terpusat, terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengitari bentuk
dominan yang berada di tengah
 Bentuk liner, terdiri atas bentuk bentuk yang diatur dalam suatu deret yang
berulang
 Bentuk radial, yaitu komposisi dari bentuk bentuk yang diatur dalam suatu deret
dan berulang
 Bentuk cluster,yaitu bentuk bentuk yang saling berdekatan atau bersama sama
menerima kesamaan visual
 Bentuk grid, yaitu bentuk bentuk modular yang hubungannya satu sama lain
diatur oleh grid grid tiga dimensi

3
C. Bidang (shape)
Bidang adalah sebuah luasan yang tertutup dengan batas batas yang ditentukan oleh unsur
unsur lainnya yaitu garis, warna, nilai, tekstur, dan lain lain. Dua garis sejajar yang
dihubungkan kedua sisinya akan membentuk sebuah bidang. Ciri ciri permukaan suatu
bidang adalah warna dan tekstur yang akan mempengaruhi bobot visual dan stabilitasnya.
Bidang juga berfungsi untuk menunjukkan batasan sebuah ruangan.
Menurut jenisnya, sebuah bidang terdiri atas tiga bagian yaitu:
 Bidang atas, dapat diumpamakan sebagai bidang atap
 Bidang dinding, bidang bidang dinding vertikal secara visual paling aktif dalam
menentukan dan membatasi ruang.
 Bidang dasar, memberikan pendukung secara fisik dan menjadi dasar bentuk
bentuk bangunan secara visual.
 Bidang lantai merupakan pendukung kegiatan pengguna di dalam bangunan

D. Ruang (space)
Menurut Wicaksono dan Tisnawati (2014), ruang adalah sebuah bentuk tiga dimensi
tanpa batas karena objek dan peristiwa memiliki posisi dan arah relatif. Ruang memiliki
panjang, lebar dan tinggi; bentuk; permukaan; orientasi serta posisi. Sebuah bidang yang
dikembangkan (menurut arah, selain dari yang telah ada) berubah menjadi ruang.

E. Cahaya (light)
Cahaya mempengaruhi penataan interior dalam hal : menentukan atmosfer ruang,
mempengaruhi mood pengguna, mendukung fungsi ruang pada perancangan interior, jenis
tata cahaya dapat dibagi menjadi pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.
 Pencahayaan alami
Pencahayaan alami adalah proses menempatkan jendela, bukaan, dan permukaan reflektif
lainnya sehingga pada siang hari ruangan tersebut dapat menyediakan cahaya alami yang
efektif ke dalam ruangan.
 Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan terkait dengan penemuan ornamen sumber cahaya itu sendiri.
Menurut perletakannya, pencahayaan dibagi menjadi : lampu lantai, lampu dinding, lampu
plafon.

4
Tema tata cahaya dapat dibagi menjadi 5, yaitu : tematik romantis, tematik, tematik ekshibisi,
tematik sunlit, dan temataik amenities

F. Warna (color)
Semua warna dapat menimbulkan efek psikologis tertentu terhadap orang yang
melihatnya. Dalam ilmu arsitektur dan interior, setiap warna dapat menimbulkan
kesan berbeda beda terhadap keberadaan sebuah ruang, seperti kesan gelap terang
yang dapat mempengaruhi keberadaan sebuah ruangan.

G. Pola (pattern)
Pola adalah desain dekoratif yang dipergunakan secara berulang. Pola juga dapat
disebut sebagai susunan dari sebuah desain yang sering ditemukan dalam sebuah
objek. Motif garis horizontal akan memperluas kesan ruangan, sedangkan motif garis
vertikal akan meninggikan kesan ruangan.

H. Tekstur (texture)
Tekstur adalah nuansa,penampilan, atau konsistensi permukaan suatu zat. Tekstur
juga berkaitan dengan material dan bahan yang digunakan.

2. PRINSIP DESAIN RUANGAN (SELASAR, TERAS, HALAMAN)


Menurut Setiono (2015), terdapat beberapa prinsip dalam desain interior yang perlu
dijalankan, yaitu sebagai berikut:

A. Unity and Harmony.

Sumber : Tokopedia

5
Unity atau kesatuan adalah keterpaduan yang berarti tersusunnya beberapa unsur
menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi. Dalam hal ini seluruh unsur saling
menunjang dan membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan, dan tidak
kurang. Cara membentuk kesatuan adalah dengan penerapan tema desain. Ide yang
dominan akan membentuk kekuatan dalam desain tersebut. Unsur-unsur rupa yang dipilih
disusun dengan atau untuk mendukung tema.
Teras di atas mempunyai kesatuan yang utuh, karena memiliki satu tema dan
warna dari setiap perabotan atau elemen memiliki warna yang harmonis.

B. Keseimbangan (Balance).

Sumber : ruangarsitek.id & rumah123.com


Keseimbangan/balance adalah suatu kualitas nyata dari setiap obyek dimana perhatian
visual dari dua bagian pada dua sisi dari pusat keseimbangan (pusat perhatian) adalah
sama. Aksen pun harus memiliki keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya.
Keseimbangan terbagi tiga yaitu: simetris, asimetris,dan radial.
Pada halaman, keseimbangan dapat diatur dengan menempatkan aksen atau
tanaman dengan simetris, asimetris, atau radial.

6
C. Focal Point.

Sumber : ruparupa.com
Focal Point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Dalam
suatu ruang bisa terdapat satu atau lebih focal point. Misalnya focal point pada ruangan
adalah jendela besar yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan.
Pada gambar diatas, teras memiliki focal point yaitu kursi berwarna kuning. Warna kursi
yang kontras dengan warna aksen pada halaman menjadi daya tarik ruang itu sendiri.
D. Ritme.

Sumber : homify
Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme
didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir. Ritme pada gambar di atas
ialah pengulangan warna coklat atau krem.

7
E. Detail.

Sumber : living loving


Detail adalah hal hal yang terperinci yang akan diterapkan pada suatu desain interior
misalnya pemilihan sakelar, tata cahaya ruang , letak pot bunga dan lainnya yang akan
menambah nilai suatu ruang.
Pada gambar diatas banyak detail yang ditempatkan seperti bantal, vas bunga,
kursi kecil, gorden, dan bunga-bunga yang indah.

F. Skala dan Proporsi.

Sumber : dekoruma
Skala adalah suatu sistem pengukuran (alat pengukur) yang menyenangkan,dapat dalam
satuan cm, inchi atau apa saja dari unit-unit yang akan diukur. Dalam arsitektur yang

8
dimaksud dengan skala adalah hubungan harmonis antara bangunan beserta komponen-
komponennya dengan manusia. Skala-skala itu ada beberapa jenis yaitu: skala intim,
skala manusiawi, skala monumental/megah, skala kejutan. Proporsi berkaitan dengan
keberadaan hubungan tertentu antara ukuran bagian terkecil dengan ukuran keselurahan.
Proporsi merupakan hasil perhitungan bersifat rasional dan terjadi bila dua buah
perbandingan adalah sama. Proporsi dalam arsitektur adalah hubungan antar bagian dari
suatu desain dan hubungan antara bagian dengan keseluruhan.

9
Sumber :

Salain. (2017). Keberadaan wallpaper sebagai unsur hiasan. jurnal desain interior sekolah tinggi
bali.
https://docplayer.info/88862881-Teori-desain-dan-konsep-interior.html

10

Anda mungkin juga menyukai