Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN STUDY TOUR

TOUR WISATA SEMARANG JAWA TENGAH


SMP NEGERI GONGSENG SATU ATAP

Disusun Oleh :

NAMA : FATIMATUZ ZAHRO


KELAS : IX B
NAMA : NINA ARYANI
KELAS : IX B

SMP NEGERI GONGSENG SATU ATAP


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Lapora ini disetujui, dinilai dan disyahkan pada :


Hari :
Tanggal :
Tempat :

Randudongkal, Januari 2023


Mengesahkan,

Guru Pembimbing Siswa

Singgit Indrayanto. S.IP 1 FATIMATUZ ZAHRO


NIP. 197803302021211002 2 NINA ARYANI

Mengesahkan :
Kepala Sekolah

MURDIONO, S.Pd
NIP. 196511161989021002

ii
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………… i
PENGESAHAN……………………………………….……………………...………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….… iii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..... 1
B. Maksud dan Tujuan…………………………………………………………
…..... 1
C. Waktu dan Tempat………………………………………………………….......... 2
BAB II PENGAMATAN OBJEK MUSEUM MANDALA BHAKTI
A. Letak Museum Mandala Bhakti………………………………………………...... 3
B. Pengamatan objek yang ada di Museum Mandala Bhakti.………………….......... 3
C. Nilai sejarah Museum Mandala Bhakti........................………………………....... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………......... 7
B. Saran……………………………………………………………………………... 7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 8
LAMPIRAN …………………………………………………………………………...… 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Semarang adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang sekaligus
menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Kota ini adalah kota penduduk terbesar keenam di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya,
Bandung, Medan, dan Palembang.[6] Sebagai salah satu kota yang berkembang di
Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa.
Kawasan mega-urban Semarang yang tergabung dalam wilayah metropolitan
Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kota
Semarang dan Purwodadi, Kabupaten Grobogan) berpenduduk mencapai 7,3 juta jiwa,
sekaligus sebagai wilayah metropolitan terpadat keempat di Pulau Jawa, setelah
Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam
beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang yang signifikan ditandai pula dengan
munculnya beberapa gedung pencakar langit yang tersebar di penjuru kota dan penataan
kota dengan dibangunnya tempat-tempat ramah pejalan kaki. Perkembangan regional
ini menunjukan peran strategis Kota Semarang terhadap roda perekonomian nasional.

B. TUJUAN
a. Memperkuat materi kelas : tur sekolah bisa jadi perjalanan menarik yang akan
mampu membangkitkan semangat untuk belajar. Manfaat di dalamnya ialah
untuk memperkuat materi pelajaran. Selain itu juga bisa memberi mereka
kesempatan untuk memvisualisasikan, mengalami dan mendiskusikan informasi.
b. Mendorong siswa untuk belajar : Seringkali tur pendidikan menggunakan
multimedia untuk menarik perhatian secara visual. Ternyata hal ini mendorong
siswa untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Mereka akan menyimpan
lebih banyak informasi dari apa yang mereka lihat dan alami sendiri.
c. Banyak hal baru untuk dipelajari : Memulai tur pendidikan akan membawa
peserta pada pengalaman baru. Dalam hal ini contohnya ialah seperti budaya dan
tradisi, serta sejarah. Kegiatan study tour memungkinkan mereka untuk

1
membuka mata terhadap lingkungan baru, dan banyak hal baru. Mereka jadi
lebih terbuka pikiran dan wawasannya.
d. Kesempatan bertukar gagasan : Tur pendidikan menawarkan kelas informal
yang sempurna untuk saling diskusi dan bertukar informasi. Diskusi kelompok
juga merupakan salah satu alat pendidikan yang paling efektif. Peserta selama
atau sedudah tur dapat melakukan diskusi kelompok. Tidak hanya di antara
teman-teman mereka, teman sekelas, dan teman sebaya tetapi juga dengan
orang-orang baru.

C. WAKTU DAN TEMPAT


a. Kegiatan outing class ini dilaksanakan pada :
Hari Selasa 20 Desember 2022
b. Tempat
Museum Mandala Bhakti Semarang Jawa Tengah

2
BAB II
PENGAMATAN OBJEK YANG ADA
DI MUSEUM MANDALA BHAKTI

A. Letak Museum Mandala Bhakti

Museum Mandala Bhakti berada di tempat yang strategis sehingga cukup mudah bagi
wisatawan untuk menuju ke sana. Berada di Jl. Unika Soegijapranata No. 1, Kota
Semarang, wisatawan hanya tinggal menuju pusat kota, tepatnya di kawasan Simpang
Lima Semarang, Jawa Tengah. Dari kawasan ini, lokasi museum hanya berjarak kurang
lebih 1,8 kilometer saja.
Akses jalan untuk menuju museum tidak sulit. Berada di tengah kota sehingga
wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat.
Jika ingin lebih mudah, wisatawan dapat menggunakan aplikasi GoogleMap untuk
menemukan rute termudah menuju lokasi. Selain itu, lokasi museum juga dapat
ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum.

B. Pengamatan Objek Yang Ada Di Museum Mandala Bhakti


Museum Mandala Bhakti terdiri dari dua lantai menghadap utara dan dibangun dengan
rancangan arsitek handal dari Belanda bernama I Kuhr E pada tahun 1930.
“Awalnya, gedung ini dibangun sebagai Pengadilan Tinggi Belanda (Raad van Justitie)
bagi rakyat Eropa di Semarang, dan pernah dijadikan Markas Polisi Militer Tentara
Jepang, saat dikuasai pasukan negeri Sakura. Namun pasca kemerdekaan RI, pada tahun
1950-an gedung ini digunakan sebagai Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II
Kodam IV/Diponegoro,” kata pemandu Museum Mandala Bhakti, Gandu Raharjo,
belum lama ini.
Dia menjelaskan, pada tahun 1985 secara resmi gedung ini dialih fungsikan menjadi
museum Perjuangan Mandala Bhakti Kodam IV/Diponegoro.
Museum Perjuangan Mandala Bhakti Semarang diresmikan pada Maret tahun 1985
silam, saat itu oleh Mayor Jenderal TNI Soegiarto. Di museum ini, juga ada ruang kerja
Pangdam saat dijadikan Markas Besar Komando Wilayah Pertahanan II Kodam
IV/Diponegoro.
3
Setelah dijadikan museum, tempat tersebut kemudian ditata sedemikian rupa untuk
menyimpan berbagai benda dan senjata yang digunakan dalam perang pra dan paska-
perjuangan kemerdekaan RI di wilayah Semarang. Salah satunya kendaraan tempur
bernama Canon 2 PDR Nomor 1061, kaliber 37 milimeter. Senjata buatan Australia
tersebut pernah digunakan oleh prajurit Kodam IV/Diponegoro dalam berbagai tugas
operasi.
“Sebut saja operasi penumpasan DI/TII di Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh dan
peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI),” katanya.
Setelah direnovasi beberapa kali, lanjut dia, ada perubahan, penempatan koleksi yang
ada di museum.
“Saat ini benda-benda bersejarah itu dijadikan satu di lantai dua, masing-masing benda
diurutkan sesuai dengan peristiwanya. Seperti peristiwa Pertempuran Lima Hari di
Semarang, peristiwa Pemberontakan 30 September, dan lainnya. Kalau dulu,
berdasarkan jenisnya, misalnya ruang senjata sendiri dan seragam sendiri,” imbuhnya.
Museum ini dibuka untuk umum, dari hari Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00-
15.00. Namun jika pengunjung yang akan berkunjung pada hari Sabtu dan Minggu,
harus ada surat permohonan kunjungan sebelumnya kepada pihak museum, agar buka
pada hari tersebut.
“Saat ini rata -rata pengunjung sekitar 100 orang/hari. Tergantung musimnya, kalau
musim liburan anak sekolah, dan ada kunjungan dari bataliyon, kadang lebih,”
terangnya.
Salah satu pengunjung, Riko mengatakan, dia tertarik dengan koleksi senjata dan
koleksi terbaru di museum yaitu lukisan 3 Dimensi tentang perjuangan Pangeran
Diponegoro.
Diharapkan, dengan koleksi terbaru bisa menarik lebih banyak wisatawan untuk datang
ke museum. “Apalagi di dalamnya juga akan ada bioskop tentang ‘Perang Jawa’ dan
film sejarah perjuangan. Ini pasti seru. Dan pastinya mendapatkan wawasan baru dari
cerita pahlawan nasional,” katanya.(HS)

C. Nilai sejarah Museum Mandala Bhakti

4
Monumen Mandala Bhakti Wanitatama merupakan monumen pergerakan
wanita yang berbentuk gedung dan mulai dibangun tanggal 22 Desember 1953 yang
ditandai dengan peletakkan batu pertama. Monumen ini dibangun dalam rangka
peringatan seperempat abad atau 25 tahun Kesatuan Pergerakan Wanita dengan titik
baliknya yaitu pada Kongres Perempuan pertama tahun 1928. Proses pembangunannya
dilakukan selama tiga puluh tahun, mulai dari tahun 1953-1983. Monumen ini
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Desember, 1983. Pengumpulan
dana untuk membangun monumen ini berlangsung selama tahun 1954, di mana tahun
tersebut dijadikan tahun serba dharma oleh Kowani, Kongres Wanita Indonesia yang
khususnya ditugaskan kepada Yayasan Hari Ibu.

Pencarian dana pada tahun tersebut dilakukan dengan cara membuat proposal bantuan
10.000 (sepuluh ribu) surat seruan dharma bakti disebar keseluruhan tanah air, awal
tahun dari KOWANI, ditandatangani oleh Ibu Maria Ultah dan Ibu Sri Mangoensarkoro
dari Dewan Pengurus YHI, 10 April 1954 dan Panitia seperempat abad, tulisan tangan
Ibu Sri Mangoensarkoro ditunjukan kepada: Ibu/Istri Gubernur, Ibu/Istri Bupati,
Ibu/Istri Camat di seluruh Indonesia. Peletakan batu pertama Monumen Mandala Bhakti
Wanitatama dilaksanakan tepat pada tanggal 22 Desember 1953, pukul 11.00.

Terdapat beberapa tokoh yang menjadi pelopor pembangunan monumen ini. Tokoh
pertama yaitu Ibu Sri Mangun Sarkoro dari organisasi wanita sebagai ketua peringatan
seperempat abad Kesatuan Pergerakan Wanita dan ketua pembangunan monumen.
Tokoh kedua yaitu, Ibu Iman Soedijat sebagai sekretaris pertama Yayasan Hari Ibu.
Ketiga yaitu Nyi Hajar Dewantara yang turut dalam persaksian peletakan batu pertama.
Kemudian yang keempat, Ibu Sukonto selaku ketua Kongres Peremuan Pertama tahun
1928 yang diberi kehormatan untuk meletakkan batu pertama. Kemudian terdapat
beberapa tokoh lain yang terlibat seperti Menteri Sosial, dan Menteri Peranan Wanita,
serta Marya Ulfa selaku sekretaris konges. Selain itu, ada organisasi-organisasi wanita
di Indonesia turut mempelopori ini.

Tujuan Berdirinya Monumen Mandala Bhakti Wanitatama


5
Tujuan didirikannya Monumen Mandala Bhakti Wanitatama yaitu sebagai peringatan
pergerakan wanita yang menjadi tonggak untuk memperjuangkan pendidikan kesetaraan
atas inisiasi dari Ibu Sri Mangunsarkoro. Sebagai Ketua Panitia (Pusat) Seperempat
abad KPWI (disingkat Panitia Seperempat Abad) Panitia Pusat berkedudukan di
Yogyakarta. Panitia Seperempat abad memiliki susunan program sebagai berikut:

Mengadakan peringatan secara besar-besaran, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di


semua Kedutaan Besar RI di luar negeri. Untuk itu dibentuk Panitia seperempat abad di
daerah-daerah dan di luar negeri. Di Jakarta dan Bandung dibentuk perwakilan.
Catatan : 125 bulan Panitia Seperempat Abad di seluruh Indonesia. 35 bulan di luar
negeri antara lain : Penang, Mesir, Manila, Paramaribo, London, Roma, Washington
DC.
Mendirikan suatu monumen untuk memperingati genap 25 tahun usia Kesatuan
Pergerakan Wanita Indonesia ( dimulai Kongres Perempoean Indonesia I 1928)
Mendirikan suatu Yayasan yang berfungsi sebagai badan pelaksana dari KOWANI
untuk cita-cita Wanita Indonesia. Yayasan dimaksud diberi nama “Hari Ibu” dan
diresmikan dengan Akta Notaris pada tanggal 15 Desember 1953 di Yogyakarta.
Baca Juga : PKI dan Pendidikan: Manifestasi Merdeka dari Kebodohan
Bangunan pertama Monumen Mandala Bhakti Wanitatama adalah Gedung Srikandi
yang sekarang digunakan sebagai Museum Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita
Indonesia yang menjadi museum pertama dan satu-satunya di Indonesia sehingga
perlunya kesadaran untuk menjaga, memelihara dan melestarikan agar komponen
didalamnya tetap utuh serta dapat dimaknai dengan baik sebagai penghargaan atas
semangat juang para perempuan khususnya dalam mencapai kesetaraan gender.
Museum Monumen Pergerakan Wanita Indonesia memiliki berbagai koleksi yang
merepresentasikan perjuangan wanita pada setiap masa. Menurut Tjahjono
pengelompokan benda-benda koleksi tersebut, dibagi berdasarkan lintasan sejarah
pergerakan wanita yaitu: Jaman Perjuangan Fisik , Jaman Gerakan Emansipasi Wanita
Indonesia, Zaman Pergerakan Wanita Indonesia (diselenggarakannya Kongres
Perempuan Indonesia I) , Jaman Kemerdekaan, Nilai Kesetaraan Gender Mandala
Bhakti Wanitatama

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di kota
semarang itu sangat banyak,dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya
agar tetap asri seperti aslinya.
Sebagai kota terbesar di Jawa Tengah, Semarang telah menjadi salah satu
kota yang paling sering dikunjungi wisatawan, baik untuk keperluan bisnis ataupun
sekedar untuk berwisata. Wisatawan dapat menemukan tempat wisata alam yang
indah, bersejarah, ataupun tempat wisata yang tepat untuk berburu spot foto yang
menarik. Misalnya yaitu Museum Mandala Bhakti,
Museum Mandala Bhakti menyimpan data, dokumentasi, persenjataan TNI
baik yang tradisional hingga senjata yang modern, serta alat-alat yang digunakan
untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Museum ini awalnya dirancang menjadi Raad van Justitie atau Pengadilan
Tinggi bagi golongan rakyat Eropa di Semarang. Maka tidaklah heran apabila
massanya sedemikian formal dan kaku. Perancangnya adalah arsitek I. Kuhr E. dari
Firma Ooiman dan van Leeuwen.

B. Saran
Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda harus melestarikan budaya asli
Indonesia khusus di daerah kota lama semarang, jangan ada campur tangan budaya
barat terlebih dalam berpakaian.
Demikian karya tulis ini saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan
kepada penulis. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, mohon dapat
dimanfaatkan dan dimaklumi.

7
DAFTAR PUSTAKA

- Diambil dari pengalaman pengamatan langsung


- Ditinjau langsung dari objek wisata
- Dari buku-buku panduan
- https://narasisejarah.id/mandala-bhakti-wanitatama-wujud-terciptanya-kesetaraan-gender/
- https://travel.kompas.com/read/2015/08/03/162136027/
Menengok.Jejak.Perjuangan.Bangsa.di.Museum.Mandala.Bhakti.Semarang?page=all

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai