Disusun Oleh :
Mengesahkan :
Kepala Sekolah
MURDIONO, S.Pd
NIP. 196511161989021002
ii
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………… i
PENGESAHAN……………………………………….……………………...………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….… iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..... 1
B. Maksud dan Tujuan…………………………………………………………
…..... 1
C. Waktu dan Tempat………………………………………………………….......... 2
BAB II PENGAMATAN OBJEK MUSEUM MANDALA BHAKTI
A. Letak Museum Mandala Bhakti………………………………………………...... 3
B. Pengamatan objek yang ada di Museum Mandala Bhakti.………………….......... 3
C. Nilai sejarah Museum Mandala Bhakti........................………………………....... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………......... 7
B. Saran……………………………………………………………………………... 7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 8
LAMPIRAN …………………………………………………………………………...… 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang sekaligus
menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Kota ini adalah kota penduduk terbesar keenam di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya,
Bandung, Medan, dan Palembang.[6] Sebagai salah satu kota yang berkembang di
Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa.
Kawasan mega-urban Semarang yang tergabung dalam wilayah metropolitan
Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kota
Semarang dan Purwodadi, Kabupaten Grobogan) berpenduduk mencapai 7,3 juta jiwa,
sekaligus sebagai wilayah metropolitan terpadat keempat di Pulau Jawa, setelah
Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam
beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang yang signifikan ditandai pula dengan
munculnya beberapa gedung pencakar langit yang tersebar di penjuru kota dan penataan
kota dengan dibangunnya tempat-tempat ramah pejalan kaki. Perkembangan regional
ini menunjukan peran strategis Kota Semarang terhadap roda perekonomian nasional.
B. TUJUAN
a. Memperkuat materi kelas : tur sekolah bisa jadi perjalanan menarik yang akan
mampu membangkitkan semangat untuk belajar. Manfaat di dalamnya ialah
untuk memperkuat materi pelajaran. Selain itu juga bisa memberi mereka
kesempatan untuk memvisualisasikan, mengalami dan mendiskusikan informasi.
b. Mendorong siswa untuk belajar : Seringkali tur pendidikan menggunakan
multimedia untuk menarik perhatian secara visual. Ternyata hal ini mendorong
siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Mereka akan menyimpan
lebih banyak informasi dari apa yang mereka lihat dan alami sendiri.
c. Banyak hal baru untuk dipelajari : Memulai tur pendidikan akan membawa
peserta pada pengalaman baru. Dalam hal ini contohnya ialah seperti budaya dan
tradisi, serta sejarah. Kegiatan study tour memungkinkan mereka untuk
1
membuka mata terhadap lingkungan baru, dan banyak hal baru. Mereka jadi
lebih terbuka pikiran dan wawasannya.
d. Kesempatan bertukar gagasan : Tur pendidikan menawarkan kelas informal
yang sempurna untuk saling diskusi dan bertukar informasi. Diskusi kelompok
juga merupakan salah satu alat pendidikan yang paling efektif. Peserta selama
atau sedudah tur dapat melakukan diskusi kelompok. Tidak hanya di antara
teman-teman mereka, teman sekelas, dan teman sebaya tetapi juga dengan
orang-orang baru.
2
BAB II
PENGAMATAN OBJEK YANG ADA
DI MUSEUM MANDALA BHAKTI
Museum Mandala Bhakti berada di tempat yang strategis sehingga cukup mudah bagi
wisatawan untuk menuju ke sana. Berada di Jl. Unika Soegijapranata No. 1, Kota
Semarang, wisatawan hanya tinggal menuju pusat kota, tepatnya di kawasan Simpang
Lima Semarang, Jawa Tengah. Dari kawasan ini, lokasi museum hanya berjarak kurang
lebih 1,8 kilometer saja.
Akses jalan untuk menuju museum tidak sulit. Berada di tengah kota sehingga
wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat.
Jika ingin lebih mudah, wisatawan dapat menggunakan aplikasi GoogleMap untuk
menemukan rute termudah menuju lokasi. Selain itu, lokasi museum juga dapat
ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum.
4
Monumen Mandala Bhakti Wanitatama merupakan monumen pergerakan
wanita yang berbentuk gedung dan mulai dibangun tanggal 22 Desember 1953 yang
ditandai dengan peletakkan batu pertama. Monumen ini dibangun dalam rangka
peringatan seperempat abad atau 25 tahun Kesatuan Pergerakan Wanita dengan titik
baliknya yaitu pada Kongres Perempuan pertama tahun 1928. Proses pembangunannya
dilakukan selama tiga puluh tahun, mulai dari tahun 1953-1983. Monumen ini
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Desember, 1983. Pengumpulan
dana untuk membangun monumen ini berlangsung selama tahun 1954, di mana tahun
tersebut dijadikan tahun serba dharma oleh Kowani, Kongres Wanita Indonesia yang
khususnya ditugaskan kepada Yayasan Hari Ibu.
Pencarian dana pada tahun tersebut dilakukan dengan cara membuat proposal bantuan
10.000 (sepuluh ribu) surat seruan dharma bakti disebar keseluruhan tanah air, awal
tahun dari KOWANI, ditandatangani oleh Ibu Maria Ultah dan Ibu Sri Mangoensarkoro
dari Dewan Pengurus YHI, 10 April 1954 dan Panitia seperempat abad, tulisan tangan
Ibu Sri Mangoensarkoro ditunjukan kepada: Ibu/Istri Gubernur, Ibu/Istri Bupati,
Ibu/Istri Camat di seluruh Indonesia. Peletakan batu pertama Monumen Mandala Bhakti
Wanitatama dilaksanakan tepat pada tanggal 22 Desember 1953, pukul 11.00.
Terdapat beberapa tokoh yang menjadi pelopor pembangunan monumen ini. Tokoh
pertama yaitu Ibu Sri Mangun Sarkoro dari organisasi wanita sebagai ketua peringatan
seperempat abad Kesatuan Pergerakan Wanita dan ketua pembangunan monumen.
Tokoh kedua yaitu, Ibu Iman Soedijat sebagai sekretaris pertama Yayasan Hari Ibu.
Ketiga yaitu Nyi Hajar Dewantara yang turut dalam persaksian peletakan batu pertama.
Kemudian yang keempat, Ibu Sukonto selaku ketua Kongres Peremuan Pertama tahun
1928 yang diberi kehormatan untuk meletakkan batu pertama. Kemudian terdapat
beberapa tokoh lain yang terlibat seperti Menteri Sosial, dan Menteri Peranan Wanita,
serta Marya Ulfa selaku sekretaris konges. Selain itu, ada organisasi-organisasi wanita
di Indonesia turut mempelopori ini.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di kota
semarang itu sangat banyak,dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya
agar tetap asri seperti aslinya.
Sebagai kota terbesar di Jawa Tengah, Semarang telah menjadi salah satu
kota yang paling sering dikunjungi wisatawan, baik untuk keperluan bisnis ataupun
sekedar untuk berwisata. Wisatawan dapat menemukan tempat wisata alam yang
indah, bersejarah, ataupun tempat wisata yang tepat untuk berburu spot foto yang
menarik. Misalnya yaitu Museum Mandala Bhakti,
Museum Mandala Bhakti menyimpan data, dokumentasi, persenjataan TNI
baik yang tradisional hingga senjata yang modern, serta alat-alat yang digunakan
untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Museum ini awalnya dirancang menjadi Raad van Justitie atau Pengadilan
Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang. Maka tidaklah heran apabila
massanya sedemikian formal dan kaku. Perancangnya adalah arsitek I. Kuhr E. dari
Firma Ooiman dan van Leeuwen.
B. Saran
Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda harus melestarikan budaya asli
Indonesia khusus di daerah kota lama semarang, jangan ada campur tangan budaya
barat terlebih dalam berpakaian.
Demikian karya tulis ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan
kepada penulis. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, mohon dapat
dimanfaatkan dan dimaklumi.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
LAMPIRAN