Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL OUT CLASS

Nama :
Kelas : VII E
No.absen :

SMPN 22 SEMARANG
1. MUSEUM RONGGOWARSITO

a. Definisi dan Sejarah Museum.


Museum Ranggawarsita adalah salah satu museum yang terdapat di Semarang. Berjarak
sekitar 10 menit dari pusat kota, museum ini merupakan museum yang memiliki berbagai
benda sejarah, dan menunjukkan berbagai peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Jawa
Tengah. Bentuk berbagai sejarah, seperti sejarah alam, arkeologi, kebudayaan dan juga era
pembangunan, adapun tentang wawasan nusantara.
Museum ini diresmikan pada tanggal 5 Juli 1989, yang berarti sudah 27 tahun usia
museum. Museum ini terletak di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 1 Kalibanteng Kulon,
Semarang Barat, Jawa Tengah, Indonesia.
Konon, dinamakan Museum Negri Ranggawarsita dikarenakan adanya beberapa
pertimbangan pengambilan nama, nama Ranggawarsita berasal dari nama seorang pujangga
Keraton Surakarta Hadiningrat yaitu Raden Ngabehi Ranggwarsita yang mana telah banyak
meninggalkan kebudayaan bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa.

b. Koleksi Museum
1. Durga Mahisasuramardhini
Dewi Druga (Betari Durga) adalah ibu dari Dewa Ganesa, Dewa Kumara (Kartikeya),
Ashokasundari dan Dewa Kata, kadang kala disebut Uma atau Parwati. Dewi Durga biasanya
digambarkan sebagai seorang wanita cantik yang berkulit kuning yang mengendarai seekor
Harimau. Dewi Parwati memiliki banyak tangan dan memegang banyak perisai dengan posisi
mudha, gerak tangan yang skral yang biasanya dilakukan oleh para pendeta Hindu.
2. Replika Tengkorak Manusia
a) Replika PE
Hasil dari pengamatan study yang penulis dapatkan, menuliskan bahwa replika PE
yang berasal dari kabupaten Sangira, Sragen menunjukan bentuk fosil kepala
Pithecantropus tanpa rahang telah menunjukkan volume otak tersebut kecil, sehingga
T Yacob berpendapat kemungkinan makhluk tersebut belum berbudaya.
b) Replika PE PVIII
Hasil selanjutnya dari pengamatan study yang didapatkan oleh penulis, menyatakan
bahwa replika PE PVIII merupakan fosil yang ditemukan didaerah Sangiran, Sragen
pada tahun 1969. Bentuk kepala menonjol dan pada alis tampak lebih menonjol dan
tebal. Bagian tengah tampak pula lubang, kemungkinan pula karena kanibalisme. Fosil
kepala yang lengkap dengan rahangnya inilah yang menjawab teori Darwin tentang
missing link dari evolusi manusia.
c) Kepala Manusia Modern
Kepala manusia modern ini ditemukan di Semarang, tepatnya disalah satu kuburan di
Semarang pada tahun 1980. Bentuk kepala lebih besar dari pada kepala Pithecantropus
Erectus, volume otak juga lebih besar. Volume otak lebih dari 2500 mengakibatkan ia
lebih pandai dan memanfaatkannya untuk menggali potensi tumbuh dalam mengatasi
lingkungannya.

3. Terbang Lamut
Terbang Lamut adalah alat musik yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan, alat
musik ini terbuat dari kayu dan kulit binatang. Terbang Lamut merupakan alat musik
sejenis rebana besar dengan bentuk badan mengerucut kebawah, cara menggunakan alat
musik ini dengan dipukul menggunakan telapak tangan.
4. Wayang
Wayang dalam bahasa jawa berarti “bayangan”, secara umum pengertian wayang
adalah bentuk pertunjukan tradisional yang disajikan oleh seorang yang disebut dalang,
yang dibantu oleh wiyaga atau orang penabuh gamelan dan waranggana atau penembang
atau sinden dengan menggunakan wayang kulit atau boneka atau sejenisnya untuk
pertunjukan.
Wayang adalah sebuah karya seni adi luhung bangsa Indonesia. Wayang merupakan
wujud hasil olah sistem gagasan dan perilaku masyarakat Indonesia. Secara falsafati,
wayang dapat diartikan sebagai bayangan atau pencerminan yang ada dari dalam jiwa
manusia. Sifat-sifat yang dimaksud antara lain seperti watak angkara murka, kebajikan,
serakah dan sebagainya. Wayang sebagai tinggalan karya budaya nenek moyang bangsa
Indonesia telah dijadikan tontonan, tuntutan sekaligus tuntunan alam alam pikiran dan
kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
5. Gajah Raksasa
Gajah Raksasa dari Situs Pati Ayam kabupaten Kudus. Stegodon trigonochepalus
adalah salah satu jenis gajah yang hidup sekitar 700.000 sampai 1 juta tahun. Disitus Pati
Ayam, kab. Kudus, temuan fosil gading Stegodon ini mencapai 3,5 m. Hal ini
menunjukkan betapa besar gajah purba tersebut.
Berdasarkan temuan komparatif dari Balai Arkeologi Yogyakarta, fosil yang utuh
dikarenakan tertimbun abu vulkanik halus sehingga pembentukan fosil berlangsung baik.
Hal tersebut terjadi saat dahulu Gunung Muria dan Pulau Jawa terpisah. Beberapa hasil
menyebutkan bahwa kegiatan Vulkanisme yang terjadi di komplek Gunung Pati Ayam
terjadi yaitu pada 2 – 0,5jtl, bersama dengan vulkanisme Gunung Muria. Adapun
lingkungan yang dihuni oleh Stegodon dan hewan lainnya pada saat itu, tim peneliti
menyimpulkan Bukit Pati Ayam semula merupakan sebuah sungai dengan lebar 50 hingga
200 meter, sedikit rawa dan padang rumput.
Sebenarnya museum ini menampung sekitar 50.000 koleksi yang tersebar diseluruh
musem yang memiliki 2 lantai, namun penulis hanya memaparkan beberapa koleksi yang
telah penulis amati secara mendalam.
2. BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI
Perjalanan ke dua kita ke Bandara Ahmad Yani.Disana kita melihat beberapa pesawat yang
akan terbang dan mendarat.Dan disana ada Kampung Laut ,kita juga melihat kapal kapal yang
ada di laut.Banyak nelayan yang sedang mencari ikan.Dan ada banyak pohon mangrove.

3. MASJID AGUNG SEMARANG


Perjalan ke tiga sehabis di Bandara Ahmad Yani kita ke Masjid Agung Semarang. Masjid
Agung Jawa Tengah Semarang ini dibangun pada hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai
dengan pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama Ri, Prof. Dr. H. Said
Agil Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto,
akhirnya Masjid Agung Jawa Tengah Ini diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006.

Meskipun baru diresmikan pada tanggal 14 Nopember 2006, namun masjid ini telah difungsikan
untuk ibadah jauh sebelum tanggal tersebut. Masjid megah ini telah digunakan ibadah shalat
jum’at untuk pertama kalinya pada tanggal 19 Maret 2004 dengan Khatib Drs. H. M. Chabib
Thoha, MA, Kakanwil Depag Jawa Tengah.
Di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah Semarang ini terdapat Museum Perkembangan Islam
Jawa Tengah di Tower Asmaul Husna Lantai 2 dan 3, Hotel Graha Agung di sisi Utara dan resto
yang memiliki view terbaik di Kota Semarang ini di Tower Asmaul Husna Lantai 18.
Masjid Agung Jawa Tengah/Masjid Agung Semarang merupakan salah satu masjid
termegah di Indonesia. Masjid dengan arsitektur indah ini mulai dibangun pada tahun 2001 dan
selesai pada tahun 2006. Kompleks masjid terdiri dari bangunan utama seluas 7.669 m2 dan
halaman seluas 7.500 m2. Masjid Agung Jawa Tengah terletak di jalan Gajah Raya, tepatnya di
Desa Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Masjid yang mampu menampung jamaah tak kurang dari 15.000 ini diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2006. Upacara peresmian
ditandai dengan penandatanganan batu prasasti setinggi 3,2 m dan berat 7,8 ton yang terletak di
depan masjid. Prasasti terbuat dari batu alam yang berasal dari lereng Gunung Merapi. Selain
sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga merupakan obyek wisata terpadu
pendidikan, religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam.
Dengan berkunjung ke masjid ini, pengunjung dapat melihat keunikan arsitektur masjid
yang merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa, Roma dan Arab. Arsitektur Jawa terlihat pada
beberapa bagian, misalnya pada bagian dasar tiang masjid menggunakan motif batik seperti
tumpal, untu walang, kawung, dan parang-parangan. Ciri arsitektur Timur Tengah (Arab) terliat
pada dinding masjid dinding masjid yang berhiaskan kaligrafi.
Selain itu, di halaman Masjid Agung Jawa Tengah terdapat 6 payung hidrolik raksasa yang dapat
membuka dan menutup secara otomatis yang merupakan adopsi arsitektur bangunan Masjid
Nabawi yang terdapat di Kota Madinah. Masjid ini juga sedikit dipengaruhi gaya arsitektur
Roma. Gaya itu nampak pada desain interior dan lapisan warna yang melekat pada sudut-sudut
bangunan.Wisata Indonesia Surga Dunia.
Masjid Agung Jawa Tengah bangunannya meneladani prinsip gugus model kluster dari Masjid
Nabawi di Madinah. .Bentuk penampilan arsitekturnya merupakan gubahan baru yang
mengambil model dari tradisi para wali dengan membubuhkan corak universal arsitektur Islam
pada pada bangunan pusatnya dengan menonjolkan kubah utama yang dilengkapi dengan
minaret runcing menjulang di keempat sisinya.
Masjid beserta fasilitas pendukungnya terletak di jalan Gajah Raya, Keluarahan Sambirejo,
Kecamatan Gayamsari menempati tanah bandha Masjid Agung Semarang seluas 10 ha dan
mampu menampung jamaah lebih kurang 13.000 orang.
Disamping bangunan Masjid disini juga dilngkapi fasilitas-fasilitas yang lain seperti :
ruang kantor, ruang kursus dan pelatihan, ruang perpustakaan, ruang akad nikah dan auditorium.
Dalam uapaya penggalian dana , dalam kompleks juga dibangun galeri pertokoan, ruang kantor
yang disewakan, hotel dan toko cinderamata.

4. PAGODA WATU GONG


Vihara merupakan tempat peribadatan bagi umat budha, banyak vihara yang terdapat di
Indonesia salah satunya Vihara Buddhagaya Watugong yang terletak di Jalan Perintis
Kemerdekaan, Semarang. Disebut Watugong karena disana terdapat batu yang menyerupai gong
sehingga digunakan sebagai nama untuk lokasi tersebut. Vihara ini merupakan vihara pertama
yang berdiri di Indonesia semenjak hancurnya kerajaan Majapahit dan musnahnya Buddha-
Dhamma serta lenyapnya ummat Buddha di Nusantara. Berawal dari kedatangan biksu dari
Srilanka yaitu Bante Naradha Mahatera sekitar tahun 1930 Masehi, yang menjadi misionaris
Buddhis pertama setelah 500 tahun pasca Majapahit. Vihara ini dibangun pada tahun 1955,
terdiri dari dua bangunan utama yaitu Pagoda Avalokitisvara dan Vihara Dhamasala, di pelataran
vihara terdapat pohon Bodhi (Vicus Religiosa) yang ditanam oleh Bante Naradha Mahatera yaitu
pohon yang “berjasa” kepada Sang Buddha Gaotama pada saat mencapai Pencerahan Sempurna,
Pagoda Avalokitesvara merupakan pagoda tertingi di Indonesia mempunyai tinggi 45
meter, berbentuk segi delapan dengan ukuran 15x15 meter, dan terdiri dari tujuh tingkat
menyempit keatas. Di dalam pagoda terdapat patung Dewi Kwan Im yang dipercaya umat Budha
sebagai dewi kasih sayang, dengan total patung yang berada di Pagoda Avalokitisvara 30 buah.
Pagoda ini dikelilingi oleh kolam ikan dan kolam teratai pagoda ini diresmikan oleh MURI
padatahun 2006. Dalam pembangunan vihara, semua material-materialnya diimpor langsung dari
China, baik genteng, relief-relief batu, kolam dan air mancurnaga, patung lilin, dan burung hong.
Dibelakang pagoda terdapat patung tidur bernama Bodhisatva Avalokitisvara dan terdapat pula
batu bertulis yang menceritakan tentang sejarah vihara tersebut.
Bangunan kedua yaitu Vihara Dhammasala, bangunan ini mempunyai dua lantai setinggi
22 meter dengan ukuran 27x27 meter. Lantai satu untuk kegiatan pertemuan dan lantai dua yang
memiliki tinggi sekitar 15 meter digunakan untuk upacara keagamaan.Di lantai dua terdapat
Rupam Sang Buddha berwarna emas dengan posisi duduk dan bermudra “memutarrodadhamma”
yang merupakan duplikasi dari Buddha Rupam di Candi Mendut. Disekeliling vihara terdapat
relief cerita Paticca Samuppada, yakni proses kehidupan dari lahir hingga meninggal dunia.
Didekatvihara ini juga terdapat cottage untunk menginap para pengunjung yang disediakan oleh
pengurus vihara yang tidak mematok tarif retribusi.

Kesimpulan
Bahwa out class ini membuat saya menambah wawasan, membuat kita tau bahwa pengetahuan
dapat di dapatkan dari mana saja,, tidak hanya museum tapi juga dapat dari bandara, maupun dari
tempat beribadah seperti masjid dan pagoda.

Anda mungkin juga menyukai