OLEH
ARDAN ARDIYANSYAH
0046031160
XII IPA 4
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LAMPUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis dengan judul “ Monumen Nasional Sebagai Monumen Peringatan Untuk
Mengenang Perlawanan Dan Perjuangan Rakyat Indonesia Melawan Penjajah
Belanda” ini dibuat untuk memenuhi syarat ujian sekolah MAN 1 LAMPUNG
TIMUR Tahun 2022/2023. Karya tulis ini telah disahkan pada:
Hari : ……………………………..
Tanggal : ……………………………..
Mengetahui,
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teiring rasa syukur kehadirat Allah SWT dan dengan penuh rasa hormat karya tulis
ini penulis persembahkan kepada :
1. H. Rubangi, M. Pd. I selaku Kepala MAN 1 LAMPUNG TIMUR.
2. Dra. Hj. Eva Listianti Guru Pembimbing.
3. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan
dorongan.
4. Teman- temanku yang selalu memberikan semangat yang luar biasa.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini tanpa ada halangan suatu apapun. Karya tulis ini
disusun memenuhi syarat ujian sekolah MAN 1 LAMPUNG TIMUR Tahun
2022/2023. Dalam kesempatan ini penulis bermaksud menyampaikan terimakasih
kepada :
1. H. Rubangi, M. Pd. I selaku Kepala MAN 1 LAMPUNG TIMUR.
2. Dra. Hj. Eva Listianti Guru Pembimbing.
3. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan motivasi dan
dorongan.
4. Teman- temanku yang selalu memberikan semangat yang luar biasa.
Penulis juga menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan
kelemahanya. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun. Dan penulis berharap karya tulis ini dapat menambah pengetahuan
yang bermanfaat bagi pembaca.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca
berbagai media yang berhubungan dengan objek yang dikehendaki dalam
penyusunan karya tulis ini, penulis mengumpulkan data dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
eseluruh dinding, tiang dan lantai berlaisan marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan
berbentuk nam phitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas,
menggambarkan atribut peta kepulauan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera
merah putih dan lambing Negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia. Di dalam bangunan Monumen nasional ini juga
terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke
atas dengan menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota
Jakarta dari puncak.
dengan pemikiran, kalau setelah pembangunan ini selesai dan ada sesuatu terjadi
dengannya, maka penerusnya pasti akan meneruskan rencana untuk membangun
Masjid Istiglal, yang belum tentu terjadi kalau dia membangun Masjid Istiglal
terlebih dahulu. Bentuk tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu
obelik yang terbuatdari marmer yang berbentuk lingga yoni symbol kesuburan ini,
juga symbol negative dan positif, tingginya 137 meter melambangkan dan
mencerminkan identitas, sejarah dan cita-cita bangsa Indonesia, di bangun untuk
mengenang dan menandai kebebasan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta
menimbulkan inspirasi bagi generasi sekarang dan generasi masa mendatang dalam
mengisi kemerdekaan.Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang
menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14.5 ton dan
mulanya dilapisi emas 35 kg.Dan waktu 17 Agustus 1995, lapisan emas itu
ditambah lagi 15 kg sebagai hadiahkemerdekaan Indonesia yang ke 50, yang
merupakaan sumbangan dari
para pengusaha di Indonesia. Konon kalau kita melihat emas yang ada di atasMonu
men ini diwaktu malam,disinari lampu lampu, dari arah Istana Negara,lengjungan
lidah api itu akan membentuk seorang wania memakai kebaya, duduk bersimpuh
menghadap Istana.
Kalau kita memasuki ruangan yang ada di dasar monument ini, kita
akanmenjumpai beberapa ruangan, diantaranya ruang museum sejarah, jendela
jendela peraga pada keempat dindingnya menggambarkan sejarah perjuangan bangs
adalam bentuk 48 buah diorama, diantaranya diorama Proklamasi Kemerdekaan,
disini kita bias mendengar suara dari Presiden Soekarno keika tengah membacakan
Proklamasi dan diorama Kesaktian Pancasila.
Pada hari-hari libur, Minggu atau hari libur Sekolah banyak masyarakat
yang berkunjung dapat naik hingga keatas dengan mengunakan elevator. Dari
Monumen Nasional dapat di lihat kota Jakarta yang semakin padat sampai ketepian
laut jawa, dengan catatan kalau tidak tertutup kabut polusi. Dulu untuk memasuki
monument ini kita melewati lorongan bawah tanah yang dinding-dindingnya
tertutup marmer, pintu masuk utama yang dirancang arsitek Indonesia tersohor di
masa Bung Karno, yaitu bapak Soedarsono. Trowongan
iu berada didekat patung Pangeran Diponegoro, yang merupakan hadiah dari hasilka
rya pemahat Italia tersohor, Prof Corbltado. Terowongan itu kini tidak jelas
nasibnya. Sebab, pintu masuk tak lagi melalui trowongan itu, dengan alasan terlalu
jauh dari lokasi parker. Pengelola Tugu Monas yang ditangani Kantor Pengelola
Taman Monas. Informasi tentang Monas pun kini minim. Tak seperti dulu, setiap
pengunjung yang masuk dibagikan brosur ataupun buku anduan wisata ke Monas.
Sekarang, Hanya pengunjung yang kritis dan meminta brosur sajalah yang di
berikan brosur.
Taman Monas, Sekaran engnjung yang baru pertama kali dating ke lokasi
wisataini harus berputar mengelilingi kawasan Monas dan bertanya kepada para
pertugas banpol yang berjaga di seiap pintu masuk. Barulah mereka menemukan loka
si parker, yakin berada di sisi selatan atau tempatnya di seberang Gedung Balaikota
DKI. Setelah masuk, para pengunjung harus berjalan kaki sekitar sau kilometer untuk
bias mencapai monument itu Kawasan aman Monas ini, dulu pernah dijadikan
kawasan tempat diselenggarakannya “Jakarta Fair”.
Istana Bogor, dan sekarang Populasinya ada 500 ekor, dan sekitar seratus tahun
kemudian, Sutiyoso ternyata berniat juga untuk memindahkan 11 ekor rusa dari
Istana bogor mengisi halaman dari Lingkungan Monas ini, dengan harapan , rusa-rusa
tersebut bias berkembang biak, dan jadi hiburan rakyat Jakarta, hanya ternyata
rencana ini terbentur ijin dari Sekertaris Negara, padahal sudah sekian banyak biaya
dikeluarkan untuk menciptakan kawasan yang ‘rusa freidly’ jadi Sutiyoso terpaksa
meminjam 11ekor rusa tutul hasil penangkaran Badan Intelejen (BIN) dan Kebun
Binatang Ragunan(KBR) Jakara. Sayangnya, salah seekor rusa yang “dialihkan” dari
BIN dan KBR itu mengalami stress dan ayan, lalu mai muda , dan walaupun
ada banyak kritik dan protes erhadap rencana ini, Sutiyoso etap bersi kukuh dan
rencana mempelihara rusa di bagian Taman Monas akhirnya terealisasi adatanggal 22
Juni 2003, bertepatan dengan HUT DKI Jakarta ke 476.
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Setelah penulis selesai menguraikan berbagai hal tentang Monumen
Nasional, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Monumen Nasional merupakan sebagai salah satu dari monument peringatan
yang didirkan untuk mengenang perlawanan dari perjuangan rakyat melawan
penjajah Belanda.
2. Monumen Nasional melambangkan semangat juang bangsa Indonesia dalam
berperang merebut kemerdekaan yang dilambangkan pada tugu dan api
abadi di puncak.
3. Monas menunjukkan keagungan negara Indonesia tak hanya kota Jakarta.
4. Monumen Nasional selalu berkembang menjadi lebih baik dari waktu ke
waktu.
3.2 SARAN
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap Monumen Nasional, penulis
bermaksud menyampaikan saran yang penulis harap dapat berguna. Adapun
saran dari penulis sebagai berikut:
1. Kepada sekolah, penulis harap kegiatan “Study Tour” ini tetap berjalan
dengan tujuan-tujuan lain lebih bervariasi dan mengandung nilai sejarah
yang tinggi.
2. Kepada pengunjung, penulis berharap pengunjung dapat menjaga keamanan,
keindahan dan ketertiban di Monumen Nasional.
3. Kepada warga Indonesia .penulis berharap untuk selalu menjaga ketertiban
di monument nasional.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Heuken, A, (2008) Medan Merdeka - Jantung Ibu kota RI, Yayasan Cipta Loka
Caraka, Jakarta, No ISBN
Pelataran Bawah
13
14
Taman Monas