MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan
oleh:
Nadia Anissa Salsabila 19221022
Valeri Agustina 19221046
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karna berkat
rahmat dan hidayatnya hingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Analisis Rasio Keuangan” ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah di
susun dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan
(ALK). Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai hal apa saja yang ada dalam Laporan Laba Rugi bagi para pembaca dan
juga bagi kami selaku penulis.
“Tak ada gading yang tak retak” sesuai dengan peribahasa tersebut
penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata “sempurna” untuk itu,
kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah ini di masa yang
akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih. Apabila ada kesalahan kata,
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Untuk mengetahui kondisi keuangannya
7. Untuk mengetahui cara menganalisis Rasio Keuangan
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Rasio Keuangan Perspektif
Akademisi dan Investor
1.4 Manfaat Penulisan
1. Membantu penulis untuk memahami materi analisis rasio keuangan
2. Rekan – rekan atau mahasiswa yang lain yang membaca makalah ini dapat
memahami serta mengetahui analisis rasio keuangan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Bentuk – Bentuk Rasio Keuangan
4
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Total utang dubandingkan dengan total aktiva atau rasio utang (Debt
Ratio)
Jumlah kali perolehan bunga (Times Interest Earned)
Lingkup biaya tetap ( Fixed Charge Coverage)
Lingkup arus kas (Cash Flow Coverage)
3. Rasio Aktivity (Activity Ratio)
Perpustakaan persediaan (Inventory Turn Over)
Rata – rata jangka waktu penagihan/perputaran piutang (Average
Collection Period)
Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turn Over)
Perputarant total aktiva ( Total Assets Turn Over)
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Margin laba penjualan (Profit Margin on Sales)
Daya laba dasar (Basic Earning Power)
Hasil pengembalian total aktiva (Return on Total Assets)
Hasil pengembalian ekuitas (Retur non Total Equity)
5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio) merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi
ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
5
Pertumbuhan penjualan
Pertumbuhan lama bersih
Pertumbuhan pendapatan per saham
Pertumbuhan deviden per saham
6. Rasio Penilaian ( Valution Ratio), yaitu rasio yang memberikan ukuran
kemampuan manajemen dalam menciptakan nilai pasar usahanya di atas
biaya investasi.
Rasio harga saham terhadap pendapatan
Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku
2.3 Perbadingan Rasio Keuangan
Analisis laporan keuangan tidak akan berarti apabila tidak ada
pembandingnya. Data pembanding untuk rasio keuangan mutlak ada sehingga
dapat dilakukan perhitungan terhadap rasio yang dipilih. Dengan adanya data
pembanding, kita dapat melihat perbedaan angka - angka yang ditonjolkan,
apakah mengalami peningkatan atau penurunan periode sebelumnya.
Jumlah data pembanding yang dibutuhkan tergantung dari tujuan analisis
itu sendiri. Artinya jika data pembanding lebih banyak, semakin banyak yang
dapat diketahui. Adapun data pembanding yang dibutuhkan adalah
1. Angka – angka yang ada dalam tiap komponen laporan keuangan,
misalnya total aktiva lancar dengan utang lancar, total aktiva dengan total
utang, atau tingkat penjualan dengan laba dan seterusnya
2. Angka – angka yang ada dalam tiap jenis laporan keuangan, misalnya total
aktiva di neraca dengan penjualan di laporan laba rugi
3. Tahun masing – masing laporan keuangan untuk beberapa periode,
misalnya tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2006 dan 2007
4. Target rasio yang telah dianggarkan dan diterapkan di perusahaan sebagai
pedoman pencapaian tujuan
5. Standar industri yang digunakan untuk industri yang sama, misalnya
tingkat Capital Adequacy Ratio ( CAR) untuk dunia perbankan , atau
persentase laba atas penjualan tertentu
6
6. Rasio keuangan pesaing pada usaha sejenis yang terdekat, yang digunakan
sebagai bahan acuan untuk menilai rasio keuangan yang diperoleh di
samping standar industri yang ada
7
mereka buat. Akibatnya hasil perhitungan rasio keuangan tidak
menunjukkan hasil yang sesungguhnya.
4. Perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya berbeda. Misalnya biaya riset dan pengembangan,
biaya perencanaan pensiun, merger, jaminan kualitas pada barang jadi dan
cadangan kredit macet.
5. Penggunaan tahun fiskal yang berbeda, juga dapat menghasilkan
perbedaan.
6. Pengaruh musiman mengakibatkan rasio komperatif akan ikut
berpengaruh.
7. Kesamaan rasio keuangan yang terlah dibuat dengan standar industri
belum menjamin perusahaan berjalan normal telah dikelola dengan baik.
8
6. Analisis juga harus memiliki indra keenam yang tajam. Artinya dapat
melihat hal-hal yang terkandung atau tersembunyi dalam laporan
keuangan berdasarkan pengalaman sebelumnya.
2.5 Hubungan Antarberbagai Rasio
Seperti dijelaskan sebelumnya, rasio laporan keuangan memiliki hubungan
tersendiri antar rasio. Hubungan ini bisa merupakan hubungan rasio antar
laporan keuangan yang satu dengan yang lain atau hubungan dalam
komponen dalam satu laporan keuangan. Hubungan tersebut dapat bersifat
positif maupun negatif tergantung rasio keuangannya.
Sebagai contoh hubungan antarberbagai rasio keuangan, yaitu:
1. Hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri;
2. Hubungan antara rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri.
misalnya hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas
modal sendiri bersifat positif. Semakin besar rentabilitas ekonomi, akan
berakibat besar pula rentabilitas modal sendiri. Tentu saja dengan asumsi
cateris paribus, yaitu faktor-faktor lain tidak akan berubah seperti bunga,
pajak, dan rasio utang-modal sendiri.
Kemudian, dapat dikatakan pula bahwa hubungan rentabilitas
ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri pada berbagai tingkat pengguna
modal asing cukup berpengaruh. Misalnya makin tinggi rentabilitas
ekonomi (bunga tetap), penggunaan modal asing yang lebih besar akan
berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri.
Berbeda dengan hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan
rentabilitas modal sendiri yang selalu bersifat positif, hubungan antara
rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri. Hubungan kedua ini dapat
bersifat positif dan negatif atau bahkan tidak berpengaruh sama sekali.
Dalam praktiknya rentabilitas modal sendiri, selain dipengaruhi oleh
rentabilitas ekonomi juga dipengaruhi oleh rasio utang.
Pengaruh positif memiliki arti semakin besar rasio utang, besar
pula rasio modal sendiri, dengan catatan kalau rentabilitas ekonomi (8%)
lebih besar dari tingkat bunga (7%)
9
Pengaruh negatifnya adalah kalau rentabilitas ekonomi lebih kecil
dari tingkat bunga, rasio utang bertambah besar dan rasio modal sendiri
menjadi kecil.
2.6 Kondisi Keuangan
Untuk memudahkan kita dalam memahami suatu laporan keuangan secara
cepat, kita dapat melihat ringkasan laporan keuangan tersebut. Caranya
adalah dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
ke dalam persentase tertentu.
Menurut James O Gill, kondisi keuangan yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut;
1. Sebagai contoh kondisi neraca PT. MARAS yang sudah dimasukkan
dalam persentase.
Aktiva % Passiva %
Aktiva lancar 82% Kewajiban lancar 20%
Aktiva tetap 13% Kewajiban jangka panjang 22%
Aktiva lainnya 5% Ekuitas 58%
Total Aktiva 100% Total passiva 100%
2. Untuk kondisi perusahaan yang aman dapat dilihat dari komposisi masing
masing aktiva, utang, dan modalnya. Untuk kondisi aman, apabila
komposisinya adalah sebagai berikut
Aktiva lancar 70% Kewajiban lancar 25%
Aktiva tetap 30% Kewajiban jangka panjang 15%
Modal 60%
Jumlah aktiva 100% Jumlah passiva 100%
Agar suatu perusahaan dikatakan dalam kondisi yang aman perusahaan
tersebut harus menunjukkan
10
utang dan aktiva jangka pendek sedikit.
3. Kondisi perusahaan yang berisiko, yaitu sebagai berikut.
Aktiva lancar 30% Kewajiban lancar 20%
Aktiva tetap 70% Kewajiban jangka panjang 45%
Modal 35%
Sebagai catatan, rasio tersebut di atas tergantung dari jenis usahanya atau
bidang usaha masing-masing. Misalnya perusahaan jasa dan non jasa
biasanya terdapat perbedaan dalam komposisi keuangannya karena masing-
masing perusahaan memiliki karakteristik tersendiri.
11
= EAT x Sales
Sales Total aset
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi suatu
angka dengan angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan dengan menggunakan rasio – rasio keuangan. Bentuk –bentuk
rasio keuangan menurut J. Fred Wetson adalah
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
3. Rasio Aktivity (Activity Ratio)
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)
6. Rasio Penilaian ( Valution Ratio)
Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan
yang bersangkutan. Namun, dalam praktiknya terkadang ada beberapa
kesalahan dalam analisi rasio oelh karna itu ada beberapa haal yang perlu
diperhatikan dalam menganalisis laporan keuangan adalah sebagai
diantaranya, analisis dan perhitungan harus dilakukan secara cermat dan
akurat juga jika terjadi perbedaan, sebaiknya direkonsiliasi terlebih dulu.
13
3.2 Saran
Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan sehingga membantu membuat
keputusan investasi, Menggali informasi dibalik laporan keuangan suatu
perusahaan dan Mengetahui kesalahan yang ada pada laporan keuangan.
Agar tujuan tersebut terlaksana maka hendaknya saat melakukan analisis
rasio keuangan hal pertama yang harus Anda lakukan untuk melakukan
analisis rasio keuangan yakni memiliki perusahaan. Kemudian erhat. kan
faktor atau kondisi yang berpengaruh terhadap perusahaan Faktor-faktor atau
kondisi yang perlu Anda perhatikan dan pahami yaitu berkaitan dengan
informasi trend dan kemajuan industri. Contohnya seperti pendapatan per
kapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan pajak, tingkat bunga, manajemen,
dan lainnya.
Pastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang dipilih jelas.
Maksudnya laporan keuangannya menggambarkan informasi keuangan yang
benar. selanjutnya pada langkah ke empat ini dapat melakukan analisis rasio
keuangan. Anda dapat melakukan analisis rasio keuangan dengan
menggunakan berbagai metode atau teknik analisis yang ada.
Maka dari itu makalah Analisis Rasio ini diharapkan dapat membantu para
pembaca untuk lebih mengetahui seperti apa Analisi Rasio yang smestinya,
mengingat kita semua berhak untuk memperbanyak literasi agar
meningkatnya pengetahuan. Para pembaca berhak mengoreksi jika terdapat
kesalahan dalam penyusunan makalah ini dengan begita kita dapat belajar
bersama dan saling memberikan informasi, dapat menghubungi pihak terkait.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://financeaccountingone.blogspot.com/2019/11/analisis-dan-
perhitungan-rasio-keuangan.html
https://www.mas-software.com/blog/mengenal-istilah-rasio-leverage
https://www.harmony.co.id/blog/mengenal-lebih-dalam-rasio-aktivitas-
dan-cara-menghitungnya
15