Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL OBSERVASI

MUSEUM MAJAPAHIT

Oleh :
ABRAHAM AQILLA CECORIO ROSYADA

SEKOLAH DASAR NEGERI GADINGMANGU 2


PERAK JOMBANG
TAHUN PELAJARAN
2022-2023
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.    Latar Belakang........................................................................................ 1
BAB II : PEMBAHASAN
A.    Sistem Irigasi Kerajaan Majapahit .......................................................... 2
B.     Tempat Penyimpanan Uang pada Masa Kerajaan Majapahit.................. 2
BAB III : TEORI PENDALAMAN
A.    Tema 1 (pengertian,deskripsi dan foto).................................................... 3
B.     Tema 2(pengertian,deskripsi dan foto).................................................... 5
BAB IV : PENUTUP
A.    Simpulan.................................................................................................. 8
B.     Saran........................................................................................................ 8
KATA  PENGANTAR
           
       Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, telah memberikan karunia dan rahmatNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah hasil kunjungan ke musium Mojopahit Trowulan ini.
Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman yang penuh ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada guru pengajar, yang telah
membantu membimbing dalam membuat karya tulis ilmiah sederhana ini.
Disini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah yang kami buat
ini, baik dari materi maupun teknik  penyajianya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menambah
pengetahuan bagi kita semua. Amin ya robbal ‘alamin.

Wassalamualaikum Wr.Wb.   

                                                                          Gadingmangu, 20 Oktober 2022

                                                                                   

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, belajar tentang sejarah dengan membaca buku, merupakan kegiatan yang
sangat membosankan dna monoton dengan bacaan yang begitu banyak. Oleh kerena itu,
dipilihnya museum sejarah merupakan pilihan yang tepat untuk belajar sejarah dengan
adanya peninggalan-peninggalan berupa patung atau lainya mampu membuat siswa siswi
tertarik untuk melihat dan membaca keterangan tentang peningalan tersebut.

        Pelaksanaan kunjungan museum merupakan kegiatan wajib sekolah yang sesuai


dengan materi Siswa kelas IV Sekolah Dasar pada buku Tema 6. Kunjungan moseum ini
diikuti oleh seluruh siswa kelas IV karena pada agenda sekolah kunjungan museum
dilaksanakan tiap tahun sekali. Dipilihnya objek museum trowulan majapahit karena untuk
mengetahui lebih jelas gambaran tentang kerajaan majapahit. Di sana kita semua dapat
mengetahui secara gamblang bagaimana tentang peninggalan kerajaan majapahit , di sana
kita disuguhkan berbagai bukti sejarah. Mulai dari peninggalan bangunan,
kebudayaan,patung dan lainya. Dipilihnya objek wisata museum majapahit karena di sana
kita dapat melihat peninggalan sejarah majapahit baik itu reruntuhan bangunan, kolam
segaran dengan berlatar belakang sawah dan gunung yang indah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Irigasi Kerajaan Majapahit

Sistem irigasi kerajaan majapahit adalah sebagai pengairan pada masa majapahit
untuk mengairi sawah dan lainya. Air hujan yang turun, ditampung di suatu kolam yang
bernama kolam segaran.

Kolam segaran pertama kali ditemukan oleh seoran Belanda, Ir. Marc Lain Pont
bekerjasama dengan Bupati Mojokerto pertama yaitu Kromojoyo pada tahun 1926. Sejak
ditemukan hingga saat ini, telah beberapa kali dilakukan pemugaran yaitu pada tahun 1966,
1974, dan 1984 Tembok dan tanggul bata merah mengelilingi kolam yang sekaligus memberi
bentuk pada kolam tersebut.Kolam ini memiliki panjang 375 meter, lebar 175 meter, tebal
tepian 1,6 meter dengan kedalaman 2,88 meter. Sebagai pembatas, kolam ini menggunakan
konstruksi batu bata. Dan uniknya, batu bata tersebut hanya ditata sedemikian rupa tanpa
perekat dan hanya digosok – gosokkan satu sama lain.

Pada zaman dahulu berfungsi sebagai irigasi,menjamu tamu-tamu kerajaan, tempat


wisata bagi raja dan permaisuri raja. Pada masa sekarang berfungsi sebagai irigasi, tempat
wisata dan lainya.

B. Penyimpanan Uang Pada Masa Kerajaan Majapahit

Kebiasaan menabung atau menyimpan uang pada masyarakat jawa umumnya dan
pada masa kerajaan majapahit khususnya terpengaruh oleh orang tionghoa. Celengen yang
ada di Museum Majapahit ada 3 macam yaitu berbentuk wajah orang,
binatang(babi,gajah,kura-kura dll) dan guci/celengan bulat yang berbentuk seperti guci.

Celengen berbentuk babi merupakan simbol dari kekayaan menurut orang tionghoa.
Celengan berguna untuk menyimpan uang pada masa kerajaan majapahit.
BAB III
TEORI PENDALAMAN
A.    TEMA I
Sistem Irigasi Kerajaan Majapahit
Sistem irigasi kerajaan majapahit adalah sebagai pengairan pada masa majapahit
untuk mengairi sawah dan lainya. Air hujan yang turun, ditampung di suatu kolam yang
bernama kolam segaran.

Kolam segaran pertama kali ditemukan oleh seoran Belanda, Ir. Marc Lain Pont
bekerjasama dengan Bupati Mojokerto pertama yaitu Kromojoyo pada tahun 1926. Sejak
ditemukan hingga saat ini, telah beberapa kali dilakukan pemugaran yaitu pada tahun 1966,
1974, dan 1984. Keadaan kolam segaran saat ini masihlah sangat bagus. Dengan latar
belakang kolam yaitu sawah dan gunung yang sangat indah tentunya
.
Deskripsi fisik

Bentuk : Persegi panjang (terbuat dari batu bata merah yang disusun dengan tidak memakai
perekat)
Ukuran ... :  - Panjang 375 m
-          Lebar 175 m
-          Tebal tepian 1,6 m
-          Kedalaman 2,88
Fungsi atau Kegunaan kolam segaran  pada zaman dahulu sebagai
berikut:
1.      Sebagai waduk atau penampung air (sebagai lambing kebesaran dibidang
teknologi)
2.      Sebagai tempat berwisata raja majapahit dan permaisuri
3.      Sebagai tempat menjamu raja kehormatan
4.      Sebagai tempat bersantai putri putrid raja.
5.      Pusat latihan kesatria majapahit.
Fungsi atau kegunaan kolam segaran pada masa sekarang sebagai berikut:
1.      Sebagai irigasi
2.      Tempat wisata dll.

Gambar Kolam Segaran Majapahit


B.     TEMA II

Sistem Penyimpanan Uang Majapahit

Kebiasaan menabung atau menyimpan uang pada masyarakat jawa umumnya dan
pada masa kerajaan majapahit khususnya terpengaruh oleh orang tionghoa. Celengen yang
ada di Museum Majapahit ada 3 macam yaitu berbentuk wajah orang,
binatang(babi,gajah,kura-kura dll) dan guci/celengan bulat yang berbentuk seperti guci.

Jumlah artefak celengan yang ada di museum majapahit adalah 13 buah. Dengan


rincian berbentuk figur orang sebanyak 5 buah, berbentuk binatang 4 buah dan berbentuk
bulat atau menyerupai guci sebanyak 4 buah. Tentu saja celengen ini berguna untuk
penyimpanan uang pada masa kerajaan Majapahit.

Gambar Celengan yang Ada di Museum Majapahit dan Penjelasanya

1.     

Berbentuk Binatang

Celengan babi banyak ditemukan di Trowulan. Cirri-cirinya badan berongga dan


mempunyai lubang dipunggung yang cukup untuk memasukkan logam. Pada waktu itu,
babi dianggap sebagai symbol kekayaan. Di temukan juga celengan berupa
kodok,burung,gajah dan kijang.

2.     Berbntuk Figur wajah Manusia

Celengan ini dibentuk sebagai figure manusia dengan bermaam-macam jenis,diantaranya


adalah figure anak-anak dan figure wajah dewasa. Umumnya digambarkan dengan pipi
tembem dan terdapat lubang koin di atasnya.

3.  Berbentuk Bulat atau seperti Guci

                                                                                     
Celengen ini ditemukan di Trowulan dalam berbagai ukuran. Celengan-celengan tersebut
berhias garis slip merah dan lubang-lubang tertentu dengan jarak tertentu, kemungkinan
untuk membantu proses pembuatanya. Ukuran lubang dibuat cukup untuk memasukkan
uang logam Cina.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang telah menjadi bahasan
dalam tulisan ilmiah ini. tentu banyak kesalahan yang terdapat dalam penulisan ini, baik tata
bahasa maupun materi. Saya berharap sebagai anak muda untuk selalu belajar sejarah.
Tulisan diatas juga merupakan sejarah peninggalan kerajaan majapahit dengan rincian secara
khusus yaitu tentang system irigasi dan penyimpanan uang.

Saya berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dan lugas dari pembaca
untuk kesempurnaan makalah ini. semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.

B. Saran

Saya berharap sebagai anak muda untuk selalu belajar sejarah. Dengan mendatagi
museum-museum sejarah untuk belajar sejarah.
Foto Bersama Kegiatan Pembelajaran Di Luar Sekolah

Anda mungkin juga menyukai