Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RASIO MANAGEMENT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

Dosen pengampu : SYAFRUL ANTONI, M.Si


Di susun oleh : Kelompok 3
ALHAFIS PRANATA TAUFIK
CICEN AFRIANTO
CINDY NOLA OKTARINI
DUSKAL AKRAN
ELA NASTIA
HURUL AINI AZZAHRA FAJRIN
OLGIANTARA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, tiada ucapan yang paling bermakna selain puji dan syukur
kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta beribu-
ribu nikmat yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, maka nikmat Allah
yang mana lagi yang kita dustakan? Sungguh karena adanya nikmat itulah kita
dapat hidup dalam keadaan sehat wal’afiat hingga saat ini.

Tak lupa pula kita sanjung sajikan shalawat beriring salam kepada baginda
Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari alam kebodohan menuju
alam yang dipenuhi dengan ilmu pengetahuan. Dengan rahmat dan izin Allah SWT,
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang disusun berdasarkan realita dan
fakta yang terjadi di kancah dunia saat ini.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman dalam dunia


ekonomi yang berhubungan dengan perbankan. Harapan saya semoga makalah
yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi.

Penulis menyadari bahwa tiada yang sempurna dalam kehidupan, termasuk


dalam penyusunan makalah ini. Oleh karenanya, saran dan kritikan yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
bagi siapapun yang membaca dan juga penulis sendiri.

Sungai Penuh, 28 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................


........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN RASIO MANAGEMENT........................................... 2
B. JENIS DAN RUMUS RASIO MANAGEMENT ................................ 2
C. TUJUAN RASIO MANAGEMENT .................................................... 3
D. MANFAAT RASIO MANAGEMENT ................................................ 3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................... 5
B. Saran ..................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menjalankan manajemen keuangan bisnis, terdapat banyak rasio yang
digunakan. Hal ini untuk memastikan perencanaan keuangan dan realisasi bisnis dapat
berjalan dengan optimal.
Untuk melihat kemampuan suatu perusahaan dalam pengelolaan aset diperlukan
rasio keuangan, salah satu caranya dengan menggunakan rasio aktivitas (activity ratio).
Rasio aktivitas mempunyai istilah lain, yaitu rasio manajemen aset (asset management
ratio), rasio solvabilitas (solvability ratio), rasio utilitas (utilization ratio), dan rasio
perputaran (turnover ratio).
Pada dasarnya rasio aktivitas merupakan alat untuk mengukur efisiensi bisnis suatu
perusahaan dalam mengubah asetnya menjadi penjualan.
Nilai yang diperoleh dari rasio aktivitas ini akan menunjukkan apakah suatu
perusahaan mampu membalikkan asetnya menjadi penjualan dan menghasilkan kas.
Jenis rasio aktivitas yang yang paling populer adalah rasio perputaran persediaan
dan rasio perputaran total aset. Disarankan untuk menganalisis dan membandingkan
setiap rasio dengan bisnis lain di industri yang sama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rasio management ?
2. Apa definisi rasio management ?
3. Bagaimana rumus dari rasio management ?

1
BAB II
PEMBAHASAN
C. Pengertian Rasio management
Dalam menjalankan manajemen keuangan bisnis, terdapat banyak rasio
yang digunakan. Hal ini untuk memastikan perencanaan keuangan dan realisasi
bisnis dapat berjalan dengan optimal.
Untuk melihat kemampuan suatu perusahaan dalam pengelolaan aset
diperlukan rasio keuangan, salah satu caranya dengan menggunakan rasio
aktivitas (activity ratio). Rasio aktivitas mempunyai istilah lain, yaitu rasio
manajemen aset (asset management ratio), rasio solvabilitas (solvability ratio),
rasio utilitas (utilization ratio), dan rasio perputaran (turnover ratio).
Pada dasarnya rasio keuangan yang utama terbagi menjadi lima jenis, yaitu:
1. Rasio Leverage
2. Rasio Profitabilitas
3. Rasio Nilai Pasar
4. Rasio Likuiditas
5. Rasio Aktivitas

Fungsi dari kelima rasio keuangan di atas adalah untuk mengambil


keputusan strategis. Arti dari rasio utilitas (istilah lain dari rasio aktivitas)
menurut Sherman (2015) adalah pemanfaatan aset perusahaan untuk
menghasilkan profit, khususnya bagi shareholder yang telah mengeluarkan
modal untuk membeli aset suatu perusahaan. Jika aset tidak dikelola dengan
baik, akibatnya akan menimbulkan biaya (beban) dan menekan profit yang akan
diperoleh. Begitu juga sebaliknya, aset yang digunakan secara efektif akan
menghasilkan keuntungan yang optimal, sehingga dapat mengontrol beban.

2
D. Jenis dan Rumus Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas ini terbagi menjadi beberapa jenis yang perlu kamu ketahui.
Setiap jenis rasio aktivitas juga memiliki rumus untuk menghitungnya. Cara
menghitung rasio aktivitas relatif mudah. Kamu tinggal membagi akun di laporan
laba rugi dengan akun neraca keuangan. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai
jenis dan rumus rasio aktivitas.

1. Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover Ratio)


Rasio perputaran total aset gunanya untuk menghitung aktivitas aset dan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui asetnya.

Rumus rasio aktivitas ini adalah penjualan bersih (HPP) dibagi dengan total aset
rata-rata.

Rumus Rasio Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover Ratio)


Penjualan atau : Total Aset

Bisa disimpulkan bahwa nilai rasio yang tinggi menunjukkan aktivitas perusahaan
yang semakin baik. Hal ini karena perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak
penjualan dengan beberapa tingkat aset tertentu, begitu juga sebaliknya.

2. Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover Ratio)


Rasio Perputaran Aset Tetap adalah rasio yang menunjukkan cara suatu perusahaan
memanfaatkan aset tetapnya. Rasio ini bisa dikatakan rasio untuk mengukur
efisiensi dan produktivitas aset tetap dalam menghasilkan pendapatan.

Rumus Perputaran Aktiva Tetap Fixed Asset Turnover Ratio)


Penjualan : Rata-rata Aset Tetap

Angka rasio yang tinggi menunjukkan suatu perusahaan memanfaatkan aset


tetapnya untuk menghasilkan pendapatan dengan tepat, begitu juga sebaliknya.

Perusahaan akan beroperasi di luar kapasitasnya bila nilai rasio yang dihasilkan
terlalu tinggi. Maka dari itu, untuk mendukung penjualan, perusahaan perlu
berinvestasi aset modal, seperti pabrik, properti, serta peralatan.

3. Rasio Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle Ratio)


Rasio Siklus Konversi Kas adalah jumlah hari yang dibutuhkan suatu perusahaan
untuk menghasilkan pendapatan. Istilah lain dari rasio ini adalah net operating cycle
ratio.

3
Rumus Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle Ratio)
Periode Konversi Persediaan + Periode Konversi Piutang – Periode Konversi
Hutang

Perhitungan siklus konversi kas, terbagi menjadi tiga, meliputi:

• Mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mendapatkan bahan,


memproduksi dan menjual produk jadi.
• Mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengumpulkan kas.
• Mengukur waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar hutang
kepada kreditornya.

4. Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover Ratio)


Rasio ini untuk mengukur jumlah uang tunai yang dibutuhkan untuk menghasilkan
penjualan tertentu. Modal kerja yang tinggi, menghasilkan modal kerja yang
menguntungkan perusahaan. Dapat diartikan bahwa penjualan yang didapat
perusahaan harus mencukupi modal kerja yang tersedia.

Rumus Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover Ratio)


Penjualan : Modal Rata-rata Kerja

Contoh dan cara menghitung rasio aktivitas perputaran modal kerja


Hitunglah rasio perputaran modal kerja Perusahaan FGX di bawah ini!

Penjualan Bersih 500.000

Aset Lancar 1.000.000

Kreditor 750.000

Penjelasan:

Modal Kerja = 1.000.000 – 750.000 = 250.000

Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)

= 500.000 : 250.000

=2

4
5. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)
Jenis rasio aktivitas ini untuk mengukur seberapa baik suatu perusahaan dalam
mengelola persediaan yang dapat dilihat dari kesuksesannya mengkonversi
penjualan dalam satu tahun.

Rasio perputaran persediaan menunjukkan seberapa cepat suatu perusahaan


menghabiskan persediaan barangnya per periode.

Untuk menghitungnya kira memerlukan dua akun, yaitu harga pokok penjualan
(Cost of Goods Sold atau COGS) dan persediaan. Kamu dapat menemukan kedua
akun tersebut di laporan laba rugi dan neraca. Selanjutnya, bagilah COGS dengan
rata-rata persediaan dalam dua tahun terakhir.

Rumus Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)


Harga Pokok Penjualan (COGS) : Rata-rata Persediaan
Manajemen persediaan yang efektif bisa dilihat dari nilai rasio yang tinggi. Hal ini
menunjukkan perusahaan cepat dalam mengkonversi persediaan produknya
menjadi penjualan.

Beda halnya dengan nilai rasio yang rendah akan menunjukkan perusahaan tidak
dapat menjual barangnya dengan cepat. Akibatnya, beban perusahaan meningkat
karena persediaan menumpuk di gudang untuk waktu yang lama.

Contoh dan cara menghitung rasio aktivitas perputaran persediaan


Hitunglah rasio perputaran persediaan Perusahaan FGX di bawah ini!

Persediaan awal 50.000

Persediaan akhir 60.000

Harga pokok penjualan (COGS) 490.000

5
Penjelasan:

Biaya barang yang dijual

= 50.000 + 490.000 – 60.000

= 480.000

Persediaan rata-rata

= (50.000 + 60.000) : 2

= 55.000

Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)

= 480.000 ÷ 55.000

= 8,73

6. Rasio Perputaran Piutang (Accounts Receivable Ratio)


Nilai dari Rasio Perputaran Piutang menunjukkan seberapa efektif perusahaan
dalam mengelola penjualan secara kredit dan seberapa mudah perusahaan dalam
memulihkan kredit dari pelanggan dalam periode pembayaran tertentu.

Rumus Rasio Perputaran Piutang (Accounts Receivable Ratio)


Pendapatan : Rata-rata Piutang

Hasil nilai rasio yang tinggi menunjukkan kebijakan kredit dan penagihan di posisi
yang baik, begitu juga sebaliknya.

Contoh cara menghitung rasio aktivitas perputaran piutang


Berikut ini hasil dari tahun keuangan sebelumnya Perusahan FGX.

6
Debitur awal 64.000

Debitur akhir 72.000

Penjualan Kredit 800.000

Penjelasan:

Debitur Rata-rata

= (64.000 + 72.000) : 2

= 68.000

Rasio Perputaran Piutang

= 800.000 : 68.000

= 11,76

7. Rasio Perputaran Utang (Accounts Payable Turnover Ratio)


Rasio Perputaran Utang untuk melihat berapa kali perusahaan membayar kreditor
dalam satu tahun.

Rumus Rasio Perputaran Utang (Accounts Receivable Ratio)


Perputaran Utang = Pembelian : Rata-Rata Utang
Nilai rasio yang tinggi, perusahaan mengeluarkan uang lebih cepat. Hal ini dapat
dikarenakan seperti berikut ini:

• Agar perusahaan membayar lebih cepat, perusahaan meminta diskon demi


mendapatkan keringanan fasilitas.
• Ketatnya persyaratan kredit dari kreditur.

Nilai rasio yang rendah dapat diartikan bahwa perusahaan akan lebih lama
membayar kreditor. Alasannya bisa dikarenakan perusahaan menggunakan
uangnya untuk keperluan lain sebelum melakukan pembayaran ke kreditur.

7
8. Days Payable Outstanding (DPO)
Penggunaan Days Payable Outstanding (DPO) untuk melihat berapa hari (rata-
rata) perusahaan dapat membayar kreditornya.

Rumus Days Payable Outstanding (DPO)


365 : Perputaran utang usaha

Hasil dari perhitungan DPO yang rendah dapat diartikan bahwa perusahaan cepat
membayar krediturnya, begitu juga sebaliknya.

9. Days Of Sales Outstanding (DSO)


Jenis rasio aktiva satu ini untuk mengukur berapa hari (rata-rata) perusahaan
mengumpulkan pembayaran dari pelanggan.

Rumus Days of Sales Outstanding (DSO)


365 : Perputaran Piutang

Nilai rasio DSO yang rendah akan menunjukkan pengumpulan uang yang cepat dari
pelanggan. Misalnya, hasil rasio DSO sebesar 60. Maka, perusahaan membutuhkan
waktu 60 hari untuk menagih pembayaran dari para pelanggannya.

• Tujuan Rasio Aktivitas


Suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai dengan
menggunakan rasio aktivitas, antara lain:

• Untuk menghitung lamanya perusahaan dalam menagih piutang ke kreditur


selama satu periode.
• Untuk menghitung rata-rata hari dari penagihan hutang (day of receivable).
• Untuk menghitung beberapa hari rata-rata persediaan barang yang
tersimpan di dalam gudang.
• Untuk mengukur berapa modal kerja yang berputar dalam satu periode.
• Untuk mengukur perputaran aktiva tetap dalam satu periode.
• Untuk mengukur aktiva perusahaan dalam penjualan.

8
E. Manfaat Rasio Aktivitas
Selain tujuan yang akan dicapai perusahaan, penggunaan rasio aktivitas ini juga
memiliki manfaat, sebagai berikut:

• Membantu dalam penafsiran kode (decoding) posisi keuangan perusahaan.


• Penyederhanaan nomor akuntansi perusahaan.
• Untuk menilai efisiensi operasi perusahaan.
• Memberikan ide dalam aktivitas bisnis.
• Untuk melihat kinerja perusahaan dan bisnisnya.
• Dapat melihat aset bisnis perusahaan yang kuat.
• Dapat melihat titik lemah bisnis suatu perusahaan.
• Untuk melihat kerja bisnis dan prospek perusahaan di masa depan.
• Investor dapat melihat data yang akurat dari hasil rasio aktivitas.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Harta kekayaan merupakan alat/ modal investasi bukan untuk ditimbun. Pada
hari Akhir Allah akan meminta pertanggungjawaban dari manusia tentang harta;
dari mana ia diperoleh, bagaimana pengelolaannya dan untuk apa ia
didistribusikannya. Lembaga keuangan Syariah sudah sepatutnya menjaga amanah
Allah tersebut dengan memperlakukan harta sesuai dengan aturan Islam, karena
tujuan hidup seorang mukmin adalah mencapai falah (keuntungan di dunia dan
keuntungan di akhirat) bukan keuntungan duniawi semata. Seorang mukmin harus
mampu menghindari transaksi ribawi meskipun godaan profit di pasar keuangan
sangat menggiurkan. Menurut hemat penulis, umat Islam bisa terhindar dari unsur-
unusr transaksi ribawi ketika mereka kembali pada sistem baitul mal yang
menggalakkan ziswaf sebagai sumber kekuatan ekonomi, dan meminimalisir
budaya pembiayaan kredit. Dan akhirnya umat mukmin Indonesia harus selalu
mewaspadai perilaku ribawi demi tercapainya cinta Ilahi.

B. Saran
Mari sama sama kita berjuang agar bank syariah di indonesia makin jujur dalam
pelayanan dan tidak menerapkan riba sepenuhnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rivaidkk, Veithzal. 2007.Bank Syariah Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Soemitra, Andri. 2009. Bank Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Triandaru, Sigit. 2006.Bank Syariah Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Abdul Muhith (2012). Sejarah Perbankan Syariah. Vol 01 Nomor 02.

http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/perbedaan-murabahah-al-bai-
bitsaman-ajil.html

https://media.neliti.com/media/publications/58602-ID-celah-riba-pada-
perbankan-syariah-serta.pdf

Anda mungkin juga menyukai