NPM : 175210032
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah dan taufiknya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Analisa Rasio
Keuangan
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Oleh karena itu, saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah kami.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..1
A. Latar belakang…………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………2
A. Kesimpulan……………………………………………………….10
B. Daftar Pustaka…………………………………………………….11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya seorang manajer keuangan akan selalu berhadapan dengan masalah
likuiditas dan profitabilitas, yaitu mengatur keuangan kesedemikian rupa sehingga setiap saat dia
dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo tanpa harus mengurangi kemampuanya untuk
memaksimalisasi laba. Makn banyak uang kas yang di tahan semakin llikuid perusahaan itu,
akan tetapi bila uang kas yang akan di tahan itu makin banyak berarti makin berkuranglah uang
kas dipergunakan dalam peredaran perusahaan. Kemampuan untuk berkembang menjadi makin
berkurang yang pada giliranya mengurangi kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba.
Guna memperoleh laba maka uang kas itu harus beredar, makin cepat perputaranya makin cepat
pula kemungkinan untuk memperoleh laba. Dalam hal ini terdapat dilema yang harus di
pecahkan oleh manager keuangan, di satu sisi harus menentukan tingkat persedian uang kas yang
tepat untuk menjaglikuiditas perusahaan, sisi lain dia juga harus memutar uang kas itu sebanyak-
banyaknya guna memaksimalisasi laba. Likuiditas dan profitabilitas kecuali sebagai tujuan yang
seling bertentangan, sekaligus juga merupakan tujuan kembar yang dua-duanya harus di
usahakan tercapainya tanpa harus mengorbankan yang satu demi yang lain. Oleh karena itu harus
dikelola ddan direalisir secaa benar dan tepat.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apakah pengertian Analisi Rasio Keuangan
b. Apakah Bentuk-bentuk rasio keuangan
c. Perbandingan Rasio keuangan
d. Hubungan antar berbagai rasio
e. Kondisi keuangan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis rasio adalah salah satu alat yang paling populer dan banyak di gunakan untuk
analisis keuangan. Namun, perannya sering disalah pahami dan akibatnya kepentinganya
seringkali brlebihan. Sebuah rasio menyatakkan suatu hubungan matematis antara dua kuantitas.
Perlu diingat bahwa rasio merupakan alat untuk memberikan pandangan mengenai
kondisi yang mendasarinya. Rasio adalah salah satu titik awal analisis, bukan titik akhir. Rasio,
apabila di interpretasikan dengantepat, mengidentifikasi area yang memerlukan penyelidikan
lebih lanjut. Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan dasar perbandingan
dalam mengungkapkan kondisi dan trend yang sulit dideteksi dengan memeriksa setiap
kompunen yang membentuk rasio tersebut. Seperti alat nalisis lainya, rasio sangat berguna ketika
berorientasi masa depan. Hal ini berarti bahwa adanya penyesuaian faktor-faktor yang secara
potensial mempengaruhi rasio masa depan juga harus di lakukan. Oleh karena itu, kegunaan
rasio tergantung pada penerapan keahlian dan interpretasinya.
Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Home merupakan indeks yang
menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka
lainya. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan
Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainya. Perbandingan dapat
dilakukan antara satu kompunen dalam satu laporan keuangan atau antar koompunen yang ada di
antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka
dalam satu periode maupun dalam beberapa periode
Hasil rasio keuangan ini digunakn untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode
apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan
manajemen dalam memberdayakan sumber daya peruahaan secara efektif. Dari kinerja yang
dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu di lakukan ke depan agar
kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau di pertahankan sesuai dengan target perusahaan. Atau
kebijakan yang harus diambil oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap
orang-orang yang duduk dalam manajemen kedepan
2
Contohnya, perbandingan angka-angka yang ada dalam satu laporan adalah kompunen
angka-angka dalam neraca. Misalnya antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar atau antara
total aktiva dengan total utang. Kemudian, dalam satu periode yang sama berarti dalam atu
tahun. namun, jika membandingkan untuk beberapa periode, lebih dari satu tahun, misalnya tiga
tahun dengan anggapan satu periode satu tahun.
Selanjutnya contoh perbandingan antar kompunen yang ada di laporan keuangan adalah
antara kompunen yang ada dalam neraca dengan dalam laporan laba rugi. Misalnya kompunen
dalam laba rugi, yaitupenjualan dengan kompunen dalam neraca misalnya total aktiva, atau
neraca laba bersih dengan penjualan.
Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi
sebagai berikut:
1. Rasio neraca, yaitu perbandingan angka-angka yang hanya bersumber dari neraca
2. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingakan angka-angka yang hanya bersumber dari
laporan laba rugi
3. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka dari dua sumber (data campuran) baik
yang ada di neraca maupun di laporan laba rugi.
Bentuk rasio keuangan menurut ahli keuangan yaitu: Menurut J. Fred Weston, bentuk rasio
keuangan adalah sebagai berikut
a. Total utang dibandingakan dengan total aktiva atau rasio utang (debt ratio)
3
d. Lingkup arus kas (cash flow coverage)
b. Rata-rata jangka waktu penagihan atau perputar piutang (average colection period)
a. Pertumbuhan penjualan
6. Rasio penilaian (valuation ratio) yitu rasio yang memberikan ukura kemampuan
manajemen dalam menciptakan nnilai pasar usahanya di atas biaya investasi.
4
A. Rasio likuidutas (liquidity ratio)
Rasio likuiditas dimaksudkan rasio yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek. Jumlah alat alat
pembayaran yang di miliki oleh suatu perusahaan adalah merupakan “kekuatan membayar” dari
perusahaan yang bersangkutan.
Rasio liuiditas atau sering juga di sebut rasio modal kerja merupaka rasio yang di
gunakan ntuk mengukur seberapa liquidnya suatu perusahaan. Caanya adalah dengan
membandingkan seluruh kompunen yang ada di aktiva lancar dengan kompunen di passiva
lancar (utang jangka pendek)
Keputusan unruk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah di
gunakan beberapa perhitungan yang matang dalam hal ini leverage raio (rasio solvabilitas)
merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan di biayai
dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang di gunakan perusahaan untuk membiayai
kegiatan usahanya jika di bandingkan dengan menggunakan modal sendiri. Agar perbandingan
penggunaan rasio ini dapat terliahat jelas, kita dapat menggunakan rasio leverage.
1. Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban pada pihak lainya
3. Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal
5
C. Rasio aktivitas (activity ratio)
Rasio aktivitas merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur tingkat afisien
pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan,persediaan, enagihan piutang,dan lainya) atau
rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Dari hasil
pengukuran dengan rasio ini akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien atau sebaliknya dalam
mengelola aset yng di miikinya
Rasio profitabilitas atau rasio pentabilitas di bagi dua yaitu sebaga berikut:
1. Rentabilitas ekonomi, yaitu dengan membandingkan laba usaha dengan seluruh modal
(modal sendiri atau asing).
2. Rentabilitas usaha (sendiri), yaitu dengan membandingkan laba yang disediakan untuk
pemiik dengan modal sendiri. Rentabilitas tinggi lebih penting dari keuntungan yang besar.
a. Rasio pertumbuhan
b. Rasio penilaian (valuation ratio, yaitu rasio yang memberikan ukuran kemampuan
manajemen menciptakan nilai pasar uahanya di atas biaya investasi seperi:
6
C. Perbandingan Rasio keuangan
Analisis laporan keuangan tidak akan berati apabila tidak ada perbandingan. Data
pembanding untuk rasio keuangan mutlak ada sehingga dapat dilakukan perhitungan terhadap
rasio yang dipilih. Dengan adanya data pembanding, kita dapat melihat perbedaan angka-angka
yang ditonjolakn, apakah mengalaami peningkatan atau dari penurunan periode sebelumnya.
Dengan kata lain, laporan keuangan tersebut memiliki makna tertentu jika dibandingkan dengan
periode sebelumnya.
Jumlah data pembanding yang dibutuhkan tergantung dari tujuan analisis itu sendiri.
Artinya jika data pembanding lebih banyak, semakin banyak yang dapat diketahui. Adaun data
pembanding yang dibutuhkan adalah:
1. Angkah-angkah yang ada dalam tiap komponen laporan keuangan, misalnya total aktiva
dengan utang lancar, total aktiva dengan total utang, atau tngkat penjualan dengan laba dan
seterusnya.
2. Angka-angka yang ada dalam tiap jenis laporan keuangan misalnya total aktiva di neraca
dengan penjualan di laporan laba rugi.
3. Tahun masing-masing laporan keuangan untuk beberapa periode, misalnya tahun 2005
dibandingkan dengan tahun 2006 dan 2007
4. Target rasio yang telah dianggaran dan ditetapkan perusahaan sebagai pendoman pencapaian
tujuan.
5. Standar industri yang digunakan untuk industri yang sama, misalnya tingkat capital adequacy
ratio (CAR) untuk dunia perbankan, atau persentase laba atas penjualan tertentu.
6. Rasio keuangan pesaing pada usaha yang sejenis terdekat, yang digunakan sebagai bahan
acuan untuk menilai rasio keuangan yang diperoleh disaming standar industri yang ada.
Angka-angka pembanding ini dapat diambil dari laporan keuangan yang dibuat atau
sumber lainnya. Kemudian, untuk target untuk masing-masing rasio sudah ditentukan
sebelumnya. Sementara itu, rasio dari rat-rata industri dapat diperoleh dari lembaga yang
berwenang mengeluarkan, misalnya untuk perbankan dapat diperoleh dari bank indonesia (BI).
Khuusus untuk rasio pesaing dapat diperoleh dari laporan keuangan yang dibuat dan sudah
dipublikasikan atau dari intelijen pemasaran.
7
Sebagai contoh hubungan antar berbagai rasio keuangan yaitu
E. Kondisi keuangan
Untuk memudahkan kita dalam memahami suatu laporan keuangan secara cepat, kita
dapat melihat ringkasan laporan keuangan tersebut. Caranya adalah dengan memasukkan angka-
angka yang ada dalam laporan keuangan kedalam presentase tertentu
Menurut james o gill, kondisi keuangan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut
1. Sebagai contoh kondisi neraca PT MARS yang sudah dimasukkan dalam presentase
Aktiva % Passiva %
Aktiva lancar 82% Kewajiban lancar 20%
Aktiva tetap 13% Kewajiban jangka panjang 22%
Aktiva lainya 5% Ekuitas 58%
Total aktiva 100% Total passive 100%
2. Untuk kondisi perusahaan yang aman dapat dilihatdari komposisi masing-masing aktiva,
utang, dan modalnya. Unuk kondisi aman, apabila komposisinya adalah sebagai berikut
Agar suatu perusahaan dikatakan dalam kondisi yang aman perusahaan tersebut harus
menunjukkan:
8
3. Kondisi perusahaan yang berisiko, yaitu sebagai berikut
Sementara itu persyaratan agar suatu perusahaan di kaatakan dalam kondisi tidak aman adalah:
Sebagai catatan, rasio tersebut diatas tergantung dari jenis usahanya atau bidang usaha
masing-masing. Hal ini di sebabkan kerena setiap jeis usaha, misalnya antara perusahaan jasa
dan perusahaan nonjasa biasanya terdapat perbedaan dalam komposisi keuangan karena masing-
masing perusahaan memiliki karakteristik tersendiri.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainya.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu kompunen dalam satu laporan keuangan atau
antar koompunen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang
diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun dalam beberapa
periode
10
DAFTAR PUSTAKA
11