Disusun oleh :
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat rahmat yang diberikan pada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Makalah Sejarah Destinasi Wisata Up Museum
Kesejarahan Jakarta.
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang telah diajarkan kepada kami
peserta PKL oleh pembimbing kami di Museum Sejarah Jakarta. Dan kami
harap makalah ini akan memberi banyak manfaat bagi kami para Siswa/Siswi
maupun bagi pembaca.
Penyusun
❖ BAB l PENDAHULUAN...........................................................................1
I.2 Tujuan...........................................................................................1
❖ BAB II PEMBAHASAN............................................................................2
II.1 Sejarah Gedung dan Fungsinya...................................................2
I.2 Tujuan
1. Prasasti Padrao
Di ruangan ini terdapat Meriam Cirebon yang disebut juga sebagai cet
bang, atau Meriam Coak dalam bahasa Betawi. Sebenarnya Meriam Coak atau
cetbang sudah ada pada era kerajaan Majapahit (1293 M – 1527 M), jauh
setelah keruntuhan Majapahit, meriam ini digunakan kembali pada masa
kesultanan Demak yang saat itu dipimpin oleh Pati Unus (1512), untuk
dijadikan senjata penyerangan ke Malaka dengan mengimbangi kekuatan
armada militer laut Portugis. Meriam ini terbuat dari kayu jati dan perunggu
yang berhiaskan kepala naga.
Pada ruangan ini terdapat Peta Batavia 1619, pada tahun 1916
merupakan tahun dimana Belanda pertama kali menginjakan kaki di Jayakarta,
oleh sebab itu peta ini menggambarkan masa peralihan dari Jayakarta menjadi
Batavia.
1. Peralatan Batu
Alat batu pada Zaman Paleolitikum Alat batu pada Zaman Neolitikum
Terdapat perbedaan dalam peralatan batu pada Zaman Batu tua atau
Paleolitikum yang terjadi ribuan tahun lalu dan masih menggunakan perlatan
batu yang kasar, dibandingkan dengan Zaman Neolitikum yang sudah
mengalami penghalusan. Salah satu contoh alat batu pada Zaman Neolitikum
adalah Beliung Persegi.
2. Kapak Perunggu
Pada ruangan ini, terdapat Kapak Perunggu yang juga digunakan untuk
memotong dan membelah, terutama pada kayu. Kapak ini terbuat dari perunggu
dan ditemukan di sejumlah situs pra sejarah di Jakarta.
❖RUANG TARUMANEGARA
Tarumanegara adalah nama kerajaan Hindu beraliran Wisnu yang
terletak di wilayah Barat pulau Jawa. Pada ruangan Tarumanegara ini terdapat 3
prasasti, diantaranya adalah:
Yang pertama adalah Prasasti Kebon Kopi, yang unik dari Prasasti ini
terdapat dua telapak kaki gajah yang diperkirakan bernama Airawata,
Airawata merupakan tunggangan atau kendaraan yang digunakan oleh Raja
Purnawarman yang saat itu memimpin kerajaan Tarumanegara.
3. Prasasti Ciaruteun
“Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum Dinobatkan dia
dengan nama Prabu Guru Dewataprana, dinobatkan (lagi) dia dengan nama
Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata
Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan. Dia Putera Rahiyang Dewa
Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang Niskala Wastu Kancana
yang dipusarakan ke Nusa Larang. Dialah yang membuat tanda peringatan
berupa gunung – gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida, membuat
Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka „Panca
Pandawa Mengemban Bumi‟”
❖Ruang Solomon
Pada ruangan ini juga terdapat beberapa koleksi seperti mata uang, alat
ukur batu bata, alat ukur genteng berserta anak timbangan dan furniture
miniatur. Yang semua ini merupakan alat pada zaman dahulu yang digunakan
pada masa Batavia.
❖RUANG SIDANG
Ruangan ini dulunya digunakan untuk mengadili dan memutuskan
perkara. Diruang sidang ini ada beberapa pahlawan kita yang pernah diadili
diantaranya adalah Pangeran Diponogoro, Cut Nyadin dan Untung Suropati.
Beberapa peniggalan di ruangan ini antara lain adalah:
Lemari arsip
❖ RUANG SKETSEL
Pada ruangan ini terdapat penyekat ruangan bergaya Baroque berwarna
merah dan kuning keemasan yang dibuat pada abad ke – 18, berhiaskan seorang
Athena lengkap dengan baju zirah nya sedang memegang perisai berhiaskan
kepala Medusa. Pada bagian atas penyekat ruangan ini pun dihiasi dengan 7
simbol atau lambang provinsi di Batavia. Dulunya penyekat ini digunakan
ssebagai penghias ruang sidang Dewan Hindia Belanda di Kastil Batavia.
Dahulu ruangan ini digunakan untuk para hakim dan gubernur jenderal
melihat eksekusi hukuman mati yang dilaksanakan di area Palaza sebelah
kiri, dan hukuman tersebut disaksikan oleh masyarakat Batavia,
pemberitahuannya eksekusi ini melalui bunyi lonceng yang berada diatas
gedung balaikota (Museum Sejarah Jakarta).
❖ RUANG PENJARA
1. Penjara Bawah Tanah
2. Penjara Wanita
Ruangan ini dulu dikenal dengan sebutan lorong gelap karena ruangan
ini gelap gulita disaat jendelanya ditutup dan selalu tergenang air disaat musim
❖MERIAM SI JAGUR
Meriam ini diletakkan tepat dihalaman depan museum, meriam ini dibuat
dari 16 meriam kecil yang dilebur menjadi satu yaitu Meriam Si Jagur.
Meriam ini dibuat di kota Maccao Cina dengan nama bengkel Jagobara yang
merupakan peninggalan Portugis dengan berat 3,5 ton.
Diatas meriam tersebut terdapat tulisan “Ex me ipsa renata sum” yang
berarti dari aku menjadi aku. Meriam ini dianggap oleh masyarakat sekitar
sebagai Dewa Kesuburan yang bisa menyembuhkan kemandulan khususnya
untuk wanita.
❖AIR MANCUR
Air mancur ini dibuat pada tahun 1743, dahulu masyarakat Batavia
menggunakan air mancur ini untuk mengambil air. Namun sayangnya Air
❖SUMUR
Sumur ini dibuat pada abad ke 18, semula sumur ini digunakan untuk
kebutuhan pembangunan gedung. Kemudian sumur ini digunakan untuk
minum para tahanan dan memandikan kuda.
Sumur yang memiliki kedalaman ± 6 meter, saat ini airnya tidak lagi
digunakan untuk konsumsi namun hanya digunakan untuk menyiram tanaman
yang berada di area halaman belakang museum.
❖PATUNG HERMES
a) KESIMPULAN
Museum Sejarah Jakarta atau biasa disebut Museum Fatahillah
merupakan salah satu museum yang menyimpan banyak sejarah tentang Jakarta
secara lengkap sehingga bangunan ini perlu dilestarikan agar semua orang dapat
belajar mengenai sejarah Jakarta lebih jelas dikarenakan Museum Sejarah
Jakarta menyimpan banyak koleksi pada zaman dahulu. Setiap koleksi yang
dipamerkan di Museum ini memiliki latar belakangnya masing-masing.
Tidak hanya berupa koleksi barang replika maupun asli, tetapi juga
terdapat ruangan-ruangan yang memang dahulu digunakan pada zaman
peninggalan Belanda atau VOC yang beberapa diantaranya tidak dilakukan
renovasi.
b) SARAN
Jangan merusak fasilitas yang berada di Museum
Ikuti peraturan yang telah diberikan oleh pihak Museum
Jangan mencoret-coret
Jangan memegang koleksi
Jaga kebersihan di area Museum
c) PENUTUP
Saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT, beserta para instruktur,
Bapak Slamet Rusbandi dan Ibu Neneng Desi dan juga kepada teman-
teman serta Papi Amat Kusaini Al Alex yang telah membantu dan
mengarahkan saya dalam pengerjaan makalah ini sehingga dapat
membuat makalah ini dengan baik dan benar sesuai yang diperintahkan
oleh instruktur dan Papi Amat Kusaini Al Alex.
d) DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan PDF dari Team Guide & Ticketing UP Museum
Kesejarahan Indonesia.