Anda di halaman 1dari 19

MONUMEN NASIONAL SEBAGAI TEMPAT SEJARAH

DAN PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sekolah

OLEH
ARDAN ARDIYANSYAH
0046031160
XII IPA 4

DEPARTEMEN PENDIDIKAN
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LAMPUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis dengan judul “ Monumen Nasional Sebagai Monumen Peringatan Untuk
Mengenang Perlawanan Dan Perjuangan Rakyat Indonesia Melawan Penjajah
Belanda” ini dibuat untuk memenuhi syarat ujian sekolah MAN 1 LAMPUNG
TIMUR Tahun 2022/2023. Karya tulis ini telah disahkan pada:

Hari : ……………………………..
Tanggal : ……………………………..

Mengetahui,

Kepala MAN 1 LAMPUNG TIMUR Guru Pembimbing

H. Rubangi, M. Pd. I Dra. Hj Eva Listianti


Nip. 196811171997031002 Nip. 196706161993032004

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Teiring rasa syukur kehadirat Allah SWT dan dengan penuh rasa hormat karya tulis
ini penulis persembahkan kepada :
1. H. Rubangi, M. Pd. I selaku Kepala MAN 1 LAMPUNG TIMUR.
2. Dra. Hj. Eva Listianti Guru Pembimbing.
3. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan
dorongan.
4. Teman- temanku yang selalu memberikan semangat yang luar biasa.

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini tanpa ada halangan suatu apapun. Karya tulis ini
disusun memenuhi syarat ujian sekolah MAN 1 LAMPUNG TIMUR Tahun
2022/2023. Dalam kesempatan ini penulis bermaksud menyampaikan terimakasih
kepada :
1. H. Rubangi, M. Pd. I selaku Kepala MAN 1 LAMPUNG TIMUR.
2. Dra. Hj. Eva Listianti Guru Pembimbing.
3. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan
dorongan.
4. Teman- temanku yang selalu memberikan semangat yang luar biasa.

Penulis juga menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan
kelemahanya. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun. Dan penulis berharap karya tulis ini dapat menambah pengetahuan
yang bermanfaat bagi pembaca.

Batanghari, Januari 2023


Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................iii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................1
1.4 Metode Penulisan ...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Monumen Nasional ...........................................................................3
2.2 Konstruksi dan Pameran Monumen Nasional ................................................6
2.3 Bangunan Lain di Sekitar Monumen Nasional ..............................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................11
3.2 Saran-Saran ....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................12
LAMPIRAN ..............................................................................................................13

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Monumen nasional atau yang popular disingkat dengan MONAS atau tugu
monas adalah salah satu dari monument peringatan yang didirikan untuk
memenangkan perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Belanda. Oleh sebab itu, dalam karya tulis ini penulis memberikan memilih judul
monumen nasional sebagai monument peringatan untuk mengenang perlawanan dan
perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penulisan ini ialah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Monumen Nasional?
2. Bagaimana konstruksi dan pameran dalam Monumen Nasional?
3. Apakah ada bangunan lain di sekitar Monumen Nasional?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang diajukan penulisan, tujuan
dari penulisan ini yakni:
1. Untuk mengetahui sejarah Monumen Nasional.
2. Untuk mengetahui konstruksi dan pameran dalam Monumen Nasional.
3. Untuk mengetahui bangunan lain di sekitar Monumen Nasional.

1.4 Metode Penulisan


Karya tulis ini disusun berdasarkan metode-metode penulisan sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah suatu pengambilan data dengan cara mengamati langsung
objek yang dikehendaki dalam penyusunan karya tulis ini, penulis melihat dan
mendatangi langsung monument nasional saat study tour tanggal 19 Agustus
2022.

1
2

2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca
berbagai media yang berhubungan dengan objek yang dikehendaki dalam
penyusunan karya tulis ini, penulis mengumpulkan data dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Monumen Nasional


Monas atau Monumen Nasional merupakan icon kota Jakarta. Terletak
di pusat kota Jakarta, menjadi tempat wisata dan pusat pendidikan yang menarik
bagiwarga Jakarta dan sekitarnya. Monas didirikan pada tahun 1959 dan diresmikan
duatahun kemudian pada tahun 1961. Monas selalu ramai dikunjungi wisatawan
untukmelihat keindahan kota Jakarta dari puncak Monas, menambah wawasan
sejarahIndonesia di ruang diorama ataupun menikmati segarnya hutan kota seluas
kira-kira 80 hektar di tengah kota Jakarta.

2.3.1 Sejarah Monas


Monas mulai dibangun pada bulan Agustus 1959. Keseluruhan bangunan
Monas dirancang oleh para arsitek Indonesia yaitu Soedarsono, Frederich Silaban
dan Ir. Rooseno. Pada tanggal 17 Agustus 1961, Monas diresmikan oleh Presiden
Soekarno. Dan mulai dibuka untuk umum sejak tanggal 12 Juli 1975. Sedangkan
wilayah taman hutan kota di sekitar Monas dahulu dikenal dengan nama Lapangan
Gambir. Kemudian sempat berubah nama beberapa kali menjadi Lapangan Ikada,
Lapangan Merdeka, Lapangan Monas dan kemudian menjadi Taman Monas.
Ukuran dan Isi Monas. Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga
yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.

2.3.2 Lidah Api


Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api
dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton.
Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian
yang disatukan.

3
4

2.3.3 Pelataran Puncak


Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran
puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit.
Disekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung
bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara
cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa
dengan Kepulauan Seribu.

2.3.4 Pelataran Bawah


Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran
bawahyaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang
merupakan hutan kota yang indah.

2.3.5 Museum Sejarah Perjuangan Nasional


Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu
Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah
perjuanganBangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada ke empat
sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah
Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga
G30S PKI. Selain itu direncanakan untuk ditampilkan bendera pusaka dan
naskah proklamasi yang asli di dalam bangunan Monas. Di sini juga ditampilkan
rencana pembangunan kota Jakarta.

2.3.6 Taman Monas


Pijat refleksi di Monas juga dapat menghilangkan rasa jenuh anda dengan
menikmati Taman Monas, yaitu sebuah hutan kota yang dirancang dengan taman
yang indah. Di taman ini anda dapat bermain bersama kawanan rusa yang sengaja
didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini. Selain itu Anda juga
dapat berolahraga di taman ini bersama teman maupun keluarga.
5

Taman Monas juga dilengkapi dengan kolam air mancur menari.


Pertunjukan air mancur menari ini sangat menarik untuk ditonton pada malam hari.
Air mancurakan bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang
dimainkan. Selain itu ada juga pertunjukkan laser berwarna-warni pada air mancur
ini. Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan, selain berolahraga di Taman Monas,
Anda pun dapat melakukan pijat refleksi secara gratis. Di taman ini disediakan batu-
batuan yang cukup tajam untuk anda pijak sambil dipijat refleksi. Ditaman ini juga
disediakan beberapa lapangan futsal dan basket yang bisa digunakan siapapun. Jika
anda lelah berjalan kaki di taman seluas 80 hektar ini, Anda dapat menggunakan
kereta wisata. Taman ini bebas dikunjungi siapa saja dan terbuka secara gratis untuk
umum.

2.3.7 Wisata Monas


Untuk mengunjungi Monas, ada banyak jenis transportasi yang dapat anda
gunakan. Jika anda pengguna kereta api, anda dapat menggunakan KRL
Jabodetabek jenis express yang berhenti di Stasiun Gambir. Anda pun dapat
menggunakan fasilitas transportasi Bus Trans Jakarta. Jika anda menggunakan
kendaraan pribadi, tersedia lapangan parkir khusus IRTI, atau Anda dapat memarkir
kendaraan Anda di Stasiun Gambir. Untuk dapat masuk ke bangunan Monas, anda
dapat melalui pintu masuk disekitar patung Pangeran Diponegoro. Lalu Anda akan
melalui lorong bawah tanahuntuk masuk ke Monas. Anda pun dapat melalui pintu
masuk di pelataran Monas bagian utara. Jam buka Monas adalah jam 9.00 pagi
hingga jam 16.00 sore.Monas dapat menjadi salah satu pilihan anda untuk berwisata
bersama keluarga dan tempat mendidik anak-anak untuk lebih mengenal sejarah
Indonesia. Anda pun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepohonan di
Monas. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan Taman Monas agar tetap indah
untuk dinikmati siapapun.
6

2.2 Konstruksi Pameran Monumen Nasional


Bentuk tugas peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obliks yang
terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni symbol kesuburan ini tinggi 132 m.
Di puncak Monumen Nasinal terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala
obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 kg. Lidah api
atau obor ini sebagai symbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih
kemerdekaan. Pelantara puncak dengan luas 11 X 11 dapat menampung sebanyak
50 pengunjung.
Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi.
Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, erbuat dari perunggu
seberat 14.5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.
Pelataran puncak tugu berupa “ Api Nan Tak Kunjung Padam” yang berarti
melambangkan bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang
masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8m, luas
pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45 x 45 m, meruakan pelestarian
angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI ( 17-08-45 ).
Panjang kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak
Monasatau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan
Merdeka,di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan
patung Pengeran Diponegoro yang sedang menunggang kuda, terbuat dari perunggu
seberat 8ton. Patung itu dibuat oleh pemehat Italia, Prof. Coberlato sebagai
sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario di Indonesia. Melalui
terowongan yang berada 3m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu
masuk pengunjung ke tugu puncak Monas yang berpagar “Bambu
Kuning” Lanadasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum
sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 m, dapat
menampung pengunjung sekitar 500 orang.
Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang
mengabadikan peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. K
7

eseluruh dinding, tiang dan lantai berlaisan marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan
berbentuk nam phitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas,
menggambarkan atribut peta kepulauan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera
merah putih dan lambing Negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia. Di dalam bangunan Monumen nasional ini juga
terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke
atas dengan menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota
Jakarta dari puncak.

2.3 Bangunan Lain di Sekitar Monumen Nasional


Disekitar Monumen Nasional terdapat bangunan-bangunan lain yang
mendukung seperti Taman Monas, Lapangan Monas dan wisata Monas.
2.3.1 Lapangan Merdeka
Lapangan merdeka, dimasa setelah itu, terdapat tahun1960, Presiden Soekarno
yang terkenal punya pemikiran yang, futuristrik merencanakan membangun sebuah
tugu, monument, yang bias meningkatkan orang akan Indonesia, dibantu oleh
penasehat ruseno dan arsitek Soedarsono, di arel seluas 80 hektar,
tugu peringatanyang didirikan untuk mengenang peralawanan dan perjuangan rakya
t melawan penjajah Belanda ini diselesaikan secara fisik tahun 1967, dengan biaya7
milyar yang di dapat dari sumbangan seluruh rakyat Indonesia, tugu peringatan
nasional ini kemudian lebih di kenal sebagai tugu Monas. Ada lelucon yang
menyebutkan kalau Tugu Monas ini sebagai „T h e L a s t Erection
o f S o e k a r n o ’.
Di masa itu, Soekarno sebenarnya mempunyai 2 buah proyek, yang pertama
membangun Tugu Monas ini dan yang lain adalah membangun masjid Istiglal,dan
karena ide pembangunan Tugu Monas ini mendapat tentangan dari
berbagai pihak yang menang ini sebagai suatu pemborosan biaya yang sia-sia, justru
Soekarno memilih untuk menyelesaikan tugu ini terlebih dahulu,
8

dengan pemikiran, kalau setelah pembangunan ini selesai dan ada sesuatu terjadi
dengannya, maka penerusnya pasti akan meneruskan rencana untuk membangun
Masjid Istiglal, yang belum tentu terjadi kalau dia membangun Masjid Istiglal
terlebih dahulu. Bentuk tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu
obelik yang terbuatdari marmer yang berbentuk lingga yoni symbol kesuburan ini,
juga symbol negative dan positif, tingginya 137 meter melambangkan dan
mencerminkan identitas, sejarah dan cita-cita bangsa Indonesia, di bangun untuk
mengenang dan menandai kebebasan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta
menimbulkan inspirasi bagi generasi sekarang dan generasi masa mendatang dalam
mengisi kemerdekaan.Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang
menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14.5 ton dan
mulanya dilapisi emas 35 kg.Dan waktu 17 Agustus 1995, lapisan emas itu
ditambah lagi 15 kg sebagai hadiahkemerdekaan Indonesia yang ke 50, yang
merupakaan sumbangan dari
para pengusaha di Indonesia. Konon kalau kita melihat emas yang ada di atasMonu
men ini diwaktu malam,disinari lampu lampu, dari arah Istana Negara,lengjungan
lidah api itu akan membentuk seorang wania memakai kebaya, duduk bersimpuh
menghadap Istana.
Kalau kita memasuki ruangan yang ada di dasar monument ini, kita
akanmenjumpai beberapa ruangan, diantaranya ruang museum sejarah, jendela
jendela peraga pada keempat dindingnya menggambarkan sejarah perjuangan bangs
adalam bentuk 48 buah diorama, diantaranya diorama Proklamasi Kemerdekaan,
disini kita bias mendengar suara dari Presiden Soekarno keika tengah membacakan
Proklamasi dan diorama Kesaktian Pancasila.

2.3.2 Lapangan Monas


Lapangan Monas, tugu Monumen Nasional resmi dibuka untuk umum ada
tanggal 12 Juli 1975 dengan SK Gubernur DKI, Ali Sadikin. Di sekeliling tugu
terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga.
9

Pada hari-hari libur, Minggu atau hari libur Sekolah banyak masyarakat
yang berkunjung dapat naik hingga keatas dengan mengunakan elevator. Dari
Monumen Nasional dapat di lihat kota Jakarta yang semakin padat sampai ketepian
laut jawa, dengan catatan kalau tidak tertutup kabut polusi. Dulu untuk memasuki
monument ini kita melewati lorongan bawah tanah yang dinding-dindingnya
tertutup marmer, pintu masuk utama yang dirancang arsitek Indonesia tersohor di
masa Bung Karno, yaitu bapak Soedarsono. Trowongan
iu berada didekat patung Pangeran Diponegoro, yang merupakan hadiah dari hasilka
rya pemahat Italia tersohor, Prof Corbltado. Terowongan itu kini tidak jelas
nasibnya. Sebab, pintu masuk tak lagi melalui trowongan itu, dengan alasan terlalu
jauh dari lokasi parker. Pengelola Tugu Monas yang ditangani Kantor Pengelola
Taman Monas. Informasi tentang Monas pun kini minim. Tak seperti dulu, setiap
pengunjung yang masuk dibagikan brosur ataupun buku anduan wisata ke Monas.
Sekarang, Hanya pengunjung yang kritis dan meminta brosur sajalah yang di
berikan brosur.

2.3.3 Taman Monas

Taman Monas, Sekaran engnjung yang baru pertama kali dating ke lokasi
wisataini harus berputar mengelilingi kawasan Monas dan bertanya kepada para
pertugas banpol yang berjaga di seiap pintu masuk. Barulah mereka menemukan loka
si parker, yakin berada di sisi selatan atau tempatnya di seberang Gedung Balaikota
DKI. Setelah masuk, para pengunjung harus berjalan kaki sekitar sau kilometer untuk
bias mencapai monument itu Kawasan aman Monas ini, dulu pernah dijadikan
kawasan tempat diselenggarakannya “Jakarta Fair”.

Sebelum dipindahkan ke kawasan Kemayran sampai sekarang, pernah


menjadi kawasan untuk penanaman “sejuta pohon” pernah dijadikan kawasan dengan
binatang dan burung-burung di dalam nya dilindungi, pernah menjadi kawasan
“Tabligh akhbar sejuta Umat” dan menjadi kawasan favorit untuk demonstrasi para
mahasiswa, tempat berman sepatu roda.Tahun 1811, Sir Thomas Stamford Raffles
menangkan 12 ekor rusa totol (Axis-axis) yang berbulu kemerahan dengan totol-totol
puih dan tanduk yang megah dari India, rusa-rusa ini dilepaskan di Halaman
10

Istana Bogor, dan sekarang Populasinya ada 500 ekor, dan sekitar seratus tahun
kemudian, Sutiyoso ternyata berniat juga untuk memindahkan 11 ekor rusa dari
Istana bogor mengisi halaman dari Lingkungan Monas ini, dengan harapan , rusa-rusa
tersebut bias berkembang biak, dan jadi hiburan rakyat Jakarta, hanya ternyata
rencana ini terbentur ijin dari Sekertaris Negara, padahal sudah sekian banyak biaya
dikeluarkan untuk menciptakan kawasan yang ‘rusa freidly’ jadi Sutiyoso terpaksa
meminjam 11ekor rusa tutul hasil penangkaran Badan Intelejen (BIN) dan Kebun
Binatang Ragunan(KBR) Jakara. Sayangnya, salah seekor rusa yang “dialihkan” dari
BIN dan KBR itu mengalami stress dan ayan, lalu mai muda , dan walaupun
ada banyak kritik dan protes erhadap rencana ini, Sutiyoso etap bersi kukuh dan
rencana mempelihara rusa di bagian Taman Monas akhirnya terealisasi adatanggal 22
Juni 2003, bertepatan dengan HUT DKI Jakarta ke 476.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Setelah penulis selesai menguraikan berbagai hal tentang Monumen
Nasional, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Monumen Nasional merupakan sebagai salah satu dari monument peringatan
yang didirkan untuk mengenang perlawanan dari perjuangan rakyat melawan
penjajah Belanda.
2. Monumen Nasional melambangkan semangat juang bangsa Indonesia dalam
berperang merebut kemerdekaan yang dilambangkan pada tugu dan api
abadi di puncak.
3. Monas menunjukkan keagungan negara Indonesia tak hanya kota Jakarta.
4. Monumen Nasional selalu berkembang menjadi lebih baik dari waktu ke
waktu.

3.2 SARAN
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap Monumen Nasional, penulis
bermaksud menyampaikan saran yang penulis harap dapat berguna. Adapun
saran dari penulis sebagai berikut:
1. Kepada sekolah, penulis harap kegiatan “Study Tour” ini tetap berjalan
dengan tujuan-tujuan lain lebih bervariasi dan mengandung nilai sejarah
yang tinggi.
2. Kepada pengunjung, penulis berharap pengunjung dapat menjaga keamanan,
keindahan dan ketertiban di Monumen Nasional.
3. Kepada warga Indonesia .penulis berharap untuk selalu menjaga ketertiban
di monument nasional.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

BSK, DKI JAKARTA. 2022. Sejarah Pembangunan Monas.


https://badansertifikasikadindkijakarta.or.id/tampil_tips.php?id_article=196-sejarah-
pembangunan-monas-monumen-nasional. Diakses pada 01 Januari 2023 pukul
16.26.

Heuken, A, (2008) Medan Merdeka - Jantung Ibu kota RI, Yayasan Cipta Loka
Caraka, Jakarta, No ISBN

Jakarta Local Government website: Museums in Jakarta Diarsipkan 2010-03-10


di Wayback Machine.

National Monument Office, Jakarta Capital City Administration (1996), National


Monument: The Monument of the Indonesian National Struggle ISBN 979-95172-0-6
Lampiran
Lidah Api

Pelataran Bawah

13
14

Museum Sejarah Perjuangan

Taman Monas

Anda mungkin juga menyukai