Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PRAKTIKUM PASAR MODAL SYARI’AH

“ANALISA SAHAM”

Dosen Pembimbing: Wahyudil Khotib, S.Ak.,M.M

Kelompok XI

Disusun oleh:

Moch. Indi falakhi NIM: E.MKS.I.2020.027

Elva Daulani NIM: E.MKS.I.2020.020

PRODI MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH


INSTITUT AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Praktikum Pasar Modal
Syari’ah “Analisa Saham” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bpk Wahyudil Khotib,
S.Ak.,M.M

Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang “Analisa Saham”.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan diterima demi kesempurnaan makalah ini,
sekian terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bangko, 5 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang..................................................................................................1

Rumusan Masalah.............................................................................................1

Tujuan Penulisan..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Analisa Saham................................................................................1

Cara Analisa Saham Fundamental....................................................................3

Cara Analisa Saham Teknikal..........................................................................3

BAB III PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum para investor mengambil keputusan untuk berinvestasi saham di pasar


modal, sebaiknya ada beberapa analisis yang penting investor lakukan. Alasannya agar
investor tersebut tidak mengalami kerugian yang cukup besar dan mampu meminimalkan
resiko jika berinvestasi. Secara garis besar, investor dapat melakukan dua bentuk analisis
saham yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal mendasarkan diri
pada pola-pola pergerakan saham dari waktu ke waktu, dimana teknik ini biasanya sering
digunakan oleh praktisi atau trader. Sedangkan analisis fundamental merupakan suatu analisis
saham yang dapat dilakukan secara top-down dimulai dari analisis makro ekonomi, analisis
industri, dan analisis perusahaan, dimana analisis ini sering digunakan oleh para akademisi.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian Analisa Saham?


2. Bagaimana Tahap-Tahap Analisa Saham?
3. Sebutkan Jenis-jenis Analisa Saham ?
C. Tujuan Penulisan

Tujuan dalam makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian Analisa Saham!


2. Untuk mengetahui bagaimana Tahap-Tahap Analisa Saham!
3. Untuk mengetahui bagaimana Jenis-jenis Analisa Saham!

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisa Saham

Analisa saham adalah membedah atau menelaah suatu saham perusahaan tertentu untuk
mengetahui dan menilai kinerja perusahaan tersebut selama beberapa periode. Analisis ini
dilakukan supaya kita mendapatkan gambaran mengenai masa depan pertumbuhan dan
perkembangan suatu perusahaan. Untuk melakukannya ada sekitar 2 pendekatan yang kita
bisa lakukan, yaitu adalah analisa fundamental dan analisa teknikal.

Analisa Saham Fundamental

Analisa saham fundamental secara prinsip sifatnya umum terhadap kinerja perusahaan atau
emiten saham. Beda dengan analisa teknikal yang lebih spesifik terhadap historis harga
saham. Pada analisa ini hal-hal mendasar dan kinerja perusahaan seperti sentimen yang akan
menggerakkan harga saham itu akan dipertimbangkan. Contohnya seperti kinerja keuangan,
potensi industri ke depan, tingkat persaingan usaha, sampai analisis pasar makro dan mikro.
Analisa fundamental ini cocok digunakan sebagai bahan pertimbangan investor yang fokus
investasinya itu jangka panjang karena lingkup analisanya itu lebih umum. Ada dua
pendekatan dalam analisa fundamental ini yaitu top down dan bottom up. Analisa saham
fundamental akan sama pentingnya dengan analisa teknikal.

Pendekatan analisis fundamental bottom-up

Analisis fundamental bottom up adalah kebalikan dari analisis top-down yang melihat
gambaran umum perusahaan jasa. Analisa ini membutuhkan investor untuk melihat kinerja
perusahaan secara rinci. Misalnya kita akan langsung melihat laporan keuangan perusahaan
serta daya saing usaha. Pendekatan yang satu ini akan membuat investor melakukan
pendalaman terhadap kinerja suatu perusahaan.

Pendekatan analisis fundamental top-down

Menggunakan analisa fundamental top down akan membantu investor dalam melihat kinerja
perusahaan secara umum. Prinsip yang dipegang dalam analisa ini adalah apabila perusahaan
bekerja dengan baik secara umum maka komponen perusahaan juga akan dianggap baik.
Dilihat dari Fundsupermart, ada sekitar 4 poin pertimbangan dalam pendekatan ini, yaitu
2
kondisi makro ekonomi dalam negeri, kondisi makro ekonomi global, fundamental
perusahaan, dan prospek pertumbuhan per sektor usaha. Apabila keempat poin itu
memberikan gambaran yang positif maka perusahaan itu dianggap memiliki prospek kerja
masa depan yang baik.

B. Cara Analisa Saham Fundamental

Analisis saham fundamental biasanya digunakan oleh investor yang ingin


melakukan investasi jangka pendek Karena analisa ini dapat membantu mereka untuk
membuat keputusan dalam membeli saham. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk
menganalisa saham fundamental, yaitu adalah sebagai berikut.

 Monitor dan evaluasi saham secara rutin

Pembelian saham tidak selesai hanya dengan kamu membelinya di harga yang murah atau
menjualnya pada saat harga mahal. Karena kamu tidak bisa tahu kapan harga akan naik atau
turun maka dari itu kamu harus selalu memperhatikan pergerakan saham dari waktu ke waktu
supaya kamu bisa mendapatkan return dari investasi kamu dengan besar.

 Tetapkan acuan harga wajar saham

Kamu juga harus menentukan harga yang bagus saat membeli saham. Biasanya investor akan
mencari harga saham yang berada di bawah nilai perusahaan tersebut. Acuan harga yang
kamu tetap kan juga harus wajar dan tidak boleh terpengaruh oleh pergerakan pasar. Untuk
menentukannya kamu bisa menggunakan teknik relative valuation dan intrinsik valuation.

 Perhatikan kinerja dan kondisi perusahaan

Kita membutuhkan laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai nilai saham. Hal ini juga
membantu kita untuk mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan sebelum membeli saham
perusahaan tertentu. Bukan hanya memastikan kinerja nya bagus atau tidak, kamu juga harus
tahu apakah kinerja ini bisa bertahan di tahun-tahun kedepannya. Pastikan untuk membeli
saham yang bisa memberikan kamu rasa nyaman untuk meletakkan uang kamu selama
berpuluh-puluh tahun di sana.

C. Cara Analisa Saham Teknikal

Berbicara mengenai analisa saham teknikal, ada kemungkinan kamu tertarik untuk


menganalisa saham Telkom. Namun kamu harus menunggu sampai kamu benar-benar
3
mengerti mengenai analisa saham karena tujuan dari analisa ini adalah menentukan kapan
waktu yang tepat untuk kamu memperjualbelikan saham. Bukan hanya itu kamu juga bisa
menentukan entry point dan exit point serta mengetahui trend saham.

 Moving average convergence/divergence (MACD)

Indikator lainnya adalah Moving Average Convergence or Divergence yang akan


memberikan gambaran hubungan antara dua rata-rata harga dalam tren harga aset. Karena
mudah digunakan dan juga fleksibel banyak trader yang menggunakan indikator ini. Biasanya
indikator ini tidak hanya digunakan untuk melihat tren tapi juga momentum di pasar saham,
komoditas, valuta asing, atau obligasi.

 Relative strength index

Relative strength index merupakan salah satu indikator di dalam analisa saham teknikal yang
bisa digunakan untuk mengukur besarnya volatilitas harga suatu aset. Dengan begitu kita bisa
mengevaluasi Apakah aset yang masuk sudah berada dalam posisi yang jenuh beli atau jual.
Apabila garis di atas kalau 70 maka kita bisa mengatakan kalau pasar berada dalam kondisi
jenuh beli. Namun apabila garis di bawah skala 30 maka pasar mungkin sedang berada dalam
kondisi jenuh jual. RSI ini akan menampilkan grafik bergerak di titik ekstrim dengan nilai
antara 0 sampai 100. Indikator ini akan mengukur perubahan harga aset dalam periode waktu
14 hari atau 14 jam tergantung grafik apa yang kamu gunakan. Biasanya sering menggunakan
indikator ini adalah trader dan analisis teknikal. Bagi kalian yang bingung dalam menentukan
indikator maupun cara untuk menganalisis saham itu sendiri, kalian bisa berdiskusi dengan
tim GIC melalui Trader Assessment dan cari tahu bagaimana cara yang tepat dalam trading
pada kondisi yang kalian alami.

Analisis teknikal adalah teknis analisis yang digunakan untuk mengamati pola-pola seperti
data pasar, harga saham, dan volume transaksi saham.

Analisis Teknikal digunakan untuk menganalisis harga berdasar data harga masa lalu.
Dengan data tersebut analis mencoba untuk melihat adanya suatu trend atau pola harga yang
terjadi. Biasanya trader mengikuti pola yang terjadi. Misalnya saat harga cenderung
naik, trader membuka posisi beli.

4
Dengan analisa teknikal kita dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk transaksi
(entry point) dan kapan waktunya untuk keluar dari pasar (exit point) dengan jelas. Sehingga
kita tidak membuang waktu untuk transaksi yang tidak efektif.

Analisa teknikal tidak hanya dapat digunakan dalam dunia saham saja, tetapi juga instrumen
lain. Seperti komoditas dan valuta asing atau forex, jadi tidak hanya bisa digunakan di
instrumen saham saja. Pengguna analisa teknikal umumnya disebut dengan trader yang
melakukan investasi secara jangka pendek seperti investasi secara harian

Analisis teknikal biasanya digunakan oleh trader yang memang aktif bertransaksi saham


dengan jangka pendek, seperti secara harian. Tujuan analisis teknikal ini adalah mengamati
pola-pola seperti data pasar, harga saham serta volume transaksi saham. Analisis saham
digunakan jika ingin melakukan pembelian.

Selain analisa teknikal saham, ada satu jenis analisa lagi yang sering digunakan pada
investasi dan trading saham. Yaitu, analisa fundamental yang merupakan analisa yang
didasarkan dengan kondisi suatu perusahaan, kondisi ekonomi dan industri terkait.

Analisa fundamental pada umumnya menggunakan indikator-indikator perusahaan yang


tertera melalui laporan keuangan perusahaan seperti Price to Earning Ratio (P/E), ROE
(Return to Equity), dan lain-lainnya. Analisa fundamental kerap digunakan oleh investor
jangka panjang.

Sama-sama digunakan pada investasi dan trading saham berikut perbedaan antara analisa
fundamental dan analisa teknikal:

Analisa Teknikal Analisa Fundamental

Digunakan untuk investasi atau trading Digunakan untuk investasi atau trading
jangka pendek. jangka panjang.

Analisa berdasarkan data-data mengenai Analisa berdasarkan kondisi suatu


harga histori yang terjadi di pasar saham. perusahaan, ekonomi dan industry terkait.

Berfokus pada pola data pasar, volume Berfokus kepada keadaan ekonomi makro

5
Analisa Teknikal Analisa Fundamental

transaksi dan harga saham. mikro, keuangan perusahaan, persaingan


usaha, serta siklus industri.

Tujuan penggunaan analisa teknikal adalah Tujuan penggunaan analisa fundamental


untuk menentukan kapan harus membeli adalah menentukan dari perusahaan mana
saham tersebut. yang harus dibeli.

Jenis-Jenis Indikator pada Analisa Teknikal Saham

Memahami indicator analisis teknikal sangat penting untuk diketahui oleh para investor
dan trader saham untuk bisa memaksimalkan investasi.

Indikator teknis sering digunakan oleh trader untuk mendapatkan gambaran umum tentang


penawaran dan permintaan saham. Plus, memberikan gambaran psikologis pasar dan saham.
Secara umum, ada dua tipe dasar indikator analisis teknikal yang perlu kalian ketahui. Yaitu:

Overlays, yakni garis penentu tren apakah saham tersebut naik atau turun. Overlays bisa
dilihat di atas atau di bawah candle atau bar. Moving average (MA) dan Bollinger Bands
(BB) adalah contohnya.

Oscillators, yang muncul terpisah dari grafik pergerakan harga sekaligus bar penentu awal
atau akhir dari sebuah tren. Contohnya ada stochastic oscillator, MACD atau RSI.

Selain 2 indikator dasar di atas, ada 7 indikator lainnya pada analisa teknikal saham yang
harus diketahui yaitu:

 On-Balance Volume (OBV)

OBV digunakan untuk mengkonfirmasi pergerakan harga saham. Ketika OBV naik, artinya
volume pembelian melebihi volume penjualan yang menyebabkan mendorong harga lebih

6
tinggi. Sebaliknya, jika OBV turun, maka penjualan melebihi volume pembelian dan
berdampak pada penurunan harga.

 Accumulation/Distribution Line

Dikenal dengan garis A/D. Garis ini merupakan indikator yang paling umum digunakan dan
mampu menentukan aliran uang masuk dan keluar dari sekuritas. Hampir mirip dengan OBV,
namun garis A/D hanya mempertimbangkan saham untuk periode tertentu.

 Average Directional Index (ADX)

ADX merupakan indikator tren yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan momentum
tren. Analisis ADX menggunakan garis atau angka 20 dan 40. Artinya, apabila garis di bawah
20, maka kekuatan tren lagi menurun.

Dan sebaliknya, garis di atas 40 menunjukkan kekuatan tren meningkat. ADX ditentukan
dengan garis berwarna hitam dan berada di tengah-tengah antara angka 20 dan 40.

 Aroon Indicator

Merupakan indikator analisis teknikal saham untuk menujukan kekuatan tren dan keakuratan
titik masuk atau mengidentifikasi tren baru akan dimulai. Indikator Aroon terdiri dari dua
garis, yakni Aroon-up (warna hijau) dan Aroon-down (warna merah).

Ketika garis Aroon-up memotong di atas garis Aroon-down, dan sebaliknya, artinya ada
kemungkinan perubahan tren. Jika Aroon-down di angka nol dan bersimpangan dengan
Aroon-up, artinya itu menunjukkan titik masuk dan kecenderungan tren akan naik dan
sebaliknya.

 Analisis teknikal saham – MACD

MACD digunakan untuk menunjukkan kekuatan tren. Indikator ini terdiri dari dua garis,
yakni garis MACD dan garis sinyal, yang bergerak lebih lambat.

Garis sinyal di atas titik nol mengindikasikan up-trend sedang berlangsung. Selanjutnya, jika
garis berada di bawah titik nol, maka down-trend sedang terjadi.

 Relative Strength Index (RSI)

7
RSI merupakan garis acuan analisis teknikal saham berupa angka tengah atau nol.
Standarnya, RSI berada di angka 30 dan 70.

RSI menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Overbought
diindikasikan jika harga menyentuh atau melebihi angka 70. Sedangkan oversold akan terjadi
jika harga menyentuh atau di bawah angka 30. RSI juga bisa menjadi indikator level support
dan resistance.

 Stochastic Oscillator

Indikator ini digunakan untuk mengukur harga relatif saat ini terhadap kisaran harga dalam
periode tertentu. Mirip dengan RSI, stochastic oscillator terdiri dari dua garis yang berada nol
dan 100. Garis biasanya berwarna hijau dan merah.

Apabila garis hijau di atas garis merah, artinya tren sedang naik. Namun, jika garis hijau
bersimpangan dengan garis merah, maka artinya tren cenderung turun.

 Divergence

Divergence adalah jenis lain dari MACD di analisis teknikal. Apabila garis MACD
membentuk titik tertinggi dan terendah yang berseberangan dengan titik paling tinggi dan
rendah suatu aset maka ini disebut dengan divergensi. Namun bila dua posisi terendah pada
garis MACD berkorespondensi dengan dua garis paling rendah di harga aset maka itu adalah
bullish.

 Crossover

Crossover bisa kita katakan sebagai kemampuan untuk melihat garis trend MACD jika
dibandingkan dengan garis sinyal lainnya. Apabila garis ini berada di bawah garis sinyal
maka harga aset berada di zona bearish. Hal ini artinya tidak harus cepat-cepat melepaskan
asetnya. Tapi apabila garis MACD berada di atas garis sinyal maka harga aset ada di zona
bullish yang artinya trader harus membeli aset itu segera.

 Bollinger band

Bollinger band merupakan indikator yang cukup populer karena trader mengatakan kau
indikator ini bisa menjadi kunci dasar untuk mereka supaya bisa mendapatkan profit.
Indikator ini akan menunjukkan batas relatif naik turunnya harga dengan bentuk garis yang

8
ditarik di dalam dan di sekitar pergerakan harga yang sedang diperjualbelikan. Bollinger band
ini memiliki 3 garis yang akan bergerak mengikuti pergerakan harga, yaitu upper band,
middle band, dan lower band.

 Oscillator

Teknikal saham memiliki 2 indikator yaitu overlays dan oscillator. Contoh dari overlay
adalah Moving Average dan juga bollinger brands. Sedangkan oscillator adalah MACD atau
RSI. Oscillator ini muncul secara terpisah di grafik pergerakan harga dan menjadi penentu
atau berhentinya sebuah trend. Oscillator ini adalah alat teknikal analisis yang bisa
membangun band tinggi dan rendah diantara dua nilai yang ekstrem. Bukan hanya itu itu
kamu juga bisa membangun indikator trend yang berfluktuasi dengan batas-batas. Leader bisa
menggunakan indikator ini supaya bisa menentukan kondisi overbought atau oversold jangka
pendek.

BAB III

9
PENUTUP

Kesimpulan

Analisa saham adalah membedah atau menelaah suatu saham perusahaan tertentu untuk
mengetahui dan menilai kinerja perusahaan tersebut selama beberapa periode. Analisis ini
dilakukan supaya kita mendapatkan gambaran mengenai masa depan pertumbuhan dan
perkembangan suatu perusahaan. Untuk melakukannya ada sekitar 2 pendekatan yang kita
bisa lakukan, yaitu adalah analisa fundamental dan analisa teknikal.

DAFTAR PUSTAKA
10
https://www.gicindonesia.com/jurnal/artikel/analisa-saham

JURNAL ILMU EKONOMI ADVENTAGE. Nomor 5 Vol. 2. 3 April 2017

JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.16, NO. 2, SEPTEMBER 2018:


175–184

https://www.cermati.com/artikel/analisa-teknikal-saham-pengertian-perbedaanya-dengan-
analisa-fundamental-dan-indikatornya

11

Anda mungkin juga menyukai