Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PERANCANGAN

RUANG LUAR

ANALISIS
PRINSIP
DESAIN
PERANCANGA
N DALAM

Nama :
NUGROHO
PUTRO H.L
STAMBUK : F221
18 128
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Desain Lansekap merupakan aplikasi dari teori dasar desain lanskap dalam layout dua
dan tiga dimensi. Tugas ini memperdalam teknik dasar menggambar dalam desain
arsitektural dan mempelajari bentuk-bentuk abstrak dari setting lingkungan, misalnya
bentuk tanaman, binatang, garis pantai, bangunan, maupun ruang. Tugas ini juga
mendalami keterkaitan antara bentuk dan fungsi, serta nilai estetika secara arsitektural.
Gambar desain merupakan media komunikasi antara owner, perancang dengan
tapak/lanskap, sehingga sebagai akhir dari Tugas ini diharapkan dapat dipahami makna
dari sebuah karya desain arsitektur lanskap.
Dalam merancang sebuah karya arsitektur yang menjadi hal utama yang harus
diperhatikan adalah desain, dimana desain itu sendiri adalah sebuah proses perancangan
dari sebuah ide gagasan/permasalahan yang menyangkut benda cipta dengan berdasarkan
pada aspek teknis, fungsi dan material. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam
mendesain agar hasil dapat sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam merancang ruang luar (tapak) perlu adanya proses dalam mendesain,
memperhatikan hal-hal yang dapat menunjang keberhasilan dalam merancang. Pada
umumnya dalam merancang ruang luar banyak hal yang menjadi dasar pertimbangan,

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil yaitu :
1. Bagaimana pengaplikasian prinsip-prinsip desain dalam beberapa desain taman yang
ada di kota Palu?
2. Bagaimana rekomendasi yang baik untuk diaplikasikan pada taman?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari laporan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaplikasian prinsip-prinsip desain dalam beberapa desain
taman yang ada di kota Palu.
2. Untuk mengetahui rekomendasi yang baik untuk diaplikasikan pada taman.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip desain dalam arsitektur


Proses dalam menghasilkan suatu karya desain arsitektur lanskap haruslah dapat
mengkombinasikan antara tapak dan ide kreatif seseorang dalam menyampaikan pesan
khusus bagi pengguna tapak yang diterjemahkan ke dalam desain yang fungsional dan
estetika. Pesan visual haruslah kreatif (asli, inovatif dan lancar), komunikatif, efisien dan
efektif, sekaligus indah(estetis). Dalam penerapannya diperlukan pemikiran khusus untuk
dapat menggabungkan antara pemikiran kreatif dan pengaplikasian elemen desain pada
tapak. Prinsip-prinsip desain membantu menentukan bagaimana menggunakan elemen
desain. Prinsip-prinsip desain terdiri atas :
1. Kesatuan (unity) merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanya keterpaduan tiap
unsurnya. Hal ini tergantung pada bagiamana suatu bagian menunjang bagian yang lain
secara selaras sehingga terlihat seperti utuh dan tidak terpisah-pisah.
2. Keseimbangan (balance) adalah hubungan yang menyenangkan antar bagianbagian dalam
suatu desain sehingga menghasilkan susunanyang menarik.
Keseimbangan ada 2 yaitu :
a. Keseimbangan simetris atau formal maksudnya yaitu sama antara bagian kiri dan kanan
serta mempunyai daya tarik yang sama. Keseimbangan ini dapat memberikan rasa
tenang, rapi, agung dan abadi.
b. Keseimbangan asimetris atau informal yaitu keseimbangan yang diciptakan dengan cara
menyusun beberapa objek yang tidak serupa tapi mempunyai jumlah perhatian yang
sama. Objek ini dapat diletakkan pada jarak yang berbeda dari pusat perhatian.
Keseimbangan ini lebih halus dan lembut serta menghasilkan variasi yang lebih banyak
dalam susunannya.
3. Irama (rhythm) dapat menimbulkan kesan gerak gemulai yang menyambung dari bagian
yang satu ke bagian yang lain pada suatu benda, sehingga akan membawa pandangan
mata berpindah-pindah dari suatu bagian ke bagian lainnya. Akan tetapi tidak semua
pergerakan akan menimbulkan irama. Irama dapat diciptakan melalui : a. Pengulangan
bentuk secara teratur b. Perubahan atau peralihan ukuran c. Melalui pancaran atau radiasi
6
4. Keselarasan (harmony) adalah prinsip desain yang menimbulkan kesan adanya kesatuan
melalui pemilihan dan susunan objek atau ide atau adanya keselarasan dan kesan
kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau
antara benda yang satu dengan benda lain yang dipadukan. Dalam suatu bentuk,
harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian setiap unsur yang membentuknya.
5. Dominan (domination) merupakan salah satu prinsip dasar yang harus ada dalam karya
seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan. Sifat
unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsur sebagai penarik dan pusat
perhatian. Dalam desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point
dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik
perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan. Biasanya
ditengarahi dengan emphasis.
6. Proporsi (proportion) adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang
lain yang dipadukan. Untuk mendapatkan suatu susunan yang menarik perlu diketahui
bagaimana cara menciptakan hubungan jarak yang tepat atau membandingkan ukuran
objek yang satu dengan objek yang dipadukan secara proporsional.
7. Skala (scale) merupakan perubahan ukuran (size) tanpa perubahan perbandingan ukuran
panjang dan lebar atau tinggi. Dengan pengaturan skala, desain akan terkesan
luas/jauh, sedang, sempit/dekat.
2.2 prinsip yang diterapkan pada 3 taman yang ada di kota palu

1. TAMAN LAPANGAN WALIKOTA PALU (VATU LEMO)

 Unity

Pengulagan bentuk lingkaran pada air Pengulagan bentuk lingkaran dari arah
mancur utara

Kesatuan bisa didapatkan dengan adanya efektifitas penggunaan komponen dalam sebuah
desain untuk mengekspresikan ide utama melalui gaya yang konsisten. Unity di tonjolkan
dengan konsistensi dari karakter antara unit-unit dalam lanskap.  Penggunaan elemen-elemen
untuk mengekspresikan suatu tema yang spesifik akan menciptakan harmoni. Unity dapat
dicapai dengan menggunakan massa tanaman dan pengulangan.
Pada taman walikota palu, mengadopsi lingkaran dimana bentuk lingkaran diaplikasikan di
berbagai elemen dalam taman dan secara konsisten menyeluruh di setiap bagian dalam taman

 Proportion (Proporsi)

B A C

DFFRFRR
( gambar Propors dalam Desain Lanskap taman wali kota palu )

Proporsi dalam arsitektur adalah hubungan antar bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian
dengan keseluruhan. taman walikota palu jika dilahat dari citra satelit memilikki proporsi yang cukup
baik pada masing-masing bagian (A,B,C). Setiap bagian jika dibandingkan dengan keseluruhan taman,
memilikki porsi masing-masing yang cukup berdasar fungsi masing-masing dari tiap bagian.

 Balance (Keseimbangan)

A
B C

((Keseimban gan dalam


Desain Lanskap
taman wali kota palu)

Balance dalam desain merujuk pada keseimbangan atau kesamaan dari atraksi visual.  Keseimbangan yang
simetris akan tercapai saat satu sisi dari suatu desain menjadi gambaran cermin dari sisi lainnya.  Garis
yang sama, bentuk, tekstur atau warna berada pada kedua sisi dalam desain simetris.
Keseimbangan  asimetris menggunakan bentuk yang berbeda, warna dan tekstur untuk mendapatkan
keseimbangan atraksi visual.  Komposisi yang berlawanan pada sisi lain dari garis tengah ini akan
menciptakan atraksi yang sebanding.  Misalnya massa mungkin berlawanan dengan warna atau garis linear
berlawanan dengan ketinggian.
Desainer lanskap harus terlatih untuk memanipulasi elemen-elemen desain untuk menciptakan
keseimbangan asimetris.  Poros tengah harus ditentukan dan kemudian dibangun dengan elemen-elemen
seni dan prinsip desain lainnnya
Pada taman walikota palu, pusat keseimbangan atau pusat perhatiannya adalah bagian tengah taman
utama (bagian A). Terdapat bagian B dan C sebagai sayap taman, yang walaupun memilikki luas lahan
yang sedikit berbeda pada lahan taman, namun diseimbangkan dengan panjang dan letak bagian B dan C
sebagai sayap taman dan memilikki ekor searah yang sama Panjang pada bagian bawa atas taman. Dengan
begitu dapat dikatakan taman wali kota palu memilikki dua sisi yang seimbang.

 Rhytme  (Irama)

Irama dapat dicapai saat elemen-elemen dalam sebuah desain dapat menciptkan suatu perasaan dari
pergerakan yang menuntun mata yang melihat melalui atau bahkan diluar area yang didesain.   Peralatan
seperti warna, garis dan bentuk dapat diulang untuk mendapatkan irama dalam desain lanskap. Irama dapat
mengurangi kebingungan dalam desain.
Pada taman walikota palu, irama diciptakan dari pengulangan dari warna orange pada tuliasan
vatulemo dan bentuk persegi Panjang yang aplikasikan pada tangga.

 Tekanan ( vocal point )

Focal point dalam taman walikota palu pada malam hari taman walikota palu
Focalization mencakup pengarahan observasi visual kearah sebuah fitur dengan menempatkan fitur ini
pada titik hilang diantara garis radial atau yang mendekati.  Garis radial yang tegas dalam gambar
menciptakan focalization yang kuat saat dibandingkan dengan garis kurva.  Mata pengamat akan secara
cepat diarahkan sepanjang garis lurus ke titik fokal.  Umumnya, garis yang mengalir dari fokalisasi
menjadi keinginan  dalam suatu lanskap tempat tinggal.  Transisi dari tanaman atau objek lainnya
sepanjang garis ini dapat memperkuat atau memperlemah fokalisasi.  Fokalisasi dapat diatur dengan
material tanaman sepanjang garis untuk menciptakan fokalisasi simetris atau asimetris.

Sejak fokalisasi dapat digunakan untuk mengarahkan perhatian langsung pada suatu point, traffic dalam
suatu area biasanya diarahkan lansung ke point tersebut.

Pada taman walikota palu yang menjadi tekanan atau point of interest adalah bagian tengah (bagian A)
yaitu air mancur taman, karena letaknya yang paling terpandang ketika orang pertama kali memasukki area
taman dan bagian-bagian lain taman utama sangat terkait dengan bagian A ini. Keberadaan dua sayap
taman juga mendukung bagian A taman utama sebagai point of interest . air mancur juga menggabungkan
bagian depan taman ke lapangan wali kota sebagai point interest dari lapangan walikota.

 Skala

Dalam arsitektur yang dimaksud dengan skala adalah hubungan harmonis antara bangunan beserta
komponen-komponennya dengan manusia. taman walikota palu menggunakan skala manusiawi yang
dipadukan dengan skala monumental. taman walikota palu menggunakan skala monumental yang
diaplikasikan melalui pola penetapan taman yang cukup luas dibandingkan ukuran skala manusia,. Skala
manusia digunakan di seluruh bagian taman baik dari bangku taman sampai fasilitas olahraga, karena
memang taman ini diperuntukkan sebagain area yang digunakan sehari-hari oleh manusia dengan jumlah
banyak.
REKOMENDASI TERHADAP TAMAN VATULEMO WALIKOTA PALU

 Permasalahan pada taman Vatulemo, ada pada pengelolaan lahan parkir yang belum teralokasi
dengan baik. misalnya, lokasi parkirnya berada di atas trotoar. Otomatis sangat mengganggu ta-
man itu sendiri, Artinya, perlu disediakan tempat parkir khusus untuk kendaraan. Selain itu, yang
tidak boleh dilupakan, adalah parkir untuk sepeda, harusnya juga dibuat,"

 Masalah sirkulasi pada taman ini sebenarnya sudah cukup baik dan memadai. "Pola sirkulasinya
cukup baik, lahan yang digunakan sudah sesuai. Yang perlu ditambahkan adalah sirkulasi untuk
penyandang cacat dan orang tua, misalnya untuk pengguna kursi roda. Di Taman vatulemo, ada
baiknya pintu masuk difungsikan sehingga pejalan kaki dapat mudah masuk dari berbagai sisi
taman.

 Drainase pada taman ini sebenarnya sudah baik. "Tetapi sebaiknya drainasenya tertutup agar tidak
membahayakan anak-anak. Di Taman vatalemo, saat ini, drainase dekat dengan sarana olahraga,
artinya, bisa saja anak-anak terjatuh. Drainase yang tertutup, gunanya, selain lebih aman dan rapi,
juga dapat difungsikan sebagai pedestrian.

 "Secara umum, taman ini sudah baik, namun masih Perlu adanya penambahan  penerangan yang
cukup banyak dan pengadaan tempat-tempat sampah, sehingga taman menjadi nyaman dan bersih.
kemudiani, harus lengkapi taman dengan sarana khusus penyandang cacat (disabilitas) karena
mereka juga punya hak menggunakan taman kota.

 Ada beberapa hal juga yang harus di perhatikan, agar taman vatulemo ini lebih tertata, khususnya
bisa mengaplikasikan desain arsitektur lanskap di dalamnya. "Aplikasi desain yang perlu
diperhatikan seperti. Pertama, bahan material lanskap yakni soft material (seperti tanaman) dan
hard material (seperti: lampu taman, bangku taman).
2. PRINSIP DESAIN LANSKAP PADA BUNDARAN HASANUDIN PARK

 Unity

Pengulagan bentuk lingkaran pada Pengulagan bentuk lingkaran


air mancur di sekeliling taman
Pengulagan bentuk lingkaran Pengulagan bentuk lingkaran
pada site taman pada tempat duduk

Pada taman bundaran hasanudin park mengadopsi lingkaran dimana bentuk lingkaran
diaplikasikan di berbagai elemen dalam taman dan secara konsisten menyeluruh di setiap
bagian dalam taman seperti pada air mancur, pengulangan bentuk di sekeliling taman dan
tempat duduk, bahkan di site taman ini sendiri.

 Proportion (Proporsi)

Proporsi dalam Desain site pada


taman bundaran hasanudin park

Proporsi dalam arsitektur adalah hubungan antar bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian
dengan keseluruhan. Taman bundaran hasanudin park jika dilihat dari citra satelit memilikki
proporsi yang cukup baik pada masing-masing bagian taman pada yang mengabil dari pola lingkaran
kemudian sirkulasi manusia yg simetris antara satu sama lainnya, baik dari arah utara selatan maupun dari
arah timur barat.

 Balance (Keseimbangan)
Proporsi dalam Desain site pada Proporsi dalam penempatan vegetasi seperti
taman bundaran hasanudin park pohon yang simetris

Pada Taman bundaran hasanudin park, pusat keseimbangan berada pada site taman yang memiliki
pola sirkulasi pejalan kaki yang sama dari arah selatan dan utara maupun dari arah timur – barat, walaupun
menempatan tempat duduk yang tidak seimbang di dalam taman tetap di katakana seimbang karena
penempatan vegetasi yang tegak lurus antar satu sama lain, baik dari tanaman bunga sampai pohon yang
mengelili taman tersebut.

 Rhytme  (Irama)

Irama dapat dicapai saat elemen-elemen dalam sebuah desain dapat menciptkan suatu perasaan dari
pergerakan yang menuntun mata yang melihat melalui atau bahkan diluar area yang didesain.   Peralatan
seperti warna, garis dan bentuk dapat diulang untuk mendapatkan irama dalam desain lanskap. Irama dapat
mengurangi kebingungan dalam desain.
Pada Taman bundaran hasanudin park,Terlihat beberapa bentuk yg terulang seperti pada bangku
taman yang berbentuk lingkaran yang terjadi pengulangan bentuk, walapun tidak sejajar namun menjadi
perhatian karena penataannya yang tidak kaku dan enak di pandang, kemudian ada juga tanaman yang
sejajar mengikuti pola pada jalur pejalan kaki yang polanya sejajar sekaligus menunjukan tuntunan arah
jalan atau aksen

 Tekanan ( vocal point )

Pada Taman bundaran hasanudin park, yang menjadi tekanan atau point of interest adalah bagian
tengah taman yaitu air mancur taman, karena letaknya yang paling terpandang ketika orang pertama kali
memasukki area taman dan bagian-bagian lain taman utama sangat terkait dengan bagian air mancur ini.
Keberadaan pun sangat mendukung bahkan menjadi ciri khusus bagi taman ini sendiri

3. TAMAN GOR

(Gambar 3.1)
Setelah melakukan Analisa langsung ke taman gor yang berada di jalan Dr. Muh
hatta palu. Saya mengetahui Prinsip-prinsip yang terkandung dalam desain taman
gor adalah :
 Kesatuan (unity)
Pada prinsip ini jika kita melihat langsung keadaan desain taman gor maka
pada awal masuk kita disuguhkan dengan desain pola batu sikat pada lantai
yang menyatu dengan keadaan sekitar, dan juga bentuk atau pola secara
keseluruhan taman menyatu, seperti pada gambar berikut

(Gambar 3.2. diambil menggunakan kamera panorama)

Gambar di atas diambil dari bagian atas display yangn akan di bangunkan
patung. Bentuk gambar di atas adalah berbentuk bulat yang mengelilingi
display tersebut. Itu menunjukkan kesatuan yang ada di taman gor.

 Keseimbangan (Balance)

Taman ini mengandung prinsip seimbang, yang terlihat pada gambar di


bawah ini

(Gambar 3.2. diambil menggunakan kamera panorama)

Gambar ini diambil dari atas display (dalam taman) menuju ke arah pintu
depan taman yang menunjukkan keseimbangan yang ada pada taman gor. Dan
hal ini termasuk ke dalam keseimbangan simetris, dimana pada bagian kiri
kana terlihat dan di buat sama.
a. Emphasis Aksentuasi, Dominansi, Focal Point
Yang menjadi focal point dari taman gor adalah fungsinya, yang sesuai
Namanya taman GOR (Gelanggang Olahraga) bukan hanya taman, tetapi juga
dapat digunakan sebagai tempat olahraga, karena tersedianya lapangan seperti
lapangan skateboard, lapangan basket dan juga disediakan alat-alat gym yang
dapat digunakanoleh khalayak umum. Dan juga memiliki tempat yang dapat
menampung kegiatan-kegiatan, seperti waktu kegiatan feast (festival
arsitektur) yang di selenggarakan di taman gor.

(Gambar 3.3. Lapangan Basket Di Taman Gor Palu)

(Gambar 3.4. Alat Gym (kiri), tempat kegiatan (kanan))

 IRAMA (RHYTM)
Prinsip irama yang terkandung pada taman gor yaitu repetisi dan sequence.
Hal tersebut dapat kita lihat pada gambar dibawah. Bagaimana penyusunan
tamanan yang ada dan di padukan dengan material keras sehigga membentuk
suatu irama tersendiri.
(Gambar 3.5 Penerapan Prinsip Irama Repetisi Dan Sequence)
Dan pada sequence dapat kita lihat pada pagar taman tersebut dimana jika
dilihat pada satu sisi dapat menghasilkan urutan suatu penglihatan/
pengalaman yang terus menerus, dapat menciptakan dinamika suatu desain.

 Harmony
Keharmonisan terlihat pada pola, bentuk susunan komponen taman/
lanskap. Menyatunya seluruh komponen yang ada membuat taman ini menjadi
lebih harmonis, seperti terlihat pada gambar dibawah.

(Gambar 3.6)
 SKALA DAN PROPRSI
(Gambar 3.7. Skala Monumental) (Gambar 3.8. Skala Manusia)

skala monumental yang diaplikasikan pada taman gor yaitu melalui pola
penetapan taman yang cukup luas dibandingkan ukuran skala manusia, Skala
manusia digunakan di seluruh bagian taman baik dari bangku taman sampai
fasilitas olahraga, karena taman ini diperuntukkan sebagain area yang
digunakan sehari-hari oleh manusia dengan jumlah banyak.

BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan

Masih banyak hal juga yang harus di perhatikan, agar beberapa taman di kota palu ini lebih tertata,
khususnya bisa mengaplikasikan desain arsitektur lanskap di dalamnya. "Aplikasi desain yang perlu
diperhatikan seperti. 7 Prinsip dalam desain arsitektur dan memperhatikan, bahan material lanskap yakni
soft material (seperti tanaman) dan hard material (seperti: lampu taman, bangku taman).

Anda mungkin juga menyukai