Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

TENTANG ANALISIS RASIO

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5:

Nama :

1. Nurhalisa Khairani (20090041)


2. Rini Wahyuni (20090047)
3. Wahdini (20090058)

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Atikah Darayani Nasution, S.E

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) MANDAILING
NATAL

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANALISIS RASIO”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas Dosen pada mata kuliah ANALISIS LAPORAN KEUANGAN di STAIN
MADINA. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
Penulis pengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dosen Pengampu mata
kuliah ini. Karena dengan adanya tugas ini penulis dapat belajar dan bisa menambah
wawasan tentang judul makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb

Panyabungan, 21 Maret 2023


Penulis,

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Deskripsi Perilaku Konsumen................................................................................................3
B. Model Perilaku Konsumen.........................................................................................................4
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Perilaku Konsumen ...............................4
D. Macam-Macam Situasi Pembelian Pada Pasar Konsumen .........................................................6
E. Struktur Keputusan Beli Konsumen .............................................................................................7
F. Proses Pengambilan Keputusani Konsumen ................................................................................8
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai
kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada
laporan pos keuangan (neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat
ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan
dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau
posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan
laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah
perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio
keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan
kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17).
Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang
penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering
digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat
yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat
dibuat menurut kebutuhan penganalisis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat disimpulkan rumusan masalah pada
makalah ini yaitu:
1. Sebutkan definisi analisis rasio?
2. Sebutkan tujuan rasio keuangan?
3. Sebutkan manfaat analisis rasio keuangan?
4. Sebutkan jenis-jenis analisis rasio keuangan?
5. Sebutkan tujuan dan manfaat rasio keuangan?
6. Apasaja keterbatasan dalam analisis rasio keuangan?
7. Bagaimana teknik analisis rasio keuangan?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat disimpulkan tujuan penulisan pada
makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui defenisi analisis rasio
2. Untuk mengetahui rasio keuangan
3. Untuk mengetahui manfaat analisis rasio keuangan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis analisis rasio keuangan
5. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat rasio keuangan
6. Untuk mengetahui keterbatasan rasio keuangan
7. Untuk mengetahui tentang teknik analisis rasio keuangan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Analisis Rasio


Rasio keuangan merupakan salah satu alat ukur kinerja keuangan entitas perusahaan
dengan menggunakan laporan keuangan sebagai objeknya. Angka yang diperoleh dari
perhitungan rasio keuangan dapat memberikan pandangan mendasar mengenai kondisi
perusahaan serta dengan membandingkan angka rasio keuangan dengan periode sebelumnya,
maka akan dapat diketahui apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan dalam operating
activity perusahaan.
Rasio keuangan sebagai salah satu alat analisis keuangan akan memberikan
pendeskrip-sian kepada penganalisa mengenai baik buruknya posisi keuangan entitas
perusahaan. Selain itu, angka yang diperoleh dari perhitungan ratio financial dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Analisis rasio keuangan adalah suatu analisis
keuangan entitas perusahaan yang dilakukan dengan menghubungkan data akuntansi dan
perkiraan yang terdapat dalam financial report ke dalam angka rasio keuangan guna
mengetahui posisi keuangan dan kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Analisis menggunakan satu jenis rasio keuangan saja tidak dapat dijadikan sebagai
tolak ukur mengenai kondisi operasional perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan
perhitungan rasio keuangan yang lain untuk di perbandingkan. Sebab pada dasarnya suatu
jenis rasio dengan rasio lainnya memiliki hubungan yang erat dan relevan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dalam perusahaan, Baik oleh pihak internal seperti manajer dan
karyawan maupun pihak eksternal seperti investor dan kreditur.
Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-
rasio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya
di masa depan. Pengertian rasio keuangan menurut Kasmir kegiatan membandingkan angka
angka yang ada dalam laporan keuangan. Perbandingan dapat dilakukan antara satu
komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada
diantara laporan keuangan.
Menurut Erica dari analisa rasio keuangan (financial ratio analysis) ini dapat
digunakan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menilai kinerjanya dalam suatu
periode, apakah pihak manajemen perusahaan telah mencapai target yang telah ditetapkan
atau sebaliknya, dan selain itu juga hasil dari rasio keuangan ini dapat dijadikan sebagai suatu
penilaian terhadap kemampuan manajemen di dalam memberdayakan semua sumber
daya perusahaan yang dimiliki secara lebih efektif. Karena pada dasarnya tujuan utama dari
analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat barometer untuk melakukan forecasting atau memproyeksikan
posisi keuangan dimasa yang akan datang.
2. Mereview kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam manajemen,
operasional maupun, keuangan.
3. Alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan
Dalam melakukan pengukuran kinerja perusahaan menggunakan rasio keuangan,
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

2
 Analisis menggunakan satu jenis rasio saja, tidak akan efektif untuk menilai kinerja
operasional perusahaan. Semua jenis rasio harus dihitung secara bersamaan, agar
dapat menilai kondisi operasional perusahaan secara keseluruhan.
 Pembandingan rasio keuangan dengan industry lain haruslah entitas yang sejenis atau
bergerak di sektor yang sama dan pada periode akuntansi yang sama.
 Perhitungan rasio keuangan akan lebih baik jika menggunakan laporan keuangan
perusahaan yang telah di periksa oleh auditor independen.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan
adalah suatu analisis yang mengembangkan hubungan dua data keuangan atau lebih
antara yang satu dengan yang lainnya. Analisis rasio keuangan berguna untuk
menentukan kesehatan keuangan suatu perusahaan yang baik pada saat sekarang maupun
masa mendatang. Dengan rasio keuangan kondisi keuangan dari kinerja perusahaan untuk
satu periode tertentu dapat diungkapkan serta diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan
dalam bidang keuangan.

B. Tujuan Analisis Rasio Keuangan


Manfaat rasio keuangan adalah sebagai berikut:
1. Untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan meningkatkan kinerja operasi
serta keuangan perusahaan.
2. Untuk mengidentifikasi kemampuan debitur dalam membayar utang- utangnya.,
Setiap rasio keuangan yang dibentuk memiliki tujuaan yang ingin dicapai masing-
masing. Ini berarti tidak dijumpai batasan yang jelas dan tegas berapa rasio yang
terdapat pada setiap aspek yang dianalisis.
Namun demikian, yang terpenting dalam penggunaan rasio keuangan adalah memaha-
mi tujuan penggunaan rasio keuangan tersebut. Secara umum ada tiga kelompok pengguna
rasio keuangan yaitu :

 Manajer : Yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan,


dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan.
 Analisis kredit : Termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang
menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan perusahaan untuk
membayar utang-utangnya.
 Analisis saham : Yang tertarik pada efisiensi, risiko, dan proyek pertumbuhan perusa-
haan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan rasio keuangan
adalah untuk menganalisis operasi perusahaan, membantu memutuskan kemampuan
perusahaan membayar utang dan untuk proyek pertumbuhan perusahaan.

C. Manfaat Analisis Rasio Keuangan


Manfaat dari rasio keuangan yaitu :

 Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai
kinerja dan prestasi perusahaan.
 Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan
untuk membuat perencanaan.

3
 Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi
suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
 Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan
untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya
jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.
 Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak,
stakeholder organisasi.
Disamping manfaat yang diterima dengan dipakainya analisis rasio keuangan ini,
maka secara umum analisis rasio keuangan digunakan oleh tiga kelompok yaitu manajer,
analisis kredit dan analisis saham.

D. Teknik Analisis Rasio Keuangan


Penganalisaan rasio keuangan ada beberapa cara diantaranya:

 Analisis horizontal (trend analysis), yaitu membandingkan rasio-rasio keuangan


perusahaan dari tahun-tahun yang lalu dengan tujuan agar dapat dilihat trend dari
rasio-rasio perusahaan selama kurun waktu tertentu.
 Analisis vertikal, yaitu membandingkan data rasio keuangan perusahaan dengan rasio
semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri untuk waktu yang sama.

E. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan


Keterbatasan analisis rasio keuangan yaitu :
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk kepentingan
pemakainya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi
keterbatasan teknik ini seperti:
 Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu banyak
mengandung taksiran dan judgment yang dapat dinilai bias atau subjektif
 Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dan rasio adalah nilai
perolehan (cost) bukan harga pasar
 Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak pada angka rasio
 Metode pencatatan yang tergambar dalam standar akuntansi bisa
diterapkan berbeda oleh perusahaan yang berbeda
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak bersedia, akan menimbulkan kesulitan
menghitung rasio
4. Sulit Jika data yang tersedia tidak singkron
5. Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang dipakai
tidak sama.Oleh karenanya jika dilakukan perbandingan bisa menimbulkan kesalahan.

F. Jenis-Jenis Rasio Keuangan


Rasio keuangan yang sering digunakan adalah sebagai berikut:1
1. Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.
1
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
2000. Hal 88.

4
2. Rasio solvabilitas adalah adalah rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-
kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi.
3. Rasio rentabiltas/profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba.
4. Rasio leverage adalah adalah rasio yang melihat seberapa jauh perusahaan
dibiayai oleh hutang atau pihak luar.
5. Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam menjalankan operasinya.
6. Rasio pertumbuhan adalah rasio yang menggambarkan persentase kenaikkan
penjualan/pendapatan tahun ini dibanding dengan tahun lalu.
7. Penilaian pasar adalah rasio yang menggambarkan situasi atau keadaan prestasi
perusahaan dipasar modal.
8. Rasio produktivitas adalah rasio yang menunjukkan tingkat produktivitas
dari unit atau kegiatan yang dinilai.

Sedangkan menurut Kasmir rasio keuangan adalah sebagai berikut:


1. Rasio likuiditas (Liquidity Ratio)
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
3. Rasio Aktivity (Activity Ratio)
4. Rasio Profitabilitas (Profitabilitas Ratio)
5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)
6. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)

Jenis-jenis rasio adalah sebagai berikut :


1) Rasio likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban
jangka pendek pada saat jatuh tempo. Jika perusahaan mampu melakukan pembayaran
artinya keadaan perusahaan dalam keadaan likuid, tetapi jika tidak mampu maka perusahaan
dikatakan dalam keadaan likuid2.
Pengertian Rasio Likuiditas menurut Munawir adalah “Menunjukkan kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih”.
Menurut menyebutkan “Rasio likuiditas (likuidity ratio) merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka
pendek.” Sedangkan menurut Periansya menyatakan “Rasio likuiditas mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Rasio
likuiditas dapat dihitung berdasarkan informasi modal kerja dari pos-pos aset lancar dan
hutang lancar”.
Likuiditas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk menyelenggarakan
proses produksi perusahaan. Pengukuran rasio likuiditas dengan menggunakan rumus
terdiri dari :
a. Current ratio

2
Kariyoto, Analisa Laporan keuangan, (Universitas Brawijaya Press : 2017), hal 37

5
Rasio yang umum digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah rasio lancar
yang memberikan ukuran kasar tentang tingkat likuiditas perusahaan. Current ratio diperoleh
dengan jalan membagi asset lancar dengan utang lancar. Menurut Kasmir rata-rata industri
untuk rasio lancar adalah 200.

Rumus menghitung current ratio sebagai berikut:

b. Cash ratio

Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas dapat
ditunjukan dari tersedianya dana kas seperti rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat
ditarik setiap saat). Dapat dikatakan rasio ini menunjukan kemampuan sesungguhnya bagi
perusahaan untuk membayar utangutang jangka pendeknya. Menurut Kasmir rata-rata
industri untuk rasio kas adalah 50%. Rumus menghitung cash ratio sebagai berikut:

c. Quick ratio
Quick ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
membayar kewajiban atau hutang lancar terhadap aktiva lancar tanpa harus
memperhitungkan nilai persediaan. Menurut Kasmir rata-rata industri untuk rasio cepat
adalah 150%. Rumus menghitung quick ratio sebagai berikut:

2) Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Menurut Kasmir rasio
solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio solvabilitas dapat diukur dengan dua rasio yaitu :
a. Debt to equity ratio
Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang dengan seluruh
ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjaman
(kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk
mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Menurut
Kasmir rata-rata industri untuk DAR adalah 35%. Rumus untuk mencari Debt to Equity
Ratio.

6
b. Debt to total asset ratio
Menunjukkan hubungan dari jumlah hutang jangka panjang terhadap jumlah modal itu
sendiri yang diberikan kepada pemilik perusahaan, bertujuan untuk mengetahui jumlah
data yang disediakan kreditor ke pemilik perusahaan. Menurut Kasmir rata-rata industri
untuk DER adalah 81%.
3) Rasio rentabilitas
a. Profit margin ratio
Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase pendapatan bersih yang diperoleh
dari setiap penjualan. Semakin besar rasionya makan akan semakin baik dianggap
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba adalah culup tinggi.
b. Return on investment ratio
Return on Investment ratio atau roi digunakan untuk mengukur kemampuan dari
modal sendiri yang diinvestasikan dalam keseluruhan untuk menghasilkan keuntungan
bersih.
c. Return on equity ratio
Digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan
keuntungan bagi pemegang saham. Rasio ini adalah perbandingan-perbandingan
keuntungan bersih sesuai pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin
baik keadaan perusahaan. Menurut Kasmir rata-rata industri untuk ROE adalah 40%.
4) Rasio aktivitas
Menurut Kasmir rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio aktivitas
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas manajemen
perusahaan dalam mengelola aset-asetnya. Rasio aktivitas terbagi menjadi 3, yaitu :
a) Receivable turnover
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan data yang berputar dalam satu
periode.
b) Inventory turnover
Rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas dari inventori dan terdensi untuk
adanya overstock. Menurut Kasmir rata-rata industri untuk perputaran persediaan adalah 20
kali.
c) Total asset turnover
Digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva yang berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan dari modal yang
diinvestasikan untuk menghasilkan penjualan. Menurut Hanafi dan Halim rasio ini
mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva
tetap yang dimiliki perusahaan. Menurut Kasmir rata-rata industri untuk perputaran total
aset adalah 2 kali.
5) Rasio profitabilitas
Menurut munawir menjelaskan pula bahwa profitabilitas adalah rasio yang
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Rasio
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba melalui semua

7
kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, tujuan rasio laba adalah mengukur tingkat
kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan berdasarkan nilai penjualan, aktiva,
dan modal. Dengan menggunakan rasio ini anda dapat mengetahui kelangsungan hidup
perusahaan (going concern). Terdapat lima ukuran yang dapat digunakan untuk
mengukur rasio profitabilitas, yaitu :
a. Net profit margin
Rasio yang digunakan untuk mengukur persentase dari setiap hasil sisa penjualan
sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Margin laba bersih merupakan
ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak
dibandingkan dengan penjualan. Menurut Kasmir rata-rata industri untuk net profit margin
adalah 20%.
b. Operating income ratio
Perhitungan ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.
c. Earning power of total investment
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola
modal yang dimiliki dan diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Perhitungan ini sebagai
acuan investor atau pemegang saham dalam mengukur tingkat keuntungan investasi yang
ditanamkan dalam perusahaan.
d. Return on net worth
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri yang diinvestasikan
untuk menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.

G. Tujuan Dan Manfaat Rasio Keuangan


Rasio keuangan memiliki beberapa tujuan dan manfaat. Adapun tujuan dan manfaat
dari jenis-jenis rasio adalah sebagai berikut :
1. Rasio likuiditas
Menurut Fahmi tujuan rasio likuiditas adalah:
‘‘untuk mengetahui suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat
waktu. Contohnya, membayar listrik, telfon, air pdam, gaji karyawan, gaji teknisi, gaji
lembur, tagihan telepon, dan sebagainya. Karena itu, rasio likuiditas sering disebut dengan
short term liquidity’’.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari rasio likuiditas adalah untuk melihat
kemampuan perusahaan atau melihat sejauhmana aktiva lancar perusahaan yang dibiayai
oleh hutang lancar.
Adapun manfaat dari rasio likuiditas adalah :

 Bagi pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna menilai


kemampuan mereka sendiri.

8
 Bagi pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan seperti pihak kreditor
atau penyedia dana bagi perusahaan dan juga supplier yang menyalurkan atau
menjual barang pembayaran secara angsuran kepada perusahaan. Mafaatnya
adalah untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada
pihak ketiga.

2. Rasio sovabilitas
Menurut Kasmir ada 8 tujuan perusahaan dengan menggunakan rasio solvabilitas,
yaitu : 3

 Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya


(kreditor)
 Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap seperti angsuran pinjaman termasuk bunga
 Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiwa khususnya aktiva tetap dengan
modal
 Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang
 Untuk menilai seberapa besar pengaruh utang perusahaan terhadap
pengelolaan aktiva
 Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri
yang dijadikan jaminan utang jangka panjang
 Untuk menilai berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih, terdapat sekian
kalinya modal sendiri yang dimiliki
Dari tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan rasio solvabilitas adalah untuk
mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dan dana perusahaan yang dibiayai oleh utang
atau kreditur.
Menurut Samryn manfaat rasio solvabilitas adalah:

Keberhasilan perusahaan membelanjai aktivanya. Masalah pertama dapat diketahui


dengan menggunakan rasio leverage neraca, dan yang kedua dapat diketahui
dengan menggunakan rasio-rasio yang didasarkan pada laporan laba rugi atau sering
disebut coverage ratio.
 Kemampuan perusahaan menghasilkan laba untuk menutupi beban tetap yang
berhubungan dengan penggunaan dana-dana yang berasal dari bukan pemilik,
termasuk penggunaan dana untuk melunasi bunga obligasi dan pembayaran kembali
pokok pinjaman.
Dari beberapa manfaat diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat rasio solvabilitas
adalah menganalisis akiva perusahaan dengan utang perusahaan serta menganalisis seberapa
besar utang perusahaan dapat berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
3. Rasio rentabilitas
Menurut Kasmir tujuan dari rasio rentabilitas adalah sebagai berikut:

 Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam saru
periode tertentu.
 Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang
3
Kasmir. Analisis laporan keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2009. Hal 153

9

Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu

Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri
 Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan dari modal sendiri.
Adapun manfaat dari rasio rentabilitas menurut Kasmir yaitu 4:

Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode.
Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang
Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
Dari manfaat dan tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa rasio rentabilitas digunakan
oleh perusahaan untuk mengetahui besarnya laba yang diperolah dan kenaikan laba
perusahaan setiap periode.
4. Rasio aktivitas
Menurut Kasmir ada beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dari
penggunaan rasio aktivitas antara lain5:

Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa
kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam suatu periode.
 Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable), di mana
hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-
rata tidak dapat ditagih.
 Untuk menghitung berapa hari rata-rata persediaan tersimpan dalam gudang.
 Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar
dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja
yang digunakan (working capital turn over).
 Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar
dalam satu periode.
Dari beberapa tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan rasio aktivitas adalah
untuk mengukur efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam mengelolah aktiva yang dimiliki
perusahaan.
Menurut Rudianto manfaat rasio aktivitas adalah :

 Manajemen dapat mengetahhui perputaran aset yang digunakan untuk operasi


perusahaan dalam periode tertentu
 Manajemen dapat melihat kemampuannya dalam mengelola atau memutar dana yang
tertanam dalam piutang selama satu tahun.
 Manajemen dapat mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam
mengumpulkan piutang yang dimilikinya.

4
Kasmir. Analisis laporan keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2009. Hal 198
5
Kasmir. Analisis laporan keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2009. Hal 173

10
Dari beberapa manfaat di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat dari rasio aktivitas
adalah agar manajemen dapat mengetahui ukuran kinerja perusahaan yang dimaksudkan
untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber-
sumber dananya.
5. Rasio profitabilitas
Menurut Kasmir tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun
bagi pihak luar perusahaan, yaitu6 :

 Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu
 Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang
 Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu
 Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
 Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
Dari beberapa tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan rasio profitabilitas
adalah untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari aktiva,
penjualan, modal dan lembar saham beredar.
Manfaat rasio profitabilitas adalah7:

 Mengetahui tiap rupiah penjualan menghasilkan laba bruto


 Mengetahui tiap rupiah akviva yang digunakan perusahaan menghasilkan laba
setelah pajak
 Mengetahui tiap rupiah ekuitas pemegang saham menghasilkan laba setelah
pajak
 Mengetahui tiap rupiah laba bersih setelah pajak menghasilkan laba
Dari manfaat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat rasio profitabilitas adalah
mengetahui tiap rupiah keuntungan dari penjualan, aktiva, penjualan saham biasa dan modal
perusahaan.

6
Kasmir. Analisis laporan keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2009. Hal 197
7
Helfert. E. A. Analisis Laporan Keuangan (terjemahan Herman Wibowo). Edisi 7. Penerbit Erlangga. Jakarta.
1991. Hal 64.

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis rasio keuangan adalah suatu analisis yang mengembangkan hubungan
dua data keuangan atau lebih antara yang satu dengan yang lainnya. Analisis rasio
keuangan berguna untuk menentukan kesehatan keuangan suatu perusahaan yang baik pada
saat sekarang maupun masa mendatang. Dengan rasio keuangan kondisi keuangan dari
kinerja perusahaan untuk satu periode tertentu dapat diungkapkan serta diketahui kekuatan
dan kelemahan perusahaan dalam bidang keuangan.
Adapun manfaat dari rasio likuiditas adalah :

 Bagi pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna menilai kemampuan


mereka sendiri.
 Bagi pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan seperti pihak kreditor
atau penyedia dana bagi perusahaan dan juga supplier yang menyalurkan atau
menjual barang pembayaran secara angsuran kepada perusahaan. Manfaatnya
adalah untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada
pihak ketiga.
Tujuan rasio solvabilitas adalah untuk mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan
dan dana perusahaan yang dibiayai oleh utang atau kreditur. Rasio rentabilitas digunakan
oleh perusahaan untuk mengetahui besarnya laba yang diperolah dan kenaikan laba
perusahaan setiap periode. Manfaat dari rasio aktivitas adalah agar manajemen dapat
mengetahui ukuran kinerja perusahaan yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa
besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber dananya. Manfaat rasio
profitabilitas adalah mengetahui tiap rupiah keuntungan dari penjualan, aktiva, penjualan
saham biasa dan modal perusahaan.

B. Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai pelengkap belajar. Penilis
juga mengharapkan kritik dan saran demi hasil makalah yang lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2009. Analisis laporan keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2000. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Helfert. E. A. 1991. Analisis Laporan Keuangan (terjemahan Herman Wibowo). Edisi
7. Penerbit Erlangga. Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai