Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pasar Modal Konvensional dan
Syariah
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., atas karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Analisis
Rasio Keuangan” yang disusun untuk memenuhi tugas Bapak Atar Satria Fikri, S.E., M.Ak.
pada mata kuliah Pasar Modal Konvensional dan Syariah di Universitas Islam Negeri Sultan
Thaha Saifuddin Jambi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
3. 1. Kesimpulan ................................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Salah satu teknik analisis laporan keuangan adalah analisis rasio. Ada dua
pihak yang berkepentingan untuk menggunakan analisis rasio keuangan, yakni pihak
manajemen perusahaan dan juga investor. Di dalam prakteknya, investor akan
memakai analisis ini untuk mengecek kelayakan kondisi perusahaan untuk melakukan
investasi. Sedangkan bagi pihak perusahaan, analisis rasio akan digunakan sebagai
alat untuk menganalisa kinerja keuangan perusahaan dengan cara melakukan
perbandingan pada setiap pos yang tertera dalam laporan keuangan, antara lain:
laporan arus kas, laporan laba rugi dan juga laporan neraca.
Tingkat keuntungan (return) merupakan rasio antara pendapatan investasi
selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Pada umumnya
investor mengharapkan kentungan yang tinggi dengan resiko kerugian yang sekecil
mungkin, sehingga para investor berusaha menentukan tingkat keuntungan investasi
yang optimal dengan menentukan konsep investasi yang memadai. Konsep ini penting
karena tingkat keuntungan yang diharapkan dapat diukur. Dalam hal ini tingkat
keuntungan dihitung berdasarkan selisih antara capital gain dan capital loss. Rata-rata
return saham biasanya dihitung dengan mengurangkan harga saham periode tertentu
dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham sebelumnya.
1. 2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian analisis rasio keuangan?
2. Apa fungsi analisis rasio keuangan?
3. Apa kegunaan rasio-rasio keuangan?
4. Apa penggunaan Analisis Rasio Keuangan?
5. Apa macam-macam analisis rasio keuangan?
1. 3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis rasio keuangan
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi analisis rasio keuangan
3. Untuk mengetahui apa kegunaan rasio-rasio keuangan
4. Untuk mengetahui Apa saja penggunaan Analisis Rasio Keuangan
5. Untuk mengetahui macam-macam analisis rasio keuangan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang
dipakai tidak sama, sehingga bila dibandingkan bisa menimbulkan
kesalahan.
2. 2. Fungsi Analisis Rasio Keuangan
Ada banyak pihak berkepentingan yang menggunakan rasio finansial untuk
tujuan tertentu. Namun secara umum, berikut fungsi rasio keuangan.
Bagi investor, rasio keuangan berfungsi sebagai metode analisis fundamental
untuk mengambil keputusan investasi saham.
Bagi kreditur, rasio keuangan berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam
memberikan pembiayaan atau fasilitas kredit kepada perusahaan.
Bagi supplier, rasio keuangan berfungsi untuk melihat kemampuan perusahaan
dalam melunasi utang atas persediaan barang.
Bagi manajemen perusahaan, rasio keuangan berfungsi sebagai alat kontrol
(controlling) dan bahan evaluasi atas pencapaian kinerja perusahaan dalam
periode tertentu.
Bagi peneliti, rasio keuangan dapat dijadikan bahan penelitian untuk
menemukan solusi atas suatu masalah yang dihadapi korporasi.
2. 3. Kegunaan Rasio-rasio Keuangan
Menurut pendapat Agnes Sawir (2005:6), analisis rasio keuangan, yang
menghubungkan unsur-unsur neraca dan perhitungan laba-rugi satu dengan lainnya,
dapat memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan dan penilaian posisinya pada
saat ini. Analisis rasio juga memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi
para kreditor dan investor dan memberikan pandangan ke dalam tentang bagaimana
kira-kira dana dapat diperoleh.
2. 4. Penggunaan Analisis Rasio Keuangan
Menurut Agnes Sawir (2005:6), analisis rasio keuangan meliputi dua jenis
perbandingan yaitu:
1) Perbadingan Internal
Memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu untuk perusahaan yang
sama. Jika rasio keuangan disajikan dalam bentuk suatu daftar untuk periode
beberapa tahun, analis dapat mempelajari komposisi perubahan perubahan dan
menetapkan apakah telah terdapat suatu perbaikan atau bahkan sebaliknya di
dalam kondisi keuangan dan prestasi perusahaan selama jangka waktu tersebut.
2) Perbandingan Eksternal
Perbandingan meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya
yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada satu titik yang sama.
Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi
keuangan dan prestasi perusahaan.
1) Standar Rasio atau rasio rata-rata dari seluruh industri semacam dimana
perusahaan yang data keuangannya sedang dianalisa menjadi anggotanya.
3
2) Rasio yang telah ditentukan dalam budget perusahaan yang bersangkutan.
3) Rasio-rasio yang semacam diwaktu-waktu yang lalu dari perusahaan yang
bersangkutan.
4) Rasio keuangan dari perusahaan – perusahaan lain yang sejenis yang merupakan
pesaing perusahaan yang dinilai cukup baik atau berhasil dalam usahanya.
2. 5. Macam-macam Analisis Rasio Keuangan
Selain menjelaskan definisi atau pengertian rasio keuangan secara khusus,
para ahli juga telah membagi rasio keuangan ke dalam beberapa jenis atau kategori.
Sebagai contoh, menurut Horne & Wachowicz (2009), jenis rasio keuangan terbagi
menjadi lima 5 kategori, yaitu:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)
2. Rasio Leverage (Leverage Ratios)
3. Rasio Cakupan (Coverage Ratios)
4. Rasio Aktivitas (Activity Ratios)
5. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)
Sedangkan menurut para ahli lain, Brigham & Houston (2013) menjelaskan
bahwa jenis-jenis rasio keuangan adalah sebagai berikut.
Pada dasarnya, semua jenis rasio finansial di atas bisa digunakan untuk
menganalisis kinerja keuangan perusahaan (analisis fundamental). Secara konsep,
tidak ada perbedaan signifikan dari pembagian kategori atau jenis rasio keuangan dari
para ahli tersebut. Hanya saja, ada sedikit perbedaan sudut pandang dalam
mengategorikan jenis rasio keuangan.
Di sini, invesnesia akan mengambil referensi dari Brigham & Houston (2013)
yang telah membagi rasio keuangan menjadi lima 5 kategori utama. Namun,
invesnesia juga akan menggunakan penjelasan yang relevan dari para ahli lainnya
4
agar pembaca memiliki pemahaman yang lebih luas dari berbagai perspektif. Untuk
lebih jelas, berikut macam-macam rasio keuangan perusahaan.
CR = CA / CL
Tujuan rasio lancar adalah untuk melihat seberapa besar kemampuan aset
lancar perusahaan dalam membiayai utang jangka pendek. Rasio lancar
merupakan salah satu variabel penting bagi pihak berkepentingan,
misalnya bagi kreditur (bank). Variabel rasio lancar dapat menjadi
pertimbangan bagi bank dalam memberikan fasilitas kredit.
2. Rasio cepat (quick ratio atau acid-test ratio)
Alternatif lain untuk mengukur likuiditas perusahaan yaitu dengan
menggunakan rasio cepat (quick ratio). Secara umum, pengertian rasio
cepat atau quick ratio adalah rasio keuangan yang dihitung dengan
mengurangi persediaan (inventories) dari aset lancar (current assets),
kemudian membagi sisanya dengan kewajiban lancar (current liabilities).
Rumus quick ratio (QR) yaitu current assets (CA) dikurangi inventories,
kemudian dibagi dengan current liabilities (CL).
5
QR = (CA – Inventories) / CL
Rasio cepat dapat digunakan sebagai pelengkap dari rasio lancar dalam
analisis likuiditas perusahaan. Perbedaan utama antara rasio cepat dan
rasio lancar yaitu pada persediaan (inventories). Rasio cepat dapat
dikatakan lebih tajam dari secara likuiditas daripada rasio lancar karena
aset lancar yang digunakan telah dikurangi oleh persediaan. Istilah lain
dari rasio lancar (quick ratio) yaitu acid test ratio.
Istilah lain dari rasio manajemen aset yaitu rasio aktivitas (activity ratios).
Secara umum, istilah rasio aktivitas lebih populer digunakan daripada rasio
manajemen aset meskipun keduanya memiliki konsep yang sama. Apa itu rasio
aktivitas? Menurut Sherman (2015), pengertian rasio aktivitas adalah jenis rasio
keuangan yang mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam mengelola aset.
Rasio-rasio aktivitas menurut Agnes Sawir (2005:8), yaitu:
Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over Ratio)
6
Rasio ini dihitung dengan membagi Harga Pokok Penjualan dengan Rata-rata
Persediaan.Sedangkan untuk menghitung periode rata-rata persediaan dihitung
dengan membagi jumlah hari dalam setahunnya, dianggap 360 hari, dengan
perputaran persediaan. Satu tahun dapat diasumsikan 360 hari atau 365 hari,
kedua angka ini digunakan dalam lingkup keuangan dan perbedaannya tidak
akan mempengaruhi keputusan yang dihasilkan.
7
bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan
untuk menjual.
3. Rasio Manajemen Utang (Debt Management Ratios)
Rasio manajemen utang atau lebih populer disebut sebagai rasio
solvabilitas atau rasio leverage adalah rasio keuangan yang digunakan untuk
mengukur total beban atau utang perusahaan. Rasio leverage dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek dan
jangka panjang. Pembayaran bunga dan pokok utang harus dilakukan, jika
perusahaan tidak mampu membayar utang (gagal bayar), maka dapat
menyebabkan kebangkrutan (Sherman, 2015).
Para ahli juga telah mengelompokkan rasio manajemen utang atau rasio
leverage ke dalam beberapa bagian. Menurut Brigham & Houston (2013), rasio
leverage terdiri dari dua 2 macam, yaitu sebagai berikut.
1. Total Debt to Total Assets
2. Times-Interest-Earned Ratio (TIE)
Sedangkan menurut Fabozzi & Drake (2009), financial leverage ratio
dikelompokkan menjadi lima 5 macam, yaitu sebagai berikut.
1. Debt to Asset Ratio (DAR)
2. Debt to Equity Ratio (DER)
3. Interest Coverage Ratio
4. Fixed Charge Coverage Ratio
5. Cash Flow Interest Coverage Ratio
Invesnesia merangkup macam-macam rasio manajemen utang (financial
leverage) dari para ahli tersebut, yang kemudian terbagi menjadi lima 5 bagian,
yaitu sebagai berikut.
1. Debt to Asset Ratio (DAR) – dapat disebut sebagai Total Debt to Total
Assets, adalah rasio keuangan yang membandingkan total utang (debt)
dengan total aset (assets) perusahaan. Utang dan aset tersebut mencakup
yang bersifat jangka pendek (lancar) dan jangka panjang.
2. Debt to Equity Ratio (DER) – rasio keuangan yang membandingkan total
utang (debt) dengan total ekuitas (equity) perusahaan.
3. Times-Interest-Earned Ratio (TIE) – juga disebut sebagai Interest
Coverage Ratio, adalah rasio keuangan yang membandingkan nilai laba
operasi (EBIT) dengan beban bunga (interest expense/charges)
perusahaan.
4. Fixed Charge Coverage Ratio – rasio keuangan yang membandingkan nilai
EBIT setelah ditambah biaya sewa (lease expenses) dengan beban bunga
(interest expense) yang juga telah ditambahkan dengan biaya sewa (lease
expenses) perusahaan.
5. Cash Flow Interest Coverage Ratio – rasio keuangan yang menjumlahkan
nilai arus kas dari aktivitas operasi (cash flow from operating), beban
bunga (interest expense), dan pajak (taxes), kemudian dibagi dengan beban
bunga (interest expense) perusahaan.
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)
8
Menurut Sherman (2015), rasio rentabilitas atau rasio profitabilitas adalah
rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba bersih atas aktivitas penjualan atau investasi. Rasio profitabilitas merupakan
salah satu elemen penting bagi investor karena itu secara langsung memberikan
petunjuk tentang kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, rasio profitabilitas juga
mencerminkan bagaimana prospek perusahaan di masa depan.
Rasio profitabilitas terdiri dari berbagai macam jenis, bahkan beberapa
para ahli mengelompokkan rasio keuangan ini secara berbeda. Sebagai contoh,
Fabozzi & Drake (2009) mengelompokkan rasio profitabilitas ke dalam tiga 3
bagian, yaitu sebagai berikut.
1. Gross Profit Margin (GPM)
2. Operating Profit Margin (OPM)
3. Net Profit Margin (NPM)
9
Inilah jenis rasio finansial yang terakhir, yaitu rasio nilai pasar atau market
value ratios. Pengertian market value ratios telah diungkapkan oleh para ahli.
Menurut Brigham & Houston (2013), rasio nilai pasar adalah rasio keuangan
yang menghubungkan harga saham (stock price) dengan pendapatan (earnings)
dan nilai buku (book value) perusahaan.
Rasio nilai pasar (market value ratios) memiliki korelasi dengan keempat
jenis rasio keuangan sebelumnya (rasio likuiditas, manajemen aset, manajemen
utang, dan profitabilitas). Perusahaan yang memiliki nilai rasio keuangan yang
bagus dalam 4 rasio keuangan sebelumnya tersebut, maka rasio nilai pasar akan
meningkat (tinggi) yang mencerminkan kinerja bagus.
Ketika kinerja keuangan perusahaan bagus, maka harga saham perusahaan
akan meningkat. Dengan begitu, pemegang saham akan memberikan penilaian
yang baik terhadap manajemen perusahaan. Menurut Brigham & Houston (2013),
ada tiga 3 pihak berkepentingan terhadap rasio nilai pasar (market value ratios)
perusahaan, yaitu sebagai berikut.
1. Investor – rasio nilai pasar berfungsi untuk pengambilan keputusan apakah
akan membeli (buy) atau menjual (sell) saham perusahaan.
2. Bankir Investasi (Investment Bankers) – rasio nilai pasar berfungsi untuk
menetapkan harga saham perusahaan ketika melakukan penerbitan saham
baru atau initial public offering (IPO).
3. Perusahaan – rasio nilai pasar berfungsi untuk memutuskan berapa banyak
yang akan ditawarkan kepada perusahaan lain ketika ada potensi merger.
Ada dua macam rasio nilai pasar yang paling populer digunakan, yaitu
Price/Earnings Ratio (PER) dan Market/Book Value (MBV), yaitu:
1. Price–Earnings Ratio
Price to earnings ratio (PER) adalah rasio keuangan yang menunjukkan
seberapa banyak investor bersedia membayar setiap rupiah dari
keuntungan perusahaan. Rumus atau cara menghitung rasio PER yaitu
dengan membandingkan harga saham (stock price) dengan pendapatan per
lembar saham (earnings per share) perusahaan.
Sedangkan rumus untuk mencari earnings per share (EPS) yaitu sebagai
berikut:
Contoh:
Invesnesia akan mengambil sampel salah satu perusahaan go public yang
ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Aneka Tambang Tbk – kode
10
saham ANTM. Untuk melihat rasio PER, sebenarnya tidak perlu lagi
mencari secara manual di dalam laporan keuangan. Ya, rasio PER
perusahaan yang terdaftar di BEI bisa dengan mudah dilihat di dalam
ringkasan kinerja perusahaan tercatat. Sebagai contoh, nilai rasio PER
ANTM pada 2017 yaitu 110 kali (x), dengan rincian: harga saham
penutupan 2017 yaitu Rp625 dan nilai EPS yaitu Rp5,68.
11
Sedangkan rumus untuk mencari book value per share (BVPS) yaitu
sebagai berikut:
Contoh:
Masih menggunakan sampel yang sama, yaitu PT Aneka Tambang Tbk
atau ANTM. Untuk melihat rasio price to book value (PBV) bisa langsung
di lihat di dalam laporan ringkasan kinerja perusahaan tercatat. Diketahui
rasio PBV ANTM pada 2017 yaitu 0,81 kali (x), dengan rincian: harga
saham penutupan 2017 yaitu Rp625 dan nilai book value (BV) yaitu
Rp769,45.
12
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Analisis rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang
relevan dan signifikan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis
terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Fungsi rasio keuangan, yaitu:
Bagi investor, rasio keuangan berfungsi sebagai metode analisis fundamental
untuk mengambil keputusan investasi saham.
Bagi kreditur, rasio keuangan berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam
memberikan pembiayaan atau fasilitas kredit kepada perusahaan.
Bagi supplier, rasio keuangan berfungsi untuk melihat kemampuan perusahaan
dalam melunasi utang atas persediaan barang.
Bagi manajemen perusahaan, rasio keuangan berfungsi sebagai alat kontrol
(controlling) dan bahan evaluasi atas pencapaian kinerja perusahaan dalam
periode tertentu.
Bagi peneliti, rasio keuangan dapat dijadikan bahan penelitian untuk
menemukan solusi atas suatu masalah yang dihadapi korporasi.
Macam-macam Analisis Rasio Keuangan, yaitu:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios) terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Rasio lancar (current ratio)
b. Rasio cepat (quick ratio atau acid-test ratio)
2. Rasio Manajemen Aset (Asset Management Ratios)
3. Rasio Manajemen Utang (Debt Management Ratios)
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)
5. Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratios)
13
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2013). Fundamentals of Financial Management (13th ed.).
Mason: South-Western Cengage Learning.
Fabozzi, F. J., & Drake, P. P. (2009). Capital Markets, Financial Management, and
Investment Management. Hoboken: Wiley.
Griffin, M.P. (2015). How to Read and Interpret Financial Statements (2th ed.). New York
City: American Management Association.
Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern. Jakarta: Andi.
Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II. Jakarta:
Salemba Empat.
Sherman, E. H. (2015). A Manager’s Guide to Financial Analysis (6th ed.). New York City:
American Management Association.
Wahlen, J., Baginski, S., & Bradshaw, M. (2015). Financial Reporting, Financial Statement
Analysis and Valuation (8th ed.). Boston: Cengage Learning.
14