Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study
Tour Jakarta ini dapat diselesaikan sesuai rencana
            Karya tulis sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas Semester Genap
kelas VIII-B. Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Bapak Rikhwanto, S.Pd. MA.  selaku Kepala sekolah SMP Negeri 2 Grobogan yang telah
mendukung dan merestui karya tulis sederhana ini,
2.      Bapak Suratman, S.Pd. selaku guru pembimbing dalam menyelesaikan karya tulis ini,
3.      Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam pembuatan
karya tulis ini, serta
4.      Teman-teman keelas VIII-B dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang
turut mendukung kami dan memberi motivasi kepada kami.
            Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari
bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga bisa menjadi
sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat dengan lebih baik lagi.
            Semoga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Jakarta memberikan manfaat
bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu
meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.

Grobogan,      April 2014

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sering kali kita dengar dengan membaca diberbagai media elektronik tentang berbagai
obyek wisata seperti Monas, Ancol, TMII, Dufan dan sebagainya. Obyek-obyek wisata tersebut
menawarkan keindahan dan kenyamanan berwisata juga pengetahuan bagi pengunjung. Dari
uraian tersebut maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui fasilitas-fasilitas apa sajakah
yang tersedia di Monas, Ancol, TMII, Dufan sehingga mampu menarik minat ribuan pengunjung
untuk datang setiap harinya. Karena alasan itulah karya tulis ini dibuat. Selain fasilitas juga
karena Jakarta adalah kota megapolitan, ibukota Negara dan kota terbesar di Indonesia.

B.      Tujuan
Tujuan penyusunan laporan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
·         Memberikan gambaran dan penjelasan tentang sejarah berdirinya Monas, IPTEK TMII, Dunia
Fantasi dan tempat lainya
·         Menambah pengetahuan kami dimasa yang akan datang.
·         Menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca.

C.    Metode
Metode adalah suatu cara penulis untuk mengamati wisata, kemudian mencatat hal yang
perlu.  Adapun cara yang digunakan untuk memperoleh data dan menyusun karya tulis ini
sebagai berikut:
·         Metode observasi (metode pengamatan secara langsung)  merupakan metode dengan Penulis
mengamati obyek-obyek wisata, kemudian mencatat hal-hal yang penulis anggap penting.
·         Metode Study Pustaka adalah Metode penelitian dimana penulis mencari buku sumber yang
berhubungan dengan objek yang ditulis dan mencari data-data dari internet
·         Metode Interview adalah metode Penulis mengadakan tanya jawab dengan pemandu
mengenai obyek wisata yang kami kunjungi agar karya tulis dapat tersusun dengan baik.

BAB II
PEMBAHASAN
A. WISATA RELIGI MASJID ISTIQLAL
Masjid Istiqlal ialah masjid terbesar di Asia Tenggara. Sebagai rasa syukur atas
kemerdekaan yang diperoleh republik Indonesia masjid Istiqlaldapat kita artikan Merdeka. Ide
awal pembangunan masjid ini ialah dari bapak. KH. Wahid hasyim (menteri agama tahun 1950)
dan bapak Anwar Cokroaminoto. Tahun 1953 dibentuk lah pantia pembangunan masjid Istiqlal
yang diketuai oleh Bapak. Anwar Cokroaminoto. Belio menyampaikan rencana pembangunan
masjid pada Ir. Soekarno dan ternyata mendapatkan sambutan hangat dan akan mendapat
bantuan sepenuhnya dari presiden. Ir. Soekarno sejak tahun 1954 oleh panitia diangkat menjadi
kepala bagian teknik pembangunan Masdjid istiqlal, dan belio juga menjadi ketua dewan juri
untuk menilai syayembara maket Istiqlal. Tahun 1955 diadakan syayembara memebuat gambar
dan Maket pembangunan masjid Istiqal. Diikuti oleh 30 Orang peserta dan hanya 27 orang
peserta yang menyereahkan gambar. Dan hanya 22 orang saja yang memenuhi persyaratan
lomba. Setelah di diskusikan oleh dewa juri yang menjadi pemenang ialah 5 orang dan dari 5
orang terebut terpilih Arsitek F Silaban dengan Sandi ketuhanan.
Pada tahun 1961 diadakan penanaman tiang pancang pertama pembangunan masjid
Istiqlal. 17 tahun kemudian bangunan masjid selesai dibangun, dan penggunaannya dilakukan
sejak tanggal 22 Februari 1978. Pembangunan majid ini didanai dengan APBN sebanyak
7.000.000.000 dan 12.000.000 US. Luas tanah areal masjid Istoqlal ialah 9.3 hektar. Lokasi
pembangunan gedung ialah seluas 2,5 hektar terdiri dari; gedung Induk/Utama dan balkon
bertingkat lima luasnya 1 hektar, bangunan teras 1,5 hektar, Areal parkir luasnya 3,35 Hektar,
Pertamaan dan air mancur seluas 3,47 hektar.
Disana saya dan teman teman mandi dan sholat subuh bersama,saya pertama kali ini dating ke
Masjid Istiqlal.Masjid Istiqlal sangat besar kami sampai bingung jalan keluarnya ada dimana,kita
sampai sampai keliling liling untuk mencari jalan keluar.
B. Monumen Nasional
Monumen Nasional atau yang dikenal dengan Monas atau Tugu Monas terletak di
Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada tahun 1960. Monumen Nasional adalah salah
satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan
rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.  Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik,
merupakan batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan
berdasarkan kebudayaan hindu. Tugu ini menjulang setinggi 132 meter (versi lain mengatakan
137 meter dihitung dengan tinggi ruang yang ada di bawah tanah 5 meter).
1.      Dasar Dan Tujuan Pembangunan Monumen Nasional
Negara kesatuan Republik Indonesia yang memiliki wilayah dari Sabang sampai dengan
Marauke, diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hasil perjuangan kemerdekaan
rakyat Indonesia dari penjajahan selama lebih kurang 350 tahun. Untuk mengenang dan
melestarikan kebesaran perjuangan bangsa Indonesia yang dikenal dengan Revolusi
Kemerdekaan Rakyat Indonesia 17 Agustus 1945 dan untuk membangkitkan inspirasi dan
semangat patriotisme bagi generasi sekarang dan generasi mendatang, maka dibangunlah suatu
tugu peringatan yang kemudian dikenal sebagai Tugu Munumen Nasional (Monas).
Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas berdasarkan keputusan Presiden RI
Nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia Monumen
Nasional yang diketahui oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah, Komandan KMKB Jakarta
Raya.
Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas baru terwujud ketika Republik
Indonesia genap berusia dua windu atas dasar gagasan Presiden RI Pertama Ir. Soekarno, dan
pemancangan tiang pertama sebagai awal pembangunan Tugu Monas dilaksanakan pada tanggal
17 Agustus 1961.Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini
diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono dan penasehat konstruksi adalah
Prof.Dr.Ir Roosseno. Pembangunan monas dibiayai sebagian besar dari sumbangan masyarakat
bangsa Indonesia secara gotong royong dari mulai dibuka untuk umum pada tanggal 18 Maret
1972 berdasarkan keputusan Gubernur KDKI Kajarta Nomor Cb.11/1/57/72.Tugu Monas mulai
dibangun17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik
Indonesia Soeharto dan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
2.      Bagian – Bagian Monas
Monumen Nasional terdiri dari 4 bagian utama yaitu        :
Ø  Ruang museum sejarah, terdapat 51 jendela peraga (diorama) peristiwa sejarah bangsa Indonesia
sampai dengan orde baru.
Ø  Ruang kemerdekaan, terdapat atribut kemerdekaan Republik Indonesia, Peta kepulauan Republik
Indonesia, Bendera Sang Saka Merah Putih, Lambang Negara Bhineka Tunggal Ika, dan pintu
Gapura yang berisi Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ø  Pelataran puncak, di pelataran ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru
kota Jakarta di ketinggian 115 M dari permukaan.
Ø   Lidah api kemerdekaan, terdapat di pelataran puncak yang terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton
dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.
B. Lubang Buaya

Lubang Buaya adalah sebuah tempat di kawasan Pondok Gede, Jakarta yang menjadi


tempat pembuangan para korban Gerakan 30 September pada 30 September 1965. Secara
spesifik, sumur Lubang Buaya terletak di Kelurahan Lubang Buaya di Kecamatan
Cipayung, Jakarta Timur. Lubang Buaya pada terjadinya G30S saat itu merupakan pusat
pelatihan milik Partai Komunis Indonesia. Saat ini di tempat tersebut berdiri Lapangan
Peringatan Lubang Buaya yang berisi Monumen Pancasila,
sebuah museum diorama, sumur tempat para korban dibuang, serta sebuah ruangan berisi
relik.Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan bahwa
ada buaya-buaya putih di sungai yang terletak di dekat kawasan itu. Di Lubang Buaya terdapat
patung elang dan patung pahlawan, patung elang itu sangat besar. Selain itu juga terdapat rumah
yang di dalamnya ketujuh pahlawan revolusi disiksa dan dibunuh. Terdapat mobil yang
digunakan untuk mengangkut orang-orang.

a. Monumen Pahlawan Revolusi

Monumen Pahlawan Revolusi dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.


Dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar. Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat
perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankanideologi negara Republik
Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.
b. Keenam pahlawan revolusi tersebut adalah:
c. §  Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
d. §  Mayjen TNI R. Suprapto
e. §  Mayjen TNI M.T. Haryono
f. §  Mayjen TNI Siswondo Parman
g. §  Brigjen TNI DI Panjaitan
h. §  Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
i. Jenderal TNI A.H. Nasution juga disebut sebagai salah seorang target namun dia
selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade Irma Suryani
Nasution dan ajudan AH Nasution, Lettu Pierre Tendean tewas dalam usaha
pembunuhan tersebut.
j. Monumen yang terletak di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini,
berisikan bermacam-macam hal dari masa pemberontakan G30S - PKI, seperti
pakaian asli para Pahlawan Revolusi.
b.Museum pengkhianatan PKI
Museum Pengkhianatan PKI menceritakan sejarah pemberontakan-pemberontakan PKI
yang bertujuan menggantikan dasar negara Pancasila dengan komunis yang bertentangan dengan
Pancasila, sampai pada pemberontakan kedua yang terkenal dengan nama Gerakan Tiga Puluh
September atau G-30-S/PKI, diawal pintu masuk kita akan disambut dengan beberapa koleksi
foto Pemberontakan PKI, Pengangkatan Jenazah 7 Pahlawan revolusi, dan
beberapa diorama yang menceritakan tentang Pemberontakan
PKI diberbagai daerah di Indonesia

c. Sumur Tua

Sumur Tua ini adalah tempat membuang 7 Pahlawan Revolusi: - Jend. Anumerta Ahmad Yani -
Mayjen. Anumerta Donald Ifak Panjaitan - Letjen. Anumerta M.T. Haryono - Kapten CZI
Anumerta Pierre Andreas Tendean - Letjen. Anumerta Siswandono Parman - Letjen. Anumerta
Suprapto - Mayjen. Anumerta Sutoyo Siswomiharjo Jenazah ke-7 pahlawan itu ditemukan di
sebuah sumur tua yang sekarang dinamai Lubang Buaya , di daerah Lubang Buaya , dekat
lapangan terbang Halim Perdanakusumah, Jakarta. Sedangkan jenazah Brigjen Katamso
Dharmakusumo dan Kol. Sugiyono Mangunwiyoto ditemukan di Desa Kentungan, Yogyakarta.
Selain itu, gugur pula AIP II Brimob Karel Sasuit Tubun dan Ade Irma Suryani Nasution, putri
dari Jend. A.H: Nasution.

d.      Rumah penyiksaan
Rumah Penyiksaan adalah tempat para Pahlawan Revolusi disiksa untuk menandatangani surat
pernyataan untuk mendukung komunisme di Indonesia, mereka disiksa seblum akhirnya
dibunuh, ditempat ini ditampilkan diorama penyiksaan 7 pahlawan Revolusi beserta kisah
dimulainya Pemberontakan PKI, dahulu tempat ini merupakan sebuah sekolah rakyat atau
sekarang lebih dikenal SD dan dialih fungsikan oleh PKI sebagai
tempat penyiksaan kejam para Pahlawan Revolusi.

e. Dapur Umum

Tempat ini sebenarnya sebuah rumah yang dialihfungsikan oleh PKI sebagai dapur Umum,


rumah yang statusnya milik Ibu Amroh ini dipakai sebagai tempat
sarana konsumsianggota G30S/PKI, oleh karaena itu Ibu Amroh yang sehari-harinya
berjualan Pakaian keliling meninggalkan rumah dalam keadaan tidak terkunci dan diperintahkan
oleh para anggota PKI untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan terkunci, tetapi saat
kembali ternyata rumahnya sudah dalam keadaan berantakan, hanpir semua benda di rumah
tersebut menghilang.

f.       Museum Paseban

Museum Paseban yang terletak di Kompleks Monumen Pahlawan Revolusi ini diresmikan


oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1981 bertepatan dengan Dwi Wndu Hari
Kesaktian Pancasila, didalam ruangan ini terdapat beberapa diorama sebagai berikut:

§  Rapat-Rapat Persiapan Pemberontakan (September 1965)

§  Latihan sukarelawan di Lubang Buaya (5 Juli-30 September 1965)

§  Penculikan Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani (1 Oktober 1965)

§  Penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober 1965)

§  Pengamanan Lanuma Halim Perdanakusuma (2 Oktober 1965)

§  Pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi (4 Oktober 1965)

§  Proses lahirnya Supersemar (11 Maret 1966)

§  Pelantikan Jenderal Soeharto sebagai Presiden (12 Maret 1967)

§  Tindak Lanjut Pelarangan PKI (26 Juni 1982)


Selain itu tempat ini juga terdapat Foto ke 7 Pahlawan Revolusi, yang ukuran foto tersebut sudah
diperbesar dari aslinya. Dan adanya Ruang Relik yang merupakan tempat dipamerkannya
barang-barang, terutama pakaian yang mereka kenakan ketika mereka d culik, di siksa, sampai
akhirnya dibunuh, berikut dengan hasil visum dari dokter. Selain itu terdapat
pula Aqualungsebuah alat bantu pernapasan yang digunakan untuk mengangkat jenazah
7 Pahlawan Revolusi dari dalam sumur tua. Selain itu terdapat pula Ruang Teater yang memutar
rekaman bersejarah pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi, Pemakaman ke Taman Makam
Pahlawan Kalibata, dan lain-lain, masa putar rekaman ini kurang lebih 30 menit. Dan terdapat
Ruang pameran Foto yang menyaikan foto-foto pengangkatan Jenazah Pahlawan Revolusi dan
pemakamannya di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

B.     GSA-Ancol
Gelanggang Samudra Ancol merupakan  sebuah oseanarium atau oceanarium.
Oseanarium  merupakan taman  mamalia laut dan  mahluk laut lainnya. GSA terletak di Jakarta
Utara. Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut Ancol
sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan
Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan
peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.Selain menikmati rekreasi
bersama keluarga, di sini anda akan mendapatkan berbagai pengetahuan yang menarik mengenai
mamalia laut seperti lumba-lumba, paus, singa laut, dan binatang laut lainnya. Gelanggang
Samudra Ancol juga menjadi sarana konservasi satwa laut. Wahana utama yang terdapat di
Gelanggang Samudra, Ancol. Pertama, adalah wahana pertunjukan Bajak Laut, Tornado Fish.
-          Bajak Laut
 Pertunjukan ini menarik karena kita dapat kelucuan saat melihat pertunjukkan.
-          Tornado Fish
Pertunjukan ini menarik karena kita dapat terhibur dengan aksi putri duyung dan ikan ikan yang
sangat banyak.
4.WISATA PERMAINAN DUNIA FANTASI
Dufan merupakan tempat yang dapat menghibur para pengunjung. Ada banyak wahana
ditempat ini. Wahana yang kami kunjungi atara lain:
a. Halilintar
Halilintar adalah roller coaster yang meluncur dengan kecepatan tinggi yang membuat
kereta yang naiki terjun dan berputar 360 derajat! Yang paling menegangkan adalah saat kereta
pertama kali terjun! Kita berasa benar-benar terjun ke jurang. Namun tiba-tiba kereta naik dan
berputar 3600 dan membuat semua penumpangnya teriak. Naik wahana ini selain siap-siap teriak,
juga siap-siap pusing.Tetapi sayangnya saya dan teman saya karena kita takut.
b Bianglala
Bianglala adalah wahana yang berbentuk lingkaran besar. Pada saat mencapai ketinggian
kita dapat melihat pemandangan yang sangat bagus bahkan sambil foto-foto juga bisa.Saya
dan  teman-teman sangat senang karena dapat naik Bianglala di ketinggian kita dapat melihat
semua wahana yang ada di Dufan.                               
c. Ontang-anting
Seperti nama wahananya, ontang-anting membawa kita seperti diontang-antingkan ke
segala arah dan membuat badan kita terasa terdorong ke bawah tetapi tetap tertahan
d. Arung jeram
Seperti nama wahananya, Arung Jeram membawa kita seperti ber-arung jeram di sebuah
sungai yang mengalir deras. Antriannya panjang dan jika berani naik ini berarti harus berani
basah! Karena aliran air yang deras dan jalur yang berliku-liku membuat percikan air datang dari
segala arah.

C.   IPTEK TMII
Belajar sambil berrekreasi merupakan kata yang tepat jika mengunjungi salah
satu museum IPTEK yang ada di TMII ini. Di tempat ini kita akan diajarkan banyak hal tentang
ilmu pengetahuan dan teknologi. museum IPTEK adalah science center pertama di Indonesia.
Lembaga ini didirikan untuk program khusus pengenalan dasar IPTEK pada anak didik atau
wahana rekreasi educative/belajar IPTEK non formal yang dibangun untuk melengkapi saran
pendidikan IPTEK formal, dimana kaitannya sangat erat dengan prinsip-prinsip hukum Fisika,
Kimia dan Biologi. Museum ini  berada di komplek TMII di Jakarta yang menempati areal
42.300 km2 dan luas lantai bangunan 24.000 m2.  
Diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20 April 1991 yaitu bapak
Soeharto. Tujuan didirikannya museum IPTEK adalah untuk mentransformasikan IPTEK kepada
generasi muda melalui cara-cara yang menyenangkan, mudah, menarik, dan mengesankan.
Dengan cara yang tidak formal seperti saat di sekolah. Belajar di museum iptek ini lebih cepat
dan selalu teringat oleh anak-anak karena mereka berekreasi sambil belajar sehingga akan dia
ingat terus, selain itu permainan yang ditunjukan juga unik-unik sehingga banyak yang suka
dengan permainan-permainan yang ada. Kebanyakan permaianan yang  ada berupa permainan
tentang ilmu pengetahuan Alam (IPA) sains yang cukup banyak digemari oleh anak-anak
maupun orang dewasa. PP IPTEK memiliki ± 250 perangkat IPTEK interaktif yang didesain
khusus agar pengunjung dapat mencoba dan memperagakan perangat tersebut. Untuk yang masih
belum paham di sana juga terdapat tim yang bersedia menjelaskan perangkat IPTEK tersebut
sehingga tidak susah payah untuk memahami hal tersebut. Semua alat permainan di sini boleh
dipegang dan dimainkan sehingga tidak hanya melihat saja, tetapi dengan memainkan dan
merasakan pengunjung anak-anak maupun dewasa akan lebih terpuaskan.
D.    DUFAN
Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut Ancol
sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan
Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan
peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin meningkat pada tahun 1992
status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan
Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992 sehingga terjadi
perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT
Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.
Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan “go public” dan mengganti statusnya menjadi PT
Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI Jakarta dan
18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah “go public” ini dilakukan
untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih terkontrol, terukur, efisien dan
efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi serta menciptakan sebuah Good & Clean
Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan menjadikan perusahaan terus tumbuh dan
berkembang secara sehat pada masa depan. PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk juga melakukan
upaya repositioning dengan diluncurkannya logo Ancol yang baru pada 10 Juli 2005.

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat yang akan
kami jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga dalam pembuatan karya tulis
merupakan pelatihan bagi kami semua. Serta dalam pembuatan karya tulis ini membuat kami
lebih terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas yangtaelah kami terima. Dan dari
beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu
mempunyai potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada
masa yang akan mendatang, khususnya di bidang pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan.
Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masing-masing.
Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih luas.Kami selaku siswa
sangat senang,karena disetiap tempat yang penulis kunjungi mempunyai kelebihan dan
keistimewaan tersendiri. Kami dapat berekreasi dengan senang,dan berekreasi ternyata sangat
penting dalam menambah wawasan serta pengetahuan yang besar bagi kita dengan cara bermain.
Ditanah air ini banyak bermacam-macam obyek wisata yang bisa kita kunjungi sebagai sarana
bermain dan belajar.

B.   Saran-Saran
Untuk pihak pengelola di setiap objek wisata masih terdapat beberapa keadaan dan
prasarana yang diperlakukan sebagai penunjang objek-objek tersebut antara lain:
·        Pengunjung hendaknya mendapatkan pelayana yang menyenangkan, oleh karana itu setiap
obyek hendaknya diucapkan yang bersifat untuk dipamerkan pemeliharaan juga penting
dilakukan sehingga tidak mengecewakan pengunjung.
·        Obyek-obyek itu di perbaharui atau di tingkatkan lebih menarik perhatian para pengunjung dan
menarik bagi wismassehingga dapat menambah penghasilan dan devisa Negara.
·        Obyek-obyek yang sifatnya sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesina hendaknya dijaga
kemurnian dan kebersihan lingkungan.
·        Adanya buku-buku petunjuk dari objek itu sendiri yang memuat keterangan tentang objek
tersebut, sejarah didirikannya, aturan-aturan yang harus dipatuhi dll.
·        Menambah waktu kunjungan di setiap objek wisata, sehingga siswa mendapatkan data-data
yang lengkap. Dengan penambahan waktu diharapkan dapat menggali dan mendapatkan
pengetahuan lebih banyak tentang objek wisata tersebut.

Anda mungkin juga menyukai