Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH STUDY FIELD

MUSEUM SEPULUH NOVEMBER

Disusun Oleh :

1. Muhammad Daffa Aqila (22013010271)


2. I Made Pratama S.P (22012010373)
3. Shefina Auliya p (22013010356)
4. Lofani Filarudin (22013010355)
5. Dwi Septiajayanti (22082010042)

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Jalan Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, 60294

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa telah
memberikan rahmat dan karuniannya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas untuk mata kuliah umum Pancasila dengan judul Study Field
Museum Sepuluh November. Kami menyampaikan ucapan terimakasih terhadap pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Hal tersebut
dikarenkan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Sehinggga kami
mengharapkan segala bentuk saran dan masukan kritik dari berbagai pihak. Serta kami
berharap dengan dibuanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembanagan
dunia Pendidikan.

Senin, 17 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii

BAB I...........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................1

D. Manfaat...........................................................................................................................1

BAB II.........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.........................................................................................................................3

A. Museum Sepuluh November..........................................................................................3

B. Surabaya Pada Masa Proklamasi RI – Pembentukan Kekuatan KNI(Komite


Nasional Indonesia)................................................................................................................4

C. Peristiwa Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato............................................5

D. Bukti Peninggalan Sejarah Museum Sepuluh November...........................................5

BAB III........................................................................................................................................8

PENUTUP...................................................................................................................................8

A. Kesimpulan.....................................................................................................................8

B. Saran...............................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kunjungan ke-museum merupakan bentuk kegiatan penelitian guna
memenuhi tugas sebagai tambahan nilai Ujian Tengah Semester mata kuliah
umum Pancasila. Kami memilih Museum Sepuluh November sebagai objek
penelitian kami. Karena untuk mengetahui lebih dalam gambaran bagaimana
proses perjuangan arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu
Belanda yang akan menjajah kembali Indonesia. Dalam kunjungan ini, kami
mengetahui secara jelas bagaimana perjuangan arek-arek Suroboyo melawan
pasukan Sekutu Belanda yang akan menjajah kembali Indonesia pada saat itu.
Kami banyak mengetahui informasi-informasi mengenai peristiwa Pertempuran
Peristiwa Sepuluh November disertai bukti-bukti sejarah. Mulai dari peralatan
perang, senjata, dan bangunan yang digunakan pada saat itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa iti Museum Sepuluh November ?
2. Dimana letak Museum Sepuluh November ?
3. Apa saja yang ada dalam Museum Sepeluh November ?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah umum
Pancasila.
2. Untuk mengetahui letak Museum Sepeluh November.
3. Untuk mengetahui apa saja yang ada dalam Museum Sepeluh November.
D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkam bisa memberikan manfaat bagi :
1. Penulis :
 Memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah umum
Pancasila.
 Menambah wawasan Mahasiswa.
 Serta menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme.
2. Pembaca :

1
 Melalui makalah ini diharapkan bisa membuka wawasan masyarakat
mengenai bagaimana proses perjuangan arek-arek Suroboyo
melawan pasukan Sekutu Belanda yang akan kembali menjajah
Indonesia.
 Membuka kepedulian masyarkat tentang museum sejarah di
Indomesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Museum Sepuluh November

Gambar1.1 Peresmian Museum Sepuluh November


Museum Sepuluh November berdiri tanggal 10 Vovember 1951, yang
diresmikan oleh Ir.Soekarno pada 10 November 1952 selaku Presiden Indonesia
pada saat itu. Pembanguanan museum tersebut bertujuan untuk mengenang
sejarah perjuangan pahlawan kemerdekaan Bangsa Indonesia untuk pertempuran
di Surabaya pada 10 November 1945. Menurut informasi yang kami lihat di
museum, luas dari museum berukuran 1366m2 dan kedalaman mencapai 7 meter
di bawah permukaaan tanah Kawasan monumen Tugu Pahlawan. Di dalam
museum menyimpan banyak bukti-bukti peningggalan sejarah yang akan
mengingatkan pengunjung pada sejarah 10 November 1945.

3
Gambar1.2 Patung Perjuang Pahlawan melawan Sekutu
Saat pertama masuk museum pengunjung akan melihat patung besar
yang ada di tengah bangunan. Patung tersebut menggambarkan kegigihan para
pejuang dulu saat melawan penjajah dan banyak tokoh berguguran. Lokasi
museum di Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Kec.Bubutan, Kota Surabaya,
Jawa Timur. Jam operasional dan tarif masuk apabila masuk ke-Museum
Sepuluh November langsung bisa ke lokasinya. Jam opersaional dari senin-
minggu mulai pukul jam 08.00-15.00 Wib. Untuk tarif masuknya apabila
pengunjung umum maka dikenakan tarif sebesar Rp 5000, sedangkan untuk para
pelajar dan mahasiswa(sudah memiliki KTM), bisa berkunjung secara gratis.

B. Surabaya Pada Masa Proklamasi RI – Pembentukan Kekuatan


KNI(Komite Nasional Indonesia)
Dalam sidang PPKI di Jakarta, pada tanggal 22 Agustus 1945
menghasilkan beberapa keputusan, yang salah satunya adlah Komite Nasional
dibentuk di seluruh Indonesia dengan pusatnya di Jakarta. Menindaklanjuti
keputusan tersebut, maka Pembentukan KNI dilaksanakan di Karesidenan
Surbaya pada tanggal 25-27 Agustus 1945 di Gedung Nasional Indonesia (GNI)
Jl. Bubutan Surabaya yang menunjuk Doel Arnowo Sebagai ketuanya.
Setelah pemerintahan pusat mengumumkan berdirinya Barisan
Keamanan Rakyat pada tanggal 23 Agustus 1945, di Jakarta, maka pembentukan
BKR di Surabaya yang bertujuan untuk menyelenggarakan keamanan rakyat di
mulai pada tanggal 2 September 1945 di Bekas Gedung Badan Pembantu
Prajurit (BPP) Jl. Kaliasin no.121 dan dilanjutkan serta disempurnakan pada
tanggal 4 September 1945 di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jl.Bubutan

4
Surabaya. BKR dibentuk menjadi 3 eselon, yaitu BKR JawaTimur, BKR
Karesidenan dan BKR Surabaya. Sebagai panglima BKR Jawa Timur adalah
Drg. Moestopo. Pada perkembangannya, BKR berubah menjadi TKR (Tentara
Keamanan Rakyat) pada tanggal 5 Oktober, yang pada akhirnya diperingati
sebagai hari lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia).

C. Peristiwa Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato

Gambar1.3 peristiwa perobekan bendera Belanda


Peristiwa ini berawal dari tindakan sekelompok pemuda Indo Belanda
dari Komite Kontak Sosial yang pada 19 September mengibarkan bendera
Belanda merah-putih-biru di atas Hotel Yamato di Jalan Tunjungan. Hotel
tersebut dijadikan markas kelompok pendahulu tentara sekutu yang bertugas
mengurus tawanan perang sekutu (APWI). Masyarakat melihat bendera merah-
putih-biru berkibar, lalu berduyun-duyun menuju Hotel Yamato. Untuk
mencegah terjadinya keributan, Residen Sudirman datang ke lokasi dan meminta
kepada perwira sekutu agar menurunkan bendera Belanda tersebut. Permintaan
Residen ditolak. Setelah mengetahui adanya penolakan, pemuda dan masyarakat
menyerbu hotel. Perkelahian dengan penghuni hotel yang terdiri atas pemuda
Indo Belanda tidak dapat dihindari lagi. Di tengah-tengah keributan itu, dua
orang pemuda berhasil naik ke tingkat atas Hotel Yamato, di mana bendera
dikibarkan. Mereka menurunkan bendera Belanda tersebut dan merobek warna
birunya, dan menaikannya kembali bendera yang telah menjadi merah-putih.
Peristiwa ini mendapat sambutan yang gegap gempita dari masyarakat.

5
D. Bukti Peninggalan Sejarah Museum Sepuluh November
1) Tas Medis

Gambar 1.4 Tas Medis


Sebagai kebutuhan dalam perjuangan kemerdekaaan era 1945 di Surabaya,
tas medis digunakan oleh seorang dokter bernama Dr. Agusini, lulusan
Fakultas Kedokteran Nippon Daigaku (sekarang menjadi Universitas
Indonesia) saat turut serta di medan pertempuran di garda belakang sebagai
paramedic yang bertugas merawat korban pertempuran. Tas medis di atas
hibah dari Dr. dr. Hariadi, Doc, Msc-Surabaya Medikal Bag.
2) Mesin Ketik

Gambar1.5 Mesin Ketik


Dalam menunjang kegiatan administrasi perkantoran, mesin ketik
dibutuhkan sebgai aktivitas komunikasi. Mesin ketik dalam gambar di ats
adalah peninggalan kolenial Belanda dan pernah digunakan oleh para
pejuang Indonesia pada masa pertempuran 10 November 1945, Agresi
Militer Belanda I dan II. Mesin Ketik di atas hibah dari Hariadi Suparto
3) Replika Surat Ultimatum Sekutu

6
Gambar1.6 Surat Ultimatum
Gambar di atas merupakan surat ultimatum yang dibuat oleh pihak sekutu
pada tanggal 9 November 1945 dan disebarkan melalui udara dengan
menggunkan pesawat terbang. Surat ultimatum tersebut ditujukan kepada
masyarakat Surabaya sebagai bentuk ancaman agar masyarakat Surabaya
menyerah tanpa syarat kepada pihak sekutu. Salah satu penyebab dibuatnya
surat ultimatum tersebut karena Brigjend. AWS, Mallaby terbunuh di depan
Gedung Internatio pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30 WIB.
4) Sangkur (Bayonet)

Gambar1.7 Sangkur
Gambar di atas adalah bayonet atau lebih dikenal denagan Sangkur yang
digunakan oleh tentara. Bayonet di atas merupakan hibah dari warga Kota
Surabaya yang tidak ingin disebutkan namanya, sisa peninggalan tentara
Jepang saat menduduki Kota Surabaya pada tahun1945, buatan Toyota
Jepang anatara tahun 1938-1940.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Meseum Sepuluh November adalah tempat untuk mengenang sejarah
perjuangan pahlawan kemerdekaan Bangsa Indonesia untuk pertempuran di
Surabaya pada 10 November 1945. Museum berdiri tanggal 10 Vovember 1951,
yang diresmikan oleh Ir.Soekarno pada 10 November 1952. Lokasi museum di
Jalan Pahlawan, Alun-alun Contong, Kec.Bubutan, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Melalui kunjungan ke Museum Sepuluh November kami mendapatkan
banyak wawasan pengetahuan mengenai perjuangan arek-arek Suroboyo
melawan Pasukan Sekutu Belanda yang akan menjajah kembali Indonesia.
Wawasan tersebut mulai dari Surabaya Pada Masa Proklamasi RI, Peristiwa
Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato, dan Bukti Peninggalan Sejarah.
Semua informasi yang kami dapat berguna sebagai bekal dikemudian hari.

B. Saran
Seharusnya kegiatan kunjungan ini lebih baik diberi pengarahan dan
bimbingan baik pada saat kegiatan kunjungan maupun dalam punyusunan
laporan. Serta sebaiknya dalam pembuatan buku panduan wisata, dalam isinya
disertakan gambaran atau cerita singkat tentang tempat-tempat wisata yamg
akan dikunjungi.

Anda mungkin juga menyukai