Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KUNJUNGAN KE MUSEUM

1. MUSEUM GEOLOGI
2. MUSEUM SRI BADUGA
3. MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA
4. DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT

Oleh:
Karenina Azzahra
180310230039

Diajukan Sebagai Bagian Tugas Akhir Semester


Mata Kuliah: Pengantar Ilmu Sejarah
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Nina Herlina
Tanti R. Skober, M.Hum.

PROGRAM STUDI SEJARAH


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan

Rahmat-Nya kepada penyusun yang telah menyelesaikan laporan kunjungan

museum. Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan tugas akhir dari mata kuliah

Pengantar Ilmu Sejarah.

Laporan ini dibuat untuk mengunjungi ke Museum Geologi, Museum Sri

Baduga, Museum Konferensi Asia Afrika, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Jawa Barat. Dalam laporan ini, saya akan menyajikan kegiatan-kegiatan yang saya

lakukan saat mengunjungi museum-museum tersebut.

Saya berharap dengan dibuatnya laporan ini, para pembaca dapat memberi

pengetahuan tentang tempat-tempat tersebut. Juga tidak lupa mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan laporan ini.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun saya

harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I MUSEUM GEOLOGI

BAB II MUSEUM SRI BADUGA

BAB II MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA

BAB IV DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI

JAWA BARAT

LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Museum Geologi

Lampiran 2. Museum Sri Baduga

Lampiran 3. Museum Konferensi Asia Afrika

Lampiran 4. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat


BAB I
MUSEUM GEOLOGI

Gedung Museum Geologi didirikan pada 1928 dan memiliki sejarah yang

pada awalnya gedung ini bernama “Geologische Museum” yang diresmikan pada

16 Mei 1929. Pembangunan Museum Geologi ini memakan waktu selama 11

bulan dan dibangun dengan gaya Art Deco rancangan arsitektur Ir. H. Menalda

van Schouwenberg yang berasal dari Belanda. Museum Geologi ini terletak di

Jalan Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung,
(1)
Jawa Barat 40122.

Museum Geologi merupakan museum yang melayani tentang informasi

kebumian dalam hal komposisi, struktur, karakter, hingga sejarahnya. Museum

Geologi ini juga tipe bangunan sebagai sarana pendidikan sekaligus wisata. Hal

ini berguna untuk para pengunjung sebagai penambah wawasan, pengalaman,


(2)
serta kesenangan para pengunjung yang datang ke Museum Geologi.

Museum ini terdiri dari 2 lantai yang menerapkan gaya arsitektur Art Deco

sehingga masih terlihat bangunan ini seperti bangunan pada masa kolonial. Pada

museum ini juga terdapat ruangan yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri,

seperti ruang pameran yang terletak di sayap barat dan sayap timur pada lantai 1.

Saya mengunjungi Museum Geologi pada 21 November 2023 pukul 09.47

WIB bersama teman-teman saya. Kami berangkat bersama menggunakan


kendaraan pribadi milik salah satu teman saya. Kami berangkat melalui jalan tol

Pasteur agar terhindar dari macet.

Sesampainya disana, saya dan teman-teman saya membeli tiket masuk

Museum Geologi di tempat pembelian tiket, dan tiket tersebut seharga Rp. 2000

untuk satu orangnya. Kami mendapatkan harga tersebut karena kami merupakan

pelajar. Jika untuk kalangan umum akan dikenai harga Rp. 3000 per orang dan

mulai dari Rp. 10.000 untuk kalangan wisatawan mancanegara.

Setelah mendapatkan tiket, kami pakai tiket tersebut dipergelangan tangan,

seperti sedang memakai gelang. Lalu saya dan teman-teman saya masuk ke dalam

Museum Geologi yang pada saat itu sedang ramai pengunjung oleh para pelajar

dari kalangan SD hingga SMA.

Pada lantai 1, terdapat ruangan orientasi yang berada di bagian tengah dan

terdapat peta geografi Indonesia. Kemudian terdapat juga ruangan yang dikenal

dengan ruang geologi Indonesia. Di ruangan ini, saya melihat hipotesis tentang

bagaimana terjadinya bumi di dalam sistem tata surya. Selain itu, saya juga

melihat beragam jenis batuan.

Sedangkan di lantai 2, saya melihat dan mempelajari tentang manfaat dan

kegunaan batu mineral. Saya juga melihat tentang miniatur pengeboran gas bumi,

dan melihat pertambangan emas terbesar di dunia yang terketak di Pegunungan

Tengah Irian Jaya.


BAB II
MUSEUM SRI BADUGA

Museum Sri Baduga ini terletak di Jalan BKR No.185, Pelindung Hewan,

Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40243. Museum ini didirikan pada

tahun 1974 dan diresmikan pada tahun 1980 dengan nama Museum Negeri

Provinsi Jawa Barat oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Daud Yusuf.

Pada tahun 1990, museum ini mengalami pergantian nama menjadi Museum

Negeri Provinsi Jawa Barat Sri Baduga.

Nama dari Sri Baduga sendiri diambil dari nama seorang Raja Agung yang

berasal dari Kerajaan Sunda beragama Hindu di Jawa Barat. Hal yang menarik

dari bangunan Museum Sri Baduga ini adalah bentuknya yang menyerupai rumah
(3)
panggung dan suhunan panjang menggambarkan rumah khas Jawa Barat.

Setelah dari Museum Geologi, saya dan teman-teman saya kemudian

memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Museum Sri Baduga. Masih

menggunakan kendaraan pribadi milik salah satu teman saya, kami melewati jalan

raya karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari Museum Geologi.

Setelah sampai di Museum Sri Baduga, tidak lupa kami membeli tiket

masuk dengan harga Rp. 3000 per orang untuk orang dewasa, untuk anak-anak

cukup membayar dengan harga Rp. 2000 per orang, sedangkan untuk warga

negara asing dewasa membayar seharga Rp. 5000 dan untuk warga negara asing

anak-anak seharga Rp. 4000.


Museum Sri Baduga ini sebagai tempat wisata rekreasi-edukasi yang

menampilkan tentang kebudayaan Sunda. Koleksi yang terdapat di museum ini

merupakan sejenis koleksi Geologika (bentukan alam fosil dan batuan), Biologika

(rangka manusia, hewan, dan tumbuhan), Etnografika (benda-benda terkait

budaya dan identitas etnis tertentu), Arkeologika (benda-benda peninggalan

prasejarah hingga masuknya pengaruh barat), Historika (benda-benda sejarah dari

masuknya barat hingga sekarang), Numismatika (mata uang atau alat tukar), dan
(4)
Filologika (naskah kuno).
BAB III

MUSEUM KONFERENSI ASIA AFRIKA

Museum Konferensi Asia Afrika terletak di Jalan Asia Afrika No.65,

Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 40111. Museum

Konferensi Asia Afrika ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24 April

1980, sebagai puncak Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika. Gagasan

pendirian museum ini diwujudkan oleh Joop Ave, sebagai Ketua Harian Panitia

Peringatan 25 Konferensi Asia Afrika. Nama museum tersebut digunakan untuk

mengenang peristiwa Konferensi Asia Afrika yang menjadi sumber inspirasi dan
(5)
motivasi bagi bangsa-bangsa Asia Afrika.

Di dalam museum ini, terdapat artefak yang erat kaitannya dengan

Konferensi Asia Afrika. Juga terdapat dokumen asli, foto-foto, dan bahan arsip

yang terkait perjalanan sejarah-sejarah negara Asia dan Afrika. Terdapat beberapa

pakaian, aksesori, serta kelengkapan yang dipakai oleh para delegasi dan

pemimpin negara ketika berlangsungnya Konferensi Asia Afrika.

Setelah dari Museum Sri Baduga, saya dan teman-teman saya melanjutkan

perjalanan ke Museum Konferensi Asia Afrika. Tidak seperti museum-museum

sebelumnya, masuk ke dalam Museum Konferensi Asia Afrika ini tidak

dikenakan biaya sedikitpun. Namun, jika untuk kepentingan komersial akan

dikenakan biaya tergantung dari kegiatan yang dilakukan.

Di museum ini, saya melihat banyak sekali sejarah mengenai Konferensi

Asia Afrika. Terdapat banyak bendera dari negara-negara delegasi, juga museum
ini memiliki ruangan audio visual sebagai sarana pemutaran film dokumenter

Konferensi Asia Afrika. Saya juga melihat ruangan konferensi bersejarah yang

menjadi tempat berlangsungnya prosesi pembukaan, sidang pleno, dan penutupan

dari Konferensi Asia Afrika.


BAB IV

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI

JAWA BARAT

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat ini terletak

di Jalan Kawaluyaan Indah II No.4, Jatisari, Kec. Buahbatu, Kota Bandung, Jawa

Barat 40286. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat atau

biasa disingkat dengan DISPUSIPDA telah mengalami beberapa kali perubahan

nama. Pada awalnya bernama Perpustakaan Negara yang didirikan pada 23 Mei

1956.

Pada 29 Mei 1979 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan

surat keputusan yang berisikan pengalihan nama Perpustakaan Negara menjadi

Perpustakaan Wilayah. Pada 6 Maret 1989, nama Perpustakaan Wilayah berubah

lagi menjadi Perpustakaan Daerah Jawa Barat. Terbitnya keputusan Presiden

nomor 50 tahun 1997 tentang Perpustakaan Nasional RI, nama Perpustakaan

Daerah Jawa Barat berubah lagi menjadi Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa
(6)
Barat.

Tanggal 12 April 2002, Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa Barat

berubah nama lagi menjadi Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat. Pada

2016, BAPUSIPDA berubah menjadi dinas, yaitu Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Setelah mengunjungi Museum Konferensi Asia Afrika, saya dan teman-

teman saya akhirnya datang ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah


Provinsi Jawa Barat, yang di mana ini merupakan tempat terakhir yang kita

kunjungi. Masuk ke tempat ini tidak dikenakan biaya hanya cukup mengisi buku

pengunjung.

Di sini, saya mengunjungi Hall of Fame yang menyajikan arsip tokoh-

tokoh Jawa Barat dari masa ke masa. Hall of Fame ini diresmikan oleh Ahmad

Heryawan pada tanggal 27 Desember 2016. Saya melihat banyak sekali tokoh-

tokoh penting yang berasal dari Jawa Barat, contohnya adalah Nike Ardilla.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Museum Geologi


Lampiran 2. Museum Sri Baduga
Lampiran 3. Museum Konferensi Asia Afrika
Lampiran 4. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa
Barat
DAFTAR PUSTAKA

dispusipda.jabarprov. (n.d.). DISPUSIPDA PROVINSI JAWA BARAT. Dispusipda.Jabarprov.Go.Id.

Ghurotul Muhajjalin, M. G. (2020). KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR HIJAU PADA


BANGUNAN MUSEUM GEOLOGI, STUDI KASUS : MUSEUM GEOLOGI
BANDUNG. Jurnal Arsitektur ZONASI, 3(2), 211–219.
https://doi.org/10.17509/jaz.v3i2.24898
Humas Kota Bandung. (2022, August 28). Museum Sri Baduga: Asyiknya Mengenal
Budaya Sunda. Www.Bandung.Go.Id.
Indonesia Kaya. (2022). Museum Konferensi Asia Afrika, Saksi Bisu Kesatuan Tekad
Bangsa-Bangsa Asia Afrika. Indonesiakaya.Com.
Museum Geologi. (2022). Sejarah Museum Geologi.
Https://Museum.Geologi.Esdm.Go.Id/.
Putera, D. Y., & Swasty, W. (2017). Perancangan Identitas Visual dan Pengaplikasian
pada Media Promosi Museum Sri Baduga. ANDHARUPA: Jurnal Desain
Komunikasi Visual & Multimedia, 3(02), 196–203.
https://doi.org/10.33633/andharupa.v3i02.1497

Anda mungkin juga menyukai