Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“SAHAM”

DISUSUN OLEH :
1. M. ANDRA PRASETYO
2. AINUL UMAIYAH

DOSEN PEMBIMBING :
MUSTAFA KAMAL, S.E.Sy.,M.S.I

JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
BANGKINANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bangkinang, September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu
negara yang menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri
untuk menambah kekayaan dengan  membeli saham dalam bentuk investasi.
Saham  merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di
bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau
merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham
berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan
saham tersebut. Para pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan melalui
bursa efek dan mereka menerima sebuah sertifikat saham sebagai tanda bukti
kepemilikan mereka atas saham-saham dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar
saham perusahaan. Para pemegang saham dari sebuah perusahaan merupakan
pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian
dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk deviden.
Dalam menilai harga saham sebuah perusahaan, analisis aspek perusahaan
sangat penting dilakukan. Kemampuan perusahaan dalam mengoperasikan kegiatan
operasional perusahaan memiliki hubungan timbal balik dengan pendapatan atau laba
yang diperoleh perusahaan. Hal inilah yang akan dipertimbangkan oleh investor saat
akan menanamkan modalnya. Beberapa faktor yang diteliti berkaitan dengan harga
saham dapat dilihat dari laporan keuangan 3 perusahaan diantaranya adalah basic
earning power, return on asset, financial leverage, earning yield, dan kas operasi.
Basic earning power merupakan salah satu ukuran profitabilitas, dimana mampu
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Atmaja, 2003:415).
Basic earning power dihitung dengan membagi laba usaha/operasi dengan total
aktivanya.
Untuk memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan, kemudian
harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa banyak
yang akan diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam melakukan investasi
saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa
mengerti resiko dan return. Tetaoi kunci utama untuk sukses dalam investasi dan

1
mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga sumber aset untuk
mendapatkan nilai tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan saham?
2. Bagaimana metode penilaian saham?
3. Bagaimana metode analisis saham?
4. Bagaimana metode Pendekatan tradisional atau Analisis Fundamental (Fundamental
Analysis)?
5. Bagaimana metode Pendekatan modern/analisis teknikal (Technical Analysis)?
6. Bagaimana metode analisis ekonomi/pasar?
7. Bagaimana metode analisis perusahaan?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk bisa memahami dan mengerti tentang saham.
2. Untuk bisa memahami dan mengerti penilaian saham.
3. Untuk bisa memahami dan mengerti analisis saham.
4. Untuk bisa memahami dan mengerti Pendekatan tradisional atau Analisis Fundamental
(Fundamental Analysis).
5. Untuk bisa memahami dan mengerti Pendekatan modern/analisis teknikal (Technical
Analysis).
6. Untuk bisa memahami dan mengerti analisis ekonomi/pasar.
7. Untuk bisa memahami dan mengerti analisis perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Saham
Saham  merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di
bursa efek. Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau
merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham
berarti dia ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan
saham tersebut. 
Dalam bahasa Belanda, Saham disebut “aandeel”, dan dalam bahasa Inggris
disebut dengan “share”, dalam bahasa Jerman disebut “aktie”, dan dalam bahasa
Perancis disebut “action”. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang
mencantumkan kata “saham” di dalamnya sebagai tanda bukti kepemilikan sebagian
dari modal perseroan, dengan mana Saham Perseroan dikeluarkan atas nama
pemiliknya
Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda
bergerak dan rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam
RUPS, menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta
menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas
itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan
menabung di bank, setiap kali kita menabung maka kita akan mendapatkan slip yang
menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah uang. Dalam investasi saham, yang
kita terima bukan slip melainkan saham.
Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran dasar
dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal persyaratan
kepemilikan saham  telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh
kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan
saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang hams dicapai sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.

3
B. Penilaian Saham

Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang


penilai dalam memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau
ekuitas pada saat tertentu.
Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel
ekonomi/ variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga
saham misalnya laba perusahaan dan deviden yang dibagikan, maksudnya suatu
metode untuk mencari nilai-nilai saham yang menjadi ukuran dalam investasi surat
berharga.

1. Tujuan Penilaian Saham


Tujuan penilaian saham adalah untuk memberikan gambaran pada
manajemen atas estimasi nilai saham suatu perusahaan yang akan digunakan
sebagai rujukan manajemen sebagai pertimbangan kebijakan atas saham
perusahaan bersangkutan.
2. Jenis Penilaian Saham
Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu:
a. Nilai buku

Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban
perusahaan jika dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar
jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki
investor.

b. Nilai pasar

Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran
saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai
pasar tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga
boleh jadi harga inilah yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.

c. Nilai intrinsik

Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham
agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga
tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai

4
sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik yang berasal dari
dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002).

C. Analisis Saham

Dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisa merupakan bentuk baku
dari kata analisis yang merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis juga bisa diartikan sebagai penelaahan
atau penguraian suatu bagian dan mencari hubungan antarbagian untuk bisa
memperoleh konsep secara keseluruhan. Jadi analisa saham adalah membedah atau
menelaah suatu saham perusahaan tertentu untuk mengetahui dan menilai kinerja
perusahaan tersebut selama beberapa periode.
Analisis ini dilakukan supaya kita mendapatkan gambaran mengenai masa
depan pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan. Untuk melakukannya ada
sekitar 2 pendekatan yang kita bisa lakukan, yaitu adalah analisa fundamental dan
analisa teknikal.

D. Pendekatan tradisional atau Analisis Fundamental (Fundamental Analysis)

Analisis fundamental saham yakni analisis yang mempelajari hal-hal yang


berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan. Tujuan dari analisis
fundamental yakni untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional
dari perusahaan publik.
Menurut CNBC Indonesia, analisis fundamental adalah sebuah analisis yang
mempertimbangkan hal-hal yang dapat menggerakkan harga saham. Hal-hal tersebut
antara lain kinerja keuangan, tingkat persaingan usaha, potensi industri, analisis pasar
dan ekonomi baik makro maupun mikro. Terdapat dua pendekatan untuk
menganalisis secara fundamental performa suatu perusahaan. Yaitu top-
down, dan bottom up.
1. Pendekatan top-down
Pendekatan top-down yang dilakukan oleh calon investor adalah dengan
melihat gambaran umum dari suatu perusahaan yang ia tuju. Melalui pendekatan

5
ini, seorang investor mempercayai apabila kondisi suatu perusahaan secara umum
baik, segala komponen dari perusahaan itu bisa dianggap baik pula.
Menurut Fundsupermart ada empat hal dalam pendekatan dari atas ke
bawah, dimulai dengan:
a. kondisi makro global
b. kondisi makro dalam negeri
c. prospek pertumbuhan sektor
d. fundamental perusahaan
Apabila keempat kondisi tersebut menunjukan hal yang positif, bisa
dibilang perusahaan memiliki masa depan yang baik pula.
2. Pendekatan bottom-up
Berbeda dari pendekatan sebelumnya, pada pendekatan bottom-
up, seorang investor melihat lebih dulu detail dari suatu perusahaan. Hal-hal yang
diperhatikan biasanya seperti kondisi keuangan perusahaan, serta kompetisi
dengan pesaing. Dengan pendekatan bottom-up, seorang investor perlu mengkaji
lebih dalam terhadap kondisi perusahaan untuk dapat menyimpulkan apakah
perusahaan tersebut memberikan dampak positif ke depannya.

Ketika melakukan analisis fundamental, investor perlu melakukan analisis


secara top-down, yakni analisis dengan logika inklusif mulai dari situasi global
ekonomi yang luas dan mengerucut hinggga analisis terhahdap satu perusahaan atau
satu perusahaan emiten tertentu.
Berikut adalah rincian analisis yang perlu dilakukan dalam analisis
fundamental saham:
1. Analisis Ekonomi Global, yakni analisis terhadap kondisi ekonomi global.
Misal, suku bunga bank sentral di negara-negara maju, tingkat pertumbuhan
ekonomi, pergerakan harga komoditas dunia, dan lainnya.
2. Analisis Ekonomi Makro, yakni analisis terhadap kondisi ekonomi makro
Indonesia misalnya angka inflasi, angka pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, suku
bunga, dan lainnya.
3. Analisis Industri, yakni analisis terhadap kinerja dari 9 klasifikasi sektor industri
yang tercatat di Bursa Efek yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor
industri dasar dan kimia, dan sektor aneka industri. Selain itu juga ndustri
barang konsumsi, sektor properti, Real estate dan konstruksi bangunan, sektor

6
utilitas, infrastruktur dan transportasi, sektor keuangan, sektor perdagangan,
jasa, dan investasi.

E. Pendekatan Modern/Analisis Teknikal (Technical Analysis)


Analisa teknikal melakukan pendekatan secara lebih teknis daripada analisa
fundamental. Analisa teknikal ini merupakan cara menganalisis harga saham di pasar
modal menggunakan perangkat statistik. Bentuknya bisa seperti grafis history harga
dan rumus matematik.
Analisis ini dilakukan supaya investor bisa mengetahui kondisi pasar saat ini
menggunakan harga di masa lalu dan juga memberikan gambaran tentang bagaimana
harga saham di masa mendatang. Sama seperti analisa fundamental, analisa teknikal
juga berguna untuk investor jangka panjang.
Karena dalam perspektif investor, analisis ini akan membantu mereka
menentukan kapan saat yang pas untuk membeli saham. Sedangkan
untuk trader analisa ini cocok untuk digunakan sebagai acuan dalam menentukan
saham yang bisa menghasilkan uang dalam jangka pendek.
Karena sifatnya teknis dengan pergerakan yang cepat, analisa ini lebih sering
digunakan oleh trader. Berbeda dengan analisa fundamental yang sering dipakai oleh
investor jangka panjang. Analisa saham ini bisa menunjukkan grafik harga saham,
support dan resistance, waktu yang tepat untuk melakukan jual beli, dan tren yang
sedang terjadi. Menganalisis saham teknikal kalian bisa diuji dengan cara
melakukan Preliminary Test dari GIC dan cari tahu seberapa jauh kemampuan kalian
dalam bertrading.
Analisis teknikal memiliki tiga prinsip utama yang apabila dipahami dan
dikuasai dapat diterapkan di berbagai instrumen trading. Lebih jelasnya, tiga prinsip
dasar pada analisis ini meliputi:
1. Market Action Discounts Everything
Asumsi yang menjadi dasar analisis teknikal ialah bahwa segala hal yang
mempengaruhi pergerakan pasar, baik fundamental, politik, bencana alam, dan
faktor psikologis pelaku pasar, telah tercermin dalam pergerakan pasar.
Berdasarkan asumsi tersebut, pengambilan keputusan trading dapat didasarkan
pada pergerakan harga itu sendiri.
Robert A. Levy, pendiri CDA Investement Technologies, mengemukakan
ada beberapa asumsi yang menjadi dasar analisis teknikal yang meliputi nilai

7
pasar, interaksi permintaan dan penawaran, harga efek secara individual dan
keseluruhan, serta tren perubahan harga.
Asumsi tersebut semuanya mendasarkan pada interaksi yang terjadi di
pasar, baik yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung, baik yang
rasional maupun yang irasional. Sehingga asumsi tersebut menempatkan harga
yang tertera di atas segalanya.
2. Prices Move in Trend
Asumsi yang mendasari prinsip ini adalah bahwa pergerakan harga tidak
bergerak secara acak, melainkan berlangsung dalam suatu pola tertentu yang akan
terus bergerak sampai akhirnya berhenti dan berbalik arah.
Arah tren disini dapat berupa tren naik, tren turun, dan
tren sideways (mendatar). Dimana dengan mengetahui tren tersebut, Anda bisa
mengambil keputusan yang tepat dalam bertransaksi.
Di saat yang sama, dalam buku The Dow Theory yang dijelaskan oleh
Charles H. Dow, tren dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu primary trend,
secondary trend, dan minor trend.
Primary trend merupakan pergerakan harga dalam jangka waktu
lama. Secondary trend merupakan pergerakan harga yang terjadi selama
pergerakan harga dalam primary trend. Kemudian minor trend atau day-to-day
move merupakan fluktuasi harga yang terjadi setiap hari.
3. History Repeats Itself
Para penganut analisis teknikal yakin bajwa pola atau tren harga saham
bergerak dalam suati tren atau pola-pola tertentu. Dimana pola ini memiliki
kecenderungan berulang dari masa ke masa.
Meski harga sahamnya sudah naik atau sebaliknya, namun pola fluktuasi
yang sama bisa terjadi. Sebab itu, penganut analisis teknikal sering
memperkirakan arah pergerakan harga di masa yang akan datang.

F. Analisis Ekonomi/Pasar
Analisis ekonomik merupakan salah satu analisis yang digunakan pada model
teknik fundamental. analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-
keadaan yang bersifat makro dari suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makro
ekonomi yang biasa dianalisis melalui analisis ekonomik ini adalah faktor tingkat
bunga, pendapatan nasional suatu negara, kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

8
yang diterapkan oleh suatu negara. analisis ini digunakan untuk mengetahui potensi
dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat
pengembalian dari investasi.
Alasan mengapa kebijakan moneter dapat memengaruhi return saham yang
diterima dikarenakan oleh besar kecilnya tingkat jumlah uang yang beredar. Ketika
jumlah uang yang beredar semakin tinggi, maka terdapat kecenderungan
meningkatnya kegiatan perekonomian secara keseluruhan. hal ini dikarenakan
perusahaan-perusahaan mendapatkan supply uang yang lebih tinggi dari biasanya.
ketika suply uang tinggi, maka kegiatan operasional yang bersifat profit oriented juga
akan meningkat dan otomatis akan membuat laba perusahaan meningkat pula.Hal ini
pada gilirannya nanti akan meningkatkan return saham dari perusahaan yang
bersangkutan.
Tujuan Analisis Ekonomi
Untuk bisa menjadi seorang pebisnis yang andal, syarat utamanya Anda harus
bisa melakukan analisa pasar yang baik dan tepat. Banyak orang yang mengatakan
bahwa analisa pasar merupakan salah satu bagian penting dalam manajemen
pemasaran. Dengan melakukan analisa pasar yang baik dan tepat, Anda akan lebih
bisa memahami keadaan pasar yang sesungguhnya sehingga strategi yang dilakukan
untuk memasarkan produk bisnis yang Anda miliki akan berjalan dengan baik,
sehingga keuntungan bisnis Anda meningkat.
Analisa pasar adalah suatu kegiatan penganalisisan atau penyelenggaraan
untuk mempelajari berbagai masalah tentang keadaan pasar. Analisa pasar ini menjadi
hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang dan juga menjadi dasar dan
pondasi yang berkaitan dengan strategi pemasaran selanjutnya. Penentuan target pasar
ini sangat penting karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen atau
pembeli yang ada di pasar. Pembeli yang ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan
keinginan yang beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi
bagian pasar mana yang akan dilayaninya sebagai target pasar. Dengan demikian,
kesuksesan bisnis akan berpengaruh terhadap seberapa baik dan tepat analisa pasar
yang dilakukan.

G. Analisis Perusahaan
Tahapan analisis perusahaan dalam analisis fundamental bertujuan untuk
mengetahui industri yang paling berprospek dan paling menguntungkan. Prospek

9
industri atau perusahaan yang paling menguntungkan dapat dilihat dari laporan
keuangannya seperti harga saham yang di bawah harga nominalnya (under valued)
dan diperkirakan akan meningkat setelah dimiliki atau perusahaan yang harga pasar
sahamnya lebih tinggi dari nominalnya (over valued), sehingga akan menguntungkan
untuk dijual. Untuk mengetahui apakah saham suatu perusahaan layak dijadikan
pilihan investasi dilakukan analisis pada perusahaan yang bersangkutan. Dari analisis
tersebut dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik internal, kualitas dan
kinerja, serta prospek perusahaan tersebut di masa yang akan datang.
Dalam analisis perusahaan komponen utama yang menjadi kerangka pikirnya
sama dengan analisis industrial yaitu Earning Per Share (EPS) dan Price Earning
Ratio ((P/E). Tiga alasan utama menggunakan komponen tersebut adalah:
1. Digunakan untuk mengestimasi nilai intrinsik saham. Caranya mengalikan EPS
dengan E/P dan dibandingkan dengan nilai pasar. Hasilnya menentukan
keputusan untuk membeli atau menjual saham.
2. Menghitung dividen dengan dasar earning.
3. Hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham.

Informasi EPS dan E/P terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Setelah
dianalisis informasi laporan keuangan tersebut akan memperlihatkan kelebihan dan
kelemahannya dalam kaitan dengan perhitungan EPS.

EPS dan Informasi Laporan Keuangan


Dengan menggunakan laporan keuangan investor akan dapat menghitung
berapa besar pertumbuhan earning yang telah dicapai perusahaan terhadap jumlah
saham perusahaan. Dengan membandingkan antara jumlah laba bersih yang siap
dibagikan (earning) dengan jumlah saham yang beredar akan diperoleh Earning Per
Share (EPS). Informasi EPS merupakan informasi yang sangat diperlukan investor
untuk menggambarkan prospek perusahaan untuk masa yang datang. EPS merupakan
ukuran berupa earning yang dapat diperoleh dari setiap saham yang dimiliki investor.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan sangat berguna bagi investor
untuk menentukan keputusan investasi yang terbaik dan menguntungkan. Dengan
menggunakan laporan keuangan investor dapat mengetahui perbandingan antara nilai
intrinsik saham perusahaan dibanding harga pasar saham perusahaan bersangkutan.

10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dibutuhkan analisis saham yang bertujuan untuk menaksir nilai intrinsik suatu
saham dan kemudian membandingkannya dengan harga pasar saat ini saham
tersebut.nilai intrinsik menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari
saham tersebut.pedoman yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
- Apabila nilai intrinsik > harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai
undervalued (harganya terlalu rendah)dan karenanya seharusnya dibeli atau
ditahan Apabila saham tersebut telah dimiliki.
- Apabila nilai intrinsik < harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai
overvalued (harganya terlalu mahal) dan karenanya seharusnya dijual.
- Apabila nilai intrinsic = harga pasar saat ini maka saham tersebut dinilai wajar
harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan.
Model penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian
variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati)
menjadi perkiraan tentang harga saham.variabel-variabel ekonomi tersebut seperti
laba perusahaan,dividen yang dibagikan,variabilitas laba dan sebagainya.
B. Saran
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang
berulang adalah tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan agar
dapat menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell). Dalam
melakukan analisis saham hanya ada beberapa data utama yang diperlukan, yaitu
perubahan harga saham (atau instrumen lainnya) dan nilai transakasi. Para analis
teknikal (chartist) memilah harga menjadi empat jenis : harga pembukaan, harga
tertinggi, harga terendah dan harga penutupan.
Harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsur-
angsur sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak, lembah atau
bisa juga mendatar (harga bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa
harga saham dan mengidentifikasikan suatu tren perubahan harga saham, para chartist
berpedoman pada dua asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren tertentu dan
kedua, tren ini akan terus berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang membuat
tren akan berubah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Esy Nur . Hanbook Manajemen Keuangan 1, Bab 5 : Saham dan Analisis
Saham.
https://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/ringkasan-performa-perusahaan- tercatat/
Isnurhadi. ANALISIS MODEL CAPM DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT RETURN
SAHAM SYARIAH DAN KONVENSIONAL. Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis Dan Terapan Tahun XI No 1, April 2014.
https://www.bps.go.id/mod/exportData/exportPDF.php https://finance.yahoo.com/.
Diakses pada 7 Desember 2021.
https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/12/22%2000:00:00/1061/bi-rate-2005- 2018.html.
Diakses Pada 6 Desember 2021.

13

Anda mungkin juga menyukai