Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS

LAPORAN STUDY TOUR KE JAKARTA

Karya tulis ini di susun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang ditetapakan oleh

SMP Negeri 2 Rembang Kabupaten Purbalingga

Tahun Pelajaran 2022/2023

DISUSUN OLEH :

NAMA : Elmadina Dafa Candra Dinata

NIS : 5610

KELAS : IX D

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMP NEGERI 2 REMBANG

TAHUN PELAJARAN 2022 /2023


LEMBAR PENGESAHAN

Dalam laporan karya tulis berdasarakn Study Tour SMP N 2 Rembang

Pada Tahun 2023, penulis mengangkat judul

Laporan Study Tour ke Kota Jakarta

Telah Diterima dan disahkan

Oleh :

Guru Pembimbing Kepala Sekolah

Elvi Sri Rahayu, S.Pd Teguh Basuki, S.Pd.I


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study
Tour Jakarta ini dapat diselesaikan sesuai rencana
            Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas Semester Genap
kelas IX-D. Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Teguh Basuki, S.Pd.I.  selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Rembang yang telah
mendukung dan merestui karya tulis sederhana ini,
2.      Ibu Elvi Sri Rahayu S.Pd. selaku guru pembimbing dalam menyelesaikan karya tulis ini,
3.      Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam pembuatan
karya tulis ini, serta
4.      Teman-teman keelas IX-D dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
yang turut mendukung kami dan memberi motivasi kepada kami.
            Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari
bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi
sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.
            Semoga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Jakarta memberikan manfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu
meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.

Rembang, 20 Januari 2023


Penulis

Elmadina dafa Candra Dinata


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Metode

BAB II PEMBEHASAN

A. Monumen Nasional
1. Dasar dan tujuan Pembangunan Monumen Nasional
2. Bagian – bagian Monas
B. GSA Ancol
1. Under Water
2. Atraksi Lumba-lumba
C. Dufan

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN - SARAN
BAB I

A. Latar Belakang
Sering kali kita dengar dengan membaca diberbagai media elektronik tentang
berbagai obyek wisata seperti Monas, Ancol, TMII, Dufan dan sebagainya. Obyek-
obyek wisata tersebut menawarkan keindahan dan kenyamanan berwisata juga
pengetahuan bagi pengunjung. Dari uraian tersebut maka penulis merasa tertarik
untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa sajakah yang tersedia di Monas, Ancol, TMII,
Dufan sehingga mampu menarik minat ribuan pengunjung untuk datang setiap
harinya. Karena alasan itulah karya tulis ini dibuat. Selain fasilitas juga karena Jakarta
adalah kota megapolitan, ibukota Negara dan kota terbesar di Indonesia.

B. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
·  Memberikan gambaran dan penjelasan tentang sejarah berdirinya Monas IPTEK
TMII, Dunia Fantasi dan tempat lainya
·   Menambah pengetahuan kami dimasa yang akan datang.
·   Menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca.

C. Metode
Metode adalah suatu cara penulis untuk mengamati wisata, kemudian
mencatat hal yang perlu.  Adapun cara yang digunakan untuk memperoleh data
dan menyusun karya tulis ini sebagai berikut:
·      Metode observasi (metode pengamatan secara langsung)  merupakan metode
dengan Penulis mengamati obyek-obyek wisata, kemudian mencatat hal-hal
yang penulis anggap penting.
·     Metode Study Pustaka adalah Metode penelitian dimana penulis mencari buku
sumber yang berhubungan dengan objek yang ditulis dan mencari data-data
dari internet
·     Metode Interview adalah metode Penulis mengadakan tanya jawab dengan
pemandu mengenai obyek wisata yang kami kunjungi agar karya tulis dapat
tersusun dengan baik.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Monumen Nasional

Monumen Nasional atau yang dikenal dengan Monas atau Tugu Monas terletak di
Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada tahun 1960. Monumen Nasional adalah
salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan
perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.  Bentuk Tugu peringatan yang
satu ini sangat unik, merupakan batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk
lingga yoni simbol kesuburan berdasarkan kebudayaan hindu. Tugu ini menjulang
setinggi 132 meter (versi lain mengatakan 137 meter dihitung dengan tinggi ruang yang
ada di bawah tanah 5 meter).

Dasar Dan Tujuan Pembangunan Monumen Nasional


Negara kesatuan Republik Indonesia yang memiliki wilayah dari Sabang sampai
dengan Marauke, diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hasil
perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia dari penjajahan selama lebih kurang 350
tahun. Untuk mengenang dan melestarikan kebesaran perjuangan bangsa Indonesia yang
dikenal dengan Revolusi Kemerdekaan Rakyat Indonesia 17 Agustus 1945 dan untuk
membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme bagi generasi sekarang dan generasi
mendatang, maka dibangunlah suatu tugu peringatan yang kemudian dikenal sebagai
Tugu Munumen Nasional (Monas).
Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas berdasarkan keputusan
Presiden RI Nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan
Panitia Monumen Nasional yang diketahui oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah,
Komandan KMKB Jakarta Raya.
Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas baru terwujud ketika
Republik Indonesia genap berusia dua windu atas dasar gagasan Presiden RI Pertama Ir.
Soekarno, dan pemancangan tiang pertama sebagai awal pembangunan Tugu Monas
dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1961.Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal
seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono dan
penasehat konstruksi adalah Prof.Dr.Ir Roosseno. Pembangunan monas dibiayai sebagian
besar dari sumbangan masyarakat bangsa Indonesia secara gotong royong dari mulai
dibuka untuk umum pada tanggal 18 Maret 1972 berdasarkan keputusan Gubernur KDKI
Kajarta Nomor Cb.11/1/57/72.Tugu Monas mulai dibangun17 Agustus 1961, dan
diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto dan Gubernur DKI
Jakarta Ali Sadikin.

Bagian –Bagian MONAS


Monumen Nasional terdiri dari 4 bagian utama yaitu  :
  Ruang museum sejarah, terdapat 51 jendela peraga (diorama) peristiwa sejarah bangsa
Indonesia sampai dengan orde baru.
  Ruang kemerdekaan, terdapat atribut kemerdekaan Republik Indonesia, Peta kepulauan
Republik Indonesia, Bendera Sang Saka Merah Putih, Lambang Negara Bhineka
Tunggal Ika, dan pintu Gapura yang berisi Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
  Pelataran puncak, di pelataran ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh
penjuru kota Jakarta di ketinggian 115 M dari permukaan.
   Lidah api kemerdekaan, terdapat di pelataran puncak yang terbuat dari perunggu
seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.

B. GSA Ancol
Berdirinya GSA tak terlepas dari pembangunan Taman Impian Jaya Ancol, yang
di kelola oleh PT. Taman Impian Jaya Ancol. Tepat wisata ini pertama kali berdiri pada
tahun 1966. Berdiri di atas pantai di pesisir Jakarta, tempat wisata ini di jadikan sebagai
tempat hiburan masyarakat Jakarta dengan minim akan tempat wisata.
Setelah memasuki dekade 70-an, terjadi peluasan obyek wisata. Supaya lebih menarik
lagi, maka di bangunlah Dunia Fantasi atau Dufan. Kemudian menyusul Atlantis Water
Adventures, komplek kolam renang dengan konsep Water Boom pertama di Indonesia.
Selang berapa tahun berikutnya di bangun Gelanggang Samudra Ancol dengan konsep
dasar pertunjukan lumba-lumba yang di dukung wahana lain.
Obyek Wisata di GSA Ancol
1. Under Water
Water Adventure merupakan sebuah pertunjukan aquarium besar yang di mainkan
oleh manusia dan lumba-lumba. Dengan membayar tiket masuk, pengunjung dapat
menyaksikan pertunjukan dari balik aquarium.
2. Atraksi Lumba – lumba
Wahana andalan Gelanggang Samudra ancol adalah atraksi lumba-lumba di
kolam yang di desain khusus. Dalam pertunjukan ini lumba-lumba yang dikenal
hewan cerdas mampu menjalankan perintah dari pelatih. Misalnya, bermain bola,
menghitung angka, dan sebagainya. lumba Lumba-dan  siap beraksi di pentas lumba-
lumba. Wahana ini yang sering menjadi favorit bagi pengunjung Gelanggang
Samudra. Empat orang pelatih yang energik akan memandu aksi dari mamalia laut
ini. Lumba-lumba yang pandai meloncat di air dibuktikan dengan diperlihatkan
seekor lumba-lumba yang mampu menyentuh bola yang digantung tinggi. Seorang
pelatih akan berdiri di punggung 2 ekor lumba-lumba dan mamalia ini akan mengajak
pelatihnya berkeliling kolam. Aksi lainnya adalah berenang bersama, dengan
memegang siripnya, lumba-lumba menarik pelatih mereka berekeliling kolam
menyapa penonton. Lumba-lumba juga pandai berhitung dengan menjawab soal dari
penonton. Di bagian akhir, lumba-lumba akan mengepakkan ekor mereka di atas air.
Hasilnya, penonton bagian depan akan terkena percikan airnya.

C. Dufan
Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut
Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi
DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT
Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang
dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya
beli masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin meningkat pada tahun
1992 status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT
Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992
sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20%
dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.
Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan “go public” dan mengganti statusnya menjadi
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI
Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah “go
public” ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih
terkontrol, terukur, efisien dan efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi serta
menciptakan sebuah Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan
menjadikan perusahaan terus tumbuh dan berkembang secara sehat pada masa depan. PT
Pembangunan Jaya Ancol, Tbk juga melakukan upaya repositioning dengan
diluncurkannya logo Ancol yang baru pada 10 Juli 2005.
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat yang
akan kami jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam pembuatan karya
tulis merupakan pelatihan bagi kami semua. Serta dalam pembuatan karya tulis ini membuat
kami lebih terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas yangtaelah kami terima.
Dan dari beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa
objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada pembangunan
bangsa dewasa ini pada masa yang akan mendatang, khususnya di bidang pariwisata,
pendidikan, dan kebudayaan.
Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masing-masing.
Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih luas.Kami selaku
siswa sangat senang,karena disetiap tempat yang penulis kunjungi mempunyai kelebihan
dan keistimewaan tersendiri. Kami dapat berekreasi dengan senang,dan berekreasi ternyata
sangat penting dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang besar bagi kita dengan
cara bermain. Ditanah air ini banyak bermacam-macam obyek wisata yang bisa kita
kunjungi sebagai sarana bermain dan belajar.

B.   Saran-Saran
Untuk pihak pengelola di setiap objek wisata masih terdapat beberapa keadaan dan
prasarana yang diperlakukan sebagai penunjang objek-objek tersebut antara lain:
        Pengunjung hendaknya mendapatkan pelayana yang menyenangkan, oleh karana itu
setiap obyek hendaknya diucapkan yang bersifat untuk dipamerkan pemeliharaan juga
penting dilakukan sehingga tidak mengecewakan pengunjung.
        Obyek-obyek itu di perbaharui atau di tingkatkan lebih menarik perhatian para
pengunjung dan menarik bagi wismassehingga dapat menambah penghasilan dan devisa
Negara.
        Obyek-obyek yang sifatnya sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesina hendaknya dijaga
kemurnian dan kebersihan lingkungan.
        Adanya buku-buku petunjuk dari objek itu sendiri yang memuat keterangan tentang
objek tersebut, sejarah didirikannya, aturan-aturan yang harus dipatuhi dll.
        Menambah waktu kunjungan di setiap objek wisata, sehingga siswa mendapatkan data-
data yang lengkap. Dengan penambahan waktu diharapkan dapat menggali dan
mendapatkan pengetahuan lebih banyak tentang objek wisata tersebut.

Anda mungkin juga menyukai