Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERAN KONSULTAN ARSITEKTUR DAN MANAJEMEN KONSTRUKSI


PADA SUATU PELAKSANAAN PROYEK

DOSEN MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR


RR. Sophia Ratna Haryati, ST, M.Sc

DISUSUN OLEH
Marianus Fao (19.84.0178)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
2019/2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsultan Arsitektur termasuk Manajemen Konstruksi memegang peranan yang
sangat penting dalam keberhasilan sebuah proyek. Tugas sebagai seorang arsitek
dalam suatu perusahaan konsultan adalah mengawal klien pada tahap awal proyek
(perencanaan dan perancangan) untuk mempersiapkan tahap selanjutnya, serta
pada masa konstruksi (pelaksanaan pembangunan fisik). Tugas konsultan secara
umum adalah menerjemahkan kebutuhan dan keinginan klien dengan mendampingi
konsultan perencana dalam proses desain yang dituangkan dalam dokumen gambar,
perhitungan dan dokumen pendukung lainnya.
Konsultan Arsitektur di Indonesia dapat berupa biro arsitek yang memiliki tim yang
terdiri dari banyak arsitek dan peran pendukungya seperti desainer interior,struktur,
mekanikal-elektrikal hingga drafter . Ada juga konsultan arsitektur tunggal yang
melakukan seluruh tugas seorang diri. Sebagai seorang konsultan arsitektur yang
profesionala ia harus mampu memberikan layanan dasarnya yaitu desain,kemudian
menawarkan alternative solusi desain dan sebagainya yang akan dijelaskan lebih
lanjut dalam peranan konsultan arsitektur .
Manajemen Konstruksi membawahi mutu fisik dari konstruksi, biaya dan waktu.
Penggunaan jasa konsultan proyek atau lebih dikenal konsultan konstruksi/KMK pada
suatu proyek biasanya digunakan pada proyek proyek berskala besar dan berperen
dari tahap perencanaan hingga tahap konstruksi. Kenyataanya di lapangan banyak
ditemui para konsultan manajemen belum memenuhi standar professional yang
seharusnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa itu konsultan Arsitektur dan Manajemen Konstruksi ?
1.2.2 Bagaimana peran Konsultan Arsitektur dan Manajemen Konstruksi pada suatu
pelaksanaan proyek ?
1.2.3 Apa saja fungsi konsultan arsitektur dan manajemen konstruksi ?
1.2.4 Bagaimana proses konsultasi sebagai konsultan arsitektur serta tahapan apa saja
dalam manajemen konstruksi

1.3 Tujuan
Tujuan dari karya tulis ini adalah :
mengetahui serta memahami peran dari konsultan arsitektur dan manajemen
konstruksi, serta fungsi dan proses dalam pelaksanaan suatu proyek.
Makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Arsitektur
program studi Arsitektur.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsultan arsitektur dan manajemen Konstruksi


1. Konsultan Arsitektur
Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyadiakan jasa kepenasihatan
(consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu. Jadi Konsultan Arsitektur
adalah tenaga profesional penyedia jasa kepenasihatan di bidang perancangan
bangunan. Konsultan Arsitektur dapat berupa biro arsitek yang memiliki tim yang
terdiri dari banyak arsitek dan peran pendukungnya seperti desainer
interior,struktur,mekanikal-elektrikal,hingga drafter. Namun ada pula konsultan
arsitektur tunggal yang melakukan seluruh peran tersebut seorang diri. Maka
perusahaan biro arsitek sangat berfariasi besarnya. Ada yang merupakan layanan
konsultasi desain perorangan, menengah, maupun besar.
2. Manajemen Konstruksi
Manajemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikan aspek-
aspek manajerial dan teknologi industry konstruksi. Manajemen konstruksi juga
dapat diartikan sebagai sebuah modal bisnis yang dilakukan oleh konsultan
konstruksi dalam memberi nasehat dan bantuan dalam sebuah proyek
pembangunan.

2.2 Peran Konsultan Arsitektur dan manajemen Konstruksi Pada suatu


pelaksanaan Proyek
Peran seorang konsultan arsitektur adalah untuk memberikan konsultasi dalam
merencanakan bangunan. Konsultan Arsitektur ekan berperan sebagai konsultan
utama dalam suatu proyek.Konsultan Arsitektur akan memimpin suatu proyek dan
atau bekerja sama dengan project Manager proyek tersebut. Bentuknya dapat
berupa solusi dalam wujud gambar dua dimensi dan tiga dimensi yang inovatif dan
kreatif untuk klien mereka. Konsultan arsitektur ini biasanya melibatkan desain
bangunan, menyusun rencana pembangunan bahkan hingga manajemen
pelaksanaan pembangunan bangunan tersebut. Ada konsultan arsitek yang khusus
melayani rumah tinggal saja,ada yang memiliki spesialisasi di perumahan tanah dan
proyek untuk developer,ada yang mengkhususkan diri di bangunan tinggi seperti
perkantoran, hotel,apartemen dan sebagainya, ada yang fokud pada desain restorasi
dan konservasi bangunan bersejarah, green architectural, theme park, desain
perkotaan dan proyek-proyek renovasi bangunan.
Selain dari spesialisasi jenis bangunan, konsultan arsitektur pun ada yang memiliki
spesialisasi gaya desain khusus seperti desain minimalis, desain klasik dan lain
sebagainya. Konsultan Arsitek harus dapat berdiri di sisi klien, melakukan
pertimbangan dan keputusan-keputusan desain maupun teknis untuk kepentingan
klien dan proyek tersebut.Konsultan Arsitektur juga akan berperan sebagai penasihat
professional dari sisi arsitektural untuk mengarahkan dan memberikan rekomendasi
kepada klien,sehingga klien dapat mengambil keputusan yang tepat untuk proyek
bangunan tersebut.
Sementara itu sebagai pelaksana pembangunan manejemen konstruksi memiliki
berbagai peran. Dalam hal ini peran manajemen konstruksi dibagi menjadi empat
berdasarkan tahap pelaksanaannya yaitu :

 Agency Construction Management “ACM”


Pada tahap ini manajemen konstruksi berperan sebagai koordinator
“penghubung” antara perancangan dan pelaksanaan antar kontraktor.
Manajemen konstruksi mulai dari fase perencanaan dimana pihak pemilik
membuat kontrak pada para kontraktor sesuai paket-paket pekerjaan yang
diperlukan.
 Extended Service Contrustruction Management “ESCM”
Peran lain yang mungkin diberikan kepada manajemen konstruksi ialah
sebagai kontraktor. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik tujuan antara
kontraktor dan pihak manajemen.
 Owner Construction Management
Dalam hal ini peran manajemen konstruksi professional dikembangkan lagi
oleh pemilik. Sehingga pihak manajemen juga bertanggungjawab terhadap
manajemen proyek yang dilaksanakan.
 Guaranted Maximum Price Construction Management “GMPCM”
Konsultan ini lebih bertindak kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil
pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi
bertanggung jawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan
mutu.Sehingga pada peran ini manajemen bertindak sebagai pemberi kerja
terhadap para kontraktor “sub kontraktor”.

2.3 Fungsi Konsultan Arsitektur dan Manajemen Konstruksi Dalam


Pelaksanaan Suatu Proyek
Posisi konsutan arsitektur sangat dibutuhkan dalam sebuah proyek kerena perannya
dalam membangun suatu bangunan memerlukan keahlian dalam hal ini konsultan
arsitektur itu sendiri. Karena pertimbangan seorang konsultan arsitektur dengan
pertimbangan latar belakang Pendidikan dan jam terbangya sangat mempengaruhi
tingkat kesuksesan suatu bangunan. Dalam dunia kerja seorang arsitek professional
tentunya memiliki fungsi ,tugas dan tanggung jawab yaiyu :
 Menata letak-letak bangunan yang memiliki keterikatan fungsi dalam sebuah
site mendesain site-site tersebut.
 Mengolah tata ruang sebuah bangunan
 Menentukan konsep desain interior sebuah bangunan
 Mengolah bentuk luar dan tampak sebuah bangunan
 Menentukan jenis dan letak system struktur dan instalasi pipa air dan jalur
penghawaan udara
 Menghitung biaya konstruksi suatu bangunan
Konsultan Arsitektur juga bertugas sebagai kepala koordinator (korlap) konsultan
konsultan yang lainnya.
Berikutnya fungsi Manajemen Konstruksi adalah bagaimana proses penerapan
fungsi-fungsi manajemen pada suatu proyek dengan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Beberapa diantara
fungsi manajemen konstruksi sebagai berikut :
 Perencanaan “planning”
Fungsi perencanaan dari manajemen konstruksi ialah menentukan apa yang
harus dikerjakan. Ini menyangkut pada pengambilan keputusan terhadap
beberapa pilihan pada proses pembuatan konstruksi.
 Mengorganisasi
Fungsi ini berkaitan dengan usaha manajemen untuk menetapkan jenis-jenis
kegiatan yang perlu dilakukan. Gunanya agar tugas-tugas atau kegiatan tadi
lebih mudah ditangani oleh bawaannya karena sudah terorganisir dengan
sangat baik.
 Penempatan Orang “Staffing”
Menyangkut usaha pengembangan dan penempatan orang-orang yang tepat
di dalam jenis-jenis pekerjaan yang sudah direncanakan awlnya.
 Mengarahkan “Directing”
Directing atau biasa disebut juga supervisi ini menyangkut pembinaan
motivasi dan pemberian bimbingan kepada bawaan untuk pelaksanaan tugas
sesuai perencanaan.
 Mengontrol “controlling”
Fungsi yang terakhir ini berguna untuk menjamin bahwa perencana bisa
diwujudkan secara pasti.

2.4 Proses Konsultasi Sebagai Konsultan Arsitektur Serta Tahapan-Tahapan


Dalam Manajemen Konstruksi
Sebelum suatu proyek dimulai,maka sebelumnya akan dilakukan proses konsultasi
dengan klien. Konsultan Arsitek akan menganalisa berbagai aspek yang paling utama
yaitu kebutuhan klien dan anggaran biaya dari proyek tersebut. Aspek lain yang
dipertimbangkan misalnya syarat khusus dari masing-masing jenis bangunan paling
penting adalah faktor keamanan,kemudian peraturan dalam perencanaan dan
pembangunan, dan material bahan bangunnan yang digunakan juiga faktor dampak
terhadap lingkungan maupun terhadap masyarakat sekitarnya.
Ada pula tahapan dalam manajemen konstruksi yaitu :
1. Pengembangan Konsep
 Pengembangan sasaran proyek dari aspek biaya dan waktu
 Mengidentifikasi Batasan utama
 Membuaty TOR dan organizing
 Sasaran-sasaran prinsip desain kepada konsultan perencana
 Tahapan pekerjaan
 Master,coordinating schedule
 Perkiraan biaya awal berdasarkan konsep awal konsultan perencanaan
 Cash flow
2. Tahap Perencanaan
 Koordinasi dengan pengawasan dalam hal pemetaan dan penyelidikan
tanah
 Menyusun jadwal review dan lelang
 Melakukan review
 Membuat RKS
 Membuat RAB tiap paket pekerjaan
 Membuat rekomendasi : aspek mutu, aspek biaya, waktu dan material
 Mengurus ijin-ijin yang diperlukan
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang tertera di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan
suatu proyek baik yang tingkatnya kecil maupun proyek dalam skala besar tentunya
membutuhkan pelancar yaitu dengan adanya konsultan arsitektur sebagai penggerak
dalam hal pelayanan jasa perencanaan dan perancangan suatu proyek juga diimbangi
dengan manajemen yang baik yaitu dikenal dengan manajemen konstruksi sebagai
pengatur jalanya proyek konstruksi. Dengan adanya konsultan arsitektur dan
manajemen konstruksi dapat memberikan manfaat yang lebih seperti hasil proyek
yang sukses dengan manajemen desain yang bagus dengan pertimbangan biaya yang
teratur,dari segi waktu misalnya tidak perlu menunggu perencanaan selesai
seluruhnya karena adanya system fast track juga dari segi kualitas atau mutu yang
bisa terjamin dengan implementasi dan quality control yang baik karena
mengandalkan kedua unsur penting tersebut. Dengan adanya tenaga propfesional
yang berkualitas sangat menjamin suksesnya suatu proyek yang berkualitas pula.

3.2 SARAN
Mengingat betapa pentingnya peran konsultan arsitektur dan manajemen konstruksi
dalam pelaksanaan suatu proyek disarankan agar perlu adanya persiapan yang
matang dalam menjalankan suatu proyek dengan mengandalkan tenaga yang ahli
dan professional juga sebelumnya perlu memilih konsultan arsitektur yang telah
berpengalaman bisa dibilang memiliki jam terbang yang tinggi juga mengenali jenis
proyek yang akan dijalankan agar dapat terlaksana sesuai dengan keinginan anda.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
sehingga di harapkan masukan dari pembaca agar menjadi perbaikan untuk
kedepanya. Dengan adanya karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya di bidang studi arsitektur.

Anda mungkin juga menyukai