Oleh :
Kelompok 3
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Analisis Rasio Keuangan” tepat waktu.
Makalah yang kami susun ini untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Analisis Laporan
Keuangan. Makalah ini berisikan tentang Rasio Keuangan, Pembanding Angka Rasio,
Penggolongan Rasio Keuangan, Keterbatasan Rasio Keuangan dan Hubungan Jenis Rasio.
Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan yang dikarenakan oleh
keterbatasan waktu dan kemampuan yang ada pada kami. Untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan dari pembaca, demi tercapainya tingkat
kesempurnaan yang lebih baik dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikianlah makalah ini
kami susun semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan.
Denpasar, 17 Juni
2021
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
BAB III........................................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Rasio Keuangan
2. Untuk mengetahui dasar pembanding Angka Rasio
3. Untuk mengetahui penggolongan dalam Rasio Keuangan
4. Untuk mengetahui keterbatasan dalam Rasio Keuangan
5. Untuk mengetahui hubungan antar berbagai Rasio
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
c. Tahun masing - masing laporan keuangan untuk beberapa periode, misalnya tahun
2005 dibandingkan dengan tahun 2006 dan 2007.
d. Target rasio yang telah d.anggarkan dan ditetapkan perusahaan sebagai pedoman
pencapaian tujuan.
e. Standar industri yang digunakan untuk industri yang sama, misalnya tingkat
Capital Adequacy Ratio (CAR) untuk dunia perbankan, atau persentase laba atas
penjualan tertentu.
f. Rasio keuangan pesaing pada usaha sejenis yang terdekat, yang digunakan
sebagai bahan acuan untuk menilai rasio keuangan yang diperoleh di samping
standar industri yang ada.
Angka-angka pembanding ini dapat diambil dari laporan keuangan yang dibuat
atau sumber lainnya. Kemudian, untuk target untuk masing-masing rasio sudah
ditentukan sebelumnya. Sementara itu, rasio dari rata-rata industri dapat diperoleh dari
lembaga yang berwenang mengeluarkan, misalnya untuk perbankan dapat diperoleh dari
Bank Indonesia (BI). Khusus untuk rasio pesaing dapat diperoleh dari laporan keuangan
yang dibuat dan sudah dipublikasi atau dari intelijen pemasaran.
3
Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa
rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu.
Kemudian, setiap hasil dari rasio yang diukur diinterpretasikan sehingga menjadi berarti
bagi pengambilan keputusan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk rasio keuangan, antara
lain :
a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Fred
Weston). Fungsi lain rasio likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik
kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di
dalam perusahaan (likuiditas perusahaan).
b. Rasio Leverage (Leverage Ratio) seperti diketahui, dalam mendanai usahanya,
perusahaan memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat
diperoleh adalah pinjaman atau modal sendiri. Dalam hal ini leverage ratio (rasio
solvabilitas) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang
digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan
dengan menggunakan modal sendiri.
c. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan,
sediaan, penagihan piutang, dan lainnya) atau rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
d. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode
tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menajemen suatu
perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari
pendapatan investasi. Dikatakan perusahaan rentabilitasnya baik apabila mampu
memenuhi target laba yang telah ditetapkan dengan menggunakan aktiva atau
modal yang dimilikinya. Rasio Profitabilitas atau rasio rentabilitas dibagi dua
yaitu sebagai berikut;
4
Rentabilitas ekonomi, yaitu dengan membandingkan laba usaha dengan
seluruh modal (modal sendiri dan asing).
Rentabilitas usaha (sendiri), yaitu dengan membandingkan laba yang
disediakan untuk pemilik dengan modal sendiri.
e. Rasio Pertumbuhan (growth ratio) merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya di tengah
pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Dalam rasio pertumbuhan yang
dianalisis adalah pertumbuhan penjualan, laba bersih, pendapatan per saham dan
dividen per saham.
f. Rasio Penilaian (valuation ratio), yaitu rasio yang memberikan ukuran
kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi
seperti:
Rasio harga saham terhadap pendapatan.
Rasio nilai pasar saham terhadap nilai buku.
5
Akibatnya hasil perhitungan rasio keuangan tidak menunjukkan hasil yang
sesunggunnya.
d. Perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahaan lainnya berbeda.
Misalnya biaya riset dan pengembangan, biaya perencanaan pension, merger,
jaminan kualitas pada barang jadi dan cadangan kredit macet.
e. Penggunaan tahun fiscal yang berbeda, juga dapat menghasilkan perbedaan.
f. Pengaruh musim mengakibatkan rasio komperatif akan ikut perpengaruh.
g. Kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat dengan standr ndustri belum
menjamin perusahaan berjalan normal dan telah dikelola dengan baik.
Oleh karena itu, untuk meminimalkan risiko kesalahan dalam membuat rasio
keuangan, diperlukan prinsip kehati-hatian. Setidaknya dengan tindakan kehati-hatian ini
dapat membantu dalam menutupi kelemahan dari rasio keuangan tersebut. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menganalisis laporan keuangan adalah sebagai berikut.
a. Analisis dan perhitungan harus dilakukan secara cermat dan akurat.
b. Kalau terjadi perbedaan, Sebaliknya direkonsiliasi terlebih dulu.
c. Dalam menyimpun hasil rasio keuangan suatu perusahaan, baik buruknyna,
hendaknya dilakukan secara hati-hati. Sebagia contoh rasio sediaan yang tinggal
ini biasanya dapat berarti:
Ada efesiensi
Kekurangan sediaan akibat kehabisan stok
d. Sebaiknya analisis harus memiliki dan menguasai informasi tentang operasional
dan manajemen perusahaan.
e. Jangan terlalu terpengaruh dengan rasio keungan yang normal.
f. Analisi juga harus memiliki indra keenam yang tajam. Artinya dapat melihat hal-
hal yang terkandung berdasarkan pengalaman sebelumnya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akutansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan
angka lainnya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan
kinerja perusahaan. Analisis laporan keuangan tidak akan berarti apabila tidak ada
pembandingnya. Dengan adanya data pembandingnya. Data pembandingan untuk rasio
keuangan mutlak ada sehingga dapat di lakukan perhitungan terhadap rasio yang di pilih.
Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan
menjadi 3 (tiga) yaitu rasio neraca, rasio laporan laba rugi, dan rasio antar laporan. Dan
bentuk-bentuk rasio keuangan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu rasio solfabilitas,
rasio laverge, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, rasio pertumbuhan, dan rasio penilaian.
Rasio keuangan yang digunakan memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup
banyak bagi perusahaan dalam mengambil keputusan, tetapi bukan berarti rasio keuangan
yang dibuat sudah menjamin 100% kondisi dan posisi keuangan yang sesunggunya.
Rasio keuangan juga masih memiliki keterbatasan atau kelemahannya, seperti prosedur
pelaporan yang berbeda dan adanya manipulasi data. Hubungan Antara berbagai Rasio
merupakan hubungan rasio antara laporan keuangan yang satu laporan dengan yang lain
atau hubungan dalam komponen dalam satu laporan keuangan.
3.2 Saran :
Saran dari kelompok kami yaitu untuk meminimalkan risiko kesalahan sebuah
perusahaan dalam membuat rasio keuangan, diperlukan prinsip kehati-hatian. Dan
sebaiknya analis harus memiliki dan menguasai informasi tentang operasional dan
manajemen perusahaan.
8
DAFTAR PUSTAKA