Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

(Analisis Rasio Keuangan)

Oleh :
Kelompok 3

Elisa Cindy Permatasari (1802622010237 / 03)


Komang Ayu Mulia Hati (1802622010245 / 11)
Novenda Ayulia Dira Putri (1802622010261 / 27)

FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Analisis Rasio Keuangan” tepat waktu.
Makalah yang kami susun ini untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Analisis Laporan
Keuangan. Makalah ini berisikan tentang Rasio Keuangan, Pembanding Angka Rasio,
Penggolongan Rasio Keuangan, Keterbatasan Rasio Keuangan dan Hubungan Jenis Rasio.
Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan yang dikarenakan oleh
keterbatasan waktu dan kemampuan yang ada pada kami. Untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan dari pembaca, demi tercapainya tingkat
kesempurnaan yang lebih baik dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikianlah makalah ini
kami susun semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan.

Denpasar, 17 Juni
2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah :......................................................................................................................1

1.3 Tujuan :........................................................................................................................................1

BAB II.........................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2

2.1 Pengertian Rasio Keuangan.........................................................................................................2

2.2 Dasar Pembanding Angka Rasio..................................................................................................2

2.3 Penggolongan Rasio Keuangan...................................................................................................3

2.4 Keterbatasan Rasio Keuangan.....................................................................................................5

2.5 Hubungan Antar Berbagai Rasio.................................................................................................6

BAB III........................................................................................................................................................8

PENUTUP...................................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan :................................................................................................................................8

3.2 Saran :..........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka lainnya. Hasil rasio keuangan
ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai
target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen
dalam memperdayakan sumber daya perusahaan secara efektif.
Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Analisis laporan keuangan tidak akan berarti apabila tidak ada
pembandingnya. Dengan adanya data pembandingnya. Data pembandingan untuk rasio
keuangan  mutlak ada sehingga dapat di lakukan perhitungan terhadap rasio yang di pilih.

1.2 Rumusan Masalah :


1. Apa pengertian dari Rasio Keuangan ?
2. Apa saja dasar pembanding Angka Rasio ?
3. Apa saja penggolongan dalam Rasio Keuangan ?
4. Apa saja keterbatasan dalam Rasio Keuangan ?
5. Apa hubungan diantara berbagai jenis Rasio ?

1.3 Tujuan :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Rasio Keuangan
2. Untuk mengetahui dasar pembanding Angka Rasio
3. Untuk mengetahui penggolongan dalam Rasio Keuangan
4. Untuk mengetahui keterbatasan dalam Rasio Keuangan
5. Untuk mengetahui hubungan antar berbagai Rasio

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rasio Keuangan


Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akutansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan
angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan. Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-
angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka lainnya. Hasil
rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode
apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai
kemampuan manajemen dalam memperdayakan sumber daya perusahaan secara efektif.

2.2 Dasar Pembanding Angka Rasio


Analisis laporan keuangan tidak akan berarti apabila tidak ada pembandingnya.
Data pembanding untuk rasio keuangan mutlak ada sehingga dapat dilakukan perhitungan
terhadap rasio yang dipilih. Dengan adanya data pembanding, kita dapaat melihat
perbedaan angka- angka yang ditonjolkan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan
dari periode sebelumnya. Dengan kata lain, laporan keuangan tersebut memiliki makna
tertentu jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Jumlah data pembanding yang dibutuhkan tergantung dari tujuan analisis itu
sendiri. Artinya jika data pembanding lebih banyak, semakin banyak yang dapat
diketahui. Adapun data pembanding yang dibutuhkan adalah:
a. Angka-angka yang ada dalam tiap komponen laporan keuangan, misalnya total
aktiva lancar dengan utang lancar, total aktiva dengan total utang, atau tingkat
penjualan dengan laba dan seterusnya.
b. Angka - angka yang ada dalam tiap jenis laporan keuangan, misalnya total aktiva
di neraca dengan penjualan di laporan laba rugi.

2
c. Tahun masing - masing laporan keuangan untuk beberapa periode, misalnya tahun
2005 dibandingkan dengan tahun 2006 dan 2007.
d. Target rasio yang telah d.anggarkan dan ditetapkan perusahaan sebagai pedoman
pencapaian tujuan.
e. Standar industri yang digunakan untuk industri yang sama, misalnya tingkat
Capital Adequacy Ratio (CAR) untuk dunia perbankan, atau persentase laba atas
penjualan tertentu.
f. Rasio keuangan pesaing pada usaha sejenis yang terdekat, yang digunakan
sebagai bahan acuan untuk menilai rasio keuangan yang diperoleh di samping
standar industri yang ada.

Angka-angka pembanding ini dapat diambil dari laporan keuangan yang dibuat
atau sumber lainnya. Kemudian, untuk target untuk masing-masing rasio sudah
ditentukan sebelumnya. Sementara itu, rasio dari rata-rata industri dapat diperoleh dari
lembaga yang berwenang mengeluarkan, misalnya untuk perbankan dapat diperoleh dari
Bank Indonesia (BI). Khusus untuk rasio pesaing dapat diperoleh dari laporan keuangan
yang dibuat dan sudah dipublikasi atau dari intelijen pemasaran.

2.3 Penggolongan Rasio Keuangan


Telah dijelaskan bahwa laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat
dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan, dimana laporan keuangan tersebut
terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, ikhtisar laba ditahan dan laporan posisi
keuangan. Biasanya laporan keuangan dibuat per periode. Dalam praktiknya, analisis
rasio keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut;
a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya bersumber dari
neraca.
b. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang hanya
bersumber dari laporan laba rugi.
c. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data
campuran), baik yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.

3
Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa
rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu.
Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti
bagi pengambilan keputusan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk rasio keuangan, antara
lain :
a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Fred
Weston). Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik
kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di
dalam perusahaan (likuiditas perusahaan).
b. Rasio Leverage (Leverage Ratio) seperti diketahui, dalam mendanai usahanya,
perusahaan memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat
diperoleh adalah pinjaman atau modal sendiri. Dalam hal ini leverage ratio (rasio
solvabilitas) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang
digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan
dengan menggunakan modal sendiri.
c. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan,
sediaan, penagihan piutang, dan lainnya) atau rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
d. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode
tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menajemen suatu
perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari
pendapatan investasi. Dikatakan perusahaan rentabilitasnya baik apabila mampu
memenuhi target laba yang telah ditetapkan dengan menggunakan aktiva atau
modal yang dimilikinya. Rasio Profitabilitas atau rasio rentabilitas dibagi dua
yaitu sebagai berikut;

4
 Rentabilitas ekonomi, yaitu dengan membandingkan laba usaha dengan
seluruh modal (modal sendiri dan asing).
 Rentabilitas usaha (sendiri), yaitu dengan membandingkan laba yang
disediakan untuk pemilik dengan modal sendiri.
e. Rasio Pertumbuhan (growth ratio) merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya di tengah
pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Dalam rasio pertumbuhan yang
dianalisis adalah pertumbuhan penjualan, laba bersih, pendapatan per saham dan
dividen per saham.
f. Rasio Penilaian (valuation ratio), yaitu rasio yang memberikan ukuran
kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi
seperti:
 Rasio harga saham terhadap pendapatan.
 Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku.

2.4 Keterbatasan Rasio Keuangan


Rasio keuangan yang digunakan memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup
banyak bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, bukan berarti rasio keuangan yang
dibuat sudah menjamin 100%  kondisi dan posisi keuangan yang sesunggunya. J. Fred
Weston menyebutkan kelemahan rasio keuangan adalah sebagai berikut;
a. Data keuangan disusun dari data akutansi. Kemudian, data tersebut ditafsirkan
dengan berbagai macam cara, misanya masing-masing perusahaan menggunakan:
 Metode penyusutan yang berbeda untuk menentukan nilai penyusutan
terhadap aktivanya sehingga menghasilkan nilai penyusatan setiap
periode juga berbeda.
 Penilaian sediaan yang berbeda.
b. Prosedur pelaporan yang berbeda, mengakibatkan laba yang dilaporkan berbeda
pula, (dapat naik atau turun), tergantung prosedur pelaporan keuangan tersebut.
c. Adanya manipulasi data, atrinya dalam menyusun data pihak penyusun tidak jujur
dalam memasukkan angka-angka ke laporan keuangan yang mereka buat.

5
Akibatnya hasil perhitungan rasio keuangan tidak menunjukkan hasil yang
sesunggunnya.
d. Perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahaan lainnya berbeda.
Misalnya biaya riset dan pengembangan, biaya perencanaan pension, merger,
jaminan kualitas pada barang jadi dan cadangan kredit macet.
e. Penggunaan tahun fiscal yang berbeda, juga dapat menghasilkan perbedaan.
f. Pengaruh musim mengakibatkan rasio komperatif akan ikut perpengaruh.
g. Kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat dengan standr ndustri belum
menjamin perusahaan berjalan normal dan telah dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, untuk meminimalkan risiko kesalahan dalam membuat rasio
keuangan, diperlukan prinsip kehati-hatian. Setidaknya dengan tindakan kehati-hatian ini
dapat membantu dalam menutupi kelemahan dari rasio keuangan tersebut. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut.
a. Analisis dan perhitungan harus dilakukan secara cermat dan akurat.
b. Kalau terjadi perbedaan, Sebaliknya direkonsiliasi terlebih dulu.
c. Dalam menyimpun hasil rasio keuangan suatu perusahaan, baik buruknyna,
hendaknya dilakukan secara hati-hati. Sebagia contoh rasio sediaan yang tinggal
ini biasanya dapat berarti:
 Ada efesiensi
 Kekurangan sediaan akibat kehabisan stok
d. Sebaiknya analisis harus memiliki dan menguasai informasi tentang operasional
dan manajemen perusahaan.
e. Jangan terlalu terpengaruh dengan rasio keungan yang normal.
f. Analisi juga harus memiliki indra keenam yang tajam. Artinya dapat melihat hal-
hal yang terkandung berdasarkan pengalaman sebelumnya.

2.5 Hubungan Antar Berbagai Rasio


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, rasio laporan keuangan memiliki hubungan
tersendiri antar rasio. Hubungan ini bisa merupakan hubungan rasio antara laporan
keuangan yang satu dengan yang lain atau hubungan dalam komponen dalam satu
6
laporan keuangan. Hubungan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif tergantung
rasio keuangannya. Sebagai contoh hubungan antar berbagai rasio keuangan yaitu:
a. Hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri
b. Hubungan antar rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri

Misalnya hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri


bersifat positif. Semakin besar rentabilitas ekonomi, akan berakibat besar pula rentabilitas
modal sendiri. Tentu saja dengan asumsi faktor-faktor lain tidak berubah seperti bunga
dan pajak. Kemudian dapat dikatakan pula bahwa hubungan rentabilitas ekonomi dengan
rentabilitas modal sendiri pada berbagai tingkat pengguna modal asing cukup
berpengaruh. Misalnya semakin tinggi rentabilitas ekonomi (bunga tetap), pengguna
modal asing yang lebih besar akan berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri.
Kemudian, dapat dikatakan pula bahwa hubungan rentabilitas ekonomi dengan
modal sendiri pada berbagai tingkat pengguna modal asing cukup berpengaruh. Berbeda
dengan hubungan antara rentabilitas ekonomi dengan rentabilitas modal sendiri yang
selalu bersifat positif, hubungan antara rasio utang dengan rentabilitas modal sendiri.
Dalam pratiknya rentabilitas modal sendiri, selain dipengaruhi oleh rentabilitas ekonomi,
juga dipengaruhi oleh rasio utang.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan :
Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akutansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan
angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan tidak akan berarti apabila tidak ada
pembandingnya. Dengan adanya data pembandingnya. Data pembandingan untuk rasio
keuangan  mutlak ada sehingga dapat di lakukan perhitungan terhadap rasio yang di pilih.
Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan
menjadi 3 (tiga) yaitu rasio neraca, rasio laporan laba rugi, dan rasio antar laporan. Dan
bentuk-bentuk rasio keuangan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu rasio solfabilitas,
rasio laverge, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio penilaian.
Rasio keuangan yang digunakan memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup
banyak bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, tetapi bukan berarti rasio keuangan
yang dibuat sudah menjamin 100%  kondisi dan posisi keuangan yang sesunggunya.
Rasio keuangan juga masih memiliki keterbatasan atau kelemahannya, seperti prosedur
pelaporan yang berbeda dan adanya manipulasi data. Hubungan Antara berbagai Rasio
merupakan hubungan rasio antara laporan keuangan yang satu laporan dengan yang lain
atau hubungan dalam komponen dalam satu laporan keuangan.

3.2 Saran :
Saran dari kelompok kami yaitu untuk meminimalkan risiko kesalahan sebuah
perusahaan dalam membuat rasio keuangan, diperlukan prinsip kehati-hatian. Dan
sebaiknya analis harus memiliki dan menguasai informasi tentang operasional dan
manajemen perusahaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Kasmir. (2015), Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers


http://mysunsetland.blogspot.com/2016/10/rasio-keuangan.html

Anda mungkin juga menyukai