MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Analisis Laporan Keuangan
Dosen Pengampu: Cepi Juniar Prayoga,M.Ak.
Disusun oleh :
Penyusun
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3. Tujuan............................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 4
2.1.................................................................Pengertian Analisa Rasio
.......................................................................................................4
2.2........................................................Pengelompokkan Angka Rasio
.......................................................................................................5
2.3...............................................................................Rasio Likuiditas
.......................................................................................................6
2.4..............................................Tujuan dan Manfaat Rasio Likuiditas
.......................................................................................................7
2.5..........................................................Jenis – Jenis Rasio Likuiditas
.......................................................................................................8
2.6.................................................................................Rasio Aktivitas
.....................................................................................................13
2.6.1. Pengertian Rasio Aktivitas................................................... 13
2.6.2. Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas.................................... 14
2.6.3. Jenis Rasio Aktivitas............................................................ 15
BAB III PENUTUP........................................................................................ 18
3.1......................................................................................Kesimpulan
.....................................................................................................18
3.2.............................................................................................. Saran
.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 20
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tinjauan Pustaka
Pemerintah Republik Indonesia telah menggariskan dengan tegas bahwa
dalam rangka pembangunan nasional dewasa ini koperasi harus menjadi
sokoguru dan wadah utama bagi perekonomian rakyat. Kebijakan tersebut
benar- benar sesuai dengan isi dan jiwa UUD 1945 Pasal 33 ayat 1, yang
menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan dicantumkan bahwa
bangun usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi.
Pengertian secara ideologi koperasi perlu disebarluaskan kepada seluruh
masyarakat hingga benar-benar dapat memberikan manfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat. Dalam masa pembangunan
sekarang ini, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat titik berat perhatian
harus diletakkan pada pemerataan pembangunan agar seluruh lapisan
masyarakat mendapat bagian yang layak dari pendapatan nasional yang
meningkat itu. Sehubungan dengan itu, peranan koperasi menjadi sangat
penting karena dalam melaksanakan cita-cita perekonomian nasional,
koperasi harus tampil sebagai organisasi ekonomi yang secara bersama-sama
dapat menggalang kekuatan yang lebih besar untuk mencapai kesejahteraan
yang lebih baik. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari
proses akuntansi pada suatu periode tertentu yang merupakan hasil
pengumpulan data keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan
yang mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku.
Laporan Keuangan dapat di analisis untuk melihat kondisi perusahaan, ada
berbagai jenis teknik analisis yang digunakan untuk melihat kondisi
perusahaan/koperasi tergantung dengan kepentingan pihak-pihak yang
melakukan analisis. Menurut (Jumingan : 2005) ada berbagai jenis metode
untuk menganalisis keuangan perusahaan seperti : analisis perbandingan
laporan keuangan, analisis tren, analisis persentase per komponen, analisis
sumber dan penggunaan modal kerja, analisis sumber dan penggunaan kas,
1
2
analisis rasio keuangan, analisis perubahan laba kotor, dan analisis break
even.
Salah satu teknik analisis yang paling sering digunakan untuk menilai
posisi keuangan adalah analisis rasio keuangan, karena dalam penggunaannya
relatif lebih mudah. Pengertian analisis rasio keuangan menurut Jumingan
(2005:242) “Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan
membandingkan satu pos laporan dengan dengan pos laporan keuangan
lainnya, baik secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui
hubungan di antara pos tertentu, baik dalam neraca maupun dalam laporan
laba rugi”. Rasio mengambarkan suatu hubungan dan perbandingan antara
jumlah tertentu dalam satu pos laporan keuangan dengan jumlah yang lain
pada pos laporan keuangan yang lain. Ada beberapa kelompok rasio yang
sering dipakai dalam menganalisis keuangan perusahaan seperti: analisis
rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Dimana masing-masing rasio
tersebut memiliki peran yang berbeda-beda dalam mengukur kinerja
keuangan suatu perusahaan/koperasi.
Untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan koperasi mengalami
perkembangan, diadakan analisa mengenai faktor-faktor yang mendukung
pencapaian usaha. Salah satu faktor tersebut dapat dilihat dari interpretasi
atau analisis laporan keuangannya, yang terdiri dari analisis likuiditas,
solvabilitas dan rentabilitas. Rasio likuiditas menggambarkan tingkat
kemampuan koperasi untuk dapat memenuhi kewajiban finansialnya yang
harus segera dipenuhi. Rasio solvabilitas menggambarkan tingkat
kemampuan koperasi untuk membayar semua hutang-hutangnya, baik hutang
jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan rasio rentabilitas berguna
untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam memperoleh laba.
Dari data laporan neraca dan laporan Rugi/Laba KPRI SMEP Ponorogo
antara tiap tahun periode 2009, 2010 dan 2011 mengalami pergeseran yang
cukup besar sehingga dengan penelitian ini dimaksudkan agar nantinya dapat
diperoleh data tentang pengukuran kinerja keuangan yang valid yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur baik atau tidaknya badan usaha tersebut jika
dinilai dan dibandingkan tiap periodenya.
2
3
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan tentang work capital ratio likuiditas.
2. Menjelaskan tentang current ratio dan acid test ratio.
3. Menjelaskan tentang perputaran piutang,persediaan dan modal kerja.
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Analisa Rasio
Pengertian Rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan indeks
yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi
satu angka dengan angka lainnya. Pengertian analisa rasio keuangan menurut
para ahli dalam bukudiantaranya:
a. Menurut Kasmir (2015:104)
Analisa rasio keuangan yaitu kegiatan membandingkan angka-angka
yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka
dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu
komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang
diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun
beberapa periode.
b. Menurut Munawir (2010:37)
Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan
dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu
atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
c. Menurut Jumingan (2011:118)
Mendefinisikan tentang analisis laporan keuangan, menyatakan bahwa:
Rasio dalam analisis keuangan adalah angka yang menunjukkan hubungan
antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan keuangan.
Hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam
bentuk matematis yang sederhana.
Jadi dapat di simpulkan bahwa Analisa rasio merupakan salah satu alat
ukur dalam menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang satu
dengan pos-pos yang lain yang ada di dalam laporan keuangan sehingga
dapat diketahui perubahan dari masing-masing postersebut.
5
a. Rasio yang berdasarkan sumber data keuangan, terdiri dari tiga, yaitu
sebagaiberikut:
3. Rasio antar laporan (inter statement), yaitu semua angka rasio yang
disusun dari data yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi,
misalnya rasio penjualan neto dengan aktiva usaha (Total Asset Turn
Over), rasio penjualan kredir dengan piutang rata-rata (Receivable
Turn Over), dansebagainya.
Aktiva lancar
Current Ratio =
Utang Lancar
Contoh :
Rp. 1.640
Rp. 750
10
Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 2,2 kali utang lancar atau setiap 1
rupiah utang lancar dijamin oleh 2,2 rupiah harta lancar atau 2,2 : 1 antara
aktiva lancar dengan utang lancar.
Untuk 2006
Rp. 1340
Rp. 750
Artinya jumlah aktiva lancar sebanyak 1,8 kali utang lancar atau setiap 1
rupiah utang lancar dijamin oleh 1,8 harta lancar atau 1,8 : 1 antara aktiva
lancar dengan utang lancar.
Jadi bisa di simpulkan bahwa pada tahun 2005 berada dalam kondisi baik dan
pada tahun 2006 kondisinya kurang baik.
Rasio cepat (quick ratio atau acid test ratio) merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar
kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar
tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory).
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Current assets – Inventory
Quick Ratio ( Acid Test Ratio) = --------------------------------
Current liabilities
Atau
Kas +bank+efek+piutang
Quick Ratio (Acid Test Ratio) = -------------------------------
Current liabilities
Contoh :
Rp. 750
Rp. 750
Jika rata – rata industri untuk quick rasio adalah 1,5 kali, maka
keadaan perusahaan lebih baik dari perusahaan lain. Kondisi ini
menggambarkan bahwa perusahaan tidak harus menjual sediaan bila
ingin melunasi utang lancar, tetapi dapat menjual surat berharga atau
penagihan piutang, begitupun sebaliknya.
Kas + Bank
Cash Ratio =
Utang Lancar
12
Contoh :
Rp.250 + Rp.350
Rp.750
Rp.260 + Rp.300
Rp.750
Jika rata – rata industri untuk cash ratio adalah 50 %, maka keadaan
13
perusahaan lebih baik dari perusahaan lain. Namun keadaan ratio kas
terlalu tinggi juga kurang baik karena da dan yang menganggur atau tidak
digunakan secara optimal, dan apabila kondisi rasio kas dibawah rata –
rata industri,kondisinya pun sama kurang baik karena untuk membayar
kewajiban masih memerlukan waktu untuk menjual sebagian dari aktiva
lainnya.
Penjualan Bersih
Rasio Perputaran Kas =
Modal kerja bersih
Contoh :
Komponen laporan keuangan 2005 2006
Penjualan bersih 5.950 5.550
Total aktiva lancar 1.640 1.340
Total utang lancar 750 770
Rp.5.950
Rp.5.550
Jika rata-rata industri untuk perputaran kas adalah 10% keadaan perusahaan pada
tahun 2005bkurang baik karena masih cukup jauh dari rata-rata industri, namun
kondis tahun 2006 dikatakan baik karena kondisinya sama dengan rata-rata
indsutri.
Inventory
Inventory to Net WorkingCapital =
Current Assets-Current Liabilities
contoh:
Komponen laporan keuangan 2005 2006
Atotal aktiva lancar 1.640 1.340
Total utang lancar 750 750
sediaan 250 310
Rp. 310
Inventory to NWC = --------------------- = 0,148 dibulatkan 15%
Rp. 1.340 – Rp. 750
Keadaan perusahaan pada tahun 2005 kurang baik karena masih dibawah
rata-rata industri namun tidak terlalu buruk, untuk tahun 2006 kondisi
perusahaan karena berada diatas rata-rata industri yang artinya perusahaan
melakukan peningkatan Inventory to net working capital dari tahun
seelumnya.
Tabel 2.1
Standar Industri Rasio
Likuiditas
aktivitas akan terlihat apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam
mengelola aset yang dimilikinya atau mungkin justru sebaliknya. (Kasmir.
2015:172).
2.6.2. Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas
Menurut Kasmir (2015:173), tujuan yang hendak dicapai perusahaan
dari penggunaan rasio aktivitas antara lain:
4. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja
berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai
oleh setiap modal kerja yang digunakan (working capital turnover).
5. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satuperiode.
2. Dalam bidangsediaan
Penjualan
Perputaran Modal Kerja =Modal Kerja
Modal Kerja
19
Penjualan
Fixed Assets Turn Over=
Total Aktiva Tetap
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam aset
tetap berputar dalam satu periode tertentu.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Penjualan
Total Fixed Assets Turn Over = Aktiva tetap
Tabel 2.2
Standar Industri Rasio
Aktivitas
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Pengertian Rasio keuangan menurut James C Van Horne merupakan
indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan
membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio keuangan yaitu
kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan
dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Kemudian angka
yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun
beberapa periode.
21
1.2. Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan penulis para
pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang sehat dan
bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar
bahwa penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
S.Munawir,Drs,AK,AnalisaLaporanKeuangan,Liberty,Yogyakarta,1995.
http://eprints.polsri.ac.id/3336/3/BAB%20II.pdf