Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KUNJUNGAN

KE MUSEUM SRI BADUGA DAN SAUNG UDJO


DOSEN PENGAMPU:
SOBRUL LAELI, M.Pd

DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS PADA MATA KULIAH


PENDIDIKAN SENI BUDAYA SD
OLEH:
SARIPUDIN
H.2111094

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS AGAMA ISLAM DAN PENDIDIKAN GURU
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan kunjungan ke
museum sri baduga dan saung angklung udjo” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah seni dan budaya SD. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang sejarah dan kesenian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sobrul laeli,M.Pd,
selaku Dosen seni dan budaya SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

BOGOR, 11 JULI 2023

SARIPUDIN
DAFTAR ISI

COVER
BAB I...........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................
A.LATAR BELAKANG.............................................................................................................

B.MANFAAT KUNJUNGAN...................................................................................................

C.TUJUAN
KUNJUNGAN........................................................................................................
BAB II..........................................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................................
A.SEJARAH MUSEUM SRI BADUGA..................................................................................

B.MACAM-MACAM PENINGGALAN DI MUSEUM SRI BADUGA...............................

C.SEJARAH SAUNG ANGKLUNG UDJO............................................................................

D. FASILITAS SAUNG ANGKLUNG


UDJO.........................................................................

E.DAYA TARIK SAUNG ANGKLUNG UDJO.....................................................................

BAB III........................................................................................................................................

PENUTUP...................................................................................................................................

A.KESIMPULAN.......................................................................................................................

B.SARAN....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Museum Sri Baduga adalah salah satu destinasi wisata sejarah yang berada di Kota
Bandung, Indonesia. Sebagai museum negara dan bukti kecintaan warga Jawa Barat pada
sejarah, Museum yang dibangun di atas tanah seluas 8415,5 m2 ini mengkoleksi banyak
benda yang berhubungan dengan sejarah Jawa Barat. Seperti kerajinan tangan Sunda,
perkakas, sejarah geologi dan perbedaan alami. Koleksi museum meliputi aspek biologi,
etnografi, numismatika, historis, arkeologis, heraldik, keramik, teknologi dan seni rupa.
Jumlah koleksinya mencapai lebih dari lima ribu pengkategoriannya dibedakan oleh tiga
lantai. Sejarah Jawa Barat tidak hanya digambarkan dengan koleksi asli, tapi juga
digambarkan oleh koleksi miniatur, replika, maket dan foto. Kini, museum didukung oleh
beberapa event seperti lomba untuk pelajar, seminar, ceramah dan lokakarya. Selain tempat
memamerkan koleksi, museum juga didukung oleh perpustakaan, auditorium, ruang pameran
khusus, musholla dan ruang seminar.
Untuk menambah rasa apresiasi dan antuasiasme masyarakat pada Museum Sri Baduga,
pengelola museum telah mengadakan banyak aktivitas dan event. Diprogram secara mandiri
atau kerja sama dengan pihak terkait seperti swasta, pemerintah dan organisasi asing.
Aktivitas dan event yang diadakan oleh Museum Sri Baduga itu seperti mengadakan berbagai
pameran keliling, pameran berkala, pameran bersama museum dari bermacam propinsi,
beberapa lomba untuk pelajar SD hingga SMA, seminar, ceramah, lokakarya, dan
sebagainya. Nah selain museum, ada juga Peninggalan Bersejarah di Jawa Barat seperti
beberapa Candi di Jawa Barat seperti Sejarah Candi Jiwa. Lalu ada juga Sejarah Alat Musik
Angklung dan Sejarah Berdirinya Gedung Sate.

Saung Angklung Udjo (SAU) adalah suatu tempat yang merupakan tempat pertunjukan,
pusat kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu. Selain itu,
SAU mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk
memelihara kebudayaan sunda dan khususnya angklung.

Didirikan pada tahun 1966 oleh udjo ngalagena dan istrinya Uum Sumiati, dengan
maksud untuk melestarikan dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda.
Berlokasi di Jalan Padasuka 118, Bandung Timur jawa barat Indonesia.
B.MANFAAT KUNJUNGAN

1.Menambah pengetahuan dan informasi

2.Sebagai referensi visual


3.Mendapat perspektif/sudut pandang waktu yang lebih jelas dan luas
4.Mendapatkan ilmu tentang kesenian
5.Mengetahui seni seni tradisional
C.TUJUAN KUNJUNGAN
1.Mengetahui sejarah zaman dahulu
2.Meneliti tentang sejarah
3.mengetahui alat tradisional zaman dahulu
4.Belajar kesenian
BAB II
PEMBAHASAN
A.SEJARAH MUSEUM SRI BADUGA

Nama Sejarah Museum Sri Baduga diambil dari nama seorang raja Sunda yang
bernama Sri Baduga. Nama lainnya yaitu Sang Ratu Jayadewata. Dia adalah raja agung dari
kerajaan Sunda yang berlandaskan agama Hindu di Jawa Barat. Berkuasa dari tahun 1482
hingga tahun 1521 di ibukotanya yang bernama Pakuan Pajajaran. Dia membawa keagungan
dan kemakmuran ke kerajaannya. Karena kehebatan sang raja itulah nama Sri Baduga
diabadikan menjadi nama museum.

Raja Jayadewata sering dihubungkan dengan Raja Siliwangi. Raja Siliwangi


merupakan raja besar dari Sunda meski kisahnya sedikit berbau legenda. Tapi beberapa ahli
sejarah berpendapat bahwa Sri Baduga bukan orang yang sama dengan Raja Siliwingi
Catatan sejarah Sri Baduga ditulis di Prasasti Batutulis yang ditemukan di Bogor. Nama
lainnya yaitu Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakwan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
Prasasti ini ditulis bukan di era Sri Baduga tapi di era anak Sri Baduga yaitu King Surawisesa
untuk menghormati ayahnya.

Menurut Prasasti Batutulis, dia adalah putra dari Rahyang Niskala dan cucu dari
Rahyang Niskala Wastu Kancana. Sri Baduga menjadi Raja Sunda dan Galuh. Dia lalu
memindahkan ibu kota dari Kawali Galuh ke Pakuan Pajajaran. Salah satu legenda Pantun
menceritakan keindahan prosesi kerajaan Ratu Ambetkasih yang memindahkan ibu kota ke
Pakuan Pajajaran. Dimana suaminya menunggu.

Prasasti Batutulis menyebutkan bahwa raja membangun banyak proyek. Seperti


membangun tembok dan menggali parit defensif di ibu kota di Pakuan (sekarang namanya
Bogor), membuat gundukan tanah keramat untuk kepentingan religius yang disebut
Gugunungan, membuat pavilion atau Balay, mengubah Hutan Samida menjadi hutan
konservasi, membangun bendungan dan membuat danau yang disebut Sanghyang Talaga
Rena Mahawijaya. Danau ini kemungkinan berfungsi untuk proyek hidrolik untuk
mendukung pertanian di kerajaan, untuk rekreasi dan untuk mempercantik ibu kota.

B.MACAM-MACAM PENINGGALAN DI MUSEUM SRI BADUGA

1.Lantai pertama

Lantai pertama berisi tentang peninggalan bersejarah khususnya perkembangan sejarah


dan budaya Jawa Barat yang dideskripsikan dan dibuktikan dengan koleksi benda bersejarah
dari era kerajaan bercorak Hindu dan Budha. Contohnya seperti kereta kuda yang tempat
duduknya cukup unik. Berbentuk hewan mitologi bernama Lembuswana. Lembuswana
adalah hewan tunggangan Bathara Guru yang secara fisik bermahkota, berkepala singa,
berbelalai dan bergading seperti gajah, bersisik ikan dan di empat kakinya memiliki taji
seperti kaki ayam.

Sebenarnya hewan mitologi ini berasal dari Kalimantan dan tinggal di dasar Sungai
Mahakam. Entah bagaimana bisa masuk ke Bandung. Di Museum Sri Baduga, Lembuswana
duduk manis dan belalainya mencengkeram senjata seperti trisula kecil. Diorama gua,
manusia purba di dalamnya dan contoh tulang-tulang purba juga menjadi koleksi Museum Sri
Baduga dari zaman prasejarah. Selain itu, dari zaman prasejarah juga ada sebuah arca nenek
moyang dengan wujud manusia berbentuk bulat, fosil manusia prasejarah macam Homo
erectus dan Homo sapiens, cekungan danau di Jawa Barat di zaman purba dan kehidupan
religius masyarakat. Tambahannya yaitu geologi.

2.Lantai kedua

Lantai kedua memamerkan koleksi kebudayaan dan kehidupan di masa lalu. Seperti alat-
alat bertahan hidup, perdagangan dan transportasi. Koleksi di lantai dua juga terdapat barang-
barang yang dipengaruhi oleh budaya Islam dan budaya Eropa. Budaya Eropa jelas dibawa
oleh Belanda ketika masa penjajahan Belanda. Lalu juga ada barang-barang dari era
perjuangan  merebut dan kemerdekaan. Sebagai tambahan, lambang dari setiap kota di Jawa
Barat juga dipamerkan. Ada juga bukti perebunan teh mulai dari Jawa Barat hingga Banten di
zaman pendudukan Belanda. Lalu koleksinya juga ada perabotan seperti kursi, meja, lemari,
rak dari masa lalu. Bukti peninggalan agama selain Islam juga ada seperti Taoisme, Kong Hu
Cu dan Kristen.

3. Lantai Ketiga

Lantai ketiga memamerkan koleksi etnografis. Meliputi kain, tenunan, barang-barang


bernilai seni dan keramik. Di lantai tiga pengunjung akan melihat kesenian dan budaya khas
seperti baju pengantin dari budaya sunda, perabotan, beberapa alat kehidupan dan keramik
dari budaya Sunda. Pojok Bandung tempo dulu. Berdasarkan keilmuan, Museum Sri Baduga
memiliki beberapa koleksi lagi. Koleksi etnografis dan antropologis cukup banyak di lantai
tiga. Koleksi geologi yaitu mineral, beberapa jenis batu dan hasil alam yang lain.

Koleksi biologi yaitu fosil beberapa jenis makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan dan
manusia. Koleksi arkeologi dan sejarah yang memamerkan beberapa barang dari zaman
kerajaan. Ada juga koleksi filologika (filologis adalah ilmu yang mempelajari bahasa dari
sastra) berupa beberapa naskah kuno. Koleksi keramik dan seni rupa yang banyak dikoleksi
di lantai ketiga seperti karya dua dimensi atau tiga dimensi. Koleksi teknologi juga ada yang
menjelaskan perkembangan teknologi dari zaman tradisional hingga modern. Koleksi
numismatik (numismatik adalah ilmu pengumpulan dan identifikasi koin) juga ada seperti
tanda jasa, stempel, cap, mata uang dan tanda pangkat.

C.SEJARAH SAUNG ANGKLUNG UDJO

Saung angklung udjo dibangun pada tahun 1966 oleh udjo ngalagena atau juga dikenal
dengan mang udjo bersama istrinya uum sumiati.Udjo ngalagena merupakan seniman yang
lahir pada tanggal 5 Maret 1929.Udjo ngalagena merupakan anak ke 6 dari pasangan wiranta
dan Imi.udjo ngalagena sudah mengenal kesenian angklung sejak beliau berusia 4
tahun,maka tak heran lagi jikalau beliau sangat mencintai kesenian.
Sepeninggal mang udjo tangal 3 mei 2001 saung angklung udjo tetap berdiri dan di lanjutkan
oleh putra putri mang udjo sehingga saung angklung udjo tetap ramai dan banyak pengunjung
yang ingin belajar kesenian di saung angklung udjo
D. Fasilitas Saung Angklung Udjo

Saung Angklung Udjo sudah terkenal ke mancanegara, sehingga fasilitas yang disediakan
untuk para pengunjung yang datang sudah sangat lengkap. Seperti:

 Area parkir,
 Toilet,
 Tempat makan,
 Tempat pagelaran seni.

E.Daya Tarik Saung Angklung Udjo

1. Wisata Budaya Yang Edukatif

Daya tarik yang pertama dari Saung Angklung Udjo adalah tempat wisata di Bandung yang
menyajikan nilai budaya, dan edukatif.

Sebelum situasi pandemi, kunjungan wisata ke Saung Angklung Udjo dari berbagai kalangan,
berbagai usia, bahkan tidak sedikit yang datang dari luar negeri.

Nama beken yang sudah terkenal di dunia pernah datang, sekaligus belajar anngklung di
Saung Angklung Udjo, Bandung. Salah-satunya Marc Marquez pembalap MotoGP yang
terkenal.

2. Belajar, Dan Membeli Angklung

Alat musik tradisional angklung, dulunya merupakan kaulinan budak lembur, atau dalam
bahasa Indonesianya adalah mainannya anak-anak di kampung.

Angklung merupakan alat musik tradisional yang berkembang di masyarakat sunda. Alat
musik tersebut terbuat dari bambu yang dipotong-potong dengan ukuran yang berbeda,
sehingga menghasilkan nada yang berbeda juga.

Anak jaman now tidak perlu malu dengan alat musik tersebut. Nyatanya, angklung mampu
juga menyajikan lagu-lagu kekinian. Tidak sedikit juga anak muda yang suka memadukan
angklung dengan alat musik yang modern.

Di Saung Angklung Udjo para pengunjung bisa belajar alat musik tradisional tersebut, sangat
mudah, nggak terlalu sulit. Bahkan para pengunjung juga bisa membeli angklung satu set
komplit untuk dibawa ke rumah, ataupun dijadikan alat edukasi di sekolah.

3. Pagelaran Seni

Daya tarik selanjutnya dari Saung Angklung Udjo adalah pementasan seni. Tentu saja pentas
utamanya adalah menampilkan pertunjukkan angklung.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dari hasil kunjungan ke museum sri baduga dan saung udjo saya mendapatkan
pengajaran dan ilmu yang telah saya dapatkan dari hasil kunjungan tersebut. Museum sri
baduga merupakan museum yang berada di bandung yang memamerkan sejarah sejarah
orang terdahulu. Museum sri baduga yang dibangun di atas tanah seluas 8415,5 m2 ini
mengkoleksi banyak benda yang berhubungan dengan sejarah Jawa Barat. Seperti kerajinan
tangan Sunda, perkakas, sejarah geologi dan perbedaan alami. Koleksi museum meliputi
aspek biologi, etnografi, numismatika, historis, arkeologis, heraldik, keramik, teknologi dan
seni rupa.

Saung udjo merupakan destinasi wisata yang berada di bandung yang melestarikan
kesenian Indonesia yang didirikan oleh mang udjo atau dengan nama asli udjo ngalagena
yang bertujuan untuk melestarikan kesenian sunda yang telah di rintis pada tahun 1966
bersama istri nya. Mang udjo mengenal kesenian sunda di mulai pada usia 4 tahun maka
pantas saja jika beliau sangat mencintai kesenian sehingga sampai mendirikan wisata untuk
melestarikan kesenian yaitu saung mang udjo.

B.SARAN

Selaku warga negara Indonesia kita wajib melestarikan sejarah-sejarah yang ada di
Indonesia dan melestarikan nya dan jangan pernah melupakan keseanian yang ada di
Indonesia dan mengembangkan nya agar kesenian di Indonesia tidak hilang ataupun di ambil
oleh negara-negara lain
DAFTAR PUSTAKA

Kunjungan langsung ke museum sri baduga dan saung udjo


https://ticmpu.id/listings/museum-sri-baduga/
https://id.wikipedia.org/wiki/Saung_Angklung_Udjo
https://www.nativeindonesia.com/saung-angklung-udjo/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai